Sejarah E-Library Tinjauan Tentang E-Library

commit to user 14 penghargaan kepada konsumen. Dalam hal ini banyak perpustakaan masih harus bekerja keras. e. Proses Pada industri manufacturing, proses “tersembunyi” di pabrik dan konsumen hanya menerima hasil akhir yang merupakan luaran dari proes itu. Di dalam industri jasa, proses tidak dapat “disembunyikan” karena justru proses itulah yang dijual. Bagaimana keseluruhan sistem berlangsung, kebijakan dan prosedur yang dipilih, keleluasan yang dimiliki staf, keterlibatan konsumen dengan penyelenggaraan jasa, aliran informasi dan jasa, merupakan beberapa hal yang menentukan mutu dan kelancaran proses. f. Staf atau orang Orang yang mengerjakan proses dan mengahasilkan performance merupakan unsur bauran pemasaran yang terpenting dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jasa yang dijual. Kegesitan, kejelian, ketelitian, keramahan dan sikap-sikap lain yang melekat pada jasa yang dijual. Kepribadian dan pelatihan bagi staf yang menyelenggarakan pelayanan kepada konsumen, karenanya sangat penting.

2. Tinjauan Tentang E-Library

a. Sejarah E-Library

Koleksi digital sebuah perpustakaan diawali dengan digitalisasi isi katalog sehingga katalog dapat diakses dari jarak jauh. Isinya dapat diunduh download oleh pemakai atau pengguna. Sesudah isi katalog menyusul ke indeks majalah, lalu jasa pengabstrakan. Tahap berikutnya digitalisasi berubah ke koleksi majalah sehingga menghasilkan majalah dalam digital, isinya lazim dijual oleh penjaja vendor. Tahap berikutnya, menghinggapi buku referens, sehingga banyak bentuk buku referens yang tersedia dalam bentuk digital serta dapat diakses pemakai melalui internet. Contoh yang popular adalah Wikipedia. Tahap berikutnya ialah penerbitan buku elektronik, dikenal dengan nama e-book atau e-book publishing . commit to user 15 Banyak perpustakaan yang mengidamkan penerapan perpustakaan digital dalam pengelolaannya. Namun demikian tidak semudah yang dibayangkan. Dana yang terbatas dan SDM yang rendah menjadi faktor dominan ketidakberdayaan mewujudkan sebuah perpustakaan digital. Lepas dari semua itu, lahirnya perpustakaan digital di Indonesia ini disambut baik para pengelola informasi atau pustakawan. Kebanyakan pustakawan terbuka terhadap perubahan teknologi, tetapi juga masih mengingat fungsi tradisional mereka, yaitu membantu orang untuk mencari informasi, baik dalam bentuk digital atau tercetak. Sosialisasi program perpustakaan digital terhadap para anggota jaringan dan para pengguna itu penting. Dalam hal ini, perlu peningkatan kesadaran akan fungsi utama mereka, yaitu memberikan kemudahan akses pengguna terhadap informasi. Untuk mempermudah akses, pustakawan perlu mendorong pengguna perpustakaan digital untuk melek informasi information literate. Pengguna perpustakaan yang seperti ini adalah mereka yang sadar kapan memerlukan informasi dan mampu menemukan informasi, mengevaluasinya, dan menggunakan informasi yang dibutuhkannya itu secara efektif dan beretika. Sulistyo 2002 mengatakan bahwa perpustakaan digital mulai muncul di Indonesia sekitar tahun 1992 dimulai di ITB Institut Teknologi Bandung yang melibatkan berbagai komponen. Usaha itu kemudian dilanjutkan oleh perpustakaan perguruan tinggi sehingga muncullah berbagai perpustakaan digital di Indonesia, terutama di lingkungan perpustakaan perguruan tinggi dan khusus.

b. Pengertian E-Library