commit to user
22
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada
pada masa sekarang. Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan
interpretasi tentang arti data itu. Metode ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa
sekarang, pada masalah-masalah aktual. 2.
Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik.
Surakhmad, 1998. Pelaksanaan penelitian menggunakan metode survai. Metode survai
yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Ciri khas penelitian
survai adalah data dikumpulkan dari responden yang banyak jumlahnya dengan menggunakan kuesioner. Salah satu keuntungan utama dari penelitian
ini adalah mungkinnya pembuatan generalisasi untuk populasi yang besar. Singarimbun dan Effendi, 1995.
B. Metode Pengambilan Responden
1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sukoharjo. Kabupaten Sukoharjo terdiri dari 13 kecamatan, dari 13 kecamatan hanya diambil 3
kecamatan yang akan dijadikan daerah penelitian. Penentuan kecamatan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Metode purposive
sampling , yaitu penentuan atau pengambilan daerah penelitian berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu sedangkan pertimbangan yang 22
commit to user
23 diambil berdasarkan tujuan penelitian Rianse dan Abdi, 2008.
Kecamatan yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Sukoharjo dan Kecamatan Weru dengan
pertimbangan bahwa pada ketiga kecamatan tersebut terdapat usaha industri karak yang bersifat komersial dan masih produktif hingga saat ini.
Penentuan sampel desa dilakukan secara purposive sampling. Pengambilan desa sampel dilakukan dengan pertimbangan bahwa desa
memiliki unit industri karak skala rumah tangga. Data tentang jumlah unit industri karak skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat
pada Tabel 4 berikut: Tabel 4. Jumlah Unit Industri Karak Skala Rumah Tangga di Kabupaten
Sukoharjo No Kecamatan
Desa Unit
Usaha 1
2 3
Mojolaban Sukoharjo
Weru Gadingan
Plumbon Kenep
Jatingarang 33
15 13
2 Jumlah 63
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007
Berdasarkan Tabel 4 terdapat 63 unit industri karak skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo. Unit industri karak skala rumah tangga
tersebar di empat desa yaitu Desa Gadingan, Desa Plumbon, Desa Kenep dan Desa Jatingarang. Seluruh desa diambil sebagai sampel.
2. Metode Penentuan Responden
Populasi penelitian ini adalah seluruh produsen industri karak skala rumah tangga di Desa Gadingan, Desa Plumbon, Desa Kenep dan Desa
Jatingarang. Menurut Singarimbum dan Effendi 1995 data yang dianalisis menggunakan jumlah sampel yang cukup besar sehingga dapat
mengikuti distribusi normal. Sampel yang jumlahnya besar dan berdistribusi normal adalah sampel yang jumlahnya lebih besar atau sama
dengan 30. Berdasar pertimbangan tersebut maka responden dalam
commit to user
24 penelitian ini adalah produsen industri karak skala rumah tangga di
Kabupaten Sukoharjo dengan jumlah 30 orang. Penetapan jumlah responden dilakukan secara proporsional, yaitu
penentuan jumlah sampel berdasarkan jumlah populasinya dengan menggunakan rumus:
30 N
Nk Ni
x =
Keterangan : Ni = Jumlah sampel yang diambil pada tiap desa
Nk = Jumlah populasi produsen karak dari tiap desa N = Jumlah populasi produsen karak dari seluruh desa terpilih
30 = Jumlah sampel yang dikehendaki Penetapan responden dengan menggunakan rumus proporsional
diperoleh besarnya jumlah sampel tiap desa terpilih. Jumlah responden yang akan diteliti pada setiap desa adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Jumlah Responden Industri Karak Skala Rumah Tangga di Kabupaten Sukoharjo
No Kecamatan Desa
Unit Usaha
Jumlah Responden
1 2
3 Mojolaban
Sukoharjo Weru
Gadingan Plumbon
Kenep Jatingarang
33 15
13 2
16 7
6 1
Jumlah 63 30
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007
Tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah responden di Desa Gadingan sebanyak 16 orang, di Desa Plumbon sebanyak 7 orang, di Desa Kenep
sebanyak 6 orang, dan di Desa Jatingarang sebanyak 1 orang. Jumlah seluruh responden industri karak skala rumah tangga di Kabupaten
Sukoharjo adalah 30 orang. Penentuan responden produsen usaha industri karak skala rumah
tangga pada masing-masing desa dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling
sampel acak sederhana. Simple random
commit to user
25 sampling
yaitu sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai
kesempatan yang
sama untuk
dipilih sebagai
sampel Rianse dan Abdi, 2008.
