38 pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran selanjutnya. Tujuan penilaian hasil
belajar siswa menurut Nana Sudjana 2008: 4 adalah sebagai berikut: 1 Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
2 Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta
strategi pelaksanaanya. 3 Memberi pertanggungjawaaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak
yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat dan para orang tua.
Sedangkan Oemar Hamalik 2011: 204-205 menjabarkan mengenai tujuan penilaian hasil belajar sebagai berikut:
1 Memberikan informasi kemajuan individu siswa dalam rangka mencapai tujuan-tujuan belajar sehubungan dengan kegiatan-kegiatan belajar yang
telah dilakukannya. 2 Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan-
kegiatan belajar lebih lanjut, baik terhadap masing-masing individu siswa maupun terhadap kelas.
3 Memberikan informasi yang dapat digunakan oleh guru dan oleh siswa untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa, menetapkan kesulitan-
kesulitannya dan untuk melaksanakan kegiatan remedial perbaikan. 4 Mendorong motivasi belajar siswa dengan cara mereka mengenal
kemajuan sendiri dan merangsangnya untuk melakukan usaha perbaikan. 5 Memberikan informasi tentang semua aspek kemajuan setiap siswa
39 6 Memberikan bimbingan yang tepat untuk memilih sekolah atau jabatan
yang sesuai dengan kecakapan, minat, dan kesanggupan. Dari uraian di atas, dapat dirangkum bahwa hasil belajar merupakan
kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah mengikuti proses belajar. Hasil belajar dibagi ke dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor. Ranah kognitif berhubungan dengan hasil belajar siswa dalam hal intelektual, ranah afektif berhubungan dengan sikap yang dimiliki siswa setelah
menerima pelajaran, dan ranah psikomotor berhubungan dengan keterampilan kemampuan bertindak siswa. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa baik dari segi fisik
maupun mental. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan sekitar siswa yang meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sedangkan faktor
pendekatan belajar merupakan penerapan strategi atau metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Hasil belajar akan dinilai dengan
menggunakan kriteria tertentu sehingga guru dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa akan materi yang telah dipelajari.
6. Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan TKJ
Mata pelajaran kompetensi kejuruan TKJ merupakan salah satu kelompok mata pelajaran produktif untuk SMK dengan Kompetensi Keahlian TKJ yang
menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Hal tersebut tercantum pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Mata pelajaran Kompetensi Kejuruan TKJ mempelajari tentang teori yang berhubungan dengan teknik, metode, dan alat
untuk memecahkan masalah pada perangkat keras komputer hardware dan
40 jaringan komputer. Kompetensi Kejuruan TKJ yang diajarkan di kelas X TKJ SMK
Muhammadiyah 2 Yogyakarta terbagi menjadi 5 standar kompetensi SK, yaitu, mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan periferal, melakukan
perbaikan periferal, melakukan perbaikan dan atau setting ulang PC, melakukan perawatan PC, dan melakukan instalasi software. Pada penelitian ini, peneliti
menerapkan metode pembelajaran make a match pada standar kompetensi SK melakukan perawatan PC dan kompetensi dasar KD melakukan perawatan PC
dan memeriksa hasil perawatan PC pada materi teori. Tabel 2 berikut ini merupakan uraian kompetensi dasar, materi pembelajaran dan indikator
pencapaian kompetensi pada SK melakukan perawatan PC: Tabel 2. Kompetensi Dasar dan Materi Pembelajaran SK Melakukan perawatan
PC Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Indikator Pencapaian
Kompetensi 1 Melakukan
perawatan PC 1 Langkah-langkah
perawatan PC 2 Jenis-jenis korosi pada
komponen PC Mengetahui prosedur
melakukan pembersihan komponen pada PC
2 Memeriksa hasil perawatan
PC Penggunaan software
utilitas dalam pengecekan kondisi komponen PC
Mengetahui tool atau program yang digunakan
untuk mengecek kondisi komponen PC
Sesuai dengan silabus mata pelajaran Kompetensi Kejuruan TKJ yang digunakan di SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta tahun pelajaran 20152016,
materi tersebut diajarkan pada semester genap. Kedua KD tersebut memiliki waktu keseluruhan 27x45 menit. Peneliti menggunakan dua KD tersebut dengan
alokasi waktu masing-masing KD 6x45 menit.
41
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian Mifta Dyah Rosmala 2015 berjudul “Implementasi Model
Pembelajaran Make A Match sebagai Upaya Meningkatkan Partisipasi dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia di
Kelas X Multimedia SMK Negeri 6 Purworejo” Skripsi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa implementasi model pembelajaran make a match
dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa kelas X Multimedia pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia. Pada pertemuan
pertama siklus I, rata-rata presentase sub indikator partisipasi siswa sebesar 62,50 meningkat pada pertemuan kedua menjadi 71,15. Pada pertemuan
pertama siklus II meningkat menjadi 77,88 dan kembali meningkat pada pertemuan kedua menjadi 83,65. Rata-rata sub indikator partisipasi siswa
pada siklus I mencapai 65.50 dan meningkat pada siklus II menjadi 80.77. Peningkatan rata-rata sub indikator siklus I ke siklus II adalah
15.27 diikuti dengan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran tersebut dilihat dari kenaikan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
sebanyak minimal 75 dari jumlah total siswa. Dari hasil pre-test, hanya 10 siswa atau 31.25 yang mencapai KKM. Pada siklus I jumlah siswa yang
telah mencapai KKM meningkat menjadi 20 siswa atau 62.50. Dan pada siklus II, meningkat menjadi 26 siswa atau sebanyak 81.25.
2. Penelitian Ririn Andriyani 2015 berjudul “Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Make A Match untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta Tahun
Ajaran 20142015 ” Skripsi, menyimpulkan bahwa peningkatan motivasi
belajar dapat dilihat dari hasil observasi meningkat sebesar 14,04 dengan