commit to user
53 o. Enthong
Alat ini terbuat dari kayu, berfungsi sebagai alat untuk mengaduk beras ketika direbus dan alat untuk menuang adonan dalam kukusan,
lumpang dan alat cetak. p. Erok-erok
Alat ini terbuat dari anyaman besi atau kawat dengan disertai pegangan yang terbuat dari kayu. Alat ini berfungsi sebagai alat untuk mengaduk
karak yang sedang digoreng dan meniriskan karak yang telah selesai digoreng.
q. Pisau Alat ini berfungsi untuk mengiris adonan karak yang telah dicetak dan
telah dingin. Proses pengirisan dengan 3 tahap menggunakan 3 macam pisau yaitu ukuran besar, sedang dan kecil, sedangkan proses
pengirisan 1 tahap hanya menggunakan 1 macam pisau yaitu pisau besar.
5. Proses Produksi Pembuatan Karak
Karak yang diproduksi industri karak skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo berukuran 6 cm x 10 cm dan 6 cm x 8 cm. Para
responden memproduksi karak ukuran kecil karena karak yang berukuran kecil pemasarannya lebih mudah bila dibandingkan dengan karak yang
berukuran besar. Selain itu adanya keterbatasan modal juga menyebabkan responden hanya memproduksi karak dengan satu ukuran. Karak yang
berukuran besar membutuhkan modal yang lebih banyak dibandingkan dengan karak yang berukuran kecil. Biaya bahan baku, biaya bahan
penolong serta biaya pengemasan yang diperlukan juga semakin banyak. Proses produksi karak di Kabupaten Sukoharjo dilakukan dengan 2
macam cara. Perbedaan 2 macam cara proses produksi ini terletak pada proses pembuatan adonan. Proses produksi industri karak skala rumah
tangga di Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada gambar 2 berikut:
commit to user
54
Gambar 2. Proses Produksi Pembuatan Karak di Kabupaten Sukoharjo
Persiapan bahan-bahan Proses produksi
Pengekelan Perebusan karu
Pencetakan Perebusan karu
Pengukusan
Penumbukkan
Pengirisan
Penjemuran Penggorengan
Pengemasan Pengirisan 1 tahap
Pengirisan 3 tahap: 1. Pengirisan 1
2. Pengirisan 2 3. Pengirisan 3
Pencucian beras
commit to user
55 Keterangan:
a. Persiapan bahan-bahan 1 Menyiapkan bahan baku seperti beras dan bumbu-bumbu bleng,
garam, penyedap rasa dan terasi, bahan penolong seperti minyak goreng, kayu bakar dan gas elpiji.
2 Menyiapkan alat-alat yang digunakan selama proses produksi. b. Proses produksi:
1 Pencucian Beras Beras harus dicuci terlebih dahulu sebelum beras dimasak menjadi
adonan. Pencucian beras bertujuan agar beras bersih dari kotoran- kotoran.
2 Pengekelan kekel Beras yang telah dicuci sampai bersih, dimasukkan ke dalam
kukusan, dan dimasak diatas dandang yang telah diisi air. Proses pengekelan memerlukan waktu ± 15 menit.
3 Perebusanproses karu Beras yang telah di kekel kemudian direbus dengan air yang telah
mendidih dan dicampur dengan bumbu-bumbu menggunakan pancikalengember. Proses ini memerlukan waktu ± 20-30 menit.
Beras dan bumbu-bumbu diaduk-aduk terus menerus agar bumbu bercampur dan meresap merata dalam beras serta agar beras tidak
menempel pada panickalengember. Pengadukan dilakukan sampai air habis dan adonan matang.
4 PengukusanPenanakan Adonan yang telah selesai direbus kemudian dimasukkan dalam
kukusan, kemudian ditanakan diatas dandangsabruk. Proses ini memerlukan waktu ± 15-20 menit. Kukusan hanya mampu
menampung adonan seberat 5-6 kg beras.
