Penentuan pH Optimum Penentuan Suhu Optimum Penentuan Waktu Inkubasi Optimum

41

2. Penentuan Kondisi Optimum Enzim Tripsin

a. Penentuan pH Optimum

Penentuan pH optimum enzim tripsin dilakukan pada suhu 35 o C dan waktu inkubasi 20 menit, sebanyak tiga kali untuk setiap pH dengan hasil rerata aktivitas enzim tripsin ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Penentuan pH Optimum Enzim Tripsin pH Rerata Aktivitas Enzim Tripsin mgmL per menit 7 0,00245 8 0,00598 9 0,00365 Berdasarkan data tersebut, diperoleh hasil aktivitas enzim tripsin tertinggi pada pH 8, sehingga pH 8 ditetapkan sebagai pH optimum enzim tripsin. Perhitungan aktivitas enzim tripsin pada penentuan pH optimum dapat dilihat pada Lampiran 8.

b. Penentuan Suhu Optimum

Penentuan suhu optimum enzim tripsin dilakukan pada pH optimum enzim tripsin yaitu pH 8, waktu inkubasi selama 20 menit dan konsentrasi substrat 10 mgmL. Variasi suhu yang digunakan untuk menentukan suhu optimum enzim tripsin, yaitu 31°C, 33°C, 35°C, 37°C, dan 39°C. Penentuan suhu optimum enzim tripsin dilakukan sebanyak tiga kali untuk setiap suhu dengan hasil rerata aktivitas enzim tripsin ditunjukkan pada Tabel 3. 42 Tabel 3. Hasil Penentuan Suhu Optimum Enzim Tripsin Suhu o C Rerata Aktivitas Enzim Tripsin mgmL per menit 31 0,00185 33 0,00188 35 0,00283 37 0,00526 39 0,00371 Berdasarkan data tersebut, diperoleh hasil aktivitas enzim tripsin tertinggi pada suhu 37°C, sehingga 37°C ditetapkan sebagai suhu optimum enzim tripsin. Perhitungan aktivitas enzim tripsin pada penentuan suhu optimum dapat dilihat pada Lampiran 9.

c. Penentuan Waktu Inkubasi Optimum

Penentuan waktu inkubasi optimum enzim tripsin dilakukan pada pH dan suhu optimum enzim tripsin yang telah diperoleh pada prosedur sebelumnya pH 8 dan suhu 37 o C dan dengan konsentrasi substrat 10 mgmL. Variasi waktu inkubasi yang digunakan untuk penentuan waktu inkubasi optimum enzim tripsin, yaitu 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit, dan 30 menit. Waktu inkubasi enzim tripsin dihitung dari penambahan larutan enzim tripsin pada larutan substrat kasein hingga penambahan larutan TCA 10. Penentuan waktu inkubasi optimum enzim tripsin dilakukan sebanyak tiga kali untuk setiap waktu inkubasi dengan hasil rata-rata ditunjukkan pada Tabel 4. 43 Tabel 4. Hasil Penentuan Waktu Inkubasi Optimum Enzim Tripsin Waktu Inkubasi menit Rerata Aktivitas Enzim Tripsin mgmL per menit 10 0,00171 15 0,00291 20 0,00451 25 0,00248 30 0,00178 Berdasarkan data tersebut, diperoleh hasil aktivitas enzim tripsin tertinggi pada waktu inkubasi selama 20 menit, sehingga 20 menit ditetapkan sebagai waktu inkubasi optimum enzim tripsin. Perhitungan aktivitas enzim tripsin pada penentuan waktu inkubasi optimum dapat dilihat pada Lampiran 10.

d. Penentuan Konsentrasi Substrat Optimum

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu ), Besi (Fe) Dan Seng (Zn) Pada Air Minum Yang Berasal Dari Sumur Bor Desa Surbakti Gunung Sinabung Kabupaten Karo Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

7 136 74

Analisis Kandungan Ion Besi (Fe3+) Dan Ion Tembaga (Cu2+), Total Padatan Terlarut (TDS) Dan Total Padatan Tersuspensi (TSS) Di Dalam Air Sumur Bor Di Sekitar Kawasan Industri Medan

0 38 64

OPTIMASI KONDISI PROSES ELEKTROKOAGULASI ION LOGAM TEMBAGA (II) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING.

1 7 74

PENGARUH PENAMBAHAN ZnSO4 TERHADAP AKTIVITAS ENZIM TRIPSIN.

2 5 104

PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM Ag+ TERHADAP AKTIVITAS ENZIM TRIPSIN.

2 22 121

23235 ID pengaruh ion logam fe na dan ca terhadap aktivitas lipase kasar dari kentos kela

0 0 5

Pengaruh Penambahan Ion Logam Fe2+, Zn2+, Cu2+ dan Ion NH4+ Terhadap Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Selulase dari Bacillus subtilis Strain SF01 - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 6

Pengaruh Penambahan Ion Logam Fe2+, Zn2+, Cu2+ dan Ion NH4+ Terhadap Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Selulase dari Bacillus subtilis Strain SF01 - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 7

Pengaruh penambahan ion logam Hg2+, Al3+, Sn2+, dan Ni2+ terhadap aktivitas enzim selulase yang berasal dari Bacillus subtilis SF01 - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 8

Pengaruh penambahan ion logam Hg2+, Al3+, Sn2+, dan Ni2+ terhadap aktivitas enzim selulase yang berasal dari Bacillus subtilis SF01 - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 10