Membuat instrumen penelitian, perangkat make a match, dan soal post test

68 mencari pasangan kartu. Terdapat enam siswa yang belum memperoleh pasangan kartu. Mereka diminta untuk duduk membentuk kelompok tersendiri. Pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi setiap pasangan dengan uruan sesuai dengan nomor pertanyaan. Presentasi diawali dengan pasangan yang memperoleh pertanyaan nomor 1 dan diakhiri dengan pasangan yang memperoleh pertanyaan nomor 13. Pada saat setiap pasangan mempresentasikan kartu yang mereka peroleh, siswa yang lain diminta untuk memperhatikan kemudian mengoreksi apakah pasangan pertanyaan dan jawaban tersebut sudah benar atau belum. Tabel 9 merupakan data hasil pencarian pasangan kartu pada pertemuan pertama. Tabel 9. Data Hasil Pencarian Pasangan Kartu Pertemuan 1 Siklus I Nomor Pertanyaan Nama Pemegang Kartu Nama Pemegang Kartu Keterangan 1 DAA BR 2 MAP TIDAK MENEMUKAN 3 MRAS TIDAK MENEMUKAN 4 RHP AYA 5 MAR FDP 6 IAG EW 7 MASR ABH TERCEPAT 8 AK BM 9 DS RD 10 DJT NYS 11 DPAR SDM 12 MR TIDAK MENEMUKAN 13 MRP ZSE MRM TIDAK MENEMUKAN IR TIDAK MENEMUKAN RF TIDAK MENEMUKAN Dari 13 pasangan kartu, dua pasang kelompok memiliki jawaban yang belum benar dan enam siswa belum menemukan pasangan kartunya. Jadi total sebanyak 10 siswa yang belum menemukan pasangan kartunya dengan benar. Sepuluh siswa yang belum berpasangan dengan benar diminta maju ke depan kelas dan kemudian membacakan kartu pertanyaan atau kartu jawaban yang 69 diperolehnya. Guru bersama siswa lain yang telah menemukan pasangan kemudian membantu siswa yang berada di depan kelas untuk menemukan pasangan kartunya. c Kegiatan Penutup Pada akhir pertemuan, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan hari ini dengan melakukan tanya jawab. Guru juga mengulas terkait proses pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif make a match yang berlangsung hari ini. Selanjutnya guru menyampaikan informasi tentang topik pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya. Pertemuan ditutup dengan berdoa bersama-sama dan mengucapkan salam penutup. 3 Tahap Pengamatan Pada pertemuan pertama siklus I, sebelum pembelajaran dimulai guru telah menjelaskan cara pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe make a match kepada siswa namun siswa masih belum terbiasa melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe make a match karena baru pertama kali dilakukan. Pada saat guru menyampaikan materi, beberapa siswa kurang memperhatikan dan hanya sedikit siswa yang bertanya atau mengemukakan pendapatnya bahkan harus ditunjuk terlebih dahulu. Ada siswa yang masih mengobrol dengan teman sebelahnya atau menggunakan komputer untuk kegiatan yang tidak berhubungan dengan pembelajaran. Pada saat mencari pasangan kartu, suasana kelas menjadi gaduh dan tidak kondusif karena siswa berbaur saling mencari pasangan kartu yang diperolehnya. Namun ada juga siswa yang hanya pasif menunggu ada siswa lain yang bertanya dan ada yang masih terlihat bingung. Saat pelaksanaan presentasi pasangan, masih banyak siswa yang tidak memperhatikan presentasi. Ada yang mengobrol, bermain komputer, atau melamun. Siswa yang presentasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER KELAS X TKJ SMK NEGERI 2 PEKALONGAN

2 27 164

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH (MENCARI PASANGAN) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI

2 11 103

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATERI PERBAIKAN PERIFERAL SISWA KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 2 NGAWI.

0 0 16

APLIKASI COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 2 MUNTILAN.

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISTEM KOMPUTER SISWA KELAS X TKJ A SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 8 151

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SIKAP SOSIAL DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

2 13 197

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, KERJA SAMA DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA DIKLAT IPPK KELAS X TKJ SMK N 2 YOGYAKARTA.

0 0 273