76
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahsan dapat disimpulkan mengenai karakteristik psikografis dan demografis pengguna mobile phone Blackberry,
hubungan antara strategi marketing new luxury menurut persepsi konsumen dengan perilaku trading up, dan pengaruh emotional benefit terhadap perilaku
trading up . Hasilnya adalah sebagai berikut :
1. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa karakteristik psikografis
mayoritas adalah actualizers dengan persentase 60,90 atau 62 orang. Bagi actualizers dengan menggunakan Blackberry dapat menunjukkan
citra diri , dan karakter mereka. Sedangkan karakteristik demografisnya adalah: berdasarkan usia 38,2 atau 39 orang berusia 22 tahun,
berdasarkan jenis kelamin 62,70 atau 64 orang adalah perempuan, dan berdasarkan uang saku penghasilan per bulan 36,20 atau 37 orang
berpenghasilan Rp 501.000 - Rp 1.000.000. 2.
Hasil analisis hubungan menunjukkan, bahwa ada hubungan yang signifikan antara strategi marketing new luxury menurut persepsi
konsumen dengan perilaku trading up dengan tingkat kesalahan sebesar 0.000. Hal ini berarti konsumen, dalam hal ini mahasiswa mudah
dipengaruhi pengaruh dari luar. Bahwa implementasi strategi marketing yang dijalankan perusahaan lewat pencitraan mampu membuat mahasiswa
menangkap image tertenntu sehingga merangsang mereka melakukan trading up
. Ada pergeseran pemaknaan dan penggunaan mobile phone,
77 bahwa produk yang seharusnya dimanfaatkan fungsinya berubah menjadi
simbol emosional bagi mahasiswa yang membawa serta citra diri dari pengguna atau karakteristik merek itu sendiri. Schiffman dan Kanuk
2007 menyebutkan bahwa apa yang kelihatannya tidak rasional bagi pengamat dari luar mungkin benar-benar rasional dalam konteks
psikologis konsumen itu sendiri. 3.
Dari pengolahan data dengan regresi linier sederhana diperoleh nilai a sebesar 0.372 dan nilai b sebesar 0.586. Untuk uji signifikansi dibuktikan
dengan membandingkan t
hitung
dan t
tabel
. Nilai t
hitung
sebesar 6.362 dan t
tabel
sebesar 1.980, t
hitung
t
tabel
, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara
emotional benefit terhadap perilaku trading up. Konsumen yang motif
emosinya kuat cenderung berperilaku mencari emotional benefit saat penggunaan. Dapat dilihat bahwa ada konsistensi antara motif saat
pembelian pembentuk perilaku trading up dengan sikap dalam penggunaan yang mencari emotional benefit.
B. SARAN