Indonesia Infrastructure Guarantee Fund PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
110
PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 517 - Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011
Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT continued
a. Faktor risiko keuangan lanjutan
a. Financial risk factors continued
1 Risiko pasar lanjutan 1 Market risk continued
ii Risiko suku bunga lanjutan ii Interest rate risk continued
Aset perusahaan yang terekspos dengan risiko suku bunga adalah
investasi. Investasi
perusahaan terutama terdiri dari deposito dan
investasi dengan pendapatan tetap. Perubahan
kenaikan atau
penurunan tingkat
suku bunga
pasar tidak
akan berpengaruh
secara signifikan bagi pendapatan bunga
perusahaan. Karena
sebagian besar
deposito perusahaan memiliki jatuh tempo
kurang dari 1 tahun, sementara investasi perusahaan semua terdiri
dari investasi dengan pendapatan tetap fixed income.
Lebih lanjut, perubahan tingkat suku bunga
tidak akan
berpengaruh terhadap nilai wajar yang dilaporkan
dalam laporan laba rugi perusahaan dikarenakan investasi perusahaan
dikategorikan sebagai
investasi tersedia untuk dijual dan investasi
yang dimiliki hingga jatuh tempo. The
Company’s financial
assets which are exposed to interest rate
risk are
investments. The
Company’s investments are mostly consist of time deposit and fixed
income investment. The changes due to higher or lower interest rate
in
market will
not significantly
impact the Company’s time deposit which will be matured within one
year short term. Well all the
investment represents fixed rate investment.
Moreover, the changes in interest rate will not impact the Company’s
profit and loss due to the financial assets are classified as available-
for-sale investments and held-to- maturity investments
2 Risiko kredit 2 Credit risk
Perusahaan tidak
mempunyai risiko
kredit yang signifikan karena dalam tahun
berjalan piutang
perusahaan dominan berasal dari pendapatan bunga
dari penempatan deposito. The Company has no significant credit
risk because in the current year the Company’s receivables predominantly
arise from
interest income
from placement of time deposits.
Deposito bank
jangka pendek
diklasifikasikan pada kas dan setara kas dan investasi, ditempatkan dalam
bank-bank domestik
yang memiliki
reputasi yang tinggi dengan rating AAA Rp 786.991.782; AA Rp 2.174.526.103
dan A Rp 1.101.500.000 pada 31 Desember 2012.
Untuk investasi yang ditempatkan pada efek utang dengan pendapatan tetap,
Perusahaan membatasi
investasinya pada surat berharga utang dengan
peringkat paling
rendah AA
untuk korporasi dan peringkat paling rendah A
untuk Badan Usaha Milik Negara. Short-term bank deposits classified as
cash and
cash equivalent
and investment
are placed
with highly
reputable domestic banks which are rated AAA Rp 786,991,782; AA Rp
2,174,526,103 and A Rp 1,101,500,000 as at 31 December 2012.
For placement of investment in fixed income debt securities, the Company
limits its placement on debt securities with minimum rating of AA for corporate
and minimum rating of A for state- owned enterprise.
LaporanTahunan•2012• Annual Report
111
PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 518 - Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011
Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT continued
a. Faktor risiko keuangan lanjutan
a. Financial risk factors continued
2 Risiko kredit lanjutan 2 Credit risk continued
Eksposur maksimum risiko kredit atas aset
keuangan perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2012 adalah
sebesar Rp
2.142.262.853 untuk
investasi, Rp 15.448.222 untuk piutang bunga, dan
Rp 2.746.643.432 untuk kas dan setara kas.
Semua aset
keuangan perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2012 belum jatuh
tempo atau
tidak mengalami
penurunan nilai sehingga perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian
penurunan nilai. The
maximum credit
risk on
the Company’s financial assets as at 31
December 2012 are consist of Rp 2,142,262,853
for investment,
Rp 15,448,222 for interest receivable, and
Rp 2,746,643,432 for cash and cash equivalents.
All the company’s financial assets as at 31 December 2012 are neither past due
nor impaired. Therefore, the company has
provided no
allowances for
impairement losses.
3 Risiko likuiditas
Perusahaan tidak
mempunyai risiko
likuiditas yang
signifikan. Risiko
likuiditas timbul
ketika Perusahaan
mengalami kesulitan dalam memperoleh pendanaan.
Manajemen pengelolaan
risiko likuiditas termasuk di dalamnya menjaga kecukupan kas dan setara kas.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan memantau arus kas perkiraan
dan aktual dan menyesuaikan profil tanggal jatuh tempo dari aset keuangan
dan aset liabilitas.
Pada saat tanggal pelaporan keuangan 31 Desember 2012 dan 2011, liabilitas
keuangan perusahaan terutama terdiri dari utang usaha yang jumlahnya tidak
material
terhadap total
likuiditas perusahaan.
Perusahaan memiliki
likuiditas yang tinggi dalam bentuk kas dan setara kas dan investasi.
3 Liquidity risk
The Company has no significant liquidity risk. Liquidity risk arises in situations
where the Company has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk
management
implies maintaining
sufficient cash and cash equivalents. The Company manages liquidity risk by
continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the
maturity profiles of financial assets and liabilities.
As at reporting date, 31 December 2012 and 2011, most of the Company’s
financial liability is consist of account payable which amount is immaterial to
the Company’s liquidity. The Company is highly liquid as it has financial
instruments in form of cash and cash equivalents and investment.
b. Manajemen risiko modal
b. Capital risk management
Tujuan perusahaan
dalam pengelolaan
permodalan adalah untuk mempertahankan kelangsungan
usaha Perusahaan
guna memberikan imbal hasil kepada pemegang
saham dan
manfaat kepada
pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur
modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
The Company’s objective when managing capital is to safeguard its ability to continue
as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for
other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost
of capital.