Legalitas Lembaga Deskripsi Lembaga
                                                                                74
Tanjungharjo  pada  bidang  kesenian  yaitu  Paguyuban  Kesenian  Jathilan yang diberi nama “Kudo Wiromo”.
Paguyuban  ini  merupakan  salah  satu  program  Karang  Taruna Tanjungharjo  yang  terbentuk  pada  tahun  1998.  Pada  saat  ini  Paguyuban
Kesenian  Jathilan  Kudo  Wiromo  beranggotakan  42  orang  yang  sebagian besar  adalah  pemuda  atau  pemudi  Dusun  Tanjunggunung  dan  Dusun
Turus  Desa  Tanjungharjo.  Sejak  tahun  berdirinya  Paguyuban  ini  hingga sekarang  masih  diminati  oleh  masyarakat.  Hal  ini  sesuai  dengan
pernyataan  “WR”  selaku  pengelolapengurus  Karang  Taruna Tanjungharjo:
“Potensi yang dikembangkan oleh kelompok Karang Taruna kami ini  ada  beberapa,  tetapi  yang  paling  menonjol  memang  di  bidang
keseniannya  yaitu  Paguyupan  Kesenian  Jathilan  Kudo  Wiromo. Karena  jathilan  di  daerah  kami  ini  adalah  sebuah  tarian  daerah
lokal yang masih digemari oleh masyarakat Kulon Progo” CL:3. Kesenian  Jathilan  menjadi  salah  satu  kegemaran  pemuda  dan
pemudi  Karang  Taruna  Tanjungharjo.  Pernyataan  tersebut  semakin diperkuat oleh pernyataan “GF” yang juga selaku pengurus Karang Taruna
Tanjungharjo: “Mulai  tahun  terbentuknya  Paguyupan  Kesenian  Jathilan  Kudo
Wiromo  yaitu  pada  tahun  1998,  kegiatan  tersebut  sudah dilaksanakan  oleh  senior  kami.  Dulu  paguyupan  ini  diikuti  oleh
kurang  lebih  20  orang  saja,  tetapi  setiap  tahunnya  bertambah anggota,  karena  pemudapemudinya  semakin  berminat  mengikuti
kegi
atan ini hingga sekarang kurang lebih 42 orang” CL:4. Sedangkan  “DS”  selaku  anggota  Karang  Taruna  Tanjungharjo
berpendapat bahwa:
75
“Kalau  untuk  selama  ini,  kelompok  karang  taruna  kami  memiliki beberapa  kegiatan  yaitu  rapat  rutin  setiap  bulan,  pembinaan
kerohanian  TPA  atau  TPQ,  dan  adanya  paguyupan  Kesenian Jathilan  yang  bernama  Kudo  Wiromo.  Tetapi  dari  beberapa
kegiatan  tersebut,  para  pemudanya  lebih  menyukai  keseniannya
karena mereka sebagian besar menyukai seni dan musik” CL:4. Selain itu, “J” selaku Kepala Dukuh Turus Desa Tanjungharjo juga
menyatakan bahwa: “Kami selaku pemerintah desa sangat mendukung dengan  adanya
kegiatan  paguyupan  kesenian  jathilan  itu  secara  kelembagaan sangat berperan dalam mengembangkan potensi pemudapemudi di
desa kami sebaga
i pelestarian budaya lokal” CL:5. Dari  beberapa  pernyataan  yang  telah  diungkapkan  oleh  beberapa
subjek  penelitian  di  atas,  maka  dapat  dikatakan  bahwa  Karang  Taruna Tanjungharjo  bergerak  di  bidang  kesenian  dalam  upaya  mengembangkan
potensi  yang  ada  di  wilayah  Desa  Tanjungharjo.  Hal  itu  menguatkan bahwa  potensi  yang  ada  di  wilayah  Desa  Tanjungharjo  yaitu  di  bidang
kesenian  ini  dijadikan  fokus  utama  sebagai  ciri  khas  kelompok  Karang Taruna Tanjungharjo.
Sebagai  kegiatan  untuk  menyatukan  para  pecinta  kesenian khusunya  kesenian  jathilan  di  Desa  Tanjungharjo  Kecamatan  Nanggulan
Kabupaten  Kulon  Progo  Yogyakarta  telah  dibentuk  Paguyupan  Kesenian Jathilan
yang bernama “Kudo Wiromo”,  yang diharapkan dapat memacu generasi muda dalam kesenian ke arah yang lebih baik dan memupuk rasa
kebersamaan serta kerjasama antar  anggota karang taruna. Selain itu juga diharapkan  dapat  meningkatkan  kualitas  sumber  daya  manusia  sehingga
memiliki prestasi sebagai pelestarian budaya lokal.
                                            
                