70
C. Pembahasan 1. Pengaruh Fasilitas Belajar yang Disediakan oleh Orang Tua terhadap
Hubungan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa.
Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh fasilitas belajar yang disediakan oleh orang tua terhadap hubungan minat belajar siswa dengan
prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi ρ = 0,766 lebih
besar dari α = 0,05.
Deskripsi minat belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki minat belajar yang tinggi sampai sangat tinggi
74 siswa atau 74. Minat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu
dan merasa senang mempelajari materi itu Winkel, 1987:105. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mempunyai keinginan, perasaan tertarik
dan perasaan suka untuk belajar. Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
dikategorikan memiliki prestasi belajar yang tinggi 51 siswa atau 51. Menurut Syah 1997:141, prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan
murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran
tertentu. Hal tersebut tercermin dari nilai raport semester 2 kelas X dan XI.
71
Deskripsi data mengenai fasilitas belajar yang disediakan oleh orang tua menunjukkan sebagian besar siswa memiliki fasilitas belajar yang
mendukung sampai sangat mendukung 70 siswa atau 70. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki fasilitas belajar yang
mendukung, namun hal itu tidak berdampak memperkuat hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
Hasil temuan
ini tidak
sejalan dengan
hasil penelitian
abdulsyani,1994, yang menyatakan bahwa fasilitas belajar yang memadai dapat meningkatkan minat belajar.
Hasil penelitian yang bertentangan dengan bukti empiris dan tinjauan teoritis ini tentu perlu digali. Fasilitas belajar yang disediakan oleh orang tua
ternyata tidak berpengaruh terhadap hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, diduga ada faktor lain yang
lebih dominan mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor yang berpengaruh bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal selain minat
belajar siswa dan fasilitas belajar yang disediakan oleh orang tua. Faktor- faktor tersebut antara lain 1 faktor internal faktor dari dalam diri siswa
yang meliputi aspek fisiologis misalnya kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot dan aspek psikologis misalnya intelegensi siswa, sikap siswa,
bakat siswa, motivasi siswa, 2 faktor eksternal faktor dari luar siswa yang terdiri dari tiga macam yaitu faktor lingkungan sosial misalnya masyarakat,
72
tetangga, dan juga teman-teman sepermainan; faktor lingkungan non sosial misalnya gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan
letaknya; faktor pendekatan belajar misalnya strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran Syah, 1997:132. Keadaan sosio-ekonomis keluarga yang baik dapat menciptakan
kondisi siswa yang menghambat dalam belajar; siswa berpikir: “mengapa belajar rajin, semua kebutuhan toh akan dipenuhi”. Sebaliknya siswa yang
berasal dari lingkungan yang lemah ekonominya kerap jauh lebih rajin; namun ada pula siswa yang merasa minder bila belajar bersama dengan anak-
anak yang kaya Winkel, 1983:32. Terpenuhinya fasilitas belajar yang lengkap dapat menumbuhkan
minat belajar siswa. Namun, fasilitas belajar yang lengkap tidak menjamin prestasi belajar siswa akan menjadi baik, tergantung bagaimana siswa
memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengembangkan minat dan potensi siswa dalam belajar. Bagi siswa yang fasilitas belajarnya kurang, dapat
memiliki prestasi belajar yang baik, apabila siswa tersebut mau berusaha untuk terus belajar dan menggali pengetahuannya.
Hasil penelitian yang dilaksanakan di India, Chile, Iran, dan Thailand yang dilaporkan oleh Thorndike menjelaskan bahwa latar belakang keluarga
itu dapat menjelaskan perubahan prestasi belajar antara 1,5 sampai 8,7. Jika dikontrol dengan indikator-indikator yang berasal dari sekolah seperti
73
kualitas pengajaran, fasilitas sekolah, jumlah siswa dalam kelas dan sebagainya, hasil tes menunjukkan sumbangan latar belakang keluarga itu
tidaksignifikanhttp:pakguruonline.pendidikan.netbuku_tua_pakguru_dasar _kpdd_162.html.
2. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Hubungan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa.
Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap hubungan minat belajar siswa dengan prestasi
belajar siswa. Hal ini didukung oleh perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi
ρ = 0,410 lebih besar dari α = 0,05. Deskripsi minat belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa dikategorikan memiliki minat belajar yang tinggi sampai sangat tinggi 74 siswa atau 74. Minat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang
menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu Winkel, 1987:105. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa siswa mempunyai keinginan, perasaan tertarik dan perasaan suka untuk belajar.
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki prestasi belajar yang tinggi 51 siswa atau 51.
Menurut Syah 1997:141, prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan
74
murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran
tertentu. Hal tersebut tercermin dari nilai raport semester 2 kelas X dan XI. Deskripsi data mengenai tingkat pendidikan orang tua menunjukkan
sebagian besar orang tua siswa baik ayah maupun ibu 92 berpendidikan tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua
siswa berpendidikan tinggi, maka hal itu tidak berdampak memperkuat hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
Hasil temuan ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Henderson dan Mapp, 2002, yang menyatakan bahwa pendidikan orang tua secara langsung
dan tidak langsung berpengaruh terhadap prestasi anak. Yang lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar anak sebetulnya adalah keterlibatan
orang tua dalam proses belajar anak. Sebagaimana yang disampaikan dalam hasil-hasil penelitian membuktikan bahwa keterlibatan orang tua dalam
pendidikan anak berhubungan dengan prestasi anak. Hal ini dipertegas oleh Mahmud 1990:87 yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang paling
berpengaruh terhadap prestasi akademik ialah status sosial ekonomi orang tua. Hasil penelitian yang bertentangan dengan bukti empiris dan tinjauan
teoritis ini tentu perlu digali. Tingkat pendidikan orang tua ternyata tidak berpengaruh terhadap hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi
belajar siswa. Oleh karena itu, diduga ada faktor lain yang lebih dominan
75
mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor yang berpengaruh bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal selain minat belajar siswa
dan tingkat pendidikan orang tua. Faktor-faktor tersebut antara lain 1 faktor internal faktor dari dalam diri siswa yang meliputi aspek fisiologis
misalnya kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot dan aspek psikologis misalnya intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, motivasi
siswa, 2 faktor eksternal faktor dari luar siswa yang terdiri dari tiga macam yaitu faktor lingkungan sosial misalnya masyarakat, tetangga, dan
juga teman-teman sepermainan; faktor lingkungan non sosial misalnya gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya; faktor
pendekatan belajar misalnya strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran Syah, 1997:132.
Keadaan sosio-ekonomis keluarga yang baik dapat menciptakan kondisi siswa yang menghambat dalam belajar; siswa berpikir: “mengapa belajar
rajin, semua kebutuhan toh akan dipenuhi”. Sebaliknya siswa yang berasal dari lingkungan yang lemah ekonominya kerap jauh lebih rajin; namun ada
pula siswa yang merasa minder bila belajar bersama dengan anak-anak yang kaya Winkel, 1983:32.
Orang tua yang berpendidikan tinggi tidak menjamin prestasi belajar siswa akan baik, tergantung pada kesadaran orang tua untuk memperhatikan
perkembangan belajar siswa. Orang tua diharapkan menjadi motivator dalam
76
kegiatan belajar siswa. Bagi siswa yang orang tuanya berpendidikan rendah, dapat memiliki prestasi yang baik, apabila siswa tersebut mempunyai minat
belajar dalam dirinya. Hasil penelitian yang dilaksanakan di India, Chile, Iran, dan Thailand
yang dilaporkan oleh Thorndike menjelaskan bahwa latar belakang keluarga itu dapat menjelaskan perubahan prestasi belajar antara 1,5 sampai 8,7.
Jika dikontrol dengan indikator-indikator yang berasal dari sekolah seperti kualitas pengajaran, fasilitas sekolah, jumlah siswa dalam kelas dan
sebagainya, hasil tes menunjukkan sumbangan latar belakang keluarga itu tidaksignifikanhttp:pakguruonline.pendidikan.netbuku_tua_pakguru_dasar
_kpdd_162.html.
