commit to user
9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Tentang Pemasaran Jasa Perpustakaan
a. Pengertian Pemasaran
Selama ini, istilah pemasaran sering kali dirancukan dengan penjualan dan periklanan. Contoh yang paling jelas dapat dijumpai pada departemen
pemasaran yang ada di banyak di perusahaan. Padahal, pengertian pemasaran sesungguhnya jauh lebih luas dibandingkan penjualan maupun periklanan.
Pengertian pemasaran, menurut Kotler dalam Fandy Tjiptono, Chandra, dan Dadi 2008:2 yaitu ”pemasaran terdiri atas semua aktivitas yang dirancang
untuk menghasilkan dan memfasilitasi setiap pertukaran yang dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen”.
Pemasaran adalah suatu usaha menawarkan dan mendekatkan produk kepada konsumen yang terjadi berdasarkan asas pertukaran. Pemasaran umumnya
berkaitan erat dengan produk nyata seperti barang dan bersifat profit oriented. Pemasaran tidak terbatas pada dunia bisnis saja, namun juga penting bagi
lembaga, instansi, atau organisasi yang bersifat non-profit oriented termasuk perpustakaan. Pemasaran di perpustakaan tidak memasarkan produk barang, tapi
produk jasa informasi guna kepentingan pemakai. Agar perpustakaan dapat optimal dalam layanannya bagi pemakai, perlu kiat-kiat tertentu yang berkaitan
dengan pemasaran jasa informasi. Dengan demikian bentuk layanan jasa dan tugas layanan yang diberikan dapat terorganisasi dengan baik.
Membicarakan pemasaran informasi, terlebih dulu harus kita ketahui batasan pemasaran. Ada beberapa pendapat mengenai hakekat pemasaran. Kotler
dalam Elisha 2006 dalam Principles of Marketing mengungkapkan bahwa pemasaran adalah suatu orientasi pengelolaan yang menganut pandangan bahwa
tugas atau kunci organisasi adalah menetapkan kebutuhan dan keinginan pasar yang menjadi sasaran dengan tujuan memberikan kepuasan yang diinginkan.
commit to user
10
b. Pemasaran Jasa Informasi Perpustakaan
Menurut Kotler dalam Elisha 2006, pemasaran adalah kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan serta keinginan konsumen, atau
menawarkan keuntungan yang bisa dirasakan oleh konsumen melalui proses pertukaran. Pertukaran adalah prinsip dasar pemasaran. Pemasaran sangat relevan
dengan masalah-masalah dan tantangan-tantangan organisasi nir-laba. Kehidupan semua organisasi tergantung pada hubungan pertukaran untuk memperoleh
sumberdaya yang diperlukan, kemudian mengubah sumberdaya itu menjadi produk dan jasa dan mendistribusikannya secara efisien kepada pasar target.
Ada perbedaan dasar dalam fungsi pemasaran pada perusahaan dan organisasi nir-laba. Perbedaan nyata terletak pada sumber dana dan dampaknya
terhadap organisasi. Perusahaan memperoleh modal utamanya dari investor dan pemodal. Jika perusahaan telah berjalan, dana operasional perusahaan terutama
diperoleh dari hasil penjualan produk, jasa atau yang dihasilkan oleh perusahaan itu. Dalam hal ini perusahaan hanya menghadapi satu unsur pokok yaitu
konsumen. Jika produk jasa yang dihasilkan perusahaan dapat memuaskan konsumennya, maka transaksi akan terjadi dan perusahaan mempunyai dana untuk
melanjutkan aktivitasnya. Sebaliknya, organisasi nir-laba memperoleh dana dari donor atau
lembaga induknya. Dengan anggaran yang diperolehnya itu, organisasi menghasilkan produk atau jasa yang kemudian ditawarkan kepada konsumennya.
Berbeda dengan perusahaan, apabila produk dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi nir-laba itu ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen, pihak donor masih mungkin akan memberikan dana lagi, apalagi kalau pihak donor masih menganggap organisasi itu baik. Sebaliknya juga mungkin
terjadi, meskipun produk dan jasa yang dihasilkan itu sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, belum menjamin bahwa anggaran dari donor untuk
organisasi nir-laba itu akan ditingkatkan. Perpustakaan adalah organisasi yang dibentuk untuk melayani kebutuhan
informasi sekelompok yang telah ditentukan. Konsep pertukaran berlaku untuk perpustakaan. Dengan dukungan dana yang diberikan oleh perguruan tinggi,
commit to user
11
perpustakaan menyediakan koleksi dan jasa layanan yang kemudian ditawarkan kepada civitas akademia. Perpustakaan menerima anggaran dari lembaga
induknya yang sebagian besar berasal dari biaya pendidikan yang diterima dari para mahasiswa.
Penting bagi perpustakaan menetapkan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran setiap program yang akan diselenggarakan. Tujuan dan sasaran itu harus
berorientasi kepada pengguna, untuk itu masukan-masukan dari mahasiswa, dosen maupun karyawan harus dipertimbangkan dalam menetapkan sasaran-sasaran dan
tujuan-tujuan itu.
c. Strategi Pemasaran Perpustakaan