68
Kedua ensambel ini, turut memberikan kontribusi terhadap masuknya alat musik saksofon dan teknik bermainnya dalam musik populer Batak Toba. Teknik
permainan sarune bolon yang terdapat dalam ensambel gondang sabangunan dan sarune etek dalam ensambel gondang hasapi, secara eksplisit diteruskan oleh para
pemain saksofon yang berlatar belakang budaya musik Batak Toba. Demikian sekilas mengenai kesenian termasuk musik tradisi Batak Toba. Selanjutnya
diuraikan tentang konsep budaya musik populer.
2.10.2 Musik Populer Barat dan Pengaruhnya pada Musik Populer Batak
Pada asasnya perhatian ke arah dunia musik diawali dengan timbulnya kegoncangan di dunia perdagangan internasional dan juga dalam bidang moneter
internasional yang tidak hanya terjadi di negara-negara maju developed countries tetapi pengaruhnya juga dirasakan pula oleh negara-negara berkembang, seperti
halnya Indonesia Sindhunata 1983:96, sebagai upaya mengatasi situasi ekonomi akibat rendahnya pendapatan negara melalui sektor minyak dan gas bumi, sehingga
sektor non migas merupakan alternatif yang berpeluang baik untuk dikembangkan. Tidak hanya produksi ekonomi saja yang diindustrikan, tetapi semua kejadian
dalam masyarakat, terjadilah industri kebudayaan, seni, pemikiran, dan lain-lain Sumitro Djojohadikusumo 1975:76-110.
Pada tahun 1920 terjadi suatu perkembangan besar dalam musik populer. Beberapa perkembangan penting yang bersifat teknis bertambah dengan
didirikannya stasiun radio komersial yang berkaitan erat dengan perkembangan teknologi, media elektronika seperti radio, televisi, piringan hitam, kaset video, film
musikal, laser disc serta perkembangan proses rekaman yang sangat berperan dalam penyebarluasan musik populer di seluruh dunia. Dengan adanya penemuan
Universitas Sumatera Utara
69
media elektronika, musik populer menjadi komoditas industri yang baru untuk kepentingan komersial. Pesatnya penjualan produksi musik populer didukung oleh
pemutaran-pemutaran film atau sinetron musikal, yang memberikan akses kepada masyarakat untuk menyaksikan pertunjukan musik populer di gedung-gedung
bioskop, atau hanya dengan memegang remote control di rumah melihatnya melalui televisi. Masyarakat umum adalah bahagian utama sebagai konsumen dari musik
populer ini. Puncak penjualan industri musik populer Barat dan dunia tercatat pada
tahun 1955 ketika pemusik Bill Halley memperkenalkan musik rockn’ roll dalam film musikal yang bertajuk Arround the Clock. Selanjutnya bermunculan
kelompok musik baru yang juga bergaya rockn’ roll yang menguasai pasaran musik dunia melalui piringan hitam, kaset rekaman atau pertunjukan musik, dan
pemutaran film musik. Tokoh-tokoh musik populer dunia di antaranya adalah Elvis Presley 1935-
1977, disusul kelompok musik The Beatles anggotanya John Lennon, Ringgo Star, George, Paul McCartney, dan Bee Gees. Selain grup musik populer tersebut,
masih banyak lagi grup musik dan penyanyi populer lainnya yang bermunculan seperti: Queen, Abba, Scorpion, Michael Jackson, Stevie Wonder, Elton Jhon,
Sting, Roxeete, Prince, Debbie Gibson, Mariah Carey, Bobby Brown, Tommy Page, Christina Aguilera, Madonna, dan lainnya.
Jenis-jenis musik populer yang berkembang dalam kebudayaan Barat, dalam hal ini Eropa dan Amerika telah berpengaruh besar kepada perkembangan
musik Indonesia. Tidak ketinggalam termasuk juga pengaruhnya kepada musik populer Batak Toba.