3. Pengaruh Tingkat Pendapatan Orang Tua terhadap Hubungan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa.
Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap hubungan minat belajar siswa dengan prestasi
belajar siswa. Hal ini didukung oleh perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi ρ = 0,603 lebih besar dari α = 0,05.
Deskripsi minat belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki minat belajar yang tinggi sampai sangat tinggi
74 siswa atau 74. Minat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang
77
menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu Winkel, 1987:105. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa siswa mempunyai keinginan, perasaan tertarik dan perasaan suka untuk belajar.
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki prestasi belajar yang tinggi 51 siswa atau 51.
Menurut Syah 1997:141, prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dinyatakan dalam
bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Hal tersebut tercermin dari nilai raport semester 2 kelas X dan XI.
Deskripsi data mengenai tingkat pendapatan orang tua menunjukkan sebagian
besar orang
tua siswa
baik ayah
maupun ibu
69,10 berpendapatan rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian
besar orang tua siswa berpendapatan rendah, maka hal itu tidak berdampak memperkuat hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar
siswa. Hasil temuan ini tidak sejalan dengan hasil penelitian W.A. Gerungan
1978:82 menyatakan bahwa dengan perekonomian yang cukup, maka lingkungan material yang dihadapi anak dalam keluarganya akan lebih luas. Ia
akan mendapatkan kesempatan yang lebih luas dalam mengembangkan berbagai kesempatan yang tidak dapat ia kembangkan apabila tidak ada alat-
78
alatnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan pendapatan orang tua yang memadai dapat meningkatkan aktivitas belajar melalui berbagai cara
yang menumbuhkan minat sehingga dapat mencapai prestasi yang tinggi. Hasil penelitian yang bertentangan dengan bukti empiris dan tinjauan
teoritis ini tentu perlu digali. Tingkat pendapatan orang tua ternyata tidak berpengaruh terhadap hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi
belajar siswa. Oleh karena itu, diduga ada faktor lain yang lebih dominan mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor yang berpengaruh
bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal selain minat belajar siswa dan tingkat pendapatan orang tua. Faktor-faktor tersebut antara lain 1 faktor
internal faktor dari dalam diri siswa yang meliputi aspek fisiologis misalnya kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot dan aspek
psikologis misalnya intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, motivasi siswa, 2 faktor eksternal faktor dari luar siswa yang terdiri dari tiga
macam yaitu faktor lingkungan sosial misalnya masyarakat, tetangga, dan juga teman-teman sepermainan; faktor lingkungan non sosial misalnya
gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya; faktor pendekatan belajar misalnya strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran Syah, 1997:132. Keadaan sosio-ekonomis keluarga yang baik dapat menciptakan kondisi
siswa yang
menghambat dalam
belajar; siswa
berpikir: “mengapa
79
belajar rajin, semua kebutuhan toh akan dipenuhi”. Sebaliknya siswa yang berasal dari lingkungan yang lemah ekonominya kerap jauh lebih rajin;
namun ada pula siswa yang merasa minder bila belajar bersama dengan anak- anak yang kaya Winkel, 1983:32.
Orang tua yang berpendapatan tinggi dianggap bisa memenuhi segala kebutuhan pendidikan siswa. Namun, orang tua yang berpendapatan tinggi
tidak menjamin prestasi belajar siswa akan baik. Bagi siswa yang orang tuanya berpendapatan rendah, dapat memiliki prestasi yang baik, apabila
orang tua mempunyai kesadaran untuk memberi dorongan dan motivasi kepada siswa. Selain itu siswa juga harus mempunyai kemauan untuk belajar.
Hasil penelitian yang dilaksanakan di India, Chile, Iran, dan Thailand yang dilaporkan oleh Thorndike menjelaskan bahwa latar belakang keluarga
itu dapat menjelaskan perubahan prestasi belajar antara 1,5 sampai 8,7. Jika dikontrol dengan indikator-indikator yang berasal dari sekolah seperti
kualitas pengajaran, fasilitas sekolah, jumlah siswa dalam kelas dan sebagainya, hasil tes menunjukkan sumbangan latar belakang keluarga itu
tidaksignifikanhttp:pakguruonline.pendidikan.netbuku_tua_pakguru_dasar _kpdd_162.html.
80
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN