42 Dengan menggunakan rumus Slovin di atas, maka jumlah sampel pada
penelitian ini adalah sebanyak 41responden.
3.6. Jenis Data
Data pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Indriantoro dan Supomo 2011 “Data primer merupakan sumber data
penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tidak melalui media perantara”. Pengiriman dan pengambilan kuisioner kepada responden diserahkan
secara langsung dan acak kepada pegawai PT. Pos Indonesia Persero Kantor Pos Medan 20000.
3.7. MetodePengumpulan Data
Metode pengumpulan data di dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan secara
tertulis dan di isi oleh para karyawan di PT. Pos Indonesia Persero Kantor Pos Medan 20000 yang menjadi responden penelitian, yang digunakan sebagai alat
memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian dan penjabaran dari hipotesis. Dalam penelitian ini digunakan skala interval, yaitu mengukur sikap
dengan mengatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pernyataan yang diajukan dengan skor 5 SS = Sangat Setuju , skor 4 S = Setuju , skor 3 RR =
Ragu-Ragu , skor 2 TS = Tidak Setuju , skor 1 STS = Sangat Tidak Setuju .
3.8. TeknikAnalisis Data
Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data dalam penelitianSitumorang dkk,
Universitas Sumatera Utara
43 2010. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program
SPSS Statistical Package for Social Science22.0 for windows. Beberapa teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
3.8.1. Analisis Statistik Deskriptif
Teknik ini merupakan suatu teknik analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan
memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti Situmorang dkk, 2010.Analisis data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22.0 for windows.
3.8.2. UjiKualitas Data
Sebelum data diolah dan dianalisis, maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian terhadap kualitas data untuk mengetahui kesungguhan
para responden dalam menjawab pertanyaan, yakni Pengujian validitas test of validity
dan Pengujian reliabilitas test of reliabilityGinting dan Situmorang, 2008. Pengujian validitas dan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan
bantuan software SPSS Statistical Package for theSocial Science 22.0 for windows
.
3.8.2.1. UjiValiditas Data ”
Uji Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur” Ginting dan Situmorang, 2008. Untuk menguji
validitas konstruk, dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Masing-masing item skor butir dilihat
harga korelasinya. Bila harga korelasinya positif dan r= 0,361 tabel maka
Universitas Sumatera Utara
44 butir instrument tersebut dinyatakan valid atau memiliki validitas konstruk
yang baik. Jika menggunakan teknik alpha dalam SPSS, untuk melihat validitas eksternal maka nilai Corrected Item-Total Correlation dibandingkan
dengan r tabel Situmorang dkk, 2010.
3.8.2.2. Uji Reliabilitas Data
Menurut Ghozali 2010 “Pengujian dilakukan dengan menggunakanprogram SPSS, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid
dalam uji validitasditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:pertanyaan dinyatakan reliable jika memberikan nilai Cronbanch
Alpha 0,60”.
3.8.3. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisisregresi, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi uji
normalitas, ujimultikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Dalam permasalahan regresi, adanyauji asumsi klasik diperlukan karena dapat
mempengaruhi bisa tidaknya kesimpulan suatu analisis.
3.8.3.1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuahdata mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data
denganbentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola sepertidistribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri
ataumelenceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
Universitas Sumatera Utara
45 pendekatankolmogorv smirnorv. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5
0,05 makajika nilai Asymp. Sig 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residualberdistribusi normal Situmorang dkk, 2010.
3.8.3.2. Uji Heterokedastisitas
Menurut Erlina 2008, “uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalammodel regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual pengamatan
kepengamatan lain”. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatanlainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians
berbeda, makadisebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadiheteroskedastisitas Erlina, 2008.
3.8.3.3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresiditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Jika terjadi
korelasi,berarti terjadi masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnyatidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk melihat
ada atautidaknya multikolinearitas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance
danlawannya Variance Inflation Factor
VIF. Ghozali,2010Adanya multikolinearitas dapat diliht dari tolerance value atau
nilaivariance inflation factor VIF. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batasan VIFadalah 5, dimana :
1. Tolerance value 0,1 atau VIF 5 = terjadi multikolinearitas. 2. Tolerance value 0,1 atau VIF 5 = tidak terjadi multikolinearitas.
