Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian

makna; e menafsirkan dan mengaitkannya dengan realitas dan; f adanya perubahan sebagai pribadi. Menurut Bloom, ada tiga domain belajar, yaitu : a Kawasan kognitif, yakni perilaku yang merupakan proses berpikir atau perilaku hasil kerja otak; b Kawasan afektif, yakni perilaku yang dimunculkan seseorang sebagai pertanda kecenderungannya untuk membuat pilihan atau keputusan untuk beraksi dengan lingkungan tertentu; c Kawasan psikomotor, yakni perilaku yang dimunculkan oleh hasil kerja fungsi tubuh manusia Bloom, dalam Siregar dan Nara, 2010. Dalam belajar mengatur kegiatan intelektual, yang ditekankan ialah kesanggupan memecahkan masalah melalui konsep dan kaidah yang telah dimiliki. Tipe belajar ini menekankan pada aplikasi kognitif dalam pemecahan persoalan. Ada dua aspek penting dalam tipe belajar ini yakni, prinsip pemecahan masalah dan langkah berpikir dalam pemecahan masalah Sudjana, 1989. Gagne mendefenisikan pembelajaran sebagai pengaturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuatnya berhasil guna. Lebih lanjut Gagne dalam Siregar dan Nara 2010 mengemukan suatu defenisi pembelajaran yang lebih lengkap. Pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam peristiwa belajar Gagne dalam Siregar dan Nara, 2010. Dari beberapa pengertian pembelajaran yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan beberapa ciri pembelajaran sebagai berikut. a Merupakan upaya sadar dan disengaja; b Pembelajaran harus membuat siswa belajar; c Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan; d Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses, maupun hasilnya. Dalam melaksanakan pembelajaran, agar dicapai hasil yang lebih optimal perlu diperhatikan beberapa prinsip pembelajaran. Prinsip pembelajaran bila diterapkan dalam proses pengembangan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran akan diperoleh hasil yang lebih optimal Siregar dan Nara, 2010.

B. Berpikir Kritis

Perilaku kognitif dalam tingkat yang lebih tinggi atau tertinggi yaitu berpikir thinking. Kemampuan berpikir hanya mungkin dapat dilakukan apabila telah memiliki konsep-konsep tertentu dengan ditunjang oleh daya nalar yang kuat Surya, 2015. Berpikir melibatkan kegiatan memanipulasi dan mentransformasi informasi dalam memori. Kita berpikir untuk membentuk konsep, menalar, berpikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir secara kreatif, dan memecahkan masalah Santrock, 2009. Menurut Rohmah 2012 Berpikir adalah aktifitas jiwa yang bertujuan untuk memecahkan sesuatu masalah atau problem, sehingga menemukan hubungan-hubungan dan menentukan sangkut pautnya. Oleh karena itu berpikir merupakan fungsi jiwa yang dinamis yang melalui suatu proses kearah tercapainya suatu tujuan tertentu yang akhirnya menetapkan suatu keputusan. Pendidik terkenal, John Dewey dalam Santrock 2009 mengajukan gagasan ketika ia berbicara mengenai pentingnya membuat murid berpikir secara reflektif. Berpikir kritis meliputi berfikir secara reflektif dan produktif serta mengevaluasi bukti. Satu cara untuk mendorong murid agar berpikir secara kritis adalah memberikan mereka topik atau artikel kontroversial yang menghadirkan dua sisi permasalahan untuk didiskusikan. Guru dapat merangsang kemampuan murid untuk berpikir kritis dengan menggunakan lebih banyak tugas yang membutuhkan kemampuan murid untuk terfokus pada sebuah masalah, sebuah pertanyaan atau sebuah masalah dari pada hanya mengulangi fakta-fakta. Guru yang mendorong kreativitas sering kali mengandalkan keingintahuan alamiah murid. Guru memberikan latihan dan aktivitas yang merangsang murid untuk menemukan pemecahan terhadap masalah dengan pemikiran yang mendalam dari pada hanya mengajukan banyak pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang dihafalkan Santrock, 2009. Berpikir kritis lebih bersifat ke bagian otak kiri dengan fokus pada menganalisis dan mengembangkan berbagai kemungkinan. Berpikir kritis yaitu berpikir untuk: a membandingkan dan mempertentangkan berbagai gagasan; b memperbaiki dan memperhalus; c bertanya dan verifikasi; d menyaring, memilih dan mendukung gagasan; e membuat putusan dan timbangan; f menyediakan landasan untuk suatu tindakan. Berpikir