Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

65

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data secara kuantitatif. Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Analisis Data Kuantitatif Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini, digunakan untuk mengetahui penjelasan mengenai keadaan variabel. Baik variabel kreativitas siswa maupun hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Yogyakarta. Kemudian, data yang diperoleh melalui hasil pengamatan dan tes, diolah dengan software SPSS v2.2 serta ditambah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan indikator pada penerapan metode diskusi kelompok silang di Mata Pelajaran IPS di Kelas VIII SMP Negeri 6 Yogyakarta. a. Uji Data Peningkatan Kreativitas Siswa Teknik uji data disini, merupakan teknik perhitungan matematika untuk data kuantitatif yang disajikan berdasarkan angka. Tujuan peneliti menggunakan uji data, untuk mengetahui total siswa yang mengalami peningkatan kreativitas setelah penerapan metode diskusi kelompok silang berdasarkan lembar observasi. Kemudian hasilnya digunakan untuk melihat peningkatan kreativitas siswa selama pertemuan. Langkah berikutnya akan diterjemahkan ke dalam skala likert. 66 Panelis skor katagori ST = Jumlah skor ST X 5 Panelis skor katagori T = Jumlah skor T X 4 Panelis skor katagori S = Jumlah skor S X 3 Total Panelis skor katagori R = Jumlah skor R X 2 Panelis skor katagori SR = Jumlah skor SR X 1 Hasil skor tertinggi = 5 X Skor tertinggi Hasil skor terendah = 1 X Skor terendah Dari perhitungan formula diatas, akan diketahui perolehan hasil yang akan menunjukkan apakah setelah penerapan metode diskusi kelompok silang, siswa mengalami peningkatan dalam hal kreativitas. Kemudian dari perolehan persentase tersebut akan menunjukkan apakah persentase yang diperoleh tergolong katagori; tinggi, sedang dan rendah. b. Uji Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada analisis data peningkatan hasil belajar ini, peneliti mencari perolehan hasil belajar melalui tes yang telah dilakukan. Pertanyaan yang diberikan pada tes ini dalam bentuk pilihan ganda, opsi jawaban terdiri dari a, b, c, dan d. Nilai yang diperoleh dari tes, kemudian dikelompokkan berdasarkan nilai tertinggi ke rendah dengan menggunakan formula, sebagai berikut: 67 Keterangan: P = Persentase jawaban F = Frekuensi jawaban T = Jumlah Total Siswa Selanjutnya, hasil tes yang telah diperolah akan dilakukan akan uji perbandingan antara data pre test dan data post test, namun hal pertama yang harus dilakukan sebelum analisis perbandingan data dengan menggunakan hipotesis yang dibuat, peneliti akan mencari nilai mean dan simpangan baku terlebih dahulu, karena pada uji perbandingan peningkatan hasil belajar siswa diperlukan nilai mean dan nilai simpangan baku. 1. Mean Merupakan ukuran statistik kecenderungan terpusat yang paling sering digunakan. Rata-rata ada beberapa macam, yaitu rata-rata hitung, rata-rata geometrik, rata-rata harmonik dan lain-lain. Tetapi jika hanya disebut dengan kata rata-rata saja, maka rata-rata yang dimaksud adalah rata-rata hitung. Rumus Mean adalah: Keterangan: ẋ = Rata-rata hitung x i = Nilai sampel ke-i n = Jumlah sampel 68 2. Simpangan Baku Dasar penghitungan simpangan baku atau standart deviation adalah keinginan untuk mengetahui keragaman suatu kelompok data. Salah satu cara untuk mengetahui keragaman dari suatu kelompok data adalah dengan mengurangi setiap nilai data dengan rata- rata kelompok data tersebut, selanjutnya semua hasilnya dijumlahkan. Rumus simpangan baku adalah sebagai berikut: Keterangan: S = Simpangan baku 3. Uji Perbandingan Setelah diperoleh hasil mean dan simpangan baku, selanjutnya adalah melakukan uji perbandingan dengan menggunakan software SPSS dengan fitur yang digunakan paired samples t-test. Hipotesis yang akan dipakai sebagai perbandingan, adalah sebagai berikut: H0 = Kedua rata-rata hasil adalah sama rata-rata hasil pre test dan hasil post test adalah sama atau tidak ada perubahan. H1 = Kedua rata-rata hasil adalah tidak sama rata-rata hasil pre test dan post test adalah tidak sama atau ada perubahan. Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan t tabel adalah: H0 di tolak jika t hitung t tabel atau -t hitung -t tabel. H0 di terima jika t hitung t tabel atau -t hitung t tabel. 69 Jika mencari output t hitung, maka rumusnya adalah sebagai berikut: Untuk menentukan t tabel adalah dengan cara a = 5:2 = 2,5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df n-1. Dengan pengujian 2 sisi signifikansi = 0,025. Untuk membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas terdapat kriteria pengujian yaitu: H0 di tolak jika t hitung t tabel atau -t hitung -t tabel. H0 di terima jika t hitung t tabel atau -t hitung t tabel. H0 ditolak jika P value 0,05. H0 diterima jika P value 0,05. c. Uji Validitas Validitas adalah kecermatan suatu indikator dalam mengukur apa yang ingin diukur. Indikator dikatakan valid jika terjadi korelasi yang signifikan dengan skor totalnya. Pengujian validitas indikator dengan korelasi pearson yaitu dengan cara mengorelasikan skor indikator dengan skor total indikator. Kemudian pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria menggunakan r tabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 pihak. Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas ini, adalah sebagai berikut: Jika r hitung r tabel maka indikator dapat dinyatakan valid. Jika r hitung r tabel maka indikator dapat dinyatakan tidak valid. 70 Hasil perhitungan correlation pearson kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel pearson product moment yang dapat dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 pihak, dk = n-2 = 32-2 = 30, maka r tabel sebesar 0,349. Berikut dapat dilihat hasil perhitungan uji validasi: Tabel 3: Hasil Uji Validitas Item Instrumen Observasi Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa Item r hitung r tabel Keputusan i1 0,399 0,349 Valid i2 0,545 0,349 Valid i3 0,573 0,349 Valid i4 0,547 0,349 Valid i5 0,406 0,349 Valid Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa 5 butir pernyataan dalam instrumen dinyatakan Valid, karena nilai r hitung = r tabel. Maka 5 indikator pertanyaan dalam instrumen tersebut dapat dijadikan alat ukur.

H. Hasil Pencapaian

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii Di Smp Giri Taruna

0 6 14

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN

2 46 104

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 01 Ketanggungan Brebes pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Melalui Diskusi Dalam Kelompok Kelompok Kecil

0 21 52

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN Peningkatan Kreativitas Belajar Dalam Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Bulakan 02 Keca

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN METODE DISKUSI PANEL PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI 067097 MEDAN.

0 1 19

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP HAMONG PUTERA NGAGLIK.

0 0 197

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA ... 1 SM

0 4 6

UPAYA MENINGKATKAN KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE DISKUSI KELAS IV SD NEGERI 1 MAKAM

0 0 16