metode STAD, sebaiknya dalam satu anggota kelompok ditugaskan untuk membaca bagian yang berlainan, sehingga mereka dapat berkumpul dan
bertukar informasi. Selanjutnya, pengajar mengevaluasi mereka mengenai seluruh bagian materi. Dengan cara inilah maka setiap anggota merasa
bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar berhasil mencapai tujuan dengan baik.
Pada dasarnya model ini dirancang untuk memotivasi siswa agar saling membantu antara siswa satu dengan yang lainya dalam mengusasi materi
yang diberikan oleh guru, model pembelajaran kooperatif tipe STAD juga menuntut siswa untuk aktif dan dapat memahami materi. Adapun kelebihan
dari pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu dapat: 1 meningkatkan motivasi siswa dalam belajar; 2 meningkatkan prestasi belajar siswa; 3
meningkatkan kreativitas siswa; 4 mendengar, menghormati, serta menerima pendapat siswa lain; 5 mengurangi kejenuhan dan kebosanan; 6
menyakinkan dirinya untuk orang lain dengan membantu orang lain dan meyakinkan dirinya untuk saling mengerti dan saling memahami.
E. Kerangka Berpikir
Upaya yang diperlukan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar dikelas bisa dilihat selama proses pembelajaran yang
akan berdampak pada prestasi belajar siswa yang bersangkutan. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih mendorong kemandirian,
keaktifan dan tanggung jawab dalam diri siswa. Dalam kegiatan pembelajaran berlangsung siswa lebih banyak berperan selama kegiatan. Melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini diharapkan siswa dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka kerangka penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut :
F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah meningkatnya motivasi dan prestasi belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa dilihat dari aktivitas
belajar selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sedangkan peningkatan prestasi belajar siswa dilihat dari hasil tes siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Keadaan awal
Evaluasi Awal Model pembelajaran masih
berorientasi pada guru sehingga siswa kurang aktif
selama kegiatan pembelajaran akibatnya
motivasi dan prestasi belajar siswa masih rendah
Hasil Akhir Tindakan
Evaluasi Akhir Evaluasi Efek
Penjelasan tentang penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD Refleksi dari hasil siklus
mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD
Peningkatan motivasi belajar siswa dilihat dari aktivitas
belajar selama kegiatan belajar berlangsung proses
belajar
Peningkatan prestasi belajar siswa dilihat dari hasil belajar
siswa
BAB III PEMBAHASAN
A. Rancangan Tindakan
Rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan matang tentang hal yang akan dilakukan. Ia merupakan landasan
berpijak, serta dapat pula dijadikan dasar penilaian baik oleh peneliti itu sendiri maupun orang lain terhadap kegiatan penelitian. Rancangan penelitian adalah
rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan penelitianya Kerlinger,
1990:483. Dengan demikian rancangan penelitian bertujuan untuk memberi
pertangguangjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil. Dalam melakukan rancangan tindakan, banyak hal yang harus dilakukan yaitu
merumuskan masalah, mengkaji teori, dan merumuskan hipotesis tindakan,tahap berikutnya adalah merencanakan tindakan. Kegiatan merencanakan tindakan
meliputi: a.
Membuat skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran. langkah-langkah ini sama dengan di RPP RPP
dilampirkan. 1
Kegiatan awal Pembelajaran. a
Guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran dan media pembelajaran.
b Guru memeriksa kesiapan siswa mengikuti proses pembelajaran.
45
c Guru melakukan kegiatan apersepsi pembelajaran absensi, doa.
d Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana
kegiatannya. e
Pemberian motivasi menggunakan berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan.
f Pre tes.
2 Kegiatan Inti Pembelajaran
Berikut ini merupakan gambaran secara garis besar kegiatan inti pembelajaran yang dilakukan guru antara lain:
a Presentasi di kelas
Materi pembelajaran disajikan oleh guru melalui presentasi di kelas. Presentasi dilakukan melalui pengajaran langsung seperti yang biasa
dilakukan atau melalui diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru. Dalam implementasi PTK ini presentasi dilakukan melalui diskusi
kelompok yang dipimpin oleh guru. b
Tim Teams a
Guru membacakan nama-nama siswa dan meminta mereka menempati tempat duduk sesuai dengan kelompoknya masing-
masing. b
Guru membagikan handout dan soal dan menyampaikan prosedur pelaksanaan diskusi kelompok.
c Guru memastikan siswa benar-benar belajar dalam kelompoknya.
d Guru bersama-sama dengan siswa membahas soal yang
diberikan. c
Penghargaan kelompok team recognition a
Fasilitator menjumlahkan skor hasil diskusi kelompok untuk menentukan ranking. Berdasarkan jumlah skor yang didapat,
guru menentukan tim yang mendapat juara 1, 2, dan 3. b
Guru mengumumkan hasil pencapaian skor yang didapat selama diskusi kelompok dan selanjutnya memberikan penghargaan.
3 Kegiatan Penutup.
1 Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan mengenai
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pada hari tersebut. 2
Guru dibantu fasilitator membagikan soal post-test. 3
Guru dibantu fasilitator membagikan kuesioner dan lembar refleksi. b.
Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan.
Peneliti bersama dengan guru mempersiapkan perangkat pembelajaran, seperti: materi pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP,
handout, post-test, alat dan media pembelajaran seperti LCD, spidol, laptop, kertas manila, white board, no. urut, penghapus, soal evaluasi, lembar kerja
siswa. c.
Mempersiapkan instrumen penelitian, seperti lembar observasi, koisioner, angket, pertanyaan wawancara, soal tes, dsb.