Letak Geografis dan Kondisi Umum Lokasi Penelitian Luas Desa Tanjungharjo

62 banyak lahan yang dapat dimanfaat oleh penduduk setempat untuk bertani. Banyak juga yang berprofesi sebagai wiraswasta dimana mereka memiliki usaha sendiri seperti memiliki toko, warung, pembuatan kerajinan, dan lain sebagainya. Selain itu, dapat diamati juga pola kebudayaan masyarakat atau penduduk di Desa Tanjungharjo Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo. Pola kehidupan masyarakat desa tersebut di atas sangat intim antara individu dengan individu yang lain. Seperti ketika ada orang yang meninggal, maka tanpa adanya sosialisasi pun mereka dengan sendirinya ikut merasakan kesedihan atau ikut bersimpati. Bukti konkrit dari hal tersebut adalah adanya tahlilan atau berdoa bersama. Tidak hanya rasa simpati yang ditunjukan oleh masyarakat Desa Tanjungharjo, namun ada pula gotong royong dalam pembangunan lingkungan desa. Tanpa dimintai pertolongan mereka akan membantu dengan ikhlas, baik tenaga maupun pikiran. Proses struktur sosial tersebut berjalan dengan lancar apabila interaksi dan komunikasi dalam suatu masyarakat terjalin dengan baik, seperti halnya di Desa Tanjungharjo.

B. Deskripsi Lembaga

1. Sejarah Berdirinya Lembaga

Karang Taruna Tanjungharjo merupakan salah satu kelompok karang taruna yang berada di wilayah Kulon Progo, beralamatkan di Desa Tanjungharjo Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo, berdiri sejak tanggal 11 April 1994. Berdirinya kelompok Karang Taruna 63 Tanjungharjo Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo ini didasari oleh banyaknya pemuda dan pemudi yang belum dapat menggunakan waktu dan menyalurkan bakatnya dengan baik dan sesuai. Mereka cenderung lebih senang melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat terutama pemudanya. Pemuda dan pemudi di wilayah tersebut tidak memiliki kegiatan di luar kegiatan sekolah maupun pekerjaan, bahkan banyak pula pemudapemudi yang belum memiliki pekerjaan. Karang taruna di Desa Tanjungharjo ini bertujuan untuk membina dan memberdayakan masyarakat setempat khusunya pemuda dan pemudi. Seiring berjalannya roda organisasi Karang Taruna Tanjungharjo ini, banyak menemukan beberapa masalah yang menjadi kendala yang terjadi pada pemudapemudinya. Sehingga pada tahun 1997 muncul kesepakatan menjadikan Desa Tanjungharjo memiliki kelompok karang taruna yang berkecimpung di bidang kesenian, sebagai upaya pelestarian budaya lokal. Kesenian yang dilakukan yaitu kesenian tari jathilan yang diberi nama Paguyupan Kesenian Jathilan Kudo Wiromo. Kegiatan tersebut dilakukan secara intensif sejak tahun 1998 yang juga sebagai tahun terbentuknya paguyupan tersebut oleh pemuda di Desa Tanjungharjo sebagai pengelola karang taruna. Pad a awalnya Paguyupan tersebut diberi nama “Bekso Kudo Wiromo” yang didirikan oleh Sumarjo pada tanggal 1 Maret 1998. Kemudian pada tahun 2001 para pemuda dan pemudi sepakat mengganti nama paguyupan tersebut menjadi Paguyupan Kesenian Jathilan “Kudo Wiromo”. Pengelolaan dilakukan oleh karang taruna karena terlihat proses