143
Sekolah  harus  berupaya  memberikan  pelayanan  yang  memuaskan  kepada  para siswa selama mengikuti proses pembelajaran di sekolah.
Pengukuran  kinerja  perspektif  pelanggan  dilakukan  dengan  mengukur tingkat  kualitas  layanan  dan  tingkat  kepuasan  pelanggan  dengan  menggunakan
teori Service  Quality dari  Zaithaml, et.al 1990. Untuk  mengetahui  persepsi pelanggan para siswa terhadap layanan yang diberikan SMK Negeri 6 Surakarta,
penulis  menggunakan  instrumen  berupa  angketkuesioner  yang  terdiri  dari  24 pertanyaan.  Pertanyaan
–pertanyaan  dalam  kuesioner  tersebut  mewakili  lima dimensi  mutu  pelayanan  dalam service  quality, yaitu: tangibility,  reliability,
responsiveness, assurance, dan emphaty.
a. Persepsi Pelanggan terhadap Tampilan Fisik SMK Negeri 6 Surakarta Dimensi Tangibility
Dimensi tangibility tampilan  fisikwujud  dalam  pelayanan  SMK Negeri 6 Surakarta melingkupi fasilitas fisik berupa gedung, halaman, sarana
prasarana,  perpustakaan  dan  ruang  pembelajaran  yang  nyaman.  Dalam penelitian  ini  tingkat  kepuasan  pelanggan  pada  aspek tangibility diukur
berdasarkan  tanggapan  pelanggan  para  siswa  terhadap  delapan  butir pertanyaan  dalam  kuesioner,  yaitu  butir  1  satu  sampai  8  delapan.
Kedelapan butir pertanyaan untuk mengukur kepuasan atas dimensi tangibility meliputi  pertanyaan  tentang  1  Kondisi  ruang  belajar,  2 Green  School,  3
ketersediaan tempat parkir, 4 Ketersediaan sarana dan prasana, 5 Layanan di perpustakaan,  6  tersediannya  perangkat  IT,  7  tercukupinya  buku  pelajaran,
dan 8 lokasiletak sekolah. Tanggapan  pelanggan  terhadap  dimensi tangibility SMK Negeri  6
Surakarta dapat dilihat pada tabel berikut: perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
144
Tabel 35 Kenyataan Persepsi Responden Siswa terhadap Tangibility.
No Pertanyaan
Jawaban Responden Jumlah
1 2
3 4
5 Jml
Jml Jml
Jml Jml
Jml
1 Kenyamanan dan kebersihan ruang belajar
- -
13 13
66 66
21 21
- -
100 100
2 Lingkungan sekolah merupakan school green
dan indah 5
5 37
37 47
47 11
11 100
100 3
Tempat parkir memadai 5
5 22
22 62
62 6
6 5
5 100
100 4
Sarana dan prasarana yang ada disekolah dapat dimanfaatkan oleh semua siswa
- -
10 10
47 47
41 41
2 2
100 100
5 Layanan perpustakaan sekolah cukup lengkap
- -
7 7
47 47
37 37
9 9
100 100
6 Tersedia komputer yang cukup untuk proses
pembelajaran 1
1 14
14 31
31 40
40 14
14 100
100 7
Buku pelajaran yang disediakan sekolah cukup untuk semua siswa
- -
15 15
49 49
26 26
10 10
100 100
8 Letaklokasi sekolah mudah dijangkau dan
strategis 1
1 3
3 20
20 35
35 41
41 100
100 Jumlah
7 0,88
89 11,13
359 44,88
253 31,63
92 11,50
800 100
Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2014
145
Dari  tabel  35  diperoleh  informasi  respon  pelanggan  responden terhadap tangibility SMK  Negeri  6  Surakarta,  yaitu:  sebesar  0,88
memberikan  jawaban  sangat  tidak  puas,  sebesar  11,13  memberikan jawaban  tidak  puas,  sebesar  44,88  memberikan  jawaban  cukup  puas,
sebesar 31,63 memberikan jawaban puas, dan sebesar 11,50 memberikan jawaban sangat baik.
