Roman sebagai Karya Sastra

12 batiniah dan karya seni suatu masyarakat sebagai hasil perkembangan tertinggi manusia. Sementara itu, Santoso 2014: 401 berpendapat bahwa budaya tidak lagi dipahami sebagai dunia ide. Budaya atau kultur adalah praktik, sebuah praktik yang signifikan, dan memiliki caranya sendiri dalam memproduksi makna. Matsumoto 2004: 6 menjelaskan bahwa budaya salah satunya didefinisikan sebagai konstruk sosiopsikologis. Artinya bahwa budaya merupakan suatu kesamaan dalam sekelompok orang dalam fenomena psikologis seperti nilai, sikap, keyakinan, dan perilaku. Oatey dan Franklin 2009: 15 mengungkapkan bahwa terdapat beberapa karakteristik penting sebuah budaya antara lain yaitu Culture is manifested through different types of regularities, some of which are more explicit than others, culture is associated with social groups, but no two individuals within a group share exactly the same cultural characteristics, culture affects people’s behaviour and interpretations of behaviour, culture is acquired and or constructed through interaction with others. Budaya diwujudkan melalui berbagai jenis keteraturan, beberapa di antaranya lebih eksplisit daripada yang lain, budaya terkait dengan kelompok sosial, tapi dua individu dalam suatu kelompok tidak memiliki karakteristik budaya yang sama persis, budaya mempengaruhi perilaku dan interpretasi dari perilaku masyarakat, budaya yang memperoleh dan atau dibangun melalui interaksi dengan orang lain. Komunikasi dan budaya menjadi unsur penting dalam proses kumunikasi antarbudaya. Komunikasi berhubungan dengan perilaku manusia dan kepuasan terpenuhinya kebutuhan berinteraksi dengan manusia-manusia lainnya. Hampir setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang-orang lainnya, dan kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai 13 jembatan untuk mempersatukan manusia-manusia yang tanpa berkomunikasi akan terisolasi Schramm via Mulyana dan Rakhmat, 2010: 12. Pengertian komunikasi menurut Porter dan Samovar via Mulyana dan Rakhmat, 2006: 12 bahwa komunikasi berhubungan dengan perilaku manusia dan kepuasan terpenuhinya kebutuhan berinteraksi dengan manusia-manusia lainnya. Lebih lanjut ia mendefinisikan komunikasi sebagai apa yang terjadi bila makna diberikan kepada suatu perilaku. Bila seseorang memperhatikan perilaku orang lain dan memberinya makna, komunikasi telah terjadi terlepas dari apakah seseorang menyadari perilakunya atau tidak dan menyengajanya atau tidak. Kim 2006: 137 berpendapat bahwa komunikasi merupakan alat utama untuk memanfaatkan berbagai sumber daya lingkungan dalam pelayanan kemanusiaan. Lewat komunikasi orang menyesuaikan diri dan berhubungan dengan lingkungannya, serta mendapatkan keanggotaan dan rasa memiliki dalam berbagai kelompok sosial yang mempengaruhinya. Selanjutnya, komunikasi antarbudaya dijelaskan oleh Porter dan Samovar via Mulyana dan Rakhmat, 2006: 20 bahwa komunikasi antarbudaya terjadi bila produsen pesan adalah anggota suatu budaya dan penerima pesannya adalah anggota suatu budaya lainnya. Hal tersebut berdampak pada perbedaan perbendaharaan-perbendaharaan yang dimiliki dua orang dari budaya yang berbeda. Dari uraian yang telah dijelaskan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi antarbudaya adalah proses pertukaran informasi dan pesan yang dilakukan oleh dua orang atau kelompok dari budaya yang berbeda yang bertujuan