Penerimaan Perbedaan Acceptance of Difference
113 sayang. Hal itu merupakan bukti bahwa sang guru sudah mau menerima
Ernst.
3 Keluarga Bauer Terhadap Ernst
Sikap penerimaan perbedaan selanjutnya dapat dilihat dari keluarga Bauer. Selama program pertukaran pelajar, Ernst tinggal bersama mereka.
Sejak awal kedatangannya, Ernst sudah disambut dengan sangat baik oleh keluarga Bauer. Dalam hal komunikasi verbal, Ernst juga sangat dihargai.
Mereka berbicara dengan agak lambat agar Ernst mudah memahami bahasa Jerman. Selain itu, beberapa sikap lain juga menunjukkan sikap
keluarga Bauer yang berusaha mengurangi semaksimal mungkin perbedaan antara Prancis dan Jerman. Hal tersebut diungkapkan Ernst
dalam kutipan berikut: Obwohl alles hier mich an unser Leben zu Hause erinnert, fühle
ich mich als Franzose in Deutschland. Lachaud, 2001: 59 Meskipun semuanya di sini mengingatkanku pada kehidupan di
rumah, aku tetap merasa seperti orang Prancis di Jerman. Semua hal yang ia temui di keluarga Bauer mengingatkannya pada
rumahnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keluarga Bauer berusaha agar Ernst tidak merasa asing di rumah mereka. Walaupun Ernst
tetap merasa menjadi tamu di rumah tersebut. Akan tetapi ada usaha dari keluarga Bauer untuk menerima perbedaan antara mereka dan Ernst.
Berikut ini juga merupakan kutipan yang menunjukkan penerimaan keluarga Bauer terhadap Ernst:
“Du weisst, du kannst jederzeit wieder zu uns kommen, auch unabhängig von der Schule.”
114 Ich werde rot.
“Zum Beispiel während der Ferien.” Lachaud, 2001: 70 Kau tahu, kau bisa kembali pada kami kapanpun kau mau, juga
tergantung dari sekolah. Aku sedikit malu.
Misalnya, selama liburan. Dari kutipan di atas jelas terlihat bahwa keluarga Bauer sudah
menerima Ernst sebagai bagian dari keluarga mereka. Ia bisa datang kapanpun ia mau, “du kannst jederzeit wieder zu uns kommen”. Walaupun
Ernst berasal dari Prancis, mereka sudah mengganggap Ernst sebagai sodara.
Bagian dari keluarga Bauer yang tinggal dirumah yang berbeda yaitu kakek dan nenek. Tidak jauh berbeda dengan keluarga Bauer, kakek
dan nenek dari keluarga ini juga menerima Ernst dengan baik. Mereka menganggap Ernst seperti cucunya sendiri, sama seperti Rolf Bauer. Sang
nenek menanyakan kegiatan Ernst selama di sekolah dan membuat suasana makan menjadi menyenangkan. Tidak ketinggalan sang kakek juga
berbagi cerita semasa perang pada Ernst. Die Großmutter fragt uns über den Vormittag in der Schule aus,
der Großvater hört uns lächeln zu. Ich strenge mich an, korrekte Sätze zu bilden, Subjekt-Verb-Ergänzung oder Ergänzung-Verb-
Subjekt-Ergänzung, das Verb stellt immer an zweiter Stelle. Die Atmosphäre ist herzlich, das Essen ausgezeichnet. Lachaud, 2001:
64 Nenek menanyakan tentang kegiatan pagi kami di sekolah, kakek
mendengar kami dan tersenyum. Aku takut saat membentuk kalimat, subjek kata kerja pelengkap atau tambahan kata subjek
pelengkap yang tepat, kata kerja selalu di tempat kedua. Suasana yang sangat menyenangkan untuk makan.
115
4 Orang Prancis Ernst dan Teman-temannya dan Orang Jerman
Pertukaran pelajar merupakan salah satu sarana dalam proses komunikasi antarbudaya. Siswa yang mengikuti program ini akan secara
langsung merasakan bagaimana berhubungan dengan masyarakat dari budaya lain. Selain mempraktikkan bahasa negara tujuan yang sudah
dipelajari sebelumnya, siswa juga akan mendapatkan pengalaman mengenai budaya sehari-hari maupun pandangan budaya lawan bicaranya.
Walaupun Ernst merupakan keturunan Jerman, bagi kakek Rolf, Ernst adalah warga Prancis. Ia senang melihat bahwa orang Jerman dan
Prancis kini sudah dapat hidup kembali berdampingan. Sang kakek ingat bahwa semasa perang, kedua negara ini tidak pernah berdamai.
“Ich bin sehr froh darüber, wenn ich sehe, dass sich die Franzosen und die Deutschen wieder miteinander versoehnen. Der Krieg liegt
inzwischen lange zurück. Weisst du, ich war Bewacher in einem Konzentrationlager, verstehst du das Wort Konzentrationlager:”
Ich sitze da mit offenem Mund, ja, ich verstehe, fast unmerklich nicke ich mit dem Kopf. Lachaud, 2001: 74
Aku sangat senang ketika aku lihat bahwa orang Perancis dan Jerman bersama-sama lagi. Perang sudah lama terjadi. Kau tahu,
aku seorang penjaga di kamp konsentrasi, kau tau kata kamp konsentrasi?
Aku duduk di sana dengan mulut terbuka, ya, saya mengerti, hampir tak kentara, aku menganggukan kepala.
Hal tersebut menunjukkan bahwa sudah ada sikap saling menerima perbedaan antara orang Jerman dan Prancis. Meskipun masih
dalam lingkup kecil yaitu pada program pertukaran pelajar. Selain kutipan di atas, berikut ini adalah kutipan lain yang menunjukkan penerimaan
perbedaan dalam komunikasi antarbudaya.
116 “Allerdings spreche ich kein deutsch. Ich hatte in der Schule
Englisch und Spanisch.” “Das macht nichts, Rolf spricht französisch.”
“Umso besser.” Lachaud, 2001:95 Tapi aku tidak bisa berbahasa Jerman. Di sekolah aku hanya
belajar bahasa Inggris dan Spanyol. Tidak apa-apa. Rolf bisa berbicara menggunakan bahasa
Perancis. Itu lebih baik.
Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi. Indikasi bahwa
seseorang mau menerima perbedaan budaya lain salah satunya adalah dengan menggunakan bahasa lawan bicara yang berasal dari budaya yang
berbeda. Dalam kutipan di atas, menunjukkan bahwa Rolf sebagai warga Jerman menggunakan bahasa Prancis sebagai sarana berkomunikasi
dengan orang Prancis yang tidak bisa berbahasa Jerman yaitu dr. Salavoux. Sebaliknya, dr. Salavoux juga menerima kedatangan Rolf. Bahkan ia
sempat takut jika tidak dapat berkomunikasi dengan Rolf karena ia tidak bisa berbahasa Jerman. Akan tetapi ketakutan itu hilang saat mengetahui
bahwa Rolf dapat berbicara menggunakan bahasa Prancis, “Das macht nichts, Rolf spricht französisch.”