Dengan  demikian  dapat  dinyatakan  bahwa  88    secara  umum responden menilai tangibility SMK Negeri 6 Surakarta sudah baik, sedangkan
12 responden menilai tangibility SMK N 6 Surakarta belum baik. Untuk  melakukan  pengukuran  tingkat  kepuasan  pelanggan  terhadap
tangibility sekolah  dilakukan  dengan  membandingkan  skor  kenyataan persepsi  dengan  skor  tingkat  harapan  pelanggan.  Apabila  skor  kenyataan
persepsi  dikurangi  dengan  skor  harapan  terdapat  selisihperbedaan  gap, maka gap tersebut  merupakan  kesenjangan  antara  kenyataan  dan  harapan
pelanggan  terhadap  kualitas  yang  diberikan.  Jika gap bernilai  negatif menunjukkan tingkat pelayanan yang lebih rendah dari yang diharapkan. Jika
gap bernilai nol, menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan sudah sesuai dan  memenuhi  harapan pelanggan.  Perhitungan  skor  kenyataan  dan  skor
tingkat harapan pelanggan dapat dilihat dalam tabel berikut: perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
146
Tabel 36 Hasil Perhitungan Skor Kenyataan dan Skor Harapan Pelanggan  untuk Tangibility
SMK Negeri 6 Surakarta
Uraian Skor per Komponen Tangibility
Total 1
2 3
4 5
6 7
8
Kenyataan 308
364 284
335 348
352 331
412 2.734
Harapan 438
448 422
447 455
445 440
459 3.554
Rata-rata  Skor Kenyataan 3,08
3,64 2,84
3,35 3,48
3,52 3,31
4,12 3,412
Rata-rata  Skor  Harapan 4,38
4,48 4,22
4,47 4,55
4,45 4,4
4,59 4,443
Gap Skor Kenyataan  dikurangi Harapan -1,3
-0,84 -1,38
-1,12 -1,07
-0,93 -1,09
-0,47 -1,025
Tingkat Kepuasan
70,3 81,3
67,3 74,9
76,5 79,1
75,2 89,8
76,93
Sumber: Hasil penelitian penulis, 2014
147
Dari  tabel  36  menunjukkan  bahwa  setiap  komponen  pelayanan  dalam dimensi tangibility maupun secara keseluruhan menunjukkan skor kenyataan
persepsi lebih rendah dibandingkan skor harapan. Urutan kesenjangan skor kenyataan  dengan  skor  harapan  adalah  komponen  3,  1,  4,  7,  5,  2,  dan  8.
Komponen dimensi tangibility yang gapnya tertinggi adalah item no 3, yaitu: tempat  parkir  yang  memadai  dengan  skor gap sebesar -1,38.  Hal  in
menunjukkan  responden  menilai  tempat  parkir  yang  disediakan  belum memadai.  Jika  dilihat  pada  aspek  kepuasan  pada  item  no.  3  dari  dimensi
tangibility,  diketahui  tingkat  kepuasan  pelanggan  mencapai  67,3.  Kondisi tempat  parkir,  baik  dari  segi  luas  maupun  kenyamanan  tempat  parkir  belum
sesuai  harapan  pelanggan.  Tempat  parkir  yang  ada  belum  mampu  menam- pung kendaraan motor maupun sepeda para siswa sehingga banyak kendaraan
siswa yang kehujanan atau kepanasan. Urutan kesenjangan terbesar selanjutnya sebesar -1,3 adalah item no. 1,
yaitu terkait dengan kenyamanan dan kebersihan ruang belajar. Kenyamanan dan  kebersihan  ruang  belajar  merupakan  faktor  penting  yang  mendukung
motivasi  siswa  dalam  belajar.  SMK  Negeri  6  Surakarta  terletak  ditepi  jalan raya  utama,  sehingga  suasana  kelas  agak  panas  dan  pada  saat  penelitian  ini
dilakukan belum semua ruang kelas terpasang kipas angin atau AC. Selain itu ruang  kelas  yang  sebelah  selatan  atau  yang  dekat  jalan  raya  seringkali
terganggu oleh suara kendaraan yang melintas di Jl. LU Adisucipto sehingga konsentrasi  siswa  dalam  mengikuti  pembelajaran  sering  terganggu.  Kondisi
ini  tercermin  pada  tingkat  kepuasan  pelanggan  terhadap  kenyamanan  dan kebersihan  ruang  belajar  mencapai  70,32.  Hal  ini  menunjukkan  masih
commit to user
148
terdapat 29,68 pelanggan belum puas terhadap kenyamanan dan kebersihan ruang belajar.