Teknik yang digunakan dalam menentukan responden adalah dengan undian. Penentuan responden dimulai dengan menyusun kerangka sampel
rerponden kemudian dilakukan pengundian responden pada setiap desa. Teknik undian dilakukan dengan cara menuliskan semua nama produsen
karak pada secarik kertas, kemudian digulung dan dimasukkan dalam kotak atau kaleng. Kemudian dilakukan pengocokan dan mengambil
sejumlah gulungan kertas. Nama yang terambil menjadi responden yang akan diteliti, kemudian gulungan tersebut dikembalikan lagi hingga sesuai
dengan jumlah responden yang direncanakan dan sesuai dengan proporsinya.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari produsen usaha industri karak skala rumah tangga dengan menggunakan
daftar pertanyaan quisioner. Data ini dapat diperoleh dengan cara wawancara atau bisa juga dengan pengamatan langsung di lokasi
penelitian. Data primer yang akan diambil dalam penelitian ini meliputi data identitas responden, biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses
produksi, penerimaan yang di peroleh responden, keuntungan yang diperoleh dari usaha industry karak, dan kendala yang dihadapi selama
proses produksi karak.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dan dicatat secara sistematis dari instansi pemerintah atau lembaga yang terkait dengan
penelitian, antara lain BPS dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sukoharjo. Data sekunder yang diambil dalam penelitian ini
commit to user
26 meliputi data jumlah unit industri kecil di Kabupaten Sukoharjo tahun
2008, jumlah tenaga kerja dan produksi industri kecil kerupuk di Kabupaten Sukoharjo tahun 2006-2008, jumlah unit industri kecil karak
dan industri karak skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo tahun 2008, dan data-data lain yang berkaitan dengan penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan dan mendapatkan data primer dengan melakukan wawancara langsung kepada
responden berdasarkan daftar pertanyaan quisioner yang telah dipersiapkan sebelumnya.
2. Observasi
Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek yang akan diteliti sehingga didapatkan gambaran
yang jelas mengenai obyek yang akan diteliti.
3. Pencatatan
Teknik pencatatan digunakan untuk mengumpulkan data sekunder dengan cara mencatat data yang ada dari instansi pemerintah atau lembaga
terkait yang berhubungan dengan penelitian ini.
E. Metode Analisis Data
1. Analisis Biaya, Penerimaan, Keuntungan, dan Profitabilitas dari Usaha
Industri Karak Skala Rumah Tangga di Kabupaten Sukoharjo a.
Nilai total biaya pada industri karak sklala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo adalah penjumlahan dari nilai total biaya tetap TFC dan
nilai biaya variabel TVC yang digunakan dalam kegiatan produksi karak skala rumah tangga. Secara matematis dirumuskan sebagai
berikut :
TC = TFC + TVC
dimana :
commit to user
27 TC
= biaya total industri karak skala rumah tangga Rp TFC = total biaya tetap industri karak skala rumah tangga Rp
TVC = total biaya variabel industri karak skala rumah tangga Rp b.
Penerimaan pada industri karak skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo yaitu perkalian jumlah karak yang diproduksi dengan harga
karak tersebut. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :
TR = Q x P
dimana : TR
= penerimaan total industri karak skala rumah tangga Rp Q
= jumlah karak yang diproduksi biji P
= harga karak per biji Rp c.
Keuntungan industri karak skala rumah tangga di Kabupaten Suoharjo diperoleh dari selisih antara penerimaan total dengan biaya total.
Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :
π = TR – TC
dimana : π
= keuntungan usaha industri karak skala rumah tangga Rp TR = penerimaan total industri karak skala rumah tangga Rp
TC = biaya total industri karak skala rumah tangga Rp Dalam analisa keuntungan diperlukan data mengenai penghasilan dari
penjualan jumlah produk diproduksi dikalikan dengan harga produk, biaya produksi keseluruhan dan besarnya laba yang diperoleh. Secara
matematis dirumuskan sebagai berikut :
π = Q x P – TFC + TVC
dimana : π
= keuntungan industri karak skala rumah tangga Rp Q
= jumlah karak yang diproduksi biji P
= harga karak per biji Rp TFC = total biaya tetap industri karak skala rumah tangga Rp
TVC = total biaya variabel industri karak skala rumah tangga Rp
commit to user
28 d.
Nilai profitabilitas industri karak skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo dihitung dengan membandingkan antara keuntungan
industri karak skala rumah tangga yang diperoleh dengan penjualan penerimaan dan dikalikan 100. Secara matematis dirumuskan
sebagai berikut : Profit Margin =
Laba bersih Penjualan
×100 2.
