Kerangka Teori Pendekatan Masalah

commit to user 14 tersebut mencapai efisiensi teknis dan sekaligus juga mencapai efisiensi harga Soekartawi, 2003.

B. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Pada dasarnya seseorang melakukan usaha adalah untuk memperoleh keuntungan yang setinggi-tingginya. Keuntungan yang tinggi dapat dicapai dengan melakukan pertimbangan-pertimbangan dalam mengambil keputusan. Analisis usaha merupakan upaya melakukan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Analisis usaha yang dilakukan meliputi analisis biaya, penerimaan, keuntungan, profitabilitas, risiko usaha serta efisiensi usaha. Analisis biaya dilakukan dengan menghitung biaya total TC. Biaya total diperoleh dari penjumlahan antara biaya tetap total TFC dan biaya variabel total TVC. Biaya tetap total dalam industri karak skala rumah tangga meliputi biaya penyusutan alat, biaya bunga modal investasi, biaya tenaga kerja dan biaya transportasi. Biaya variabel total meliputi biaya bahan baku, biaya bahan penolong, dan biaya pengemasan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: TC = TFC + TVC Keterangan : TC = biaya total industri karak skala rumah tangga TFC = total biaya tetap industri karak skala rumah tangga TVC = total biaya variabel industri karak skala rumah tangga Proses produksi karak merupakan suatu usaha untuk mengolah beras menjadi karak. Proses produki karak memberikan penerimaan bagi produsennya. Penerimaan diperoleh dari hasil perkalian antara total jumlah karak yang diproduksi dan harga jual karak. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: TR = Q x P Keterangan : TR = penerimaan total industri karak skala rumah tangga Rp Q = jumlah karak yang diproduksi biji commit to user 15 P = harga karak per biji Rp Hubungan matematis yang dapat menggambarkan unsur biaya, penerimaan dan keuntungan adalah sebagai berikut: π = TR – TC atau π = Q x P – TFC + TVC Keterangan : π = keuntungan industri karak skala rumah tangga Rp TR = penerimaan total industri karak skala rumah tangga Rp TC = biaya total industri karak skala rumah tangga Rp Q = jumlah karak yang diproduksi biji P = harga karak per biji Rp TFC = total biaya tetap industri karak skala rumah tangga Rp TVC = total biaya variabel industri karak skala rumah tangga Rp Profitabilitas merupakan hasil bagi antara keuntungan industri karak skala rumah tangga dengan total biaya industri karak skala rumah tangga, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Profit Margin = Laba bersih Penjualan ×100 Perhitungan risiko industri karak skala rumah tangga menggunakan rumus sebagai berikut: CV = E V Keterangan : CV = koefisien variasi industri karak skala rumah tangga V = simpangan baku keuntungan industri karak skala rumah tangga E = keuntungan rata-rata industri karak skala rumah tangga Sebelum menghitung koefisien variasi, terlebih dahulu menghitung simpangan baku dan keuntungan rata-rata. Simpangan baku dapat dihitung menggunakan rumus : commit to user 16 V = 1 1 2 − − ∑ = n E Ei n i Keterangan : V = simpangan baku keuntungan industri karak skala rumah tangga n = jumlah pengusaha industri karak skala rumah tangga E = keuntungan rata-rata industri karak skala rumah tangga E i = keuntungan industri karak skala rumah tangga yang diterima produsen Keuntungan rata-rata dapat dihitung menggunakan rumus: E = n Ei n i ∑ =1 Keterangan: E = keuntungan rata-rata industri karak skala rumah tangga Ei = keuntungan industri karak skala rumah tangga pada periode i n = jumlah responden Perhitungan batas bawah keuntungan yang merupakan nilai terendah yang dihasilkan dari suatu usaha menggunakan rumus: L = E – 2V Keterangan : L = batas bawah keuntungan industri karak skala rumah tangga E = keuntungan rata-rata industri karak skala rumah tangga V = simpangan baku keuntungan industri karak skala rumah tangga Dari rumus di atas dapat diperoleh suatu hubungan antara nilai batas bawah keuntungan dengan nilai koefisien variasi. Apabila nilai CV ≤ 0,5 atau L ≥ 0 berarti pengelola akan terhindar dari kerugian. Nilai CV 0,5 atau nilai L 0, berarti ada peluang kerugian yang diderita pengelola Hernanto, 1993. Risiko yang dihadapi produsen industri karak skala rumah tangga dapat berupa risiko harga dan risiko produksi. Risiko harga biasanya berkaitan dengan perubahan harga yang diterima produsen atas penjualan produknya commit to user 17 dan perubahan harga atas pembelian input produksinya. Risiko produksi dapat berupa hal-hal yang mungkin terjadi selama proses produksi berlangsung karena adanya pengaruh tertentu seperti adanya pengaruh cuaca atau iklim. Selain mencapai penerimaan dan keuntungan yang tinggi, hal lain yang harus diperhatikan oleh produsen usaha industri karak skala rumah tangga adalah efisiensi usaha. Efisiensi usaha dapat dihitung menggunakan RC rasio, yaitu perbandingan antara besarnya penerimaan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi hingga pemasaran. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Efisiensi = C R Keterangan : R = penerimaan industri karak skala rumah tangga C = biaya total industri karak skala rumah tangga Kriteria yang digunakan dalam penentuan efisiensi usaha adalah: RC 1 berarti industri karak skala rumah tangga yang dijalankan sudah efisien RC = 1 berarti industri karak skala rumah tangga yang dijalankan mencapai titik impas RC 1 berarti industri karak skala rumah tangga yang dijalankan tidak efisien commit to user 18 Gambar 1. Skema Kerangka Teori Pendekatan Masalah Analisis Usaha Industri Karak Skala Rumah Tangga di Kabupaten Sukoharjo Input bahan baku, bahan penolong Biaya Total Analisis Usaha: 1. Keuntungan 2. Profitabilitas 3. Risiko 4. Efisiensi Proses Produksi Output karak Penerimaan Total Biaya Variabel: 1. Bahan baku beras 2. Bahan penolong bumbu-bumbu, minyak goreng, kayu bakar, gas 3. Kemasan Biaya Tetap 1. Penyusutan alat 2. Bunga modal investasi 3. Upah tenaga kerja 4. Transportasi Risiko Harga Risiko Produksi Industri Karak Skala Rumah Tangga di Kabupaten Sukoharjo Risiko Harga commit to user 19

C. Pembatasan Masalah