53
Berdasarkan Gambar 17, aktivitas enzim tripsin terbesar berada pada waktu inkubasi selama 20 menit, yang berarti 20 menit sebagai waktu inkubasi
optimum enzim tripsin dengan aktivitas sebesar 0,0045 mgmL per menit. Aktivitas enzim tripsin meningkat dari waktu inkubasi 10 menit sampai 20 menit.
Hal ini menunjukkan bahwa pada waktu inkubasi 10 menit dan 15 menit proses hidrolisis protein kasein belum maksimal dan mencapai produk yang maksimal
pada waktu inkubasi optimum 20 menit. Pada waktu inkubasi di atas 20 menit, aktivitas enzim tripsin mengalami penurunan dikarenakan enzim tripsin
mengalami denaturasi. Proes denaturasi ditandai dengan terjadinya penggumpalan atau terbentuknya endapan dan terjadi penurunan aktivitas pada waktu inkubasi 25
– 30 menit. Semakin lama waktu inkubasi, akan memberikan kesempatan enzim tripsin untuk melakukan hidrolisis pada protein, sehingga akan semakin banyak
protein yang terhidrolisis menjadi asam amino dengan berat molekul yang lebih rendah dan mengakibatkan penurunan viskositas, hal inilah yang menyebabkan
enzim mengalami penggumpalan terbentuknya endapan.
d. Penentuan Konsentrasi Substrat Optimum
Selain dipengaruhi oleh pH, suhu, dan waktu inkubasi, kecepatan reaksi yang dikatalisis enzim juga dipengaruhi oleh konsentrasi substrat. Bila konsentrasi
substrat dinaikkan, maka akan semakin banyak enzim yang bergabung dengan substrat membentuk kompleks Enzim-Substrat ES. Semakin banyak kompleks
ES yang terbentuk, maka kecepatan reaksinya akan semakin meningkat. Pada batas konsentrasi tertentu, semua bagian aktif enzim telah jenuh dengan substrat,
54
sehingga dengan bertambahnya konsentrasi substrat tidak akan menyebabkan bertambahnya kompleks enzim-substrat.
Dalam penentuan aktivitas enzim tripsin digunakan pH, suhu, dan waktu inkubasi optimum yang sudah ditentukan pada prosedur sebelumnya, yaitu pH 8,
suhu 37°C, dan waktu inkubasi 20 menit. Variasi konsentrasi substrat yang digunakan adalah 2, 4, 6, 8, 10 dan 12 mgmL. Kurva hubungan antara
konsentrasi substrat dengan aktivitas enzim tripsin disajikan pada Gambar 18.
Gambar 18. Kurva Hubungan antara Konsentrasi Substrat dengan Aktivitas Enzim Berdasarkan Gambar 18, dapat diketahui bahwa pada konsentrasi substrat
kasein 10 mgmL adalah konsentrasi substrat maksimum karena rerata aktivitas enzim paling besar pada saat konsentrasi 10 mgmL, yaitu sebesar 0,00296
mgmL per menit. Pada konsentrasi 10 mgmL, kecepatan reaksi tidak dipengaruhi lagi oleh
pertambahan konsentrasi, disebabkan oleh enzim tripsin yang telah jenuh dengan substrat, dibuktikan dengan berkurangnya aktivitas enzim tripsin pada konsentrasi
12 mgmL 0,00261 mgmL per menit. Pada konsentrasi tersebut, aktivitas enzim tripsin mengalami penurunan dan lebih rendah dari aktivitas enzim tripsin pada
1; 0,00058 4; 0,00168
6; 0,00243 8; 0,00271
10; 0,00296 12; 0,00261
0,0005 0,001
0,0015 0,002
0,0025 0,003
0,0035
5 10
15
Ak tiv
ita s
m g
m L
p er
m n
t
Konsentrasi mgmL
55
konsentrasi 8 mgmL 0,00271 mgmL per menit. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Northrop, J. M. 1924, yang menyatakan bahwa
konsentrasi kasein di atas 10 mgmL, yaitu 13,6 mgmL dan 17,5 mgmL memiliki kecepatan hidrolisis kasein yang lebih rendah dibandingkan konsentrasi
kasein 6,8 mgmL dan 8,7 mgmL. Hal tersebut membuktikan bahwa pada konsentrasi substrat 10 mgmL enzim tripsin telah jenuh dengan substrat.
Aktivitas enzim tripsin pada konsentrasi 10 mgmL menunjukkan bahwa semua bagian sisi aktif enzim telah dipenuhi oleh substrat.
4. Penentuan Aktivitas Enzim Tripsin pada Kondisi Optimum