Analisis SEM Analisis Kuantitatif

commit to user 39

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu cara yang digunakan dalam mengolah serta menganalisis data yang terkumpul dalam penelitian untuk membuktikan hipotesis yang diajukan. Analisis yang digunakan yaitu Structural Equation Modeling . Langkah-langkah dalam analisis ini yaitu:

1. Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono 2010: 206 “statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generaliasasi”. Pada analisis deskriptif akan dijelaskan hubungan antar variabel dari hipotesis yang telah dibuat melalui kerangka berpikir. Di dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis profil responden dan tanggapan responden terhadap setiap item pertanyaan yang diajukan untuk mendukung penelitian ini. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang masih aktif kuliah dan belum lulus dari program sarjana atau S1 yang terdiri dari sembilan fakultas yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Kedokteran, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Fakultas Pertanian. Jenis kelamin mahasiswa terdiri dari laki-laki dan perempuan.

2. Analisis Kuantitatif

a. Analisis SEM

“Model persamaan struktural Structural Equation Modeling adalah teknik analisis multivariate yang memungkinkan peneliti menguji hubungan antara variabel yang kompleks untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model” Ghozali dan Fuad, 2008: 3. Berikut adalah konsep dasar mengenai analisis SEM Sturctural Equation Modeling: 1 Variabel laten dan variabel manifest Jika ada sebuah variabel laten, pastilah akan ada dua atau lebih variabel manifest. Menurut Singgih 2007: 5, “variabel laten adalah variabel yang tidak commit to user 40 dapat diukur secara langsung kecuali diukur dengan satu atau lebih variabel manifest”. Variabel laten disebut juga dengan istilah unobserved variabel, konstruk atau konstruk laten. Sedangkan variabel manifest menurut Singgih 2007: 5 adalah “variabel yang digunakan untuk menjelaskan atau mengukur sebuah variabel laten”. Variabel manifest disebut juga dengan istilah observed variabel , measured variabel atau indikator. Cara untuk mengetahui variabel laten dalam sebuah model SEM yaitu dengan menguji apakan variabel tersebut dapat langsung diukur atau tidak. Jika tidak, maka dapat dikategorikan sebagai variabel laten yang membutuhkan variabel manifest. Dalam konvensi SEM variabel laten digambarkan dengan bulat oval atau elips dan variabel manifest digambarkan dengan kotak. Dalam model kesuksesan sistem informasi yang digunakan dalam penelitian ini, memiliki enam variabel laten dan 34 variabel manifest. Salah satu variabel laten adalah kualitas sistem system quality. Dalam hal ini variabel kualitas sistem tidak dapat diukur langsung karena variabel ini harus diukur melalui seperangkat pertanyaan yang intinya mengukur seberapa besar kualitas sistem yang ada pada digilib.uns.ac.id. Ukuran tersebut didapat dari tujuh indikator pada variabel kualitas sistem dalam hal ini adalah variabel manifest yaitu: provides, easy, friendly, interactive, personal, attractive, dan high speed. 2 Variabel laten eksogen dan endogen Dalam sebuah model SEM, sebuah variabel laten dapat berfungsi sebagai variabel eksogen atau variabel endogen. Menurut Singgih 2007: 6 “variabel eksogen adalah variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen”. Pada model SEM, variabel eksogen ditunjukkan dengan adanya anak panah yang berasal dari variabel tersebut menuju variabel endogen. Sedangkan variabel endogen menurut Singgih 2007: 7 adalah “variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel independen eksogen”. Pada model SEM, variabel endogen ditunjukkan dengan adanya anak panah yang menuju variabel tersebut. Pada model kesuksesan sistem informasi DM, yang termasuk kedalam variabel eksogen yaitu kualitas sistem system quality, kualitas informasi commit to user 41 information quality, dan kualitas layanan service quality. Sedangkan yang variabel endogen adalah penggunaan use, kepuasan pemakai user satisfaction, dan manfaat bersih net benefit. Berikut adalah gambar model kesuksesan sistem informasi DM dengan menggunakan bantuan software AMOS: 3 Measurement model dan structural model Sebelumnya telah dijelaskan bahwa variabel laten harus dijelaskan oleh sejumlah variabel manivest. Menurut Singgih 2007: 8, “measurement model adalah bagian dari SEM yangmenggambarkan hubungan antara variabel laten dengan indikator-indikatornya”. Sebagai contoh pada model kesuksesan DM di atas terdapat variabel manifest yang memiliki tujuh indikatornya yaitu KS1, KS2, KS3, KS4, KS5, KS6, KS7, KS8, dan KS9. Gambar 4. Path diagram Model Kesuksesan Sistem Informasi DM . commit to user 42 Jika measurement model menggambarkan hubungan variabel laten dengan indikatornya, maka structural model menggambarkan hubungan antar variabel. Berikut adalah structural model pada model kesuksesan sistem informasi: Gambar 6. Structural model pada model kesuksesan sistem informasi DM 4 Error pada pengukuran measurement dan error pada struktural structural Pada sebuah model SEM, khususnya pada pengukuran indikator atau sebuah variabel laten, akan terdapat variabel error yang ditampilkan dalam sebuah lingkaran. Pada model kesuksesan di atas, variabel error ditampilkan dalam system quality information quality service quality use user satisfaction net benefit Gambar 5. Measurement model variabel Kualitas Sistem commit to user 43 bentuk lingkaran kecil yang ada di setiap indikator. Variabel error diberikan pada setiap indikator karena tidak semua item pertanyaan dapat mengukur secara tepat. Bisa saja jawaban seseorang akan berbeda dengan yang lainnya atau sebab lainnya. Sehingga pada indikator selalu akan ada kesalahan error dalam pengukuran yang disebut dengan measurement error. Error pada struktural model sering disebut dengan residual error yang merefleksikan varians yang tidak dapat dijelaskan dalam variabel endogen dependen yang disebabkan semua faktor yang tidak dapat diukur. Seperti pada measurement error , variabel independen tidaklah dapat menjelaskan semua hal pada variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa akan ada kesalahan error saat melakukan prediksi pada variabel dependen.

b. Uji Asumsi Model