Universitas Sumatera Utara
70
Jenis-jenis musik Barat itu di antaranya adalah musik kaum budak slave music, yang merupakan lagu-lagu kaum budak yang dibawa dari Afrika ke
Amerika. Teks-teks nyanyian itu banyak mengambil isi Alkitab, yang mencerminkan penderitaan lahir dan batin, serta kerinduan akan pembebasan sistem
perbudakan. Jenis lainnya adalah jazz, yang berasal dari kota New Orleans, bagian
selatan Amerika tahun 1619 orang negro mulai datang ke Amerika, di daerah Virginia. Pada awalnya, kaum negro belum bekerja sebagai budak belian. Hal ini
baru mulai dengan berkembangnya abad ke-19. Bagian Amerika Utara dikuasai oleh masyarakat Inggris beragama Kristen yang bersikap puritan menentang ritual
kaum negro, sedangkan di Amerika Selatan di bawah pengaruh agama Katholik, tradisi lama lebih mudah ddipertahankan. Musik jazz yang pada awalnya
diciptakan oleh orang kulit hitam dalam masa perbudakan selama Perang Dunia Kedaua kemudian membuat orang kulit hitam dan kulit putih bermain bersama
dalam ensambel jazz, sehingga ada percampuran antara corak musik yang disebut Afro-Jazz. Musik jazz ditandai penerapan teknik improvisasi secara dominan yang
dijalin dengan permainan irama yang singkopik. Gaya permainan ini bermula tahun 1914 di area perkebunan New Orleans, sebagai perpaduan antara musik
orang-orang negro asal Afrika dengan peralatan sistem nada dan melodi-melodi Marcia bangsa Creole Perancis. Sesudah tahun 1960 keluar dari Amerika dan
menyebar ke seluruh penjuru dunia dengan berbagai ragam dan gaya. Hal ini ditunjang oleh kemampuan irama ini berpadu dengan jenis musik lain seperti
populer, rock, dan klasik. Tokoh-tokoh jazz di antaranya adalah Louis Armstrong, Benny Goodman, Lester Young, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
71
Genre lainnya adalah musik rockn’roll, yang pada masa-masa awal perkembangannya memakai unsur dixiland musik jazz yang berawal dari
kerangaka country dan ragtime Japi Tambayong 1992:56. Merupakan gaya permainan musik jazz klasik, sifatnya ceria dan ragtime adalah irama musik tario
bangsa negro Amerika yang populer abad ke-19, menggunakan nada-nada singkopatis, khususnya pada alat musik musik piano. Berdasarkan jenisnya adalah:
hard rock dan heavy metal. Genre lainnya adalah blues, yaitu jenis lagu ratapan dari masyarakat negro
Amerika. Berkembang mulai tahun 1911, sebagai perintis musik jazz. Dalam pertunjukan vokalnya umum dilakukan secara solo yang lambat. Namun dalam alat
musiktal nampaknya lebih leluasa, kesenduannya terasa oleh penurunan nada ke-3 dan ke-7. Jenis lagu ini juga memiliki bentuk khusus yang terdiri dari 12 birama.
Genre lainnya country dan western adalah musik Eropa yang berasal dari imigran Irlandia Inggris yang dimainkan di kalangan masyarakat kulit putih. Di
Amerika nyanyian ini dimainkan dengan menggunakan progresi harmoni dan tonalitas.
Genre lain adalah musik alternatif, yang timbul karena adanya kejenuhan terhadap aturan-aturan komposisi yang dianggap hanya membatasi kreativitas
pemusik. Para pemusik jenis alternatif ini berkarya tanpa terlalu terikat dengan hukum komposisi atau penggunaan alat-alat musik. Jenis musik ini merupakan
lanjutan dari punk yang populer pada dekade 1970-an. Grups musik alternatif di antaranya adalah: Red Hot Chili Peppers, Spin Doctors, Pearl Jam, Car Cars, dan
lain-lain. Berikutnya adalah genre soul, yang berasal dari lagu-lagu spiritual yang
berkembang menjadi musik gospel, yaitu musik yang dipertunjukkan di luar gereja.
Universitas Sumatera Utara
72
Kemudian dibangun suatu tempat bagi penyanyi kulit hitam melalui rekaman pada piringan hitam. Gaya mereka disebut rhytm and blues RB yang kemudian
berkembang menjadi gaya yang berjalan sendiri, misalnya solo dengan iringan paduan suara. Larik lagu umumnya beertema cinta, kebebasan, dan kehidupan
sosial. Kebanyakan penyanyi soul berkulit hitam, seperti: James Brown, natalia Colie, Tina Turner, Diana Ross, Stevie Wonder, Whitney Houston, Michael
jackson, Tony Braxton, Tony Toni Tone, dan lain-lain. Genre lainnya disco, yang merupakan akronim dari kata disc jockey DJ
yaitu pemain piringan hitam di tempat-tempat dansa. Corak musik dansa yang paling populer sekali pada paruh kedua dasawarsa 1970-an, sebagai lanjutan dari
rock dasawarsa 1950-an. Penyanyi musik disco antara lain: Donna Summer, Barry White, Peter Brown, Linda Clifford, Karen Young, Madonna, Janet jackson, dan
lain-lain. Sedangkan grup disco antara lain: Disco Trex, Sister Sledge, dan lain- lain.
Genre lain funk, yang merupakan perkembangan dari musik soul. Funk biasa juga disebut funky. Pada jenis musik ini terdapat unsur jazz, rock dan ritme
dari musik soul. Ciri khas funk antara lain ritmenya berjalan terus menerus seperti seorang yang berbicara progresi akord berjalan bebas dan tidak memeiliki aturan
tertentu. Penyanyi funk di antaranya: Funkadelic, Commodores, Kool and the Funky Bunch, Fith no More, dan lain-lain.
Genre lain adalah rap, yang merupakan perkembangan akhir dari soul. Ciri musik rap tidak memiliki aturan yang jelas, dan mengutamakan kebebasan.
Liriknya seperti bertutur atau bercerita sambil penyanyinya menari tanpa henti. Tema lagu berkisah tentang kehidupan sosial, politik, kebebasan, keadilan, dan
lainnya. Jenis musik ini menggunakan alat-alat seperti: drum, bunyi piringan
Universitas Sumatera Utara
73
hitam, bass, keyboard, dan lainnya. Penyanyian di antaranya: Bobby Brown, Gypsy, kematau Das, The Fatback Band, dan lain-lain.
Jika kita lihat lagu-lagu populer Batak Toba, maka unsur-unsur musik populer Barat masuk ke dalamnya. Misalnya slow rock terdapat dalam lagu-lagu
Dunghuon Hutanda Ho, Endengkon Di Radio Bege, Satongkin Do. Jenis lagu blues dapat dilihat pada lagu Tumagon Nama Mate. Selain jenis lagu, irama jenis pola-
pola ritme tertentu dari budaya musik Barat juga mempengaruhi irama musik Batak Toba.
Sebagai contoh adalah irama fox-trot, yaitu jenis irama dan pola tari dari Amerika Serikat yang muncul tahun 1912. tarian dalam birama biner ini akrab
dengan genre musik jazz, namun dalam perkembangannya menjadi dua macam, langkah cepat quick step dan yang bertempo lambat slow foxtrot. Dalam lagu-
lagu populer Batak Toba, irama ini digunakan dalam lagu: Marhappy-happy Tung So Boi, Modom Ma Damang Unsok, O Tao Toba, Rura Silindung, Dengke Julung-
julung, Nahinali Bangkudu, Napinalu Tulila, Sapata Ni Napuran, Beha Padundung Bulung, Ala Dao, dan lain-lain.
Berkutnya irama calypso, yangmerupakan irama dansa yang berasal dari Trinidad yang sangat populer pada dasawarsa 1950-60-an. Contoh lagu pada irama
ini adalah pada lagu Sitogol, Alama Dogema, Pulo Samosir, Dana Tiniptip Sanggar, Luahon Damang, Marombus-ombus, Luat Pahae Nauli, dan Dorma
Sijunde Do Sihabiaran. Irama rumba, adalah jenis irama pengiring tarian rumba yang berasal dari
Kuba. Bertempo cepat dengan ciri utama singkopatik dalam birama 2. berhasil terangkat sebagai tari ballroom dan juga ke dalam musik jazz di Amerika sekitar
tahun 1930-an. Contoh irama ini pada musik populer Batak Toba adalah pada lagu:
Universitas Sumatera Utara
74
E,e Ndang Maila, Ketabo-Ketabo, Nungga Lao Nungga Lao, Tumba Goreng, Sisingamangaraja, dan lain-lain.
