31 Yaitu kemampuan untuk menilai dan mengukur proposal, kinerja
yangdiamati dan dilaporkan, menilai pegawai, penilaian catatan hasil, penilaianlaporan keuangan, dan pemeriksaan produk.
5. Supervisi Yaitu kemapuan untuk mengarahkan, memimpin dan
mengembangkanbawahan dan menjelaskan peraturan kerja pada bawahan. 6. Pengaturan staff
Yaitu kemampuan untuk memepertahankan angkatan kerja, merekrut,mewawancarai, memilih, karyawan baru, menempatkan,
mempromosikan danmemutasi karyawan. 7. Negoisasi
Yaitu kemampuan untuk melalukan pembelian, penjualan melakukantawar menawar dengan wakil penjual, tawar menawar secara
kelompok. 8. Representasi
Yaitu kemampuan untuk menghadiri pertemuan-pertemuan denganperusahaan lain, pertemuan perkumpulan bisnis, pidato intuk
acarakemasyarakatan, pendekatan dengan masyarakat, mempromosikan tujuan umumperusahaan.
3.3.2. Sistem Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya, berdasarkan
sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu,
Universitas Sumatera Utara
32 organisasi pada dasarnya dioperasikan oleh sumber daya manusia, maka
penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan di dalam organisasi
Mulyadi, 2007. Menurut Hansen dan Mowen 2007 sistem pengukuran kinerja yaitu secara tradisional dan kontemporer. Sistem pengukuran kinerja
tradisional dilakukan dengan membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan atau biaya standar sesuai dengan karakteristik
pertanggungjawabannya, sedangkan sistem pengukuran kinerja kontemporer menggunakan aktivitas sebagai pondasinya.
Pada dasarnya pengukuran kinerja sendiri merupakan penilaian perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang dimainkannya dalam mencapai
tujuan organisasi Mulyadi, 2007. Pengukuran kinerja dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Pengukuran Kinerja Intern Merupakan penilaian atas kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu
bagian dari pencapaian tujuan perusahaan baik dibidang keuangan atau secara keseluruhan. Pengukuran ini dilakukan dengan maksud memberikan petunjuk
pembuatan keputusan dan mengevaluasi kinerja manajerial. 2. Pengukuran Kinerja Ektern
Merupakan pengukuran atas prestasi yang dicapai oleh suatu satuan perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat hasil
pelaksanaan kegiatannya. Pengukuranpenilaian ini dilakukan dengan maksud
Universitas Sumatera Utara
33 sebagai dasar penentu kebijakan penanaman modalnya sehingga dapat
meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktifitas. Menurut Rahman, dkk 2007 sistempengukuran kinerja adalah
frekuensi pengukuran kinerja pada manajer dalam unitorganisasi yang dipimpin mengenai kualitas dalam aktivitas operasionalperusahaan. Sistem
pengukuran kinerja memiliki sasaran implementasi strategi,dalam menetapkan sistem pengukuran kinerja manajemen puncak memilihserangkaian ukuran-
ukuran yang menunjukkan strategi perusahaan. Ukuran-ukuranini dapat dilihat sebagai faktor kesuksesan kritis saat ini dan masa depan.Jika faktor-faktor ini
diperbaiki, maka perusahaan telah menerapkan strateginya.
3.3.3. Sistem Penghargaan