Perumusan Alternatif Strategi Faktor Internal dan Eksternal Pengembangan Agri-Silvikultur di

94

5.3.2. Perumusan Alternatif Strategi

Alternatif-alternatif strategi disusun berdasarkan interaksi atas faktor- faktor internal dan eksternal yang diperoleh berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan. Dalam perumusan alternatif strategi pengembangan sistem Agri- Silvikultur di Kabupaten Ngawi maka dapat menggunakan matrik SWOT. Beberapa alternatif strategi pengembangan sistem Agri-Silvikultur di Kabupaten Ngawi sebagai berikut : Tabel 8. SWOT Matrik Pengembangan Sistem Agri-Silvikultur di Kabupaten Ngawi IFAS EFAS STRENGTHS 1. Jumlah pesanggem cukup banyak 2. Hutan produksi cukup luas 3. Biaya produksi pengolahan relatif rendah 4. Pengelolaan bersama masyarakat 5. Modal pengelolaan cukup tersedia 6. Kemudahan penerapan teknologi Agri-Silvikultur WEAKNESSES 1. Kondisi hutan kurang baik 2. Rendahnya produktivitas tumbuh tanaman 3. Lokasi jauh dari pemukiman 4. Belum terbentuknya kelembagaan usaha yang kuat 5. Tingkat pendidikan pewsanggem rendah 6. Rendahnya kemauan pesanggem untuk maju Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 95 OPPORTUNITIES 1. Globalisasi perdagangan 2. Areal pengembangan masih cukup luas 3. Pengelolaan menghasilkan 2 komoditas sekaligus 4. Kondisi lingkungan sangat mendukung 5. Dukungan pemerintah thd pembangunan kehutanan 6. Berkembangnya permintaan kayu Strategi S-O 1. Peningkatan luas pengelolaan kawasan hutan produksi 2. Optimalisasi pemanfaatan lahan dengan tanaman yang mempunyai nilai komersial tinggi serta mempunyai kecocokan secara teknis 3. Membentuk kelembagaan pesanggem yang terintegrasi dengan kelembagaan masyarakat sekitar hutan Strategi W-O 1. Pembinaan dan penyuluhan mengenai teknik budidaya dalam upaya peningkatan produktivitas dan teknik pengolahan untuk menghasilkan kualitas yang baik 2. Penerapan penggunaan teknologi dalam pengelolaan lahan hutan THREATS 1. Persaingan penggunaan tenaga kerja ke industri 2. Ilegal logging 3. Produksi kayu memakan waktu yang cukup lama 4. Munculnya ketergantungan pesanggem secara berlanjut 5. Pengawasan yang kurang akibat luasnya lahan 6. Rendahnya moral pesanggem Strategi S-T 1. Memberikan sistem insentif terhadap pesanggem yang berhasil 2. Pengawasan yang lebih dengan penambahan tenaga teknis lapangan Strategi W-T 1. Optimalisasi peningkatan pengalaman pesanggem terhadap budidaya sistem Agri-Silvikultur Dalam alternatif strategi dan implementasi yang merupakan gabungan antara faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan dengan faktor-faktor eksternal peluang dan ancaman, sehingga terciptanya beberapa alternatif strategi strategi pengembangan sistem Agri-Silvikultur di Kabupaten Ngawi. Alternatif strategi pengembangan sistem Agri-Silvikultur di Kabupaten Ngawi berdasarkan analisis matrik SWOT tersebut sebagai berikut : 1. Strategi S – O Strategi ini dibuat dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang dalam pengembangan sistem Agri-Silvikultur di Kabupaten Ngawi yang diformulasikan alternatif strategi sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 96 a. Peningkatan luas pengelolaan kawasan hutan produksi serta menambah pesanggem dalam sistem jalinan kerjasama yang baik. b. Optimalisasi pemanfaatan lahan dengan tanaman yang mempunyai nilai komersial tinggi serta mempunyai kecocokan secara teknis c. Membentuk kelembagaan pesanggem yang terintegrasi dengan kelembagaan masyarakat sekitar hutan. 2. Strategi S – T Strategi ini untuk menggunakan kekuatan dalam strategi pengembangan sistem Agri-Silvikultur di Kabupaten Ngawi dengan meminimimkan ancaman yang dimiliki. Berdasarkan identifikasi terhadap kekuatan internal dan ancaman eksternal, diformulasikan alternatif strategi adalah : a. Memberikan sistem insentif terhadap petani pesanggem yang berhasil b. Pengawasan yang lebih dengan penambahan tenaga teknis lapangan 3. Strategi W – O Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang dalam pengembangan sistem Agri-Silvikultur di Kabupaten Ngawi dengan cara mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki melalui aktivitas meminimkan kelemahan dan memanfaatkan peluang, yang diformulasikan alternatif strategi sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 97 a. Pembinaan dan penyuluhan mengenai teknik budidaya dalam upaya peningkatan produktivitas dan teknik pengolahan untuk menghasilkan kualitas yang baik b. Penerapan penggunaan teknologi dalam pengelolaan lahan hutan 4. Strategi W – T Kondisi ini sangat tidak menguntungkan karena terjadi ancaman dari lingkungan eksternal dan kelemahan dari lingkungan sendiri, maka dapat diformulasikan alternatif strategi sebagai berikut : a. Optimalisasi peningkatan pengalaman petani terhadap budidaya sistem Agri-Silvikultur.

5.3.3. Pemilihan Strategi