Irama lainnya adalah tango, yaitu yang digunakan untukmengiringi tarian tango dari Amerika Selatan, tepatnya di pinggiran kota Buenos Aires, Argentina.
Berkembang ke seluruh penjuru Amerika tahun 1910, mungkin dibawa oleh budak- budak negro asal Afrika. Contohnya dalam musik populer Batak Toba, pada lagu-
lagu: Anak Sasada Tading Manetek, Di Jou Au Mulak Tu Rura Silindung, Malala Rohangki, dan lainnya.
Chacha adalah irama musik iringan tariyang populer tahun 1950-an, berasal dari Amerika Latin dan dikenalkan oleh Perez Prado. Irama dansa ini menjadi topik
penting dalam pembahasan kebudayaan Indonesia jaman Sukarno. Contohnya dalam musik populer Batak pada lagu: Sai Ga Ma Ho, Sai Tudia Ho Marhuta, dan
Situmorang Nabonggal. Bolero sebagai irama iringan tari, merupakan ritme dasar drum dalam
bentuk sajian cressendo. Tekniknya mirip seperti kebanyakan lagu tarian rakyat Spanyol, yang dilakukan alat musik tiup bukan vokal. Dengan birama 34 yang
biasa dihiasi dengan bunyi kastanet oleh komponis Perancis M. Ravel. Contoh irama ini pada musik populer Batak Toba adalah pada lagu: Dao Pe Ho
Marhutasada dan Holong Ni Roham Do Sinta-sinta Di Au. Irama lainnya adalah samba, yang berasal dari Afrika dibawa ke Brasilia,
dengan banyak variasi meter dupel dan berciri khas kunci-kunci mayor. Merupakan irama dan tarian nasional yang diperlombakan tahunan pada perayaan
karnaval. Berbirama dua dengan gerak-gerak singkopatik dan tempo moderato. Contohnya pada musik populer Batak adalah pada lagu: Tumbarudekdek dan
Nungga Tarhirim.
Universitas Sumatera Utara
75
Irama berikutnya adalah wals waltz, yaitu irama pengiring tari dalam birama 3, yang mulai dibawa pada akhir abad ke-18. Kepesatan perkembangnnya
pada abad ke-19 berada di tangan komponis-komponis Wina, Austria seperti Joseph Warner ataupun Johann Strauss. Contoh irama ini pada musik populer Batak Toba
adalah pada lagu: Lisoi, Nasonang Do Hita Nadua, Untte Malau. Bossanova adalah termasuk irama jazz khas Amerika Latin, yang biasa juga
digunakan mengiringi tari. Disebut juga dansa asmara the dance of love, irama ini termasuk paling digemari pada dasawarsa 1960-an. Sebuah lagu populer yang
dikenal luas di Indonesia, dinyanyikan Judy Garland berjudul Blame it on Bossanova. Di dalam musik populer Batak Toba contohnya pada lagu Lontung
Sisia Marina. Perkembangan musik populer di Indonesia memiliki kergaman. Keragaman
itu terjadi akibat pesatnya perkembangan music, baik sari penciptaan lagu-lagu baru, penemuan gaya yang unik dan cara pembawaan, baik vocal maupun
instrumental yang sangat khas. Salah satu elemen penting dalam menandai keragaman music pupuler adalh
instrument. Banyak jenis musik popular di Indonesia memiliki kekhasan dalam perangkat alat-alat musik. Baik jenis musik yang bersumber dari asli daerah, yang
mendapatkan pengaruh dari luar budayanya luar tradisi setempat, amupun yang mengikuti jenis standard pop Internasional. Dalam konteks itu, sebuah atau
seperangkat instrument musik sering kali menjadi penanda dan lebih di tonjolkan daripada instrument musik yang lain. Dalam penyajiannya musik popular terutama
berfungsi sebagai pengiring penyanyi. Sebagai musik pengiring musik popular memiliki berbagai variasi dalam formasi alat musiknya, baik alat musik akustik
tanpa mengunakan tenaga listrik maupun elektronik dengan menggunakan tenaga
Universitas Sumatera Utara
76
listrik. Secara sedrhana formasi instrumentasi dapat dikategorikan sebagai berikut : 1. Formasi Alat musik Tunggal
Alat ini terdiri atas sebuah gitar atau keyboard saja. 2. Formasi Dua Alat Musik
Kedua alat musik itu bisa merupakan alat musik melodis atau harmonis tetpi dalam perenannya alat musik yang satu memainkan melodi, sedamgkan yang
lainnya mem iringan memainkan iringan harmoni 3. Formasi Tiga Alat Musik
Ketiga alat musik bisa merupakan instrument melodis atau harmonis. Namun seringkali ketiganya merupakan kombinasi dua instrument melodis harmonis
dan sebuah alat musik ritmis instrument yang khusus digunakan untuk memainkan pola ritme, misalnya gendang atau alat musik perkusi lainnya.