commit to user
56 5 Penumbukan
Adonan yang telah matang kemudian ditumbuk. Proses penumbukkan adonan memerlukan waktu ± 2-3 menit sesuai
dengan kebutuhan masing-masing daerah penelitian. 6 Pencetakan
Setelah selesai ditumbuk, kemudian adonan langsung dicetak menggunakan alat pencetak. Setelah dimasukkan dalam cetakan,
adonan diratakan sesuai dengan bentuk cetakannya. Kemudian adonan yang telah dicetak langsung dilepaskan dari cetakan, dan
diletakan di meja sambil menunggu adonan dingin. 7 Pengirisan
Adonan cetakan yang sudah dingin dan agak padat kemudian diiris tipis-tipis menggunakan pisau. Pengirisan adonan ada 2 macam
cara yaitu dengan 1 tahap dan 3 tahap. Pengirisan dengan 1 tahap adalah pengirisan yang bisa langsung dilakukan pada adonan yang
telah dingin dan padat karena alat cetakan telah sesuai dengan ukuran karak yang diproduksi. Pengirisan dengan 3 tahap adalah
pengirisan adonan yang dilakukan sebanyak 3 tahapan yang pertama, diiris sebanyak 11 bagian menggunakan pisau besar.
Kedua, dari 11 bagian yang telah diiris, masing-masing bagian diiris menjadi 7 bagian lagi menggunakan pisau sedang. Terakhir,
dari 7 bagian tadi, masing-masing bagian diiris kecil-kecil dan tipis menggunakan pisau kecil sesuai ukuran karak yang diproduksi.
8 Penjemuran Adonan yang telah diiris, kemudian ditata dalam alat jemur yang
disebut anjang. Setelah anjang terisi penuh dengan irisan adonan, kemudian di jemur di lapangan atau halaman rumah. Penjemuran
memerlukan waktu selama 2 hari. Penjemuran dilakukan 2 tahap. Pertama dilakukan ketika adonan telah selesai diiris, biasanya dari
pagi hingga sore dan yang kedua dilakukan sebelum penggorengan, biasanya dari pagi hingga siang. Karak yang telah
commit to user
57 kering atau sebagian bagiannya telah kering, kemudian
dikumpulkan. Hari berikutnya, karak yang kemarin telah kering di jemur lagi diser untuk mendapatkan karak mentah yang benar-
benar kering seluruh bagiannya. 9 Penggorengan
Karak mentah yang telah mengalami 2 tahap penjemuran kemudian siap untuk digoreng. Sebelum digoreng, karak mentah digarang
diatas wajan yang telah dipanaskan bersama dengan minyak goreng. Proses penggarangan berlangsung selama ±15-20 menit
sampai menunggu panasnya minyak dalam wajan sesuai dengan kebutuhan penggorengan. Setelah minyak goreng dirasa cukup
panas, maka karak mentah segera digoreng. Karak yang telah masuk penggorengan harus selalu diaduk-aduk menggunakan erok-
erok. Karak tidak boleh digoreng terlalu lama agar tidak gosong. Waktu yang diperlukan dalam menggoreng tidak lebih dari 1
menit. Jika karak sudah mulai berwarna kuning kecoklatan, maka karak harus segera diangkat dan ditiriskan menggunakan irik.
10 Pengemasan Proses selanjutnya setelah karak selesai digoreng adalah
pengemasan. Karak yang telah digoreng dan ditiriskan kemudian dikemas menggunakan plastik. Ada yang dikemas dengan plastik
ukuran 11 x 22 cm dimana 1 plastik berisi 5 biji karak dan ada pula karak yang hanya di masukkan ke dalam plastik ukuran 1 x 1,5 m
sembari dilakukan penghitungan jumlah karak dimana 1 plastik biasanya cukup untuk menampung 1500-2000 biji karak. Jika
pedagang akan membeli karak, maka mereka dapat mengemas sendiri karak yang mereka beli dengan menggunakan plastik
kemasan yang mereka sediakan sendiri. Masing-masing tahap proses produksi pembuatan karak memiliki
kelebihan dan kekurangan. Tahapan produksi karak yang tidak melalui pengekelan dan pengukusan atau lebih dikenal dengan penjenangan
commit to user
58 memerlukan waktu untuk produksi yang lebih singkat. Proses produksi
yang tidak melalui proses pengukusan menjadikan adonan yang dibuat bentuknya lembek karena mengandung banyak air, akibatnya saat proses
pencetakan dan pemadatan memerlukan waktu yang lama, selain itu karak yang telah digoreng teksturnya sedikit kasar dan sedikit keras atau lebih
dikenal dengan istilah mlethis. Tahapan proses produksi karak yang melalui pengekelan dan pengukusan memerlukan waktu yang lebih lama.
Proses pengekelan bertujuan agar adonan yang dibuat lebih mekar ketika digoreng. Proses pengukusan bertujuan agar adonan yang dibuat lebih
keset atau kandungan airnya tidak terlalu banyak, sehingga mudah untuk dicetak dan mudah menjadi padat.
6. Pemasaran