Kesenjangan  gap  terendah  sebesar -0,47  yaitu  pada  item  ke  8  yaitu berkaitan dengan letak sekolah yang mudah dijangkau. Hal ini karena secara
faktual, SMK Negeri 6 terletak pada jalur kendaraan umum sehingga mudah dijangkau  oleh  responden  siswa  baik  yang  naik  kendaraan  umum  maupun
yang  mengendari  kendaraansepeda  sendiri.  Tingkat  kepuasan  responden terhadap letak SMK Negeri 6 Surakarta mencapai 89,8.
Jika  diamati  secara  keseluruhan  dari  item  dalam  dimensi tangibility maka  diperoleh  tingkat  kepuasan  pelanggan  sebesar  76,93.  Hal  ini
menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, sekolah perlu meningkatkan  kualitas  layanan  sehingga  sesuai  dengan  harapan  pelanggan.
Peningkatan  kualitas  layanan  dari  dimensi tangibility dapat  dimulai  dengan melihat  kesenjangan  yang  tertinggi  sebagaimana  dipaparkan  di  atas,  yaitu
dimulai dari aspek kebersihan dan kenyamanan ruang belajar.
Gambar 17. Grafik Tingkat Kepuasan dimensi Tangibility
20 40
60 80
100
1 2
3 4
5 6
7 8
70,32 81,25
67,30 74,94 76,48 79,10 75,23
89,76
No Butir Tangibility
Tingkat Kepuasan atas Tangibility Sekolah
commit to user
149
b. Persepsi Pelanggan terhadap Keandalan  dalam Memberikan Melak- sanakan Pelayanan yang Dijanjikan Dimensi Reliability
Dimensi reliability merupakan  kemampuan  dan  kehandalan  sekolah mem-berikan  layanan  kepada  para  siswa  sesuai  dengan  apa  yag  dijanjikan.
Dalam  penelitian  ini  dimensi reliability diukur  berdasarkan  tanggapan responden  pelang-gan  siswa  terhadap  butir  pertanyaan  yang  ada  dalam
instrumen  kuesioner,  yaitu  butir  9  sampai  butir  14.  Rekapitulasi  tanggapan responden  terhadap  pertanyaan  yang  berhubungan  dengan  keandalan  sekolah
dalam memberikan atau melaksanakan pelayanan yang dijanjikan dapat dilihat pada tabel 37.
Dari  tabel  37  dapat diketahui  bahwa  tanggapan  reponden  terhadap keandalan  sekolah  dalam  memberikan  pelayanan  yang  dijanjikan  reliability
sebagai berikut: 1 1,17 persen menyatakan sangat tidak baik.
2 10,50 persen menyatakan tidak baik. 3 53,33 persen menyatakan cukup baik.
4 29,67 persen menyatakan baik. 5 5,33 persen menyatakan sangat baik.
Dengan demikian dapat dipaparkan 88,33 persen responden memberikan tanggapan  baik  atas  keandalan  sekolah  dalam  memberikan  pelayanan  yang
dijanjikan.  Masih  terdapat  11,67  persen  responden  yang  menyatakan keandalan sekolah dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan belum baik.
commit to user
150
Tabel 37 Kenyataan Persepsi Responden Siswa terhadap Reliability
No Pertanyaan
Jawaban Responden Jumlah
1 2
3 4
5 Jml
Jml Jml
Jml Jml
Jml
9 Guru mampu menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa dalam proses pembelajaran di kelas sehingga siswa mudah memahami materi yang disajikan.