Analisis Risiko Usaha dari Industri Karak Skala Rumah Tangga di Kabupaten Sukoharjo
Besarnya risiko usaha industri karak skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo dihitung dengan menggunakan perhitungan
koefisien variasi dan batas bawah keuntungan. Koefisien variasi merupakan perbandingan antara simpangan baku
keuntungan industri karak skala rumah tangga dengan keuntungan rata- rata industri karak skala rumah tangga, secara matematis dapat dirumuskan
sebagai berikut :
CV = E
V keterangan :
CV = koefisien variasi industri karak skala rumah tangga
V = simpangan baku keuntungan industri karak skala rumah tangga
Rp E
= keuntungan rata-rata industri karak skala rumah tangga Rp Sebelum mengukur koefisien variasi harus mencari keuntungan rata-
rata industri karak skala rumah tangga dan simpangan bakunya, yang dirumuskan sebagai berikut :
E =
n E
i n
i 1
=
Σ
keterangan :
commit to user
29 E
= keuntungan rata-rata industri karak skala rumah tangga Rp E
i
= keuntungan industri karak skala rumah tangga yang diterima produsen Rp
n = jumlah produsen industri karak skala rumah tangga orang
Setelah mengetahui keuntungan rata-rata industri karak skala rumah tangga selanjutnya mencari simpangan baku dengan menggunakan metode
analisis ragam, karena simpangan baku merupakan akar dari ragam, yaitu :
V=
2
V
Adapun dalam perhitungan analisis ragam dirumuskan sebagai berikut:
V
2
=
1
1 2
− −
∑
=
n E
E
n i
i
Keterangan : V
2
= ragam n
= jumlah produsen industri karak skala rumah tangga orang E
= keuntungan rata-rata industri karak skala rumah tangga Rp E
i
= keuntungan industri karak skala rumah tangga yang diterima produsen Rp
Untuk mengetahui batas bawah keuntungan industri karak skala rumah tangga digunakan rumus :
L = E – 2V
keterangan : L = batas bawah keuntungan industri karak skala rumah tangga Rp
E = keuntungan rata-rata industri karak skala rumah tangga Rp V = simpangan baku keuntungan usaha industri karak skala rumah
tangga Rp Semakin besar nilai CV menunjukkan bahwa risiko usaha industri
karak skala rumah tangga yang harus ditanggung produsen semakin besar. Apabila nilai CV
≤ 0,5 atau L ≥ 0 menyatakan bahwa produsen usaha industri karak skala rumah tangga akan selalu terhindar dari kerugian. Dan
commit to user
30 apabila nilai CV 0,5 atau L 0 berarti ada peluang kerugian yang akan
diderita oleh produsen usaha industri karak skala rumah tangga . 3.
Analisis Efisiensi Usaha dari Usaha Industri Karak Skala Rumah Tangga di Kabupaten Sukoharjo
Efisiensi usaha industri karak skala rumah tangga dihitung dengan menggunakan perhitungan RC rasio. RC rasio adalah singkatan dari
Return Cost Ratio atau dikenal dengan nisbah antara penerimaan dan
biaya. Efisiensi usaha industri karak skala rumah tangga dapat dihitung
dengan membandingkan besarnya penerimaan usaha industri karak skala rumah tangga dengan biaya yang digunakan untuk produksi. Secara
matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
Efisiensi =
C R
keterangan : R = penerimaan total industri karak skala rumah tangga Rp
C = biaya total industri karak skala rumah tangga Rp Kriteria yang digunakan dalam penilaian efisiensi usaha adalah :
RC 1 berarti industri karak skala rumah tangga yang dijalankan sudah efisien
RC = 1 berarti industri karak skala rumah tangga mencapai titik impas
RC 1 berarti industri karak skala rumah tangga yang dijalankan tidak efisien.
commit to user
31
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
A. Keadaan Alam
1. Letak Geografis dan Wilayah Administratif
Kabupaten Sukoharjo adalah salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten Sukoharjo terletak diantara
110° 42’ 6,79” sampai 110° 57’ 33,70” LS Lintang Selatan dan 7° 32’ 17,00” sampai 7° 49’ 32,00” BT Bujur Timur. Adapun batas-batas
wilayah Kabupaten Sukoharjo antara lain: Sebelah utara
: Kota Surakarta dan Kabupaten Sragen
Sebelah timur :
Kabupaten Karanganyar Sebelah selatan
: Daerah Istimewa Yogyakarta
Sebelah barat :
Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten Kabupaten Sukoharjo secara administrasi terbagi menjadi 12
kecamatan yang terdiri dari 167 desa kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Sukoharjo adalah 46.666 Ha atau sekitar 1,43 luas Propinsi Jawa
Tengah. Kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Polokarto yaitu 6.218 Ha 13, sedangkan yang paling sempit adalah Kecamatan Kartasura
yaitu 1.923 Ha 4 dari luas Kabupaten Sukoharjo.
2. Keadaan Iklim
Faktor iklim mencakup antara lain aspek lamanya musim kemarau dan musim penghujan serta banyaknya curah hujan dan hari hujan akan
berpengaruh terhadap lingkungan seperti terhadap tingkat kesuburan lahan, kekeringan, banjir dan sebagainya. Data mengenai banyak hari
hujan dan curah hujan di Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada Tabel 6 berikut:
31