c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat Faktor timbulnya minat menurut Crow and Crow 1982 tediri dari:
1 Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini
dapat membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang
menantang. 2 Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri
dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat
untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman. 3 Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan
emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat
menghilangkan minat seseorang.
2. Belajar
Pengertian Belajar Dalam arti luas belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya Slameto, 1995:2. Menurut Hilgard dalam buku Theories of Learning
: Learning is the process by which an activity organites or is changed
through reacting to an ecountered situation, provided that the PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
characteristics of the change in activity cannot be explained on the basis of native response tendencies, maturation, or temporary states of
the organism e.q. fatique, drugs, etc .
Belajar adalah proses dimana tingkah laku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan Ahmadi, 1991:120.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar dalam arti luas adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dalam lingkungan. Sedangkan belajar dalam arti sempit yaitu
suatu usaha untuk menguasai materi ilmu pengetahuan yang diperoleh dari guru.
3. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Menurut Dewa Ketut 1988:51, prestasi adalah merupakan suatu
bukti keberhasilan usaha yang dicapai, sedangkan tes prestasi adalah tes yang mengukur prestasi achievement test yang dimaksudkan
sebagai alat untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar learning . Menurut Syah 1997:141, prestasi belajar
merupakan taraf keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari
hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
menurut Syah 1997:132 dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1 Faktor internal faktor dari dalam diri siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis bersifat jasmaniah dan aspek
psikologis bersifat rohaniah . a Aspek fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-
sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
b Aspek psikologis Faktor yang termasuk aspek psikologis yang dipandang
esensial dan dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa adalah: intelegensi siswa, sikap
siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi siswa motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik .
2 Faktor eksternal faktor dari luar siswa Faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a Lingkungan sosial Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, staf administrasi,
dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Yang termasuk dalam lingkungan sosial
siswa adalah masyarakat, tetangga, dan juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut.
b Lingkungan non sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah
gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar
yang digunakan siswa. Faktor-faktor non sosial ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
c Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf
keberhasilan siswa yang bersangkutan. Menurut Roestiyah 1982:159, faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi yaitu : 1. faktor internal, ialah faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri.
Seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan sebagainya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. faktor eksternal, ialah faktor yang datang dari luar diri si anak. Seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan dan
sebagainya. Menurut Mahmud 1990:87, faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi akademik yaitu :
1. Status sosial ekonomi orang tua. Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap prestasi
akademik ialah status sosial ekonomi orang tua. Remaja-remaja yang status sosial ekonomi orang tuanya baik, menunjukkan nilai
yang lebih tinggi dalam tes kemampuan akademik, dalam tes hasil belajar, dan dalam lamanya bersekolah ketimbang mereka yang
status sosial
ekonomi orang
tuanya rendah,
kurang menguntungkan, atau miskin.
2. Perbedaan-perbedaan sosial
ekonomi dalam
kemampuan intelektual dan motivasi.
Salah satu alasan bahwa latar belakang keluarga itu berkait dengan prestasi akademik ialah bahwa anak-anak dari lapisan sosial
ekonomi rendah
mungkin sekali
masuk sekolah
dengan berbekalkan nilai rendah yang ditunjukkan melalui tes kemampuan
akademik dasar. Perbedaan-perbedaan yang ada disebabkan baik oleh faktor keturunan maupun oleh faktor lingkungan. Orang dari
lapisan menengah pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi ketimbang orang dari lapisan bawah, dan
keuntungan ini diteruskan kepada anak-anaknya baik melalui keturunan maupun lewat nasib baik karena dididik dalam kondisi
lingkungan yang lebih baik. 3. Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kesempatan.
Bukan hanya perbedaan kemampuan dan motivasi saja yang menyebabkan berbeda-bedanya prestasi akademik di sekolah,
tetapi juga faktor lingkungan. Remaja-remaja yang berasal dari latar
belakang sosial
ekonomi yang
tidak menguntungkan
menghadapi problem-problem finansial sehingga tidak mempunyai kesempatan
untuk melanjutkan
sekolah, dengan
demikian membatasi keinginan untuk lebih maju.
4. Status Sosial ekonomi