BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah
metode untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat diukur dengan angka- angka ataupun ukuran lain yang bersifat eksak. Penelitian kualitatif jauh
lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif. Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data
deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti. Penelitian kualitatif
menggunakan format grounded research, yaitu menggunakan proses berpikir induktif, beranjak dari data dan mengalir pada teori-teori baru
Bungin, 2013:61. Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip
umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam masyarakat. Objek analisis dalam pendekatan kualitatif adalah
makna dari gejala-gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat bersangkutan untuk memperoleh gambaran
mengenai kategorisasi tertentu Bungin, 2008:302. Sasaran kajian dari pendekatan kualitatif adalah pola-pola yang
berlaku pada prinsip-prinsip umum yang hidup dalam masyarakat. Gejala- gejala tersebut dilihat dari satuan yang berdiri sendiri dalam kesatuan yang
50
Universitas Sumatera Utara
bulat dan menyeluruh. Sehingga pendekatan kualitatif sering disebut sebagai pendekatan holistik terhadap suatu gejala sosial. Metode kualitatif
berkembang mengikuti suatu dalil sebagai proses yang tidak pernah berhenti unfinished process. Ia berkembang dari proses pencarian dan penangkapan
makna yang diberikan oleh suatu realitas dan fenomena sosial Somantri, 2005:61. Mulyana dalam Hikmat 2011:37 menyebutkan bahwa
berdasarkan sifat realitas, metode kualitatif mengandung persepsi subjektif bahwa realitas komunikasi bersifat ganda, rumit, semu, dinamis mudah
berubah, dikonstruksikan dan holistik; kebenaran realitas bersifat relatif. Pendekatan kualitatif mencakup berbagai metodologi yang fokusnya
menggunakan pendekatan interpretatif dan naturalistik terhadap pokok kajiannya subject of matter. Oleh karena itu, dalam penggunaan
pendekatan kualitatif, peneliti berusaha melakukan studi gejala dalam keadaan alamiahnya dan berusaha membentuk pengertian terhadap
fenomena sesuai dengan makna yang lazim digunakan oleh subjek penelitian. Mulyana dalam Kuswarno 2006:48 menyebutkan bahwa
penelitian kualitatif dalam ilmu komunikasi sebagai “perspektif subjektif” yang memiliki ciri sebagai berikut:
1 Sifat realitas: Realitas komunikasi, bersifat ganda, rumit, semu,
dinamis mudah berubah, dikonstruksikan dan holistik; kebenaran realitas bersifat relatif.
2 Sifat manusia komunikator atau peserta komunikasi: Aktor
komunikator bersifat aktif, kreatif dan memiliki kemauan bebas; perilaku komunikasi secara internal dikendalikan oleh individu.
3 Sifat hubungan dalam dan mengenai realitas komunikasi: Semua
entitas secara simultan saling mempengaruhi, sehingga peneliti tak mungkin membedakan sebab dari akibat.
Universitas Sumatera Utara
4 Hubungan antara peneliti dan subjek penelitian: Setaraf, empati,
akrab, interaktif, timbal balik, saling mempengaruhi dan berjangka lama.
5 Tinjauan penelitian: Menangani hal-hal bersifat khusus, bukan
hanya perilaku terbuka, tetapi juga proses yang tak terucapkan, dengan sampel kecilpurposif, memahami peristiwa yang punya
makna historis; menekankan perbedaan individu; mengembangkan hipotesis teori yang terikat oleh konteks dan waktu; membuat
penilaian etisestetis atas fenomena komunikasi spesifik.
6 Metode
penelitian: deskriptif
wawancara tak
berstrukturmendalam, pengamatan berperan serta, analisis dokumen, studi kasus, studi historis; penafsiran sangat ditekankan
alih-alih pengamatan objektif.
7 Analisis: induktif, berkesinambungan sejak awal hingga akhir,
mencari model, pola atau tema. 8
Kriteria kualitas penelitian: Otentitas, yakni sejauh mana temuan penelitian mencerminkan penghayatan subjek yang diteliti
komunikator. 9
Peran nilai: Nilai, etika dan pilihan moral peneliti melekat dalam proses penelitian pemilihan masalah penelitian, tujuan penelitian,
paradigma, teori dan metodeteknik analisis yang digunakan, dsb.
Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2006:4 mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur peneitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar
dan individu tersebut secara holistik utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis,
tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan. Studi yang menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan
khazanah dari fenomena empiris, seperti studi kasus, pengalaman pribadi, life history, wawancara, observasi, sejarah, interaksi dan teks visual maupun
konten pesan yang menggambarkan rutinitas dan problematika serta makna kehidupan individu. Creswell dalam Bungin 2008:303 menjelaskan
beberapa asumsi dalam pendekatan kualitatif yaitu pertama, peneliti
Universitas Sumatera Utara
kualitatif lebih memperhatikan proses daripada hasil. Kedua, peneliti kualitatif lebih memperhatikan interpretasi. Ketiga, peneliti kualitatif
merupakan alat utama dalam mengumpulkan data dan analisis data serta peneliti kualitatif harus terjun langsung ke lapangan, melakukan observasi
partisipasi di lapangan. Keempat, penelitian kualitatif menggambarkan bahwa peneliti terlibat dalam proses penelitian, interpretasi data dan
pencapaian pemahaman melalui kata atau gambar. Terakhir, proses penelitian kualitatif bersifat induktif dimana peneliti membuat konsep,
hipotesa dan teori berdasarkan data lapangan yang diperolehnya serta terus mengembangkannya di lapangan dalam proses “jatuh-bangun”.
Denzin dan Lincoln dalam Hasbiansyah 2004:205 menyebutkan
bahwa penelitian kualitatif mempelajari sesuatu dalam setting alamiahnya, mencoba memahami, menginterpretasi suatu fenomena berdasarkan makna
yang diberikan orang. Lebih lanjut dijelaskan bahwa penelitian kualitatif secara implisit menekankan pada proses makna mengenai suatu fenomena
atau peristiwa, sifat-sifat realitas sebagai hasil konstruksi sosial. Sementara menurut Jane Richie dalam Moleong 2006:6, penelitian kualitatif adalah
upaya untuk menyajikan dunia sosial dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi dan persoalan tentang manusia yang diteliti.
Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Riset ini
tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan
bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari
Universitas Sumatera Utara
sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman kualitas data bukan banyaknya kuantitas data Kriyantono, 2010:56.
3.2. Aspek Kajian