melakukan aktivitas seksual dan perasaan ibu cemas saat melakukan aktivitas seksual, ibu berkenyakinan bahwa melakukan aktivitas seksual pada masa menopause sudah
tidak penting lagi karena merasa sudah tua dan tidak pantas lagi namun ibu percaya bahwa dengan tetap melakukan aktivitas seksual dapat mencegah suami mencari
wanita lain dan itu tetap dilakukan karena satu kebutuhan yang harus dipenuhi. Pengaruh menopause terhadap aktivitas seksual menjadi kurang bahkan tidak sama
sekali melakukan aktivitas seksual karena tidak bergairah lagi dan hasil wawancara pada ibu menopause sebanyak 75 responden tidak ada upaya atau keinginan untuk
bertanya pada tenaga kesehatan ataupun mencari informasi dengan cara membaca buku, cukup dengan mendengarkan dari orang lain dan anggapan-anggapan yang ada
di masyarakat.
2.3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Aktivitas Seksual
2.3.1. Pengetahuan
Terjadi kekhawatiran akan perubahan-perubahan yang terjadi sebelum menopause dan sesudah menopause dapat menjadi masalah apabila wanita tersebut
tidak mengetahui secara benar tanda-tanda atau sindrom yang terjadi pada diri mereka ketika memasuki menopause. Adanya keluhan fisik seperti kekeringan pada vagina,
kurangnya lubrinasi dan menurunnya fungsi seksual akan mempengaruhi perubahan aktivitas seksual di usia menopause. Hal ini tidak hanya dipengaruhi oleh perubahan
yang terjadi akibat penurunan fungsi reproduksi tetapi juga dipengaruhi oleh kurangnya informasi dan pengetahuan tentang dampak penurunan fungsi reproduksi
Universitas Sumatera Utara
terhadap penurunan respons seksual di usia menopause varney, 2004. Masalah lain yang muncul akibat kurangnya pengetahuan tentang penurunan fungsi reproduksi dan
fungsi seksual di usia menopause adalah gangguan biopsikososial yang akan mempengaruhi kinerja wanita usia menopause dan juga mengakibatkan
tergangguanya hubungan suami istri Martaadisoebrata, dkk, 2005. Banyak wanita pada masa menopause merasa takut akan kehilangan seksualitasnya, khususnya
kemampuan melakukan aktivitas seksual yang menyebabkan hubungan interpersonal dengan pasangan kurang harmonis Nappy, 2009.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi perubahan hidup wanita menopause khususnya pada aktivitas seksual yaitu dengan memberikan pendidikan
kesehatan pada wanita menopause dan suami agar dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan bagaimana cara mengatasi jika terjadi perubahan aktivitas
seksual melalu kegiatan konseling karena kebutuhan seksual merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, untuk itu secara interpersonal, konseling merupakan satu
metode yang sesuai untuk memberikan informasi dan membantu pasangan suami dan istri memahami dan mengerti bagaimana cara mengatasi perubahan aktivitas seksual
pada masa menopause Potter dan Perry, 2005. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang, proses adopsi perilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan lebih baik dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan
diperlukan sebagai dorongan fisik dalam menumbuhkan rasa percaya diri, pengetahuan merupakan stimulasi terhadap tindakan seseorang Notoatmojo, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian Ika 2010 di Puskesmas Arjuno Malang terhadap 67 responden tentang pengetahuan mengenai menopause didapatkan hasil tingkat
pengetahuan wanita mengenai menopause berada pada katerori kurang yaitu sebesar 43, sedangkan 31 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang dan 26 pada
kategori baik. Tingkat keluhan wanita menopause yang paling banyak adalah pada keluhan ringan yaitu 60 dan keluhan sedang sebanyak 33, keluhan ringan 7.
Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman Rank menunjukkan bahwa ada hubungan antara kedua variabel p=0,0020,05. Nilai koefisien korelasi r menunjukkan
bahwa arah korelasi positif yaitu semakin kurang tingkat pengetahuan seseorang mengenai menopause maka semakin ringan pula tingkat keluhannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Wulandari 2009 dengan judul hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan dukungan sosial suami saat istri
menghadapi menopause di desa Somagede Kecamatan Somagede Banyumas dengan jumlah responden 172 orang didapatkan hasil mayoritas pengetahuan responden
tentang menopause pada kategori cukup 54,3, hasil penelitian untuk dukungan sosial suami berada pada kategori sedang yaitu 54,3 dan hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan dukungan sosial suami saat istri menghadapi menopause di dapatkan hasil bahwa ada hubungan yang positif antara tingkat pengetahuan dengan
dukungan sosial suamu saat istri menghadapi menopause dengan nilai koefisien sebesar 0,523 dan secara statistik bermakna di lihat dari nilai signifikan adalah 0,000
lebih kecil dari nilai alpa 0,05.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian yang dilakukan oleh Ulfiana 2012 di desa Candi Mulyo Jombang dengan desain penelitian guasy exsperiment terhadap 45 pasangan suami istri dengan
judul konseling pasangan suami istri tentang aktivitas seksual pada wanita menopause didapatkan hasil konseling pasangan suami istri tentang aktivitas seksual memberikan
hasil yaitu peningkatan pengetahuan, perubahan sikap menjadi positif dan peningkatan tindakan dalam upaya mengatasi perubahan aktivitas seksual pada
wanita menopause. Pasangan suami istri terdorong motivasinya dalam upaya untuk mengatasi perubahan aktivitas seksual pada wanita menopause, karena apabila
seseorang mendapat ilmu atau informasi baru yang berguna untuk dirinya dan sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi, maka akan timbul motivasi untuk
memahami, menerima dan akhirnya akan mengadaptasikan dalam kehidupan kesehariannya.
2.3.2. Aktivitas Fisik