Tinjauan Tentang Pembelajaran LANDASAN TEORI

9 pembelajaran, metode merupakan suatu praktis yang memiliki orientasi pada tujuan yang akan dicapai. Metode merupakan cara untuk mencapai tujuan yang memerlukan pengetahuan agar tujuan tersebut dapat tercapai. Sehingga, perumusan tujuan merupakan persyaratan penting sebelum pengajar menentukan dan memilih metode. Memilih metode yang tepat akan merangsang kreativitas dan minat siswa. Semakin banyak variasi metode mengajar yang diberikan kepada siswa, maka rangsangan kreativitas dan minat siswa untuk belajar semakin besar. Tinjauan tentang pengertian metode bebas diungkapkan dan tidak memiliki batasan yang jelas. Contoh yang dapat menjelaskan hal ini adalah, tanpa adanya penugasan terlebih dahulu kelompok siswa diminta untuk mencari pengertian dari metode. Jumlah pengertian metode akan bervariasi antara siswa satu dengan siswa lainnya. Perbedaan tersebut bukan berarti siswa tidak memahami pengertian metode akan tetapi, menunjukkan banyaknya pengertian dan penafsiran tentang metode.

B. Tinjauan Tentang Pembelajaran

Gagne dan Briggs, 1979: 3 pembelajaran bisa didefinisikan sebagai proses interaksi siswa dengan pengajar dan sumber belajar pada suatu lingkungan. Namun, terdapat suatu sistem yang bertujuan untuk membantu siswa dalam proses belajar yang berisi serangkaian peristiwa yang telah dirancang untuk mendukung sebuah proses belajar. Purwadinata, 1967: 22 istilah pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pengajaran. 10 Dari yang telah diungkapkan oleh Purwadinata, pembelajaran mempunyai persamaan kata belajar atau mengajar. Dengan demikian, pembelajaran dapat diartikan sama dengan perbuatan belajar oleh siswa dan mengajar oleh pengajar. Jadi, kegiatan belajar mengajar adalah satu kesatuan dari dua kegiatan. Kegiatan belajar adalah kegiatan primer, sedangkan mengajar adalah kegiatan sekunder dengan maksud dan tujuan agar terjadi kegiatan belajar yang optimal. Pembelajaran merupakan hal yang dapat ditemukan dimana pun dan dianggap masih baru. Banyak yang memandang sebuah pembelajaran hanya terjadi di sekolah dan terdapat sebuah proses interaksi siswa dengan pengajar beserta sumber belajarnya. Kegiatan ini, pada akhirnya dijadikan sebuah panutan bagi semua orang. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan oleh pengajar agar terjadi proses perolehan ilmu pengetahuan, penguasaan kemahiran, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan proses untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik. Jika melihat perspektif pembelajaran di sekolah, banyak pengajar memberikan bahan ajar kepada siswa agar dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objek yang ditentukan aspek kognitif, juga dapat mempengaruhi perubahan sikap aspek afektif, serta keterampilan aspek psikomotor. Pembelajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. 11 Dalam KBBI, pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang lain. Lalu ditambah denga n awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara atau upaya membuat seseorang mau belajar. Bruner dalam Nur, 2000: 15 dalam keilmuan teknologi pendidikan kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa komponen, yaitu: 1. Siswa, merupakan seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan menelaah. 2. Pengajar, merupakan seorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator, dan peran lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. 3. Tujuan, merupakan pencapaian dari proses yang telah dilakukan. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila, pembelajaran tersebut mampu memberikan perubahan perilaku pada objek yang diajarkan kognitif, psikomotorik, afektif. 4. Materi Pelajaran, segala bentuk informasi berupa prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan. 5. Metode, cara yang digunakan untuk membantu berjalannya proses untuk mencapai tujuan. 6. Media, alat pengajaran yang digunakan untuk menyajikan informasi. 