Perumusan Hipotesis LANDASAN TEORI

30 emotional benefit dapat menjadi peluang sekaligus bumerang dalam meraih dan mempertahankan konsumen.

P. Perumusan Hipotesis

Penelitian ini digunakan untuk mengulas deskripsi dan sebab akibat sebuah proses trading up karena sebuah implementasi dari strategi pemasaran. Hipotesis merupakan jawaban sementara mengenai masalah yang akan diteliti dan merupakan pertanyaan yang perlu diuji kebenarannya. Hipotesis dapat pula diartikan sebagai jawaban sementara dari penelitian sampai dibuktikan melalui data terkumpul. Hipotesis penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk rumusan masalah pertama penelitian ini mengajukan hipotesis deskriptif bahwa : H 1 : pengguna mobile phone merk Blackberry dilihat dari karakteristik psikografi adalah actualizers, sedangkan dilihat dari karakteristik demografi adalah wanita. 2. Perkembangan teknologi memberikan pengaruh pada perilaku konsumsi, sehingga terjadi proses perubahan perilaku pembelian dan akan pencarian emotional benefit yang cukup besar. Konsumen tidak lagi hanya mengutamakan functional benefit tetapi juga emotional benefit yang akan memberikan mereka value added dan self image dalam perilaku penggunaan. Saat terjadi perubahan perilaku atas sebuah kebutuhan baru karena motif emosional guna memenuhi keinginan mereka untuk produk yang dianggap lebih premium, maka konsumen sedang melakukan trading up yang sedikit banyak dikarenakan oleh Strategi Marketing New Luxury Product dengan mengeluarkan produk-produk premium yang dapat mengikat konsumen secar emosional. . Strategi Marketing New Luxury 31 Product diciptakan untuk menggarap pasar dan segmen khusus dimana high service menjadi tujuan utama dari strategi ini. Beberapa hal implementasi dari strategi-strategi marketing untuk produk new luxury yang dirasakan konsumen dilakukan perusahaan antara lain : 1. Connecting with your consumers Meliputi hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Indikatornya adalah layanan khusus bagi pengguna Blackberry. Dalam hal ini adalah layanan Blackberry Messanger BBM. Pengguna Blackberry dapat memanfaatkan fitur ini untuk chatting antar sesama pengguna Blackberry. 2. Show the individual styles Luxury Product yang ditawarkan akan tepat sasaran jika mampu menunjukkan prestige yang bisa didapat konsumen sebagai pengguna merek tersebut. Maka indikator yang digunakan adalah image unik dan up to date yang ada dalam diri pengguna Blackberry. 3. The exclusivity sell Membuat produk yang limited, sehingga menjadi eksklusif. 4. Carring Membuat produk yang dapat membuat konsumen merasa senang dan memberi hiburan. Pengguna Blackberry dapat menikmati fitur seperti chatting lewat Blackberry Messanger BBM atau lewat Yahoo Messanger, browsing , dan games. 5. Transform your costumer Menyadari segmen yang digarap, produk dan merek yang dibeli biasanya bukan merupakan tujuan akhir. Maka indikator yang 32 digunakan adalah menjadikan pengguna Blackberry sebagai generasi yang terbuka terhadap teknologi dan semua aplikasinya, sehingga mengesankan mereka menjadi generasi yang selangkah lebih maju. 6. Versatility and capacity Keragaman fungsi versality meliputi kemudahan akses, kemudahan aplikasi, kemudahan pencarian software penunjang. Sedangkan kapasitas memory capacity yang dimaksud adalah ketersediaan memory eksternal. Hipotesis yang ingin diuji bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yaitu strategi marketing new luxury product dengan perilaku trading up. Dari uraian di atas, penulis mencoba membuat hipotesis sebagai berikut : H 2 : Ada hubungan positif antara Strategi Marketing New Luxury Product dengan perilaku trading up di kalangan mahasiswa pengguna mobile phone Blackberry. 3. Dari rumusan masalah ketiga yaitu: Apakah persepsi terhadap emotional benefit dapat mempengaruhi perilaku trading up terhadap Blackberry? Berdasarkan teori pendukung yang telah dijabarkan, maka hipotesis untuk rumusan masalah kedua adalah bahwa persepsi terhadap emotional benefit dapat mempengaruhi perilaku trading up terhadap Blackberry. H 3 : persepsi terhadap emotional benefit berpengaruh positif pada perilaku trading up terhadap Blackberry Gambar II.1 Kaitan Karakteristik Konsumen, Strategi Marketing New Luxury, Perilaku Trading Up, Penggunaan Mobile Phone Merek Blackberry 33 Dalam penelitian ini, peneliti mengamati konsumen mahasiswa. Peneliti akan menguji hubungan Strategi Marketing New Luxury Product yang mempengaruhi perilaku mahasiswa dalam melakukan perilaku trading up dengan membeli personal product yaitu mobile phone Blackberry. Setelah melihat hubungan tersebut peneliti mengidentifikasi pola hubungan relasi perilaku trading up yang dilakukan dalam pembelian, dengan manfaat yang dicari oleh mahasiswa selama penggunaan. Mahasiswa merupakan salah satu segmen yang memiliki kekhasan perilaku, lingkungan, motivasi, persepsi yang terangkum dalam karakteristik demografis dan psikografis. Karakteristik demografis merupakan keadaan statis latar belakang konsumen, dan karakteristik psikografis yang terdiri dari outdoors enthuisiasts petualang, couch potatoes penggemar acara tv, dan actualizers . Dalam penelitian ini akan melihat karakteristik yang akan digunakan untuk menjelaskan perilaku trading up yang dilakukan remaja yang dikarenakan Strategi Marketing New Luxury Product, yang berelasi pula dengan perilaku penggunaan yang mengarah pada pencarian emotional benefit . Strategi Marketing New Luxury Perilaku pembelian Trading Up Perilaku penggunaan dengan Emotional Benefit Konsumen Mahasiswa Psikografis Demografis 34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kausal atau konsep sebab akibat, yaitu penelitian terhadap pengujian yang diperoleh berdasarkan adanya sebab akibat yang terjadi pada suatu keadaan dari kesimpulan-kesimpulan empiris merupakan inferensi kesimpulan yang ditarik secara induktif. Selain studi kausal, terdapat pula studi deskriptif yang digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkan subjek dan keterkaitan masalah dalam hal ini adalah mahasiswa dan perilakunya.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Univeritas Sanata Dharma, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Islam Indonesia yang didapatkan secara random dari beberapa universitas yang ada di kota Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Pada penelitian ini telah dilakukan survey rintisan pada bulan Juni 2010 sampai awal Agustus 2010. Dalam survei rintisan tersebut diketahui jumlah populasi yang ada, sehingga setelah diketahui kondisi, jumlah populasi yang ada dapat dilanjutkan tahap selanjutnya, yaitu penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus 2010.

C. Asumsi Penelitian

Sesungguhnya kita memiliki 2 otak, satu yang berpikir otak berpikir dan satu yang merasakan otak emosional. Biasanya, otak berpikir itu kita