3.9. Pengujian Hipotesis
Universitas Sumatera Utara
46 mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variable
terikat maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan pada penelitianini. Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut digunakan alat uji :
3.9.1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis data merupakan bagian yang penting dalam suatu penelitian,karena analisis data merupakan suatu usaha untuk menemukan
jawaban atas suatupermasalahan yang terjadi.Untuk melihat bagaimana pengaruh dari variabel independen terhadapvariabel dependen dalam penilitian
ini, maka model analisis yang digunakanadalah model regresi linear berganda. Adapun persamaan regresi yang digunakan adalah:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana: Y = Kinerja Manajerial
a = Konstanta Regresi b = Koefisien Variabel Bebas
X1 = Sistem Pengukuran Kerja X2 = Sistem Penghargaan
X3 = Total Quality Managemen e = error term
3.9.2. Uji Secara Simultan Uji-F
Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen.Uji-F menunjukkan seberapa jauh pengaruh variable independen secara simultan terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan :
Universitas Sumatera Utara
47 Ho diterima dan Ha ditolak
jika F hitung F tabel pada α = 5 Ho ditolak dan Ha diterima jika F hitung
F tabel pada α = 5
3.9.3. Uji Secara Parsial Uji-t
Uji-T digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabelbebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung t
tabel pada α = 5 Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung t
tabel pada α = 5
3.9.4. Koefisien Determinasi R² Pengujian koefisien determinan Adjusted R² digunakan untuk
mengukur proporsiatau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naikturunnya variabel dependen Ghozali 2010. Selanjutnya,
Ghozali 2010menerangkan bahwa koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu0
≤ R ² ≤ 1. Hal ini berarti bila R² = 0 menunjukkan tidak
adanya pengaruhantara variabel independen terhadap variabel dependen, bila
R² semakin besarmendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independenterhadap variabel dependen dan bila R² semakin kecil
mendekati nol maka dapatdikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variable dependen.
Universitas Sumatera Utara
48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1.Sejarah Perusahaan
PT. POS Indonesia Persero adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara BUMN yang ada di Indonesia. Pentingnya komunikasi secara tertulis
menjadi ide pertama timbulnya gagasan untuk mendirikan perusahaan ini. Selain itu, pendirian juga bertujuan menjamin keamanan antar surat menyurat
penduduk Indonesia. PT POS Indonesia Persero Medan juga merupakan satu bagian dari BUMN, seperti halnya PT. Indosat, PT Telkom, Pt kereta Api dan
PT PLN.Kantor pos yang pertama di Indonesia didirikan di kota Jakarta pada masa kolonial belanda disebut juga Batavia pada tanggal 26 agustus 1746 oleh
Gubernur jendral G. W. Barron Van Inhoff. Sedangkan kantor pos yang berlokasi atau berkedudukan di kota Medan saat ini bernama Kantor Pos
Medan yang dididirikan pada tahun 1901. Seiring dengan perkembangan peranan kantor pos, terlebih lagi setelah
ditemukannya Teknologi Telegraf dan Telepon pada tahun 1907 maka dibentulkah jawatan pos, telegraf dan telepon jawatan PPT . Jawatan ini
merupakan bagian dari departemen perusahaan - perusahaan pemerintah kolonial belanda yang didasarkan pada undang- undang perusahaan Negara
hindia belanda. Pada tahun 1902 kantor PTT pusat yang semula berkedududkan di
Weltervenden Gambir mulai pindah ke gedung Burgerlijkoetenbare werkn
Universitas Sumatera Utara
49 bow Dinas pekerjaan umum di Bandung. Datangnya jepang di Indonesia dan
mengambil kekuasaan dari tangan belanda membuat struktur organisasi jawatan ini berubah. Menurut struktur organisasi yang dibuat oleh
pemerintahan militer jepang, jawatan ini terbagi menjadi jawatan PTT Sumatra, Jawatan PTT jawa dan jawatan PTT Sulawesi.
Dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945, angkatan muda PTT AMPTT mengambila alih kantor PTT pusat dari
tangan pemerintah militer jepang. Sejak 27 september 1945, jawatan PTT jawa secara resmi berganti nama menjadi PTT Republik Indonesia dengan pimpinan
pertama Soeharto dan R. Dirja sebagai wakilnya. Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai peraturan Pemerintah
pengganti undang- undang Perpu No. 19 tahun 1960. Jawatan PTT dinyatakan memenuhi syarat untuk berubah status menjadi perusahaan Negara
PN. Sesuai dengan peraturan ini, berganti nama menjadi perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi PN Postel . Pada tahun 1965, lingkup kerja PN
Postel mengalami perkembangan yang sangat pesat. Untuk memaksimalkan kinerjanya, PN Postel ini kemudian dibagi menjadi dua Perusahaan Negara
yaitu PN Pos dan Giro, PN Telekomunikasi berdasarkan PP No. 29 tahun 1965. Berdasarkan Undang- Undang No. 9 status BUMN ditetapkan menjadi
tiga bentuk yaitu perusahaan jawatan Perjan, perusahaan umum Perum, dan perusahaan perseroan. Untuk menyesuaikan dengan ketentuan yang baru
ini, diterbitkanlah PP No. 24 tahun 1978 yang khusus mengatur tentang Perum pos dan Giro.
