Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

52 pemuda di lingkungan Desa Tanjungharjo. Karang Taruna Tanjungharjo dalam mengangkat potensi daerah yaitu melalui kegiatan maupun program karang taruna di bidang kesenian dengan terbentuknya Paguyuban Kesenian Jathilan yang diberi nama “Kudo Wiromo”. Selain prestasi yang telah diraih oleh Karang Taruna Tanjungharjo, lingkungan sekitar yaitu masyarakat Desa Tanjungharjo sangat mendukung program tersebut, sehingga semakin memperkuat peneliti memilih setting penelitian di Karang Taruna Tanjungharjo yang berada di Desa Tanjungharjo Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumentasi. 1. Metode Wawancara interview Esterberg 2002 dalam bukunya Sugiyono 2012: 317 mendefinisikan interview sebagai berikut: “a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic ”, yang artinya wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peniliti ingin 53 mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau bisa juga disebut self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau kenyakinan pribadi. Penggunaan metode wawancara ini adalah untuk memperoleh data pertisipasi pemuda dalam penelitian secara akurat. Wawancara akan ditujukan kepada pihak-pihak yang dinilai mengetahui tentang partisipasi pemuda dan menggali sebanyak mungkin data yang terkait dengan masalah penelitian melalui program karang taruna di bidang kesenian yaitu Paguyupan Kesenian Jathilan Kudo Wiromo di Desa Tanjungharjo Nanggulan Kulon Progo Yogyakarta. Untuk mempermudah peneliti memerlukan peralatan seperti alat perekam video recorder, naskah kuisioner atau daftar pertanyaan, kamera, dan alat tulis. 2. Metode Observasi Pengamatan Langsung Nasution 1988 dalam bukunya Sugiyono 2012: 310 menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda- benda yang sangat kecil proton dan elektron maupu yang sangat jauh benda ruang angkasa dapat diobservasi dengan jelas. Observasi adalah dasar pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi