42
- Anak mempunyai minat yang kuat terhadap hal yang kecil atau terperinci
yang seringkali kurang pentingbermakna. -
Anak kaya akan imaginasi, dorongan ini dapat dikembangkan dalam pengalaman seni yang dilaksanakan dalam pembelajaran IPS sehingga
dapat memahami orang di sekitarnya.
I. Tinjuan Tentang Karakter Siswa SMP
Dilihat dari tahapan perkembangan, siswa sekolah menengah pertama SMP berada pada tahap perkembangan pubertas 10-14 tahun.
Desmita, 2010: 36 ada beberapa karakteristik siswa sekolah menengah pertama SMP, antara lain:
1. Terjadinya ketidak seimbangan proporsi tinggi dan berat badan.
2. Mulai timbulnya ciri seks sekunder.
3. Kecenderungan ambivalensi, keinginan untuk menyendir, keinginan untuk
bergaul, dan keinginan untuk bebas dari dominasi dengan bimbingan dari orang tua.
4. Senang membandingkan kaedah, nilai etika atau norma dengan kenyataan
yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa. 5.
Mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan tuhan.
6. Reaksi dan ekspresi emosi masih labil.
7. Mulai mengembangkan standart dan harapan terhadap perilaku diri yang
sesuai dengan dunia sosial. 8.
Kecenderungan pilihan minat dan karier relatif sudah lebih jelas.
43
Syamsu Yusuf, 2004: 26-27 masa usia sekolah mengah bertepatan dengan masa remaja. Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik
perhatian karena sifat khas dan peran yang menentukan dalam kehidupan individu pada masyarakat orang dewasa. Pada masa tersebut dapat diperinci
menjadi beberapa masa, yaitu sebagai berikut: 1.
Masa Pra Remaja Masa pra remaja biasanya berlangsung hanya dalam waktu relatif
singkat. Masa tersebut ditandai dengan sifat negatif pada remaja. Sehingga, seringkali masa ini memberikan gejala seperti tidak tenang, dan kurang suka
bekerja. Secara garis besar sifat negatif tersebut dapat diringkas, yaitu: -
Negatif dalam prestasi, baik prestasi jasmani maupun prestasi mental. -
Negatif dalam sikap sosial, baik bentuk diri pendiam dalam masyarakat negatif pasif maupun baik bentuk diri agresif dalam masyarakat negatif
aktif. 2.
Remaja Madya Pada masa remaja madya, mulai tumbuh dalam diri remaja dorongan
untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya, dan teman yang dapat turut merasakan suka dan duka. Pada
masa ini, sebagai masa mencari sesuatu yang dapat dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja. Sehingga, masa ini disebut masa
merindu puja.
44
Proses terbentuknya pendirian, pandangan hidup, dan cita-cita dapat dipandang sebagai penemuan nilai kehidupan. Proses penemuan nilai
kehidupan tersebut adalah: -
Pertama, karena tidak adanya pedoman, remaja merindukan sesuatu yang dianggap bernilai, pantas dipuja walaupun sesuatu yang dipujanya belum
mempunyai bentuk tertentu. Bahkan, seringkali remaja hanya mengetahui bahwa remaja menginginkan sesuatu tetapi tidak mengetahui apa yang
diinginkannya. -
Kedua, objek pemujaan telah menjadi lebih jelas, yaitu pribadi yang dipandang mendukung nilai personifikasi.
- Ketiga, pada laki-laki sering aktif meniru, sedangkan pada anak
perempuan pasif, mengagumi, dan memuja sesuatu dalam khayalannya. 3.
Remaja Akhir Setelah dapat menentukan pendirian hidup, sebagai dasar telah
tercapainya masa remaja akhir dan telah terpenuhi tugas perkembangan masa remaja, masuklah individu dalam masa dewasa.
Siswa sekolah menengah pertama memiliki usia yang merupakan masa peralihan dari anak ke remaja. Perilaku yang disebabkan oleh masa
peralihan, menimbulkan berbagai keadaan dimana siswa labil dalam pengendalian emosi. Keingintahuan pada hal baru yang belum pernah
ditemui sebelumnya mengakibatkan muncul perilaku yang mulai menunjukkan karakter diri.
45
J. Tinjauan Tentang Hasil Belajar