52
Gambar 2. Pendekatan Sistem Manajemen Agribisnis
3.3. Kelayakan Usaha Agribisnis Agri-Silvikultur
Yang dimaksud kelayakan usaha adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber resources untuk mendapatkan kemanfaatan
benefit atau suatu aktivitas dimana modal yang dikeluarkan diharapkan memperoleh hasil return dimasa yang akan datang. Aktivitas ini dapat
direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satuan unit. Mempunyai titik tolah tertentu starting point dan titik akhir tertentu ending point. Adapun biaya
dan hasilnya dapat di ukur.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
53
Tujuan dari pada analisa kelayakan adalah pemilihan investasi karena berbagai investasi jumlahnya terbatas. Kesalahan dalam pemilihan kelayakan akan
mengakibatkan pengorbanan terhadap sumber daya yang langka. Oleh karena itu perhitungan analisis yang rinci antara sebelum dan sesudah aktivitas dilakukan
maupun aktivitas yang satu dengan aktivitas yang lainnya perlu dilakukan. Kelayakan usaha agri-silvikultur dapat dilihat dari berbagai aspek,
diantaranya adalah aspek teknis, manajerial dan administrative, organisasi, komersial, financial dan aspek ekonomis. Aspek teknis meliputi evaluasi tentang
input-output yang diperlukan dan diproduksi. Aspek manajerial menyangkut kemampuan untuk menjalankan administrasi aktivitas kegiatan. Termasuk di
dalamnya keahlian manejemen. Aspek organisasi menyangkut pertalian hubungan antara aktivitas proyek dengan bagian administrasi pemerintah. Di dalamnya
mencakup hubungan tentang tugas dan wewenang serta tanggung jawab masing- masing proyek dan pemerintah dapat diketahui secara jelas. Aspek komersial
menyangkut penawaran barang dan jasa yang diperlukan dalam aktivitas usaha tani, baik sebelum aktivitas dilaksanakan maupun setelah aktivitas sudah
berlangsung. Juga dianalisa pemasaran output yang diproduksi. Aspek financial utamanya membandingkan antara pengeluaran dan revenue. Apakah dananya
yang dipakai terjamin keberlanjutannya, mampu membayar kembali dana apakah kedepan aktivitas itu data dilanjutkan atau tidak sehingga secara finasiil dapat
mandiri. Aspek ekonomi lebih difokuskan apakah aktivitas yang dilakukan mempunyai dampakmemberikan sumbangan nyata terhadap pembangunan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
54
ekonomi secara keseluruhan. Juga apakah perannya cukup besar untuk men- “justifikasi” penggunaan sumber daya yang langka dan dipergunakan.
Analisa kelayakan ini lebih menfokuskan pada analisa financial dimana aktivitas dilihat dari sudut pandang penanam modal petani yang berkepentingan
dalam melakukan usatani agri-silvikultur. Dalam analisa financial yang diperhatikan adalah: Cash flow yang ditanam dalam aktivitas usaha tani. Berapa
yang diterima dan sebagainya. Selanjutnya hasil financial ini ada juga yang menyebut dengan istilah “private return”.
1. Waktu didapatkannya return.
2. Harga, dimana harga yang dipakai adalah “market price”.
3. Subsidi, juga diperhitungkan guna mengurangi cost dan meningkatkan
penerimaan, 4.
Bunga bank juga dipakai sebagai biaya Benefit dari analisis kelayakan usahatani Agri-Silvikultur dapat dibagi
dalam direct benefit, indirect benefit dan intangible benefits. Direct benefit dapat berupa kenaikan output fisik, kenaikan nilai output dan penurunan cost. Indirect
benefits dapat berupa multiplier dari suatu aktivitas missal perluasan lapangan kerja, pendidikan dan kesehatan. Adapun intangible benefits missal ketahanan
pangan, stabilitas social, pertahanan nasional, perbaikan lingkungan dan sebagainya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
55
3.4. Hipotesis