Instrumen Surat berharga Tujuan Perusahaan Dalam Persektif Manajemen Keuangan

25

2.2.3. Instrumen Surat berharga

Menurut Sutrisno 2003: 111 apabila perusahaan mempunyai kelebihan dana, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana tersebut bisa diinvestasikan pada instrument-instrumen investasi sesuai dengan sifat dana yang dipunyai. Bila kelebihan dana tersebut bisa digunakan jangka panjang, menajer keuangan harus menginvestasikan pada instrument investasi jangka panjang seperti pendirian usaha baru, pembelian aktiva tetap, dan lainnya. Bila dana yang dipunyai bersifat likuid artinya harus tersedia bila diinginkan, maka manajer keuangan sebaiknya menginvestasikan kelebihan dana tersebut pada instrument investasi jangka pendek. Instrumen investasi berjangka pendek sering disebut surat berharga atau sekuritas. Investasi atau pembelian surat berharga atau sekuritas dilakukan dengan tujuan untuk menjaga likuiditas, artinya kelebihan dana yang dimiliki oleh perusahaan dibelikan surat berharga agar tidak terjadi iddle fund sehingga mendapatkan keuntungan, namun sekuritas tersebut harus bisa segera menjadi uang tunai bila likuiditas perusahaan kurang baik. Menurut Sutrisno 2003: 111 secara garis besar sekuritas dibagi menjadi dua, yaitu sekuritas yang memberikan penghasilan secara tetap obligasi dan sekuritas yang memberikan penghasilan tidak tetap saham. Saham adalah surat bukti kepemilikan perusahaan, sedangkan obligasi 26 adalah surat hutang yang dikeluarkan perusahaan dalam jangka panjang dan memberikan bunga.

2.2.4. Tujuan Perusahaan Dalam Persektif Manajemen Keuangan

Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan pemegang saham yang ditujukkan oleh meningkatnya nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham perusahaan. Husnan dan Pudjiastuti, 2004: 38. Untuk meningkatkan nilai perusahaan dilakukan dengan cara pengaturan kegiatan keuangan melalui keputusan-keputusan keuangan dibuat. Horne 2002: 99 menyatakan bahwa terdapat tiga keputusan dalam bidang manajemen keuangan yaitu keputusan investasi investment decision, keputusan pendanaan financing decision, dan keputusan deviden dividend decision atau sering disebut dengan kebijakan dividen dividend policy. Keputusan investasi adalah keputusan–keputusan yang berkaitan dengan alokasi dana pada berbagai bentuk investasi, yang manfaatnya dirasakan pada masa yang akan datang. Keputusan pendanaan menyangkut keputusan-keputusan yang berkenaan dengan penentuan sumber-sumber pendanaan atau struktur modal yang terbaik. Kebijakan dividen menyangkut tentang masalah distibusi laba yang diperoleh perusahaan apakah sebaiknya dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk 27 dividen ataukah laba tersebut sebaiknya digunakan untuk mendanai operasi perusahaan pada tahun berikutnya dalam bentuk laba ditahan retained earning. Horne, 2002: 100 Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas dari keputusan–keputusan yang diambil oleh manajer keuangan perusahaan yang ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan pemegang saham yang ditunjukkan oleh meningkatnya nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham perusahaan.

2.2.5. Pengertian Dividen