Employee benefits obligation IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

Indonesia Infrastructure Guarantee Fund PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero 108 PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 515 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

k. Pendapatan dan beban lanjutan

k. Revenue and expenses continued

Pendapatan provisi dan komisi terdiri dari arranging fee, ceded commission, dan pendapatan provisi dan komisi lainnya. Arranging fee terdiri dari bagian yang dapat dikembalikan dan bagian yang tidak dapat dikembalikan. Pendapatan dari bagian yang tidak dapat dikembalikan dari arranging fee diakui pada saat kontrak penjaminan ditandatangani, sementara pendapatan dari bagian yang dapat dikembalikan dari arranging fee diakui pada saat proyek dimulai financial close, terlepas dari kelangsungan penjaminan proyek itu sendiri di masa yang akan datang. Ceded commission adalah pendapatan dari peningkatan struktur penjaminan yang dilakukan dengan pihak penjamin lain. Pendapatan dari ceded commission dan fees dan pendapatan komisi lainnya diakui pada saat diperoleh. Fees and commissions consist of arranging fee, ceded commission, and other fees and commissions. Arranging fee consists of a refundable and non-refundable fee portion. Revenue from a non-refundable portion of arranging fee is recognised upon signing of the guarantee contract, while revenue from a refundable portion of arranging fee is recognised upon the commencement of the project financial close, regardless the continuance of the guarantee projects itself in the future. Ceded commission is revenue from the enhancement of guarantee structure with other guaranteeinsurance parties. Revenue from ceded commission and other fees and commissions is recognised when earned. Pendapatan dari pendapatan bunga dan investasi pendapatan tetap diakui pada saat diperoleh. Revenue from interest income of time deposits and investment in fixed income are recognised when earned. Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual. Expenses are recognised on an accrual basis.

l. Transaksi dengan pihak berelasi

l. Transactions with related parties

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 7 revisi 2010, tentang “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. The Company has transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with Statement of Financial Accounting Standards SFAS No. 7 revised 2010, Related Party Disclosures. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan pada laporan keuangan. All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the financial statements. Laporan฀Tahunan฀•฀2012฀•฀ Annual Report 109 PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 516 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

a. Faktor risiko keuangan

a. Financial risk factors

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko pasar termasuk risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Manajemen menelaah dan menetapkan kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko. Perusahaan menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Berikut ini ringkasan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko tersebut: The main risks arising from the Company’s financial instruments are market risk including foreign exchange risk and interest rate risk, credit risk and liquidity risk. Management reviews and agrees policies for managing each of these risks. The Company applies the financial risk management policies to minimise the impact of the unpredictability of financial markets on the Company’s financial performance. The summary of the financial risk management policies are as follows: 1 Risiko pasar 1 Market risk i Risiko nilai tukar mata uang asing i Foreign currency exchange rate risk Perusahaan tidak mempunyai risiko yang signifikan terhadap nilai tukar mata uang asing karena kebanyakan transaksi utama Perusahaan dilakukan menggunakan mata uang fungsional. Pada tanggal 31 December 2012, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing dalam jumlah yang material. Oleh karena itu perubahan nilai tukar dari mata uang asing terhadap mata uang fungsional pada tanggal pelaporan tidak akan berdampak signifikan terhadap laba rugi setelah pajak perusahaan untuk tahun berjalan. The Company has no significant foreign exchange risks since most of the Company’s transactions are performed using the Company’s functional currency. As at 31 December 2012, the Company has not material financial assets and financial liabilities denominated in foreign currencies. Therefore, changes in foreign exchange against the Company’s functional currency will not significantly impact to the Company’s current year profit after tax. ii Risiko suku bunga ii Interest rate risk Risiko suku bunga adalah risiko dimana arus kas atau nilai wajar di masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates.