Pengujian Hipotesis ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

67 responden memiliki uang sakupenghasilan antara Rp 501.000 - Rp 1.000.000 dengan persentase 36,20 atau 37 orang dan uang saku Rp 500.000 dengan persentase 17.60 atau 18 orang. Jika kita lihat dari tabel di atas, semakin banyak uang sakupenghasilan mereka tidak paralel dengan penggunaan Blackberry yang harga dari produk serta biaya bulanan untuk menggunakan produk tersebut di atas rata-rata. Seharusnya konsumen yang membeli Blackberry adalah konsumen yang memiliki uang sakupenghasilan lebih dari rata-rata, tetapi justru kecenderungan lain yang terlihat seperti tabel di atas. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki uang sakupenghasilan per bulan sedang-sedang saja akan berusaha untuk tetap dapat memiliki produk Blackberry karena terpengaruh oleh trend saat ini.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesis dilakukan untuk melihat hubungan antara Strategi Marketing New Luxury dengan perilaku pembelian trading up, menggunakan korelasi Spearman rank, dan yang kedua melihat apakah tingkat emotional benefit dapat mