Desain Penelitian Penerapan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 1 SMA Bopkri 2 Yogyakarta pada materi sistem pertahanan tubuh

6 Siswa menganalisis AIDS, menganalisis penyebab AIDS, menganalisis HIV, menganalisis cara HIV menyerang tubuh manusia, menganalisis cara mengobatipenanggulangan AIDS, menganalisis alergi, menganalisis penyebab alergi, menganalisis mekanisme alergi menyerang tubuh manusia, menganalisis cara mengobati alergi 7 Siswa diminta mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai sumber 8 Siswa diminta merumuskan solusi yang tepat sesuai dengan kasus tersebut 9 Siswa diminta menentukan solusi berdasarkan informasi dan pendapat dari anggota kelompok 10 Beberapa kelompok diminta menyajikan hasil analisis dengan cara persentasi di depan kelas Tahap tindakan dilakukan bersama dengan tahap observasi. Pada tahap observasi yang dilakukan oleh observer adalah mengamati kemampuan berpikir kritis siswa dalam menganalisis sebuah topik, menggali informasi yang tepat dan menyampaikan pendapat. Selain itu, peneliti juga mengobservasi psikomotorik siswa selama pembelajaran berlangsung. Selain tahap observasi, tahap evaluasi juga merupakan tahapan penting yang dilaksanakan bersama dengan tahap tindakan. Pada siklus I evaluasi dilakukan disetiap akhir pertemuannya yakni pertemuan 1 dan pertemuan 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Refleksi

Pada tahap refleksi ini peneliti merefleksikan apa saja yang telah dilakukan saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran dan bagaimana hasil yang diperoleh sebelum dan setelah diberi tindakan. Tahap refleksi ini juga penting dilaksanakan tujuannya untuk memberikan perbaikkan pada siklus II. 3. Siklus II Aktivitas pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yakni 4 x 45 menit. a. Perencanaan Pada siklus II ini peneliti merencanakan kembali tindakan yang akan dilaksanakan yakni sebagai berikut: 1 Menyiapkan materi pelajaran 2 Membuat perangkat pembelajaran seperti RPP dan LKS 3 Membuat instrumen pengumpulan data seperti: a. Membuat soal evaluasi dan kunci jawaban b. Membuat lembar observasi untuk mengamati kemampuan berpikir kritis dan psikomotorik siswa

b. Tindakan dan Observasi

Tahap ini merupakan tahap melaksanakan skenario pembelajaran dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah dan pengamatan yang dilakukan oleh observer. Kegiatan ini meliputi: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pertemuan 3: 1 Siswa diminta membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang dan diminta mengerjakan LKS 3 2 Siswa diminta menganalisis kasus tersebut dan merumuskannya 3 Siswa diminta menggali kembali kasus tersebut 4 Siswa diminta membangun struktur kerja dalam kelompok 5 Siswa menganalisis lupus, menganalisis penyebab lupus, menganalisis proses terjadi lupus, menganalisis cara mengobati lupus, menganalisis diabetes mellitus tipe 1, menganalisis penyebab diabetes mellitus tipe 1, menganalisis proses terjadi diabetes mellitus tipe 1, menganalisis cara mengobati diabetes mellitus tipe 1 6 Siswa diminta mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai sumber 7 Siswa diminta merumuskan solusi yang tepat sesuai dengan kasus tersebut 8 Siswa diminta menentukan solusi berdasarkan informasi dan pendapat dari anggota kelompok 9 Beberapa kelompok diminta menyajikan hasil analisis dengan cara presentasi di depan kelas Pertemuan 4: 1 Pengkondisian kelas XI MIA 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ke dalam suasana belajar 2 Siswa diminta membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang dan diminta mengerjakan LKS 4 3 Siswa diminta menganalisis kasus tersebut dan merumuskannya 4 Siswa diminta menggali kasus tersebut 5 Siswa diminta membangun struktur kerja dalam kelompok 6 Siswa menganalisis cacar, menganalisis penyebab cacar, menganalisis proses terjadi cacar, menganalisis cara mengobati cacar, menganalisis imunisasi, menganalisis manfaat imunisasi, menganalisis jenis-jenis imunisasi, menganalisis kaitan imunisasi dengan sistem pertahanan tubuh 7 Siswa diminta mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai sumber 8 Siswa diminta merumuskan solusi yang tepat sesuai dengan kasus tersebut 9 Siswa diminta menentukan solusi berdasarkan informasi dan pendapat dari anggota kelompok 10 Beberapa kelompok diminta menyajikan hasil analisis dengan cara persentasi di depan kelas Pada tahap observasi siklus II observer melihat kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan aspek yang meliputi akurasi dan kelayakan informasi serta alur penalaran. Pada tahap ini juga mengamati aspek psikomotorik siswa selama pembelajaran berlangsung. Kemudian pada siklus II juga memiliki tahap evaluasi. Evaluasi siklus II dilakukan disetiap akhir pertemuannya yakni pertemuan 3 dan pertemuan 4. Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu Rohmah, 2015.

c. Refleksi

Refleksi atau dikenal dengan peristiwa perenungan adalah langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru maupun siswa Arikunto, 2010. Di siklus II tahap refleksi kembali dilakukan untuk merefleksikan semua kegiatan yang telah dilakukan dan bagaimana hasil yang diperoleh sebelum dan sesudah menerapkan model pembelajaran berbasis masalah.

D. Instrumen Penelitian

Penelitian akan berhasil apabila menggunakan instrument yang tepat. Instrument sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya Margono, 2010. Instrument penelitian yang digunakan meliputi: 1. Perangkat Pembelajaran a. Silabus Silabus adalah pedoman rencana pembelajaran yang fungsinya sebagai acuan pengembangan RPP Kosasih, 2014. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus Hanafiah dan Suhana, 2009. RPP dibuat sebagai pedoman guru dalam mengajar supaya pelaksanaannya bisa lebih terarah sesuai dengan KD yang telah ditetapkan Kosasih, 2014. c. Lembar Kerja Siswa LKS LKS yang digunakan adalah LKS yang mengarah kepada masalah yang digunakan siswa sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan serta sebagai alat untuk menilai kemampuan berpikir siswa dalam kegiatan kelompok. 2. Instrumen Pengumpulan Data a. Tes Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka Uno, dkk, 2011. Tes juga merupakan alat ukur yang biasa digunakan guru untuk mengukur kemampuan berpikir siswa baik secara tertulis maupun lisan. Pada penelitian ini, tes yang digunakan adalah tes bentuk tertulis berupa uraian bebas. Tes awal hanya diberikan satu kali pada pra-tindakan dengan waktu pengerjaan selama 45 menit dan 10 soal bersifat analisis. Tes awal berupa pemberian pre-test kepada siswa secara individu. Hal ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dilakukan untuk melihat bagaimana pemahaman siswa sebelum memasuki siklus. Kemudian pada siklus I dan siklus II dilakukan evaluasi disetiap pertemuannya. Jumlah soal yang diberikan adalah 5 soal yang bersifat analisis. Tujuan dilakukan evaluasi dalam penelitian ini adalah untuk mengukur kedalaman pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dan sebagai alat untuk mengukur hasil belajar serta mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa secara individu maupun klasikal pada siklus I maupun siklus II. Pemeriksaan jawaban dilakukan dengan melihat bagaimana siswa menganalisis, menemukan informasi yang tepat sehingga dapat mengkaitkannya dengan topik. b. Non Tes Non tes adalah alat ukur yang digunakan peneliti untuk mengukur kegiatan belajar siswa secara klasikal pada siklus I maupun siklus II, dengan cara melakukan pengamatan menggunakan lembar observasi yang sudah dirancang oleh peneliti. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi psikomotorik dan lembar observasi kemampuan berpikir kritis. Dalam penelitian ini metode observasi yang digunakan adalah metode observasi langsung yakni dengan mengamati psikomotorik dan kemampuan berpikir kritis siswa selama kegiatan pembelajaran.

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa dengan observasi dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif yakni berupa persentase dari hasil observasi yang dideskripsikan dengan kata-kata. Ketika melakukan observasi digunakan panduan sebagai alat untuk mempermudah menilai siswa secara klasikal baik pada siklus I maupun siklus II. Penilaian oleh observer dilakukan berdasarkan aspek-aspek yang telah disusun. Aspek- aspek penilaian tersebut terdiri dari aspek akurasi dan kelayakan informasi serta alur penalaran. Setiap aspek penilaian dijabarkan menjadi beberapa indikator yang harus tampak dalam kriteria penilaian. Adapun aspek beserta indikator tersebut dapat diamati pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Indikator Observasi Kemampuan Berpikir Kritis No. Aspek Indikator 1. Akurasi dan Kelayakan Informasi a. Relevansi dengan kasus yang disajikan b. Kelengkapan informasi yang diperoleh untuk mendukung pemecahan masalah dalam sebuah kasus c. Informasi yang diperoleh jelas sehingga bisa dipahami d. Informasi yang diperoleh berdasarkan fakta atau bukti- bukti yang sudah ada sebelumnya 2. Alur Penalaran a. Mampu menunjukan pemahaman yang mendalam terhadap topik yakni dengan menggali ide-ide permasalahan dalam sebuah kasus b. Mampu merumuskan beberapa masalah dan mengaitkannya dengan tujuan pembelajaran c. Mampu mengaitkan beberapa informasi yang diperoleh dengan permasalahan yang terdapat pada kasus d. Mampu merumuskan beberapa alternatif untuk memecahkan masalah secara logis e. Mampu menyampaikan argumen kepada orang lain sesuai dengan informasi yang relevan Ketika menilai kemampuan berpikir kritis siswa melalui observasi digunakan sebuah lembar observasi. Lembar observasi yang akan digunakan untuk melihat dan menilai kemampuan berpikir kritis siswa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Lembar Observasi Berpikir Kritis N o. Aspek Yang Diamati Skor

1. Akurasi dan Kelayakan Informasi :

a. Relevansi dengan kasus yang disajikan 1 2 3 4 5 b. Kelengkapan informasi untuk mendukung pemecahan masalah dalam sebuah kasus 1 2 3 4 5 c. Informasi yang diperoleh jelas sehingga bisa dipahami 1 2 3 4 5 d. Informasi yang diperoleh berdasarkan fakta sebenarnya 1 2 3 4 5

2. Alur Penalaran :

a. Mampu menunjukan pemahaman yang mendalam terhadap topik 1 2 3 4 5 b. Mampu merumuskan beberapa masalah dan mengaitkannya dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4 5 c. Mampu mengaitkan beberapa informasi yang diperoleh 1 2 3 4 5