Instrument Penelitian Teknik Analisis Data

58 dengan cara menghubungkan dan membandingkan hasil temuan data dari pengamatan dan hasil wawancara yang telah diperoleh. Kemudian dilanjutkan dengan analisis tema untuk mendeskripsikan scara keseluruhan dan menampilkan makna dari yang menjadi fokus penelitian. Langkah terakhir dalam analisis data yaitu melakukan pembahasan dari analisis serta situasi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan yang kemudian ditarik kesimpulannya dan melakukan analisis rekomendasi. Dari analisis rekomendasi kemudian diajukan beberapa rekomendasi yang dianggap penting dan bermanfaat untuk pemuda dan masyarakat dalam program karang taruna kesenian jathilan di Desa Tanjungharjo Kulon Progo.

G. Keabsahan Data

Penelitian kualitatif harus mengungkap kebenaran yang objektif. Karenaitu keabsahan data dalam sebuah penelitian kualitatif sangat penting. Melaluikeabsahan data kredibilitas kepercayaan penelitian kualitatif dapat tercapai.Dalam penelitian ini untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan dengantriangulasi. Adapun triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yangmemanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atausebagai pembanding terhadap data itu Moleong, 2007:330. Dalam memenuhi keabsahan data penelitian ini dilakukan triangulasi dengan sumber. Menurut Patton, triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu 59 informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif Moleong, 2007:29. Triangulasi dengan sumber yang dilaksanakan pada penelitian ini yaitu membandingkan hasil wawancara dengan data pengamatandan isi dokumen yang berkaitan, maka dapat disimpulkan bahwa ada permasalahan yang perlu ditinjau kembali. 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis dan Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Tanjungharjo merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Proses terbentuknya didasari oleh Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1946 mengenai penggabungan kelurahan. Desa Tanjungharjo merupakan gabungan dari dua kelurahan, yaitu Kelurahan Banjarjo dan Tanjunggunung. Kelurahan Banjarjo terdiri atas 4 padukuhan yaitu Padukuhan Klajuran, Padukuhan Klampis, Padukuhan Sadang, dan Padukuhan Kemukus. Sedangkan Kelurahan Tanjunggunung terdiri atas 4 padukuhan juga yaitu Padukuhan Dengok, Padukuhan Tanggulangin, Padukuhan Turus, dan Padukuhan Tanjunggunung. Wilayah desa tersebut tergolong wilayah perbukitan, karena tanahnya berada di dataran tinggi. Di Desa Tanjungharjo ini terdapat suatu lembaga masyarakat yang menampung kegiatan pemuda dan pemudi, yaitu Karang Taruna Tanjungharjo yang juga sebagai wahana untuk mengembangkan karakter pemuda dan memberikan pendidikan berbasis komunitas. Karang taruna ini merupakan salah satu lembaga yang masih berjalan hingga sekarang.

2. Luas Desa Tanjungharjo

Luas Desa Tanjungharjo adalah 563,3250 ha, yang terdiri dari tanah pekarangan luas 233,4710 ha, tegal luas 53,7620 ha, persawahan