6 Siswa menganalisis AIDS, menganalisis penyebab AIDS, menganalisis
HIV, menganalisis cara HIV menyerang tubuh manusia, menganalisis cara
mengobatipenanggulangan AIDS,
menganalisis alergi,
menganalisis penyebab alergi, menganalisis mekanisme alergi menyerang tubuh manusia, menganalisis cara mengobati alergi
7 Siswa diminta mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai
sumber 8
Siswa diminta merumuskan solusi yang tepat sesuai dengan kasus tersebut
9 Siswa diminta menentukan solusi berdasarkan informasi dan pendapat
dari anggota kelompok 10
Beberapa kelompok diminta menyajikan hasil analisis dengan cara persentasi di depan kelas
Tahap tindakan dilakukan bersama dengan tahap observasi. Pada tahap observasi yang dilakukan oleh observer adalah mengamati
kemampuan berpikir kritis siswa dalam menganalisis sebuah topik, menggali informasi yang tepat dan menyampaikan pendapat. Selain itu,
peneliti juga mengobservasi psikomotorik siswa selama pembelajaran berlangsung. Selain tahap observasi, tahap evaluasi juga merupakan
tahapan penting yang dilaksanakan bersama dengan tahap tindakan. Pada siklus I evaluasi dilakukan disetiap akhir pertemuannya yakni pertemuan 1
dan pertemuan 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Refleksi
Pada tahap refleksi ini peneliti merefleksikan apa saja yang telah dilakukan saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran dan bagaimana hasil
yang diperoleh sebelum dan setelah diberi tindakan. Tahap refleksi ini juga penting dilaksanakan tujuannya untuk memberikan perbaikkan pada
siklus II. 3.
Siklus II Aktivitas pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam 2 kali
pertemuan yakni 4 x 45 menit. a.
Perencanaan Pada siklus II ini peneliti merencanakan kembali tindakan yang
akan dilaksanakan yakni sebagai berikut: 1
Menyiapkan materi pelajaran 2
Membuat perangkat pembelajaran seperti RPP dan LKS 3
Membuat instrumen pengumpulan data seperti: a.
Membuat soal evaluasi dan kunci jawaban b.
Membuat lembar observasi untuk mengamati kemampuan berpikir kritis dan psikomotorik siswa
b. Tindakan dan Observasi
Tahap ini merupakan tahap melaksanakan skenario pembelajaran dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah dan
pengamatan yang dilakukan oleh observer. Kegiatan ini meliputi: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertemuan 3: 1
Siswa diminta membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang dan diminta mengerjakan LKS 3
2 Siswa diminta menganalisis kasus tersebut dan merumuskannya
3 Siswa diminta menggali kembali kasus tersebut
4 Siswa diminta membangun struktur kerja dalam kelompok
5 Siswa menganalisis lupus, menganalisis penyebab lupus, menganalisis
proses terjadi lupus, menganalisis cara mengobati lupus, menganalisis diabetes mellitus tipe 1, menganalisis penyebab diabetes mellitus tipe
1, menganalisis proses terjadi diabetes mellitus tipe 1, menganalisis cara mengobati diabetes mellitus tipe 1
6 Siswa diminta mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai
sumber 7
Siswa diminta merumuskan solusi yang tepat sesuai dengan kasus tersebut
8 Siswa diminta menentukan solusi berdasarkan informasi dan pendapat
dari anggota kelompok 9
Beberapa kelompok diminta menyajikan hasil analisis dengan cara presentasi di depan kelas
Pertemuan 4: 1
Pengkondisian kelas XI MIA 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ke dalam suasana belajar
2 Siswa diminta membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang dan
diminta mengerjakan LKS 4 3
Siswa diminta menganalisis kasus tersebut dan merumuskannya 4
Siswa diminta menggali kasus tersebut 5
Siswa diminta membangun struktur kerja dalam kelompok 6
Siswa menganalisis cacar, menganalisis penyebab cacar, menganalisis proses terjadi cacar, menganalisis cara mengobati cacar, menganalisis
imunisasi, menganalisis manfaat imunisasi, menganalisis jenis-jenis imunisasi, menganalisis kaitan imunisasi dengan sistem pertahanan
tubuh 7
Siswa diminta mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai sumber
8 Siswa diminta merumuskan solusi yang tepat sesuai dengan kasus
tersebut 9
Siswa diminta menentukan solusi berdasarkan informasi dan pendapat dari anggota kelompok
10 Beberapa kelompok diminta menyajikan hasil analisis dengan cara
persentasi di depan kelas Pada tahap observasi siklus II observer melihat kemampuan
berpikir kritis siswa berdasarkan aspek yang meliputi akurasi dan kelayakan informasi serta alur penalaran. Pada tahap ini juga mengamati
aspek psikomotorik siswa selama pembelajaran berlangsung. Kemudian pada siklus II juga memiliki tahap evaluasi. Evaluasi siklus II dilakukan
disetiap akhir pertemuannya yakni pertemuan 3 dan pertemuan 4. Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai
oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu Rohmah, 2015.
c. Refleksi
Refleksi atau dikenal dengan peristiwa perenungan adalah langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru
maupun siswa Arikunto, 2010. Di siklus II tahap refleksi kembali dilakukan untuk merefleksikan semua kegiatan yang telah dilakukan dan
bagaimana hasil yang diperoleh sebelum dan sesudah menerapkan model pembelajaran berbasis masalah.
