13 menimbulkan tanggung jawab pada setiap individu atau kelompok dalam
melaksanakan tugas di bidangnya masing-masing dalam suatu perusahaan.
2.1.2. Sistem Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja adalah suatu proses untuk mengetahui seberapa bagus kinerja yang dilakukan individu atau kelompok dalam rangka mencapai
sasaran strategis. Pengukuran kinerja yang dilakukan secara berkelanjutan dan memberikan umpan balik merupakan hal yang penting dalam upaya perbaikan
secara terus-menerus dan mencapai keberhasilan di masa mendatang sehingga perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya Sianipar, 2013.
Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya, berdasarkan
sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, organisasi pada dasarnya dioperasikan oleh sumber daya manusia, maka
penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan di dalam organisasi
Mulyadi, 2007.Tujuan utama dalam penilaian kinerja adalah untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi
standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi. Standar perilaku dapat berupa
kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam rencana strategik, program, dan anggaran organisasi. Penilaian kinerja digunakan untuk
menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang serta menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan, melalui umpan balik hasil
Universitas Sumatera Utara
14 kinerja pada waktunya serta untuk mendapatkan penghargaan, baik bersifat
intrinsik maupun ekstrinsik Mulyadi, 2007. Sistem pengukuran kinerja yang sesuai digunakan dalam
manajemenkontemporer adalah sistem pengukuran kinerja yang memanfaatkan secaraekstensif dan intensif teknologi informasi dalam bisinis, Mulyadi,2007.
Dalam era teknologi informasi tidak lagi menentukan apa yang harusdikerjakan oleh pekerja dan bagaimana mengerjakannya, tetapi teknologiinformasi
menyediakan kebebasan bagi pekerja untuk melaksanakan apa yangharus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Benturan antaramengembangkan
keharusan mengembangkan kapabilitas kompetitif jangkapanjang dengan tujuan yang tidak tergoyahkan dari model akuntansi keuangan,biaya historis
telah menciptakan sebuah sintesa yang dikenal dengan BalanceScorecard BSC. BSC merupakan salah satu model pengukuran kinerja gabunganantara
pengukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Menurut Supriyono2009, BSC adalah salah satu alat pengukuran kinerja yang menekankan pada
keseimbangan antara ukuran-ukuran strategis yang berlainan satu sama lain dalam usaha untuk mencapai keselarasan tujuan sehingga mendorong
karyawan bertindak demi kepentingan terbaik perusahaan. Sedangkan menurut Kaplan 2009, BSC merupakan sistem manajemen dan pengukuran yang
menunjukkan kinerja unit bisnis dalam empat perspektif : 1. Perspektif Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama perusahaan. Pendapat Kaplan 2009 mengenai perspektif pelanggan bahwa kinerja dianggap penting
Universitas Sumatera Utara
15 mengingat semakin ketatnya pertarungan mempertahankan pelanggan lama dan
merebut pelanggan baru. Perusahaan harus menentukan segmen pasar yang akan menjadi target atau sasaran serta mengidentifikasikan keinginan dan
kebutuhan para pelanggan yang berada pada segmen tersebut sehingga tolak ukurnya dapat lebih terfokus.
2. Perspektif Keuangan Aspek keuangan ini menjadi fokus tujuan dari ukuran disemua
perspektif lainnya. Setiap ukuran terpilih harus merupakan hubungan sebab akibat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja keuangan.
3. Prespektif Proses Bisnis Internal Dalam proses bisnis internal, perusahaan mengidentifikasi proses-
proses penting untuk mencapai tujuan perusahaan yang masih berkait dengan dua perspektif sebelumnya, yaitu keuangan dan pelanggan. Perbaikan yang
dilakukan dalam perspektif difokuskan untuk meningkatkan kualitas dan pengurangan siklus untuk produksi.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Menurut Kaplan 2009, tujuan dimasukkanya perspektif pembelajaran
dan pertumbuhan adalah untuk mendorong perusahaan menjadi organisasi belajar sekaligus mendorong pertumbuhanya.
Pada dasarnya pengukuran kinerja sendiri merupakan penilaian perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang dimainkannya dalam mencapai
tujuan organisasi Mulyadi, 2007. Pengukuran kinerja dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
Universitas Sumatera Utara
16 1. Pengukuran Kinerja Intern
Merupakan penilaian atas kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian dari pencapaian tujuan perusahaan baik dibidang keuangan atau secara
keseluruhan. Pengukuran ini dilakukan dengan maksud memberikan petunjuk pembuatan keputusan dan mengevaluasi kinerja manajerial.
2. Pengukuran Kinerja Ektern Merupakan pengukuran atas prestasi yang dicapai oleh suatu satuan
perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat hasil pelaksanaan kegiatannya. Pengukuranpenilaian ini dilakukan dengan maksud
sebagai dasar penentu kebijakan penanaman modalnya sehingga dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktifitas.
Menurut Hansen dan Mowen 2007 sistem pengukuran kinerja yaitu secara tradisional dan kontemporer. Sistem pengukuran kinerja tradisional
dilakukan dengan membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan atau biaya standar sesuai dengan karakteristik
pertanggungjawabannya, sedangkan sistem pengukuran kinerja kontemporer menggunakan aktivitas sebagai pondasinya. Sistem pengukuran kinerja yang
sesuai digunakan dalam manajemen kontemporer adalah sistem pengukuran kinerja yang memanfaatkan secara ekstensif dan intensif teknologi informasi
dalam bisnis Mulyadi, 2007. Manfaat sistem pengukuran kinerja bagi manajemen maupun
karyawanmenurut Halim dan Tjahjono 2009:
Universitas Sumatera Utara
17 1 Mengelola operasi secara efektif dan efisien melalui
pemotivasiankaryawan secara maksimum 2 Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan
karyawan,seperti promosi, transfer, dan pemberhentian 3 Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan, pengembangan
karyawan,menyediakan kriteria seleksi, dan evaluasi program pelatihan karyawan
4 Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasanmenilai kinerja
5 Menyediakan suatu dasar bagi distribusi reward. Tujuan dilakukan sistem pengukuran kinerja adalah untuk
memotivasipersonel mencapai sasaran organisasi dan mematuhi standar perilaku yang telahditetapkan sebelumnya agar menghasilkan tindakan dan
hasil yang diinginkanoleh perusahaan. Sehingga apabila sasaran organisasi berhasil maka akan menghasilkan suatu kepuasan tersendiri bagi para personel
yang dalam hal ini adalah karyawan perusahaan itu sendiri Mulyadi, 2007.
2.1.3. Sistem Penghargaan