Universitas Sumatera Utara
50 Langkah lain juga sangat penting artinya bagi perum pos dan Giro
adalah penandatanganan naskah kerja sama dengan pengoperasian sarana lalu lintas berita elektronik yang secara resmi dioperasikan sejak November 1985.
Sejalan dengan itu, agar dapat menghadapi pertumbuhan dunia yang semakin maju dan penuh persaingan diperlukan adanya penyesuaian atas badan yang
fleksibel, dinamis dan mampu mengembangkan pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu, pada tanggal 20 Juni 1995, berdasarkan PP No. 5 tahun
1995 perum Pos dan Giro di ubah menjadi PT. POS Indonesia persero. Ditetapkan tujuan Pos dan Giro adalah membangun, mengembangkan dan
mengusahakan pelyanan pos dalam arti yang seluas- luasnya guna mempertinggi kelancaran hubungan. Dengan demikian pengolahan surat,
warkat, dan kartu pos dimonopoli oleh Negara melalui PT POS Indonesia. Perusahaan swasta hanya boleh menggarap bidang usaha pada surat pos jenis
tertentu, yang dimaksud dengan pos jenis tertentu adalah barang cetakan, surat kabar, telegram dan bungkusan kecil.
4.1.2.Visi dan Misi Perusahaan
Pengertian visi adalah keadaan organisasi yang diharapkan terwujud dimasa depan. Visi mengarahkan kepada organisasi, ingin menjadi apa
organisasi dimasa mendatang. Visi yang baik akan berperan sebagai sumber inspirasi dan komitmen yang mendorong perilaku dan kinerja baru bagi setiap
personel organisasi dan menunjukkan jalan mereka mencapai solusi. Sedangkan misi itu adalah tujuan yang unik yang dimiliki organisasi yang
membedakan dari organisasi lain yang sejenis. Selanjutnya misi organisasi
Universitas Sumatera Utara
51 akan mencerminkan cakupan organisasi kegiatanoperasi dari organisasi yang
bersangkutan. Visi PT. POS Indonesia Persero Medan 20000 adalah :
2009-2010 : Integrated mail, logistic and financial services infranstructure 2011- 2013 : Indonesia’s leader in the mail logistic and finacila services
2014 – 2018 : ASEAN champion of postal industries
Misi PT. POS Indonesia Persero Medan 20000 adalah :
“Pos Indonesia menyediakan solusi handal dalam mail, logistic dan jasa keuangan dengan menggunakan jaringan bisnis dan infrastruktur terluas
serta mengembangkan hubungan kolaboratif”. 4.2. Hasil Penelitian
4.2.1.Deskriptif Responden
Dari 41kuisioner yang dapat diolah, gambaran umum responden yang terinci pada tabel 4.1 dilihat dari jenis kelamin responden, pria 21 orang
51,22 dan wanita 20 orang 48,78, artinya responden hampir merata dilihat dari klasifikasi jenis kelamin. Dilihat dari tingkat pendidikan responden,
S1 ada12 orang 29,27, Diploma ada16 orang 39,02 dan SMA Sederajat ada 13 orang 31,71hal ini berarti sebagian besar responden adalah sarjana
atau D3 yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan tinggi dan mampu untuk memahami pertanyaan dalam kuisioner dan
berkompeten dalam memberikan jawaban. Serta dilihat dari lamanya responden bekerja, kurang dari 6tahun ada 11 orang 26,83, 6-10 tahun ada 10 orang
24,39 dan lebih dari 10 tahun 20 orang 48,78. Hal ini menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
52 sebagian besar responden telah bekerja selama lebih dari 5 tahun yang berarti
bahwa sebagian besar responden memiliki pengalaman kerja dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini.