- -
6 6
46 46
43 43
5 5
100 100
10 Guru mampu menggunakan bahasa yang mudah
dipahami oleh siswa ketika menyajikan pembelajaran di kelas
- -
4 4
59 59
33 33
4 4
100 100
11 Guru Bimbingan dan konseling memiliki kemampuan
memberikan pelayanan konseling, misalnya tentang cara belajar yang baik, cara bergaul di sekolah yang
baik, memilih sekolah atau pekerjaan yang sesuai minat dan bakat
2 2
12 12
37 37
33 33
16 16
100 100
12 Pegawai administrasi terampil dan ramah  5-S dalam
memberikan pelayaan adminstrasi kepada semua siswa
3 3
16 16
62 62
17 17
2 2
100 100
13 Petugas perpustakaan mampu memberikan pelayanan
kepustakaan kepada semua siswa 1
1 11
11 64
64 23
23 1
1 100
100 14
Sekolah memiliki kemampuan dalam mengembangkan dan menyalurkan bakat dan minat
siswa seni, olahraga, kewirausahaan, KIR, kerohanian, PMR
1 1
14 14
52 52
29 29
4 4
100 100
Jumlah 7
1,17 63
10,5 320
53,33 178
29,67 32
5,33 600
100
Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2014
151
Untuk  mengukur  tingkat  kepuasan  pelanggan  terhadap reliability sekolah, dilakukan dengan membandingkan skor kenyataan persepsi dengan skor tingkat
harapan pelanggan dari butir-butir pernyataan 9-14 dalam kuesioner. Perhitungan  skor  kepuasan  pelanggan  terhadap reliability SMK  Negeri  6
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 38 Hasil Perhitungan Skor Kenyataan dan Skor Harapan Pelanggan  untuk
Reliability SMK Negeri 6 Surakarta
Uraian Skor per Komponen Tangibility
Total
9 10
11 12
13 14
Kenyataan 347
337 349
299 312
344 1988
Harapan 454
451 445
441 436
449 2676
Rata-rata  Skor Kenyataan
3,47 3,37
3,49 2,99
3,12 3,44
3,31 Rata-rata  Skor
Harapan 4,54
4,51 4,45
4,41 4,36
4,49 4,46
Gap Skor Kenyataan dikurangi Harapan
-1,07 -1,14
-0,96 -1,42
-1,24 -1,05
-1,15 Tingkat Kepuasan
70,32 74,72
78,43 67,80
71,56 76,61
74,29
Sumber: Hasil penelitian penulis, 2014 Dari tabel 38 dapat diketahui masing-masing komponen secara keseluruhan
menunjukkan  bahwa  skor  kenyataan  persepsi  pelanggan  lebih  rendah dibandingkan skor harapan. Jumlah skor rata-rata kesenjangan sebesar -1,15. Hal
ini  menunjukkan  tingkat reliability sekolah  belum  dapat  memenuhi  seluruh harapan pelanggan.
Dari  ke  enam  komponen reliability sekolah,  butir  pertanyaan  ke  12  dua belas,  yaitu  keramahan  pegawai  administrasi  tata  usaha  dalam  memberikan
pelayanan  kepada  para  pelanggan  memiliki  tingkat  kesenjangan  yang  paling perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
152
besar,  yaitu  sebesar -1,42  dan  tingkat  kepuasan  pelanggan  sebesar  67,80  persen. Kesenjangan yang tinggi selanjutnya sebesar -1,24, terdapat pada butir pertanyaan
ke 13 tiga belas,  yaitu: kemampuan pelayanan petugas perpustakaan. Kepuasan pelanggan atas pelayanan pustakawan baru mencapai 71,56 persen. Sementara itu
terhadap  butir  pertanyaan  ke  9  sembilan  terkait  dengan  kemampuan  guru menjelaskan materi pembelajaran yang mudah dipahami oleh para siswa terdapat
kesenjangan  antara  kenyataan  dan  harapan  siswa  sebesar -1,07  dan  tingkat kepuasan pelanggan pada komponen ini baru mencapai 70,32 persen.
Kemampuan guru bimbingan dan konseling dalam menjaalankan pelayanan konseling yang merupakan butir pertanyaan ke 11 sebelas memiliki kesenjangan
yang  terendah,  yaitu:  sebesar -0,96  dan  tingkat  kepuasan  pelanggan  mencapai 74,72. Sementara itu para siswa memberikan respon kepuasan yang lebih tinggi
pada  butir  ke  14  empat  belas  sebesar  76,61  persen,  yaitu  pada  kemampuan sekolah  dalam  menggali  dan  mengembangkan  minat  dan  bakat  siswa  melalui
aneka kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri lainnya.
Secara  keseluruhan,  tingkat  kepuasan  pelanggan  terhadap reliability sekolah mencapai 74,29. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap reliability, sekolah
harus melakukan pelatihan dan pembiasan 5 S Senyum, salam, sapa, sopan, dan santun kepada seluruh pegawai dan guru, melakukan pelatihan metode pembelajaran bagi guru,
dan meningkatkan pelayanan bimbingan konseling.
Tingkat  kepuasan  masing-masing  komponen reliability sekolah  lebih  jelas lagi dapat dilihat dalam grafik berikut:
commit to user
153
Gambar 18. Grafik kepuasan pelanggan atas reliability SMK N 6 Surakarta
c. Persepsi Pelanggan terhadap Ketanggapan SMK Negeri 6 Surakarta Dimensi Responsiveness