Tepung Tapioka Bahan Pendukung

48 yaitu warna bakso putih, bersih, tanpa adanya kotoran dan tidak tercampur dengan warna lain bintik-bintik hitam atau merah. Diantaranya dapat dipilih jenis ikan yang belum banyak dimanfaatkan, harganya murah, berdaging tebal dan tidak banyak berduri, warna daging ikan putih ikan cunang atau ikan remang, ikan nila, jambal dll. sehingga bakso yang dihasilkan memiliki rendemen tinggi.

3. Bahan Pendukung

Seperti pengolahan pada umumnya, pada pembuatan bakso selain bahan dasar juga diperlukan bahan-bahan lain. Bahan-bahan pendukung dalam pembuatan bakso berupa tepung tapioka atau tepung aren atau tepung sagu, bumbu- bumbu bawang putih, merica, bawang merah goreng serta es batu.

a. Tepung Tapioka

Tapioka adalah pati yang diperoleh dari hasil ekstrasi ketela pohon Manihot Utilisima POHL yang telah mengalami pencucian secara sempurna, pengeringan dan penggilingan Sunarto, 1984 dalam Ahtini, 1997. Pati merupakan polimer glukosa dengan ikatan  glikosidik. Pati terdiri dari 2 fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi yang tidak larut disebut amilopektin. Amilosa mempunyai struktur lurus dengan ikatan -1,4-D-glukosa, sedang amilopektin mempunyai cabang dengan ikatan -1,4-D-glukosa sebanyak 4-5 dari berat total Winarno, FG, 1989. Tepung pada umumnya mengadung amilosa  18, dan kandungan amilopektinnya sangat tinggi. Tabel 1. Komposisi Kimia Tepung Tapioka Komposisi  grammg Air 12,0 Karbohidrat 86,9 Protein 0,5 Lemak 0,3 Energi 36,2 Sumber : Direktorat gizi, Depkes RI, 1981 Di unduh dari : Bukupaket.com 49 Dari tabel di atas selain mengandung karbohidrat sebagai komponen utama, tepung tapioka juga mengandung air, sedikit protein dan lemak. Diantara tahapan untuk mendapatkan tepung tapioka secara komersial, subtansi-subtansi lemak maupun protein tidak dapat dihilangkan keseluruhan. Hal ini akan mempengaruhi sifat-sifat fungsional granula pati. Pati yang telah dihilangkan lemaknya secara sempurna dapat mengembang lebih lebar dan lebih seragam. Asam lemak alami diduga dapat menghambat pengembangan granula pati dengan cara membentuk komplek tidak larut dengan fraksi linier Leach, 1968 dalam Ahtin, 1997. Sifat khas dari pati yang penting kita ketahui adalah gelatinisasi. Kisaran suhu glatinisasi tepung tapioka 58,5 -70C. Pola gelatinisasi tepung tapioka mirip dengan biji-bijian yang mengadung amilopektin yang sangat tinggi. Jenis pati tersebut rata-rata mengadung gel yang cukup stabil dalam mempertahankan konsistensinya. Tepung tapioka ditambahkan dalam formulasi bakso dimaksudkan sebagai bahan pengisi. Bahan pengisi dapat diartikan sebagai material bukan daging yang ditambahkan pada sistem emulsi dalam hal ini bakso yang dapat mengikat sejumlah air. Selain itu juga bertujuan memperbaiki stabilitas emulsi, mereduksi penyusutan selama pemasakan, memperbaiki irisan produk, meningkatkan citra rasa dan mengurangi biaya produksi.

b. Bumbu-bumbu