Tabel 4.1 Deskripsi Responden No
Kriteria Jumlah
Persentase
1 Jenis Kelamin : a. Pria
b. Wanita 21 orang
20 orang 51,22
48,78
TOTAL 41 orang
100 2
Pendidikan : a. S1 b. D3
c. SMA Sederajat 12 orang
16 orang 13 orang
29,27 39,02
31,71
TOTAL 41 orang
100 3
Lama Bekerja : a. 6 tahun
b. 6-10 tahun c. 10 tahun
11 orang 10 orang
20 orang 26,83
24,39 48,78
TOTAL 41 orang
100
Sumber : Data Primer diolah, 2017 4.2.2.Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan suatu metode dengan menggunakan data- data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dan diinterpretasikan secara objektif
sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan standar deviasi standard deviation data
yang digunakan dalam penelitian ini. Statistik deskriptif pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
53
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Kinerja Manajerial
41 27
40 33.51
2.599 Sistem Pengukuran Kinerja
41 17
30 24.39
2.469 Sistem Penghargaan
41 32
56 46.02
6.948 Total Quality Management
41 22
50 39.22
7.265 Valid N listwise
41
Sumber : Data Primer diolah, 2017 Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa jumlah responden N pada PT.
Pos Indonesia Persero Kantor Pos Medan 20000 dalam penelitian ini sebanyak 41 responden.
• Kinerja manajerial Y memiliki nilai rata-rata mean sebesar33,51, nilai terendah minimum sebesar 27, nilai tertinggi maksimum 40 dan standar
deviasi sebesar 2,599 lebih kecil dari nilai rata-ratamean yaitu sebesar 33,51. Dengan melihat nilai standar deviasi yang lebihkecil dari nilai mean-nya maka
data yang digunakan dalam variabel kinerjamanajerial Y mempunyai sebaran yang kecil.
• Sistem pengukuran kinerja X1 memiliki nilai rata-rata mean sebesar24,39, nilai terendah minimum sebesar 17, nilai tertinggi
maksimumsebesar 30, dan standar deviasi sebesar 2,469 lebih kecil jikadibandingkan nilai mean-nya. Dengan melihat besarnya nilaistandar deviasi
yang lebih kecil dari mean-nya maka data yang digunakan dalamvariabel sistem pengukuran kinerja mempunyai sebaran yang kecil.
• Sistem PenghargaanX2 memiliki nilai rata-rata mean sebesar 46,02nilai terendah minimum sebesar 32, nilai tertinggi maksimum sebesar56dan
Universitas Sumatera Utara
54 standar deviasi sebesar 6,948 lebih kecil jika dibandingkan nilai mean-nya.
Dengan melihat besarnya nilai standar deviasi yanglebih kecil dari mean-nya maka data yang digunakan dalam variabel sistempenghargaan mempunyai
sebaran yang kecil. • Total quality management X3 memiliki nilai rata-rata mean
terbesarsebesar 39,22, nilaiterendah minimum adalah 22 dan nilai tertinggi maksimum 50 dan standar deviasi sebesar 7,265 lebih kecil jikadibandingkan
nilai mean-nya. Dengan melihat besarnya nilaistandar deviasi yang lebih kecil dari mean-nya maka data yang digunakan dalamvariabel total quality
management mempunyai sebaran yang kecil.
4.2.3. Uji Kualitas Data
Sebelum data diolah dan dianalisis, maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian terhadap kualitas data untuk mengetahui kesungguhan
para responden dalam menjawab pertanyaan, yakni Pengujian validitas test of validity
dan Pengujian reliabilitas test of reliability. Pengujian validitas dan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS Statistical
Package for the Social Science 22.0 for windows.
4.2.3.1. Uji Validitas Data ”
Uji Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur” Ginting dan Situmorang, 2008. Untuk menguji
validitas konstruk, dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Masing-masing item skor butir dilihat
harga korelasinya. Bila harga korelasinya positif dan r hitung= r tabel maka
Universitas Sumatera Utara
55 butir instrument tersebut dinyatakan valid atau memiliki validitas konstruk
yang baik.Pada tahap survey terdapat 36 pernyataan yang ada pada kuesioner berkaitan dengan variabel bebas X terdiri dari : sistem pengukuran kinerja
X
1
, sistem penghargaanX
2
, total qualitymanagement X
3
dan variabel terikat Y yaitu kinerja manajerial.Berdasarkan tabel 4.3 yang merupakan
ringkasan dari hasil uji validitas, dapat diketahui bahwa instrumen-instrumen pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah valid. Hal ini dibuktikan
dengan nilai rhitung rtabel.
