Deskripsi Roman Ich Lerne Deutsch

36 Jerman merupakan “bajingan” sebagaimana dikatakan teman-temannya di sekolah.

B. Model of Intercultural Communication Competence ICC Byram

Model kompetensi komunikasi antarbudaya menurut Byram terdiri dari kompetensi sikap attitudes, pengetahuan knowledge, keterampilan menafsirkan dan mengkaitkan skill of interpreting and relating, keterampilan penemuan dan interaksi skill of discovery and interaction dan kesadaran budaya yang kritis critical cultural awareness. Walaupun berbeda, masing-masing kompetensi memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya.

1. Sikap Attitude

Sikap menurut Byram muncul dari rasa penasaran akan budaya asing. Selanjutnya, kompetensi sikap tersebut berkembang dengan ditandai adanya sikap keterbukaan terhadap budaya baru yang ditemui. Kemudian menjadi sikap untuk menggantungkan ketidakpercayaan pada budaya lain menghargai budaya lain. Beberapa hal yang menunjukkan kompetensi sikap antara lain sebagai berikut: a. Keinginan Mencari Kesempatan Untuk Mengikat Hubungan dengan Orang Lain dalam Kesetaraan. Dalam pergaulan antarbudaya terkadang timbul jurang pembeda atau batasan-batasan yang membedakan budaya satu dengan yang lainnya. Terdapat juga perbedaan kelas-kelas sosial dalam suatu masyarakat. 37 Apabila perbedaan-perbedaan tersebut jika tidak disikapi dengan bijak, maka akan menjadi masalah komunikasi antarbudaya. Melalui rasa penasaran dan kemauan untuk mengikat hubungan dengan orang lain dalam kesetaraan, mengindikasikan bahwa seseorang memiliki kompetensi sikap yang baik dalam melakukan komunikasi antarbudaya. Hal itu harus ditemukan melalui sikap pencarian kekhasan atau mengambil pelajaran dari budaya lain dengan menjalin hubungan baik dengan mereka. Beberapa contoh yang menunjukkan sikap tersebut ada pada kutipan berikut. 1 Ernst Terhadap Thierry Fornerie Pada kutipan berikut ini terjadi percakapan antara Ernst dan Thierry Fornerie, teman sekelasnya yang merupakan orang asli Prancis. Percakapan tersebut terjadi di hari pertama mereka masuk sekolah. Ernst mencoba mengawali sekolah dengan melakukan interaksi dengan temannya. Ia menanyakan tentang liburan sekolah yang sudah berlalu. Walaupun temannya tidak suka berbincang dan menunjukkan sikap dingin terhadapnya, ia tetap mencoba membangun pembicaraan dengan menanyakan kegiatan liburan temannya dan juga bertanya mengenai keberadaan salah satu temannya yang tidak terlihat masuk ke sekolah yang sama. Thierry Fornerie hat keine Lust, mir von seinen Ferien zu erzӓhlen, das wunder mich nicht weiter, er ist nicht besonders gesprӓchig. “Hast du Antonie Caree irgendwo gesehen?” “Er geht nicht in diese Schule.” “Nein?” 38 “Seine Eltern haben ihm in die Theophile-GautierSchule geschickt, das ist von ihnen aus nӓher” Lachaud, 2001 : 13. Thierry Fornerie tidak ingin menceritakan liburannya padaku, itu tidak aneh bagiku, ia adalah orang tidak suka bicara. “Apakah kau melihat Antonie Caree?” “Dia tidak bersekolah disini.” “Tidak?” “Orangtuanya mengirimnya ke sekolah Theophile-Gautier, sekolah yang lebih dekat dengan mereka.” Orang-orang Prancis menganggap Ernst berbeda dengan mereka. Akan tetapi, sikap Ernst di atas menunjukkan bahwa ia mengganggap orang Prancis sama dengan dirinya. Sejak duduk di bangku Taman Kanak- kanak TK, ia selalu mendapat ejekan dari teman-temannya. Dan hal ini berlanjut pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 2 Ernst Terhadap dr. Salavoux Kutipan selanjutnya menunjukkan sikap Ernst untuk menjalin hubungan yang baik dengan dr. Salavoux. Berbeda dengan dokter-dokter yang menangani Ernst sebelumnya, dr. Salavoux merupakan sosok yang baik dan tidak memperlakukan Ernst sebagai orang Jerman yang identik dengan Hitler sebagaimana yang dilakukan teman dan guru di sekolahnya. Sikap dr. Salavoux tersebut membuat Ernst juga bersikap sopan dan mencoba untuk menjalin hubungan yang baik dengan membuatkan dr. Salavoux kalung yang terbuat dari mutiara. Um die Wiederherstellung seiner Sehfӓhigkeit zu fördern, fӓngt Ernst an, winzige Perlen aufzufӓdeln und verschiedene Ketten anzufertigen, genau nach den Modellen, die er in der Schule bei Madame Ginimo gelernt hat. Er schenkt sie seiner Mutter und Monsieur Salavoux. …………………………………………………………………………….. 39 Seine Eltern, Monsieur Salavoux, der den kleinen Ernst in sein Herz geschlossen hat, der Orthoptist, alle versichern, wie erleichtert sie sind Lachaud, 2001: 16. Untuk pemulihan penglihatannya, Ernst mulai merangkai manik- manik kecil dan menyelesaikan berbagai kalung, sesuai model yang ia pelajari di sekolah dari Madame Ginimo. Dia akan memberikannya kepada ibunya dan Monsieur Salavoux. …………………………………………………………………….. Kedua orang tuanya, Monsieur Salavoux, orang yang telah dicintai oleh si kecil Ernst, orthoptist, semua yakin mereka merasa lega. Ernst yang masih sangat muda, berusaha menunjukkan sikap peduli serta kasih sayang kepada orang lain yang berbeda umur maupun latar belakang budayanya. Hadiah, merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk membangun hubungan baik dengan orang lain. Baik pemberi hadiah maupun penerima hadiah akan merasa bahagia. Terlebih lagi, hadiah yang diberikan, dibuat sendiri dengan penuh keikhlasan. Hal tersebut akan menjadi nilai tersendiri bagi penerima hadiah. 3 Katarina Wommel Terhadap dr. Salavoux Selanjutnya, dua kutipan dibawah ini menunjukkan sikap yang dibangun oleh ibu Ernst dan dr. Salavoux. Meskipun mereka memiliki budaya yang berbeda, komunikasi berjalan cukup baik. Hal ini didasari oleh pengalaman hidup Katarina yang sudah beberapa kali tinggal di negara baru seperi Boston, New York, Jerman, dan terakhir di Prancis. Pengalaman hidupnya yang berpindah mengikuti orangtuanya, menjadikan Katarina sebagai sosok yang mudah bergaul dan beradaptasi dengan lingkungan baru tempat tinggalnya. Selain itu, ia juga mengambil konsentrasi di bidang Sosiologi semasa kuliah. Secara teori, sosiologi