12 7. Evaluasi, langkah akhir yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasil yang diperoleh. Jika ditarik kesimpulan tentang tinjauan pembelajaran dari pendapat di atas, pembelajaran merupakan kegiatan untuk membuat siswa belajar dan memberikan perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar. Sehingga, siswa dapat memberikan perubahan baru baik untuk sekarang atau dimasa yang akan datang. C. Tinjauan Metode Pembelajaran Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 194 metode pembelajaran merupakan suatu cara bagaimana pengajar harus mampu membaca keadaan agar penggunaan metode pembelajaran dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Nana Sudjana, 2005: 76 metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pengajar dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Benny A. Pribadi, 2009: 11 tujuan metode pembelajaran merupakan suatu usaha untuk membuat siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan, proses pembelajaran perlu dirancang secara sistematik dan sistemik. Sudjana, 1989: 30 untuk mencapai tujuan yang diharapkan, metode pembelajaran mempunyai komponen yang diperlukan, yaitu materi yang akan disampaikan, alat dan bahan penilaian. Metode pembelajaran yang digunakan pengajar hampir tidak ada yang sia-sia, karena metode tersebut mendatangkan hasil dalam waktu singkat atau waktu lama. 13 Hal yang dapat terjadi jika pengajar menjalankan metode pembelajaran yang kurang sesuai dengan kondisi yang tepat maka, jangan salahkan siapapun jika hasil yang didapatkan siswa jauh dari harapan. Dampak yang telah didapat, terkadang dapat dirasakan secara langsung instructional effect atau dapat dirasakan dalam waktu yang lama nurturant effect. Tinjauan tentang metode pembelajaran tidaklah terlalu rumit, dalam keilmuan teknologi pendidikan metode pembelajaran merupakan cara yang telah dirancang sebaik mungkin dan dilaksanakan dengan upaya dapat mempermudah pengajar memberikan materi yang diajarkan kepada siswa. Adanya aturan formal dan prosedur saat menerapkan metode pembelajaran, dianggap mempersulit pengajar untuk berintraksi bebas dengan siswa yang diajar. Seharusnya, metode pembelajaran yang dilaksanakan dapat memunculkan interaksi dan rangsangan kreativitas yang baik antara pengajar dengan siswa. Jika hal tersebut dapat dipenuhi, maka seorang pengajar bisa menyalurkan segala materi yang diberikan kepada siswa. Cara terbaik yang dilakukan adalah menciptakan kesan baik kepada siswa, agar hubungan antara pengajar dan siswa terjalin dengan baik layaknya seorang teman. Kemudian, terdapat hal yang perlu diperhatikan oleh seorang pengajar tentang bagaimana cara pengajar membuat konsep belajar yang mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa, agar siswa dapat menghubungkan antara pengetahuan yang dimiliki serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Depdiknas 2002: 5 terdapat tujuh komponen utama pembelajaran, yakni: konstruktivisme, bertanya, menemukan, komunitas 14 belajar, pemodelan, penilaian sebenarnya, pengumpulan data. Dari beberapa penjelasan tentang pendekatan kontekstual memiliki tujuan, antara lain: 1. Konstruktivisme Konstruktivisme merupakan sebuah landasan pengetahuan siswa yang dibangun secara bertahap dan hasil yang diperoleh melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan yang diperoleh tidak hanya sebuah fakta, konsep, atau kaidah yang siap diambil dan diingat, melainkan siswa harus mengkonstruksi sendiri pengetahuan tersebut dan barulah memberi makna melalui pengalaman yang nyata. Dengan dasar berfikir tersebut, pembelajaran harus dikemas menjadi proses ”mengkonstruksi” bukan ”menerima” pengetahuan. Dalam proses pembelajaran siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif selama proses pembelajaran, sehingga siswa menjadi pusat kegiatan. Untuk itu, tugas pengajar adalah memfasilitasi proses tersebut dengan: a. Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan dengan kehidupan siswa. b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan idenya sendiri. c. Menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam mencapai kompetensi yang diharapkan. d. Melupakan semua hal yang tidak bisa dilakukan dan fokus pada hal yang bisa dilakukan. 15 2. Menemukan Menemukan merupakan bagian pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual, dimana siswa diajarkan untuk menemukan masalah sendiri dan menyelesaikan masalah itu sendiri. Karena pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki itulah yang akan membuat siswa bisa menemukan gaya belajarnya sendiri. Oleh sebab itu, proses pembelajaran yang dirancang pengajar harus berbentuk kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan. Secara prosedur, langkah pembelajaran dimulai dengan merumuskan masalah, mengamati, menganalisis, dan mengkomunikasikan. 3. Bertanya Bertanya merupakan strategi utama dalam pendekatan kontekstual. Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan pengajar untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berfikir siswa. Hal yang seharusnya dilakukan pengajar sebelum memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang diberikan, sebaiknya pengajar tidak memaksakan kehendak jika menemukan siswa yang sedikit bicara, biarkan pengajar fokus bertanya pada siswa yang banyak bicara. Setelah dilakukan, barulah pengajar memberikan pertanyaan yang bertujuan untuk: a. Menggali informasi yang dipahami siswa. b. Mengetahui tingkat pemahaman siswa. c. Mengetahui sikap tanggap atau respon secara verbal siswa. 16 d. Mengetahui sejauh mana keinginan siswa untuk mencari tahu hal yang diinginkan. e. Mengetahui apa yang menjadi tujuan siswa pada kompetensi yang ingin dicapai. 4. Komunitas Belajar Komunitas Belajar merupakan teknik yang menjalin sebuah hubungan pertemanan dengan saling bertukar pikiran agar semakin dalam pengetahuan yang diperoleh. Teknik pembelajaran ini diperolah dengan cara bekerjasama. Hasil belajar diperoleh melalui share antara teman, antara kelompok dan antara yang tahu ke yang belum tahu. Kegiatan ini dapat terjadi bila tidak ada pihak yang dominan dalam komunikasi, tidak ada pihak yang merasa segan untuk bertanya dan tidak ada pihak yang menganggap paling tahu. Setiap pihak harus merasa bahwa setiap orang memiliki pengetahuan, pengalaman atau keterampilan. Dalam praktiknya, komunitas belajar dapat dilakukan dengan bermacam cara diantaranya: a. Pembentukan kelompok kecil. b. Pembentukan kelompok besar. c. Mendatangkan ahli ke dalam kelas. d. Bekerja dengan kelas lain yang sederajat. e. Bekerja kelompok dengan kelas diatasnya dan bahkan bisa dilakukan dengan masyarakat. f. Pengajar hanya bertugas sebagai penjaga. 17 5. Pemodelan Pemodelan adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menampilkan model yang bisa dilihat, dirasa dan bahkan bisa ditiru oleh siswa. Dalam praktiknya pengajar bukan merupakan satu-satunya model. Karena model yang disampaikan akan menjadi standar kompetensi yang akan dicapai, jika pengajar tidak mampu menjadi model, jangan sekali-kali memaksakan diri. Pengajar dapat mendatangkan model dari luar. Model tersebut bisa dari siswa yang dianggap mampu, atau membawa pakar ke dalam kelas. Bisa juga model yang digunakan berasal dari luar sekolah, atau pihak siswa dan pengajar yang pergi berkunjung dimana model yang ingin dipelajari itu berada. 6. Refleksi Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang telah dilakukan di masa lalu. Refleksi adalah cara untuk mengingat kembali segala sesuatu yang telah dikerjakan sebelumnya. Refleksi sendiri merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima. Tujuan dari kegiatan refleksi ini adalah untuk melihat sejauh mana pengetahuan yang dibangun sebelumnya dapat terus diingat oleh siswa. Oleh karena itu, kegiatan refleksi harus dilakukan sebelum pengajar mengakhiri proses pembelajaran pada setiap pertemuannya. 7. Pengumpulan Data Merupakan proses pengumpulan berbagai hal yang bisa memberikan gambaran. Kegiatan ini, merupakan salah satu cara dimana kemampuan bisa 18 dilihat dan dinilai melalui karya atau hasil kerjanya. Kegiatan yang dilakukan pengajar untuk mengetahui dan memastikan bahwa siswa telah mengalami proses pembelajaran dengan benar. Apabila dari hasil pengumpulan data ini diketahui siswa mengalami kesuliatan dalam menguasai kompetensi, maka pengajar harus segera mengambil tindakan yang tepat agar siswa dapat menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan tinjauan tentang metode pembelajaran yang dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan pengajar untuk membantu siswa berinteraksi dan merangsang kreativitas saat proses belajar, agar siswa dapat menerima materi yang diberikan pengajar dengan baik dan bisa mencapai hasil yang diharapkan.

D. Tinjauan Tentang Diskusi

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii Di Smp Giri Taruna

0 6 14

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN

2 46 104

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 01 Ketanggungan Brebes pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Melalui Diskusi Dalam Kelompok Kelompok Kecil

0 21 52

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN Peningkatan Kreativitas Belajar Dalam Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Bulakan 02 Keca

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN METODE DISKUSI PANEL PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI 067097 MEDAN.

0 1 19

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP HAMONG PUTERA NGAGLIK.

0 0 197

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA ... 1 SM

0 4 6

UPAYA MENINGKATKAN KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE DISKUSI KELAS IV SD NEGERI 1 MAKAM

0 0 16