Tabel 4.3Uji Validitas Data
No Variabel
Butir Pertanyaan
rhitung rtabel
Kriteria Ket.
1 Kinerja
Manajerial Y
Y.1 Y.2
Y.3 Y.4
Y.5 Y.6
Y.7 Y.8
0,746 0,543
0,400 0,749
0,578 0,522
0,694 0,626
0,312 0,312
0,312 0,312
0,312 0,312
0,312 0,312
rhitungrtabel rhitungrtabel
rhitungrtabel rhitungrtabel
rhitungrtabel rhitungrtabel
rhitungrtabel rhitungrtabel
Valid Valid
Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
2 Sistem
Pengukuran Kinerja
X1 X1.1
X1.2 X1.3
X1.4 X1.5
X1.6 0,731
0,666 0,659
0,568 0,691
0,749 0,312
0,312 0,312
0,312 0,312
0,312 rhitungrtabel
rhitungrtabel rhitungrtabel
rhitungrtabel rhitungrtabel
rhitungrtabel Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
3 Sistem
Penghargaan X2
X2.1 X2.2
X2.3 X2.4
X2.5 X2.6
X2.7 X2.8
X2.9 0,840
0,629 0,803
0,462 0,617
0,571 0,740
0,759 0,714
0,312 0,312
0,312 0,312
0,312 0,312
0,312 0,312
0,312 rhitungrtabel
rhitungrtabel rhitungrtabel
rhitungrtabel rhitungrtabel
rhitungrtabel rhitungrtabel
rhitungrtabel rhitungrtabel
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Universitas Sumatera Utara
56 X2.10
X2.11 X2.12
0,803 0,391
0,773 0,312
0,312 0,312
rhitungrtabel rhitungrtabel
rhitungrtabel Valid
Valid
Valid
4 Total Quality
Management X3
X3.1 X3.2
X3.3 X3.4
X3.5 X3.6
X3.7 X3.8
X3.9
X3.10 0,877
0,772 0,682
0,886 0,597
0,917 0,881
0,877 0,728
0,877 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 rhitungrtabel
rhitungrtabel rhitungrtabel
rhitungrtabel rhitungrtabel
rhitungrtabel rhitungrtabel
rhitungrtabel rhitungrtabel
rhitungrtabel Valid
Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Valid Valid
Valid
Sumber : Data Primer diolah, 2017
4.2.3.2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali 2010 “Pengujian dilakukan dengan menggunakanprogram SPSS, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid
dalam uji validitasditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:pertanyaan dinyatakan reliable jika memberikan nilai Cronbanch
Alpha 0,60”.Tabel 4.4 merupakan ringkasan dari hasil uji reliabilitas.
Berdasarkan Tabel 4.4 berikut ini dapat dilihat bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini reliabel. Hal ini dibuktikan dengan nilai Cronbach Alpha 0,60.
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha
N of Items Keterangan
Kinerja Manajerial Y 0,747
8 Reliable
Sistem Pengukuran Kinerja X1 0,763
6 Reliable
Sistem Penghargaan X2 0,894
12 Reliable
Total Quality ManagementX3 0,942
10
Reliable
Sumber : Data Primer diolah, 2017
Universitas Sumatera Utara
57
4.2.4.Uji Asumsi Klasik 4.2.4.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal ataukah
tidak.Uji normalitas dapat dilihat melalui grafik Histogram dan grafik P-P Plots. Pada uji grafik, data yang memiliki pola seperti lonceng pada diagram
histogram dan pada grafik P-P Plots titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal merupakan data yang baik.
Berikut ini hasil uji normalitas berdasarkan grafik.
Gambar 4.1 Grafik Histogram
Universitas Sumatera Utara
58
Gambar 4.2Normal P-P Plot
Dilihat dari grafik Histogram dan grafik P-P Plot diatas maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena data memiliki pola
seperti lonceng pada diagram histogram dan pada grafik PP Plots titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal.
Melakukan uji normalitas menggunakan grafik tidaklah cukup, diperlukan perhitungan secara statistik untuk membuktikannya. Oleh karena
itu dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirov dengan kriteria sebagai berikut: 1. Nilai Signifikan 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal
2. Nilai Signifikan 0,05, maka distribusi data adalah normal Berdasarkan Tabel 4.5 berikut ini dapat dilihat bahwa data dalam
penelitian ini terdistribusi secara normal.