3. Formasi Combo atau Band Sekarang formasi seperti ini seringkali terdiri dari satu atau dus gitar elektik, satu
bas elektik, satu set drum, dan dengan atau tanpa keyboard. 4. Formasi Big Band
Formasi ini terdiri dari perangkat combo ditambah sengan beberapa alat music tiup, minimal satu terompet, satu terombon dan satu saksofon. Selain itu
ditambah pula dengan seperangkat alat perkusi, misalnya conga, tamborin, bongo, dan lain-lain.
5. Formasi Orkes Formasi seperti ini terdiri dari sejumlah besar instrument dalam kelompok alat-
alat musik gesek string section, kelompok alat musik tiup bras section dan horn section,serta kelompok alat-lat musik perkusi percussion section dengan
Universitas Sumatera Utara
77
atau tanpa combo. Biasanya formasi ini di pimpin oleh seorang pengubah kondaktor.
Salah satu perangkat teknologi yang paling banyak digunakakn dalam musik popular adalah intrumen keyboard. Intrumen ini mempunayai tuts atau kunci-jujur.
Musik rakyat dari satu masyarakat tertentu dapat berkembang menjadi musik popular. Maksudnya, pendengar atau penikmatnya tidak hanya dari kalangan
masyarakat tempat musik berasal, tetapi bisa meluas melalui penyebaran media komunikasi massa. Dalam perkembangannya, musik yang muncul di berbagai
Negara turut memberi sumbangan besar dalam menghasilkan berbagai jenis irama musik popular. Adakalanya sutu jenis musik tertentu disenangi pendengar dalam
kurun waktu tertentu, lalu gaya tersebut ditiru atau diikuti oleh pemusik-pemusik lain atau produser rekaman. Produser perusahaan rekaman sering mendorong
mendorong pemusik untuk menciptakan lagu-lagu dengan gaya yang sedang digemari. Dengan bantuan media komukasi massa suatu jenis musik popular
mampu menyebar keluar dari komunitas atau negaranya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa penggemar dan pencipta lagu dengan gaya tersebut sudah
meluas, sekalipun bahasa teks lagunya kadang tidak dimengerti. Penggemar sering tak begitu peduli dengan teks tetapi lebih peduli dengan iramanya.
Dalam perkembangannya, ada musik popular Indonesia Yang muncul akibat terjadinya kontak budaya antar kelompok masyarakat. Ada musik popular
yang bersumber dari musik rakyat tertentu, bebrapa mendapat pengaruh langsung dari sumber asli. Ini terjadi akibat kontak budaya, kontak budaya dapat terjadi
melalui jalur perdagangan, penyebaran agama atau juga kolonialisme penjajahan. Pengaruh musik mancanegara juga masuk melalui media rekaman audio
atau film, dan secara teknis pemusik Indonesia sudah memiliki dasar yang memadai
Universitas Sumatera Utara
78
dalam bermain alat musik barat. Pemusik Indonesia memainkan musik-musik mancanegara melalui pembentukan musik vocal,orkes atau band. Tradisi
memainkan musik-musik polpuler manca Negara dalam konteks kebutuhan acara- acara bersifat social dan pertunjukan terus bertahan sampai sekarang.
2.10.3 Periodesasi Lagu Populer Batak Toba