D. Instrumen Penelitian
Penelitian akan berhasil apabila menggunakan instrument yang tepat. Instrument sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang
dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya Margono, 2010. Instrument penelitian yang
digunakan meliputi: 1.
Perangkat Pembelajaran a.
Silabus Silabus adalah pedoman rencana pembelajaran yang fungsinya
sebagai acuan pengembangan RPP Kosasih, 2014. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan
dijabarkan dalam silabus Hanafiah dan Suhana, 2009. RPP dibuat
sebagai pedoman guru dalam mengajar supaya pelaksanaannya bisa lebih terarah sesuai dengan KD yang telah ditetapkan Kosasih, 2014.
c. Lembar Kerja Siswa LKS
LKS yang digunakan adalah LKS yang mengarah kepada masalah yang digunakan siswa sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan
serta sebagai alat untuk menilai kemampuan berpikir siswa dalam kegiatan kelompok.
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Tes
Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang
dijadikan penetapan skor angka Uno, dkk, 2011. Tes juga merupakan alat ukur yang biasa digunakan guru untuk mengukur kemampuan
berpikir siswa baik secara tertulis maupun lisan. Pada penelitian ini, tes yang digunakan adalah tes bentuk tertulis berupa uraian bebas. Tes
awal hanya diberikan satu kali pada pra-tindakan dengan waktu pengerjaan selama 45 menit dan 10 soal bersifat analisis. Tes awal
berupa pemberian pre-test kepada siswa secara individu. Hal ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan untuk melihat bagaimana pemahaman siswa sebelum memasuki siklus. Kemudian pada siklus I dan siklus II dilakukan
evaluasi disetiap pertemuannya. Jumlah soal yang diberikan adalah 5 soal yang bersifat analisis. Tujuan dilakukan evaluasi dalam penelitian
ini adalah untuk mengukur kedalaman pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dan sebagai alat untuk mengukur hasil belajar
serta mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa secara individu maupun klasikal pada siklus I maupun siklus II. Pemeriksaan
jawaban dilakukan dengan melihat bagaimana siswa menganalisis, menemukan informasi yang tepat sehingga dapat mengkaitkannya
dengan topik. b.
Non Tes Non tes adalah alat ukur yang digunakan peneliti untuk mengukur
kegiatan belajar siswa secara klasikal pada siklus I maupun siklus II, dengan cara melakukan pengamatan menggunakan lembar observasi
yang sudah dirancang oleh peneliti. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi psikomotorik dan lembar
observasi kemampuan berpikir kritis. Dalam penelitian ini metode observasi yang digunakan adalah metode observasi langsung yakni
dengan mengamati psikomotorik dan kemampuan berpikir kritis siswa selama kegiatan pembelajaran.
E. Teknik Analisis Data
1. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis
Menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa dengan observasi dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif yakni berupa persentase dari
hasil observasi yang dideskripsikan dengan kata-kata. Ketika melakukan observasi digunakan panduan sebagai alat untuk mempermudah menilai
siswa secara klasikal baik pada siklus I maupun siklus II. Penilaian oleh observer dilakukan berdasarkan aspek-aspek yang telah disusun. Aspek-
aspek penilaian tersebut terdiri dari aspek akurasi dan kelayakan informasi serta alur penalaran. Setiap aspek penilaian dijabarkan menjadi beberapa
indikator yang harus tampak dalam kriteria penilaian. Adapun aspek beserta indikator tersebut dapat diamati pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Indikator Observasi Kemampuan Berpikir Kritis
No. Aspek
Indikator
1. Akurasi dan Kelayakan
Informasi a.
Relevansi dengan kasus yang disajikan
b. Kelengkapan informasi yang
diperoleh untuk mendukung pemecahan
masalah dalam
sebuah kasus c.
Informasi yang diperoleh jelas sehingga bisa dipahami
d. Informasi yang diperoleh
berdasarkan fakta atau bukti- bukti
yang sudah
ada sebelumnya
2. Alur Penalaran
a. Mampu
menunjukan pemahaman yang mendalam
terhadap topik yakni dengan menggali ide-ide permasalahan
dalam sebuah kasus
b. Mampu merumuskan beberapa
masalah dan mengaitkannya dengan tujuan pembelajaran
c. Mampu mengaitkan beberapa
informasi yang
diperoleh dengan permasalahan yang
terdapat pada kasus d.
Mampu merumuskan beberapa alternatif untuk memecahkan
masalah secara logis e.
Mampu menyampaikan
argumen kepada orang lain sesuai dengan informasi yang
relevan
Ketika menilai kemampuan berpikir kritis siswa melalui observasi digunakan sebuah lembar observasi. Lembar observasi yang akan
digunakan untuk melihat dan menilai kemampuan berpikir kritis siswa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Lembar Observasi Berpikir Kritis
N o.
Aspek Yang Diamati Skor
1. Akurasi dan Kelayakan Informasi :
a. Relevansi dengan kasus yang
disajikan 1
2 3
4 5
b. Kelengkapan informasi untuk
mendukung pemecahan
masalah dalam sebuah kasus 1
2 3
4 5
c. Informasi yang diperoleh jelas
sehingga bisa dipahami 1
2 3
4 5
d. Informasi
yang diperoleh
berdasarkan fakta sebenarnya 1
2 3
4 5
2. Alur Penalaran :
a. Mampu
menunjukan pemahaman yang mendalam
terhadap topik 1
2 3
4 5
b. Mampu merumuskan beberapa
masalah dan mengaitkannya dengan tujuan pembelajaran
1 2
3 4
5
c. Mampu mengaitkan beberapa
informasi yang
diperoleh 1
2 3
4 5