Universitas Sumatera Utara
59
Tabel 4.5 Uji Normalitas 1-Sample KS Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 41
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.18566858
Most Extreme Differences Absolute
.134 Positive
.134 Negative
-.084 Test Statistic
.134 Asymp. Sig. 2-tailed
.063
c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Data Primer diolah, 2017 Hasil pengujian yang ditunjukkan pada tabel 4.5 yaitu nilai
Kolmogorov Smirnov sebesar 0,134 dengan nilaip-valueAsymp. Sig. 2-
tailedsebesar 0,063. Karena p-value Asymp. Sig. 2-tailed0.05 berarti data berdistribusi normal.
4.2.4.2.Uji Heterokedastisitas
Menurut Erlina 2008:106, “uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalammodel regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual pengamatan
kepengamatan lain”. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatanlainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians
berbeda, makadisebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadiheteroskedastisitas Erlina 2008.
Universitas Sumatera Utara
60
Gambar 4.3Grafik Scatterplot
Dari gambar 4.3 grafik Scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu dan titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka heteroskedastisitas tidak terjadi.
4.2.4.3. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresiditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Jika terjadi
korelasi, berarti terjadi masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnyatidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk melihat
ada atautidaknya multikolinearitas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance
dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Ghozali,2010 Adanya multikolinearitas dapat diliht dari tolerance value atau
nilaivariance inflation factor VIF. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batasan VIFadalah 5, dimana :
Universitas Sumatera Utara
61 1. Tolerance value 0,1 atau VIF 5 = terjadi multikolinearitas.
2. Tolerance value 0,1 atau VIF 5 = tidak terjadi multikolinearitas.
Tabel 4.6 Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Sistem Pengukuran Kinerja X1 .815
1.227 Sistem Penghargaan X2
.489 2.046
Total Quality Management X3 .535
1.869
Sumber : Data Primer diolah, 2017 Pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel
independen 0,1 dan nilai VIF variabel independen 5, sehingga dapat disimpulkan bahwaregresi ini tidak terjadi multikolinearitas.
4.2.5. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variable terikat maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan
pada penelitian ini. Untuk menguji kebenaran hipotesis, digunakan alat uji:
4.2.5.1. Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS ver. 22. Analisis regresi linier
berganda dilakukan untuk mencari pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat. Besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat pada tabel
4.7dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.7 Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta 1
Constant 25.846
3.704 6.977
.000 Sistem Pengukuran
Kinerja X1 .280
.161 .266
1.738 .091
Sistem Penghargaan X2 -.176
.074 -.471
-2.381 .023
Total Quality Management X3
.228 .068
.637 3.370
.002 a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Sumber : Data Primer diolah, 2017 Hasil perhitungan pada tabel 4.7 coefficients diperoleh nilai
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
4.2.5.2. Uji Secara Simultan Uji-F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap
variabel dependen. Apabila nilai signifikansi 0,05 berarti bahwa variabel independen secara bersamaan memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
Tabel 4.8Uji Simultan Uji-F
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
79.158 3
26.386 5.109
.005
b
Residual 191.086
37 5.164
Total 270.244
40 a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
b. Predictors: Constant, Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Penghargaan
Y = 25,846+0,280X
1
+ -0.176X
2
- 0.228X
3
Universitas Sumatera Utara
63 Kriteria pengambilan keputusan:
Ho diterima dan Ha ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5
Ho ditolak dan Ha diterima jika F hitung F tabel pada α = 5
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini variabelindependentmempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen dengan nilai signifikansi 0,005. Berdasarkan nilai F hitung 5,109 lebih besar dari nilai F tabel 2,8 maka dapat juga ditarik kesimpulan
bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabeldependen H
o
ditolak dan H
4
diterima.
