25
pada kadar proteinnya Suhardi 1989 dalam Yayat, 2011: 18-19. Berikut adalah reaksi yang terjadi antara tirosin dengan reagen Folin-Ciocalteu:
Gambar 12. Reaksi Terbentuknya Kompleks Berwarna Biru Kadar protein dapat ditentukan dengan membaca kurva standar, dibuat
dengan larutan protein murni yang telah diketahui kadar proteinnya, misalnya BSA Bouvine Serum Albumin yang memiliki rentang konsentrasi tertentu
dimana konsentrasi sampel protein berada di dalam rentang tersebut dengan konsentrasi yang semakin naik. Penentuan kadar protein menggunakan panjang
gelombang maksimum. Panjang gelombang maksimum adalah panjang gelombang dimana terjadi eksitasi elektronik yang memberikan absorban
maksimum Atun, 2016.
8. Aktivitas Enzim Tripsin Metode Anson
Penentuan aktivitas enzim tripsin dengan metode Anson dilakukan berdasarkan pada produk larutan TCA trikloroasetat-filtrat hidrolisis protein
oleh tripsin yang direaksikan dengan reagen Folin-Ciocalteau. Pemecahan protein oleh tripsin spesifik terhadap gugus karboksil lisin atau arginin yang akan
menghasilkan asam amino yang lebih sederhana Yayat, 2011: 20. Asam amino yang dihasilkan ini kemudian dihitung kadarnya dengan metode Lowry. Dalam
penentuan aktivitas enzim tripsin dengan metode Anson Gultom Sulistyowati 2012: 42-43. Metode ini menggunakan tiga tabung yang berbeda. Ketiga tabung
26
tersebut adalah tabung sampel, tabung kontrol dan tabung blanko, kemudian diukur absorbansi-nya menggunakan spektronik-20 untuk mengetahui nilai
serapannya. Absorbansi tabung kontrol dan tabung sampel dihitung dari terbentuknya
kompleks warna biru antara asam amino dan reagen Folin-Ciocalteau. Asam amino membentuk kompleks Biuret dengan Cu
2+
dalam reagen Folin-Ciocalteau. Kompleks CuII-asam amino ini akan mengalami reduksi menjadi Cu
+
karena berada pada lingkungan basa. Ion Cu
+
dan gugus fenol asam amino misalkan pada tirosin bereaksi dengan mereduksi asam fosfotungstat dan asam
fosfomolibdat menjadi tungsten dan molibdenum biru. Reaksi reduksi terebut dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Reaksi Reduksi Fosfotungstat dan Fosfomolibdat Banyaknya kompleks warna yang terbentuk sebanding dengan jumlah
produk asam amino yang dihidrolisis oleh enzim tripsin. Nilai absorbansi yang diperoleh digunakan untuk menghitung aktivitas enzim tripsin. Aktivitas enzim
tripsin dapat diperoleh dari perhitungan menggunakan rumus berikut: Gultom T, 2011
27
Keterangan: V : aktivitas enzim tripsin
A
tk
: absorbansi tabung kontrol A
ts
: absorbansi tabung sampel T : waktu inkubasi menit
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang “Studi Aktivitas Enzim Tripsin terhadap Berbagai Macam Protein Nabati Jenis Umbi-Umbian
” Sandie, A., β011 menunjukkan bahwa pada kondisi optimum kasein pH 7,5, suhu 32,5, dan waktu inkubasi 25
menit enzim tripsin memiliki aktivitas rata-rata 0,0017 mgmL.menit. Pada penelitian tersebut menggunakan metode Anson dan metode Lowry.
Menurut Titik 2017 aktivitas enzim tripsin kondisi optimum pada pH 8, suhu 37°C, waktu inkubasi 20 menit dan konsentrasi substrat 10 mgmL adalah
0,00319 mgmL per menit. Penambahan ion logam Ag
+
dalam bentuk senyawa AgNO
3
konsentrasi 0,001 M; 0,003 M; 0,005 M dan 0,007 M pada penentuan aktivitas enzim tripsin pada kondisi optimum dapat menurunkan aktivitas enzim
tripsin. Semakin besar konsentrasi senyawa AgNO
3
yang ditambahkan, aktivitas enzim tripsin semakin menurun, sehingga ion logam Ag
+
bersifat sebagai inhibitor. Penelitian tersebut menggunakan metode Anson dan metode Lowry.