4.2.5.3. Uji Secara Parsial Uji-t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis diterima jika nilai
signifikansinya lebih kecil dari 0,05 dan hipotesis ditolak jika nilai
signifikansinya lebih besar dari 0,05. Tabel 4.9Uji Parsial Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta 1
Constant 25.846
3.704 6.977
.000 Sistem Pengukuran
Kinerja X1 .280
.161 .266
1.738 .091
Sistem Penghargaan X2 -.176
.074 -.471
-2.381 .023
Total Quality Management X3
.228 .068
.637 3.370
.002 a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Sumber : Data Primer diolah, 2017
Universitas Sumatera Utara
64 Kriteria pengambilan keputusan:
Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung t tabel pada α = 5
Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung t
tabel pada α = 5
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan: 1. Sistem pengukuran kinerja X
1
terhadap kinerja manajerial Y Terlihat pada kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig 0,091. Nilai sig
lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,091 0,05, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak. Variabel X
1
mempunyai t
hitung
yakni 1,738 dengan t
tabel
=2,026. Jadi t
hitung
t
tabel
dapat disimpulkan bahwa variabel X
1
tidak memiliki kontribusi terhadap variabel Y. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel X
1
mempunyai hubungan yang searah dengan variabel Y. Jadi dapat disimpulkan sistem pengukuran kinerja
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. 2. Sistem penghargaan X
2
terhadap kinerja manajerial Y Terlihat pada kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig 0,023. Nilai sig
lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,023 0,05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Variabel X
2
mempunyai t
hitung
yakni 2,381 dengan t
tabel
=2,026. Jadi t
hitung
t
tabel
dapat disimpulkan bahwa variabel X
2
memiliki kontribusi terhadap variabel Y. Nilai t negatif menunjukkan bahwa variabel X
2
mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan variabel Y. Jadi dapat disimpulkan sistem penghargaanmemiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial.
Universitas Sumatera Utara
65 3. Total quality management X
3
terhadap kinerja manajerial Y Terlihat pada kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig 0,002. Nilai sig
lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,0020,05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Variabel X
3
mempunyai t
hitung
yakni 3,370 dengan t
tabel
=2,026. Jadi t
hitung
t
tabel
dapat disimpulkan bahwa variabel X
3
memiliki kontribusi terhadap variabel Y. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel X
3
mempunyai hubungan yang searah dengan variabel Y. Jadi dapat disimpulkan total quality managementmemiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial.
4.2.5.4. Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinan R
2
digunakan untuk mengukur proporsiatau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap
variasi naikturunnya variabel dependen Ghozali 2010. Selanjutnya, Ghozali 2010menerangkan bahwa koefisien determinan berkisar antara nol sampai
dengan satu0 ≤ R
2
≤ 1. Hal ini berarti bila R
2
= 0 menunjukkan tidak adanya pengaruhantara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R
2
semakin besarmendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independenterhadap variabel dependen dan bila R
2
semakin kecil mendekati nol maka dapatdikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen
terhadap variabeldependen.Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi dimana semakin kecil
standard deviasi berarti model semakin baik.
Universitas Sumatera Utara
66
Tabel 4.10Uji Koefisien Determinasi R
2 Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .541
a
.293 .236
2.273 a. Predictors: Constant, Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja,
Sistem Penghargaan b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai R sebesar 0,541, berarti hubungan antara sistem pengukuran kinerja X
1
, sistem penghargaan X
2
dan total quality management X
3
terhadap variabel kinerja manajerial Ysebesar 54,1 artinya hubungannya cukup
erat. 2. Adjusted R Square sebesar 0,236, berarti 23,6 variabel kinerja manajerial
dapat dijelaskan oleh variabel sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan dan total quality management sedangkan sisanya sebesar
69,2 dapat dijelaskan oleh varaibel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standard deviasi sebesar 2,273.
semakin kecil standard deviasi berarti model semakin baik.
4.3. Pembahasan Penelitian
Dari hasil analisis data yang dilakukan, setelah dilakukan pengujianstatistik secara parsial dan simultan dengan menggunakan uji t dn uji F,
maka analisis lebihlanjut dari hasil analisis regresi linier berganda adalah:
Universitas Sumatera Utara
67
4.3.1. Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kinerja Manajerial
Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa sistem pengukuran kinerja sebagai variabel bebas tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial sebagai variabel terikat. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian secara parsial melalui Uji-t untuk diketahui
bahwa sistem pengukuran kinerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini dapat ditunjukkan dengan t
hitung
t
tabel
1,738 2,026 tingkat signifikan sebesar 0,091 lebih besar dari α= 0,05, yang artinya hipotesis ini ditolak, hal ini menunjukkan bahwa variabel tersebut
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini menunujukkan bahwa sistem pengukuran kinerja yang telah diterapkan oleh
perusahaan selama ini belum sesuai dengan rencana, sasaran dan tujuan yang ingin dicapai di Perusahaan PT. Pos Indonesia Persero Kantor Pos Medan
20000, sehingga sistem pengukuran kinerja tidak berjalan secara efektif. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Muhammad Ardiansyah 2010, Jawa Timur dimana penelitiannya tentang pengaruh total quality management TQM, sistem penghargaan,dan sistem
pengukuran kinerja terhadap kinerja manajerial pada kantor PDAMkabupaten Ponorogo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total qualitymanagement
TQM, sistem penghargaan dan sistem pengukuran kinerjaberpengaruh
terhadap kinerja manajerial pada kantor PDAM KabupatenPonorogo.
Universitas Sumatera Utara
68
4.3.2. Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial
Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa sistem penghargaan sebagai variabel bebas memiliki pengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial sebagai variabel terikat. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian secara parsial melalui Uji-t untuk diketahui bahwa
sistem penghargaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini dapat ditunjukkan dengan t
hitung
t
tabel
2,381 2,026 tingkat signifikan sebesar 0,023
lebih besar dari α= 0,05, yang artinya hipotesis ini diterima, hal ini menunjukkan bahwa variabel tersebut
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.Dengan Nilai t
hitung
bertanda negatif menunjukkan bahwa sistem penghargaan mempunyai hubungan yang
berlawanan arah dengan kinerja manajerial di PT. Pos Indonesia Persero Kantor Pos Medan 20000.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Haridian Yuliatha Rakhmawati 2011,Surabaya meneliti tentang pengaruh
total quality management , sistempenghargaan dan sistem akuntansi manajemen
terhadap kinerja manajerial padaPT.Inbisco Niagatama Semesta Mayora Indah Tbk.Group, Jakarta. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa total quality
management TQM dan sistemakuntansi manajemen yang mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kinerjamanejerial, sedangkan sistem penghargaan tidak mempunyai pengaruh yangsignifikan terhadap kinerja
manajerial. Tetapi, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ardiansyah 2010, Jawa Timur dimana hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
69 menunjukkan bahwasistem penghargaan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial.
4.3.3. Total quality management terhadap Kinerja Manajerial
Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa total quality management
sebagai variabel bebas memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial sebagai variabel terikat. Hal ini dapat dibuktikan
dengan hasil penelitian secara parsial melalui Uji-t untuk diketahui bahwa total quality management
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini dapat ditunjukkan dengan t
hitung
t
tabel
3,370 2,026 tingkat signifikan sebesar 0,002 lebih besar dari
α= 0,05, yang artinya hipotesis ini diterima, hal ini menunjukkan bahwa variabel tersebut
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hariati Susanti Pane 2010, Medan dimana penelitiannya tentang pengaruh
total quality management TQM terhadap kinerja managementpada PT Pantja
Surya, Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwaTQM secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja management. Akan tetapi, hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ardiansyah 2010, Jawa Timur dan Haridian Yuliatha Rakhmawati
2011,Surabaya dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa total quality management TQM
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Universitas Sumatera Utara
70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisa dan pembahasan mengenai pengaruh sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan dan total quality management terhadap kinerja
manajerial pada PT. Pos Indonesia Persero Kantor Pos Medan 20000dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sistem pengukuran kinerjasecara parsial tidak bepengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
2.
Sistem penghargaansecara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
3.
Total quality management secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial. Total quality managementjuga berpengaruh paling dominan terhadap kinerja manajerial.
4. pengaruh sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan dan total quality management
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja manajerial.
5.2 Saran
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk ituberikut adalah beberapa saran bagi peneliti selanjutnya yang dapat menjadi
bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian dengan topik penelitian yang
sama:
Universitas Sumatera Utara
71 1. Bagi pendidikan akuntansi diharapkan penelitian ini dapat menambah bukti
empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya dan menambah kepustakaan di bidang akuntansi manajemen. Dan penelitian ini juga diharapkan dapat
menjadi bahan perbandingan untuk penelitian-penelitian berikutnya. 2. Bagi perusahaan diharapkan kepada segenap jajaran karyawan PT. Pos
Indonesia Persero Kantor Pos Medan 20000 tetap melaksanakankinerja manajerial dengan baik dalam menjalankan aktivitas di dalamperusahaan,
terutama dalam menjalankan sistem pengukuran kinerja. 3. Bagi Penelitian selanjutnya diharapkan mengajukan pernyataan yang dapat
dipahami dan dimengerti oleh responden sehingga kuesioner yangterkumpul dapat menjadi data yang valid.Penelitian selanjutnya diharapkan menguji
faktor-faktor lain yangmempengaruhi kinerja manajerial.
Universitas Sumatera Utara
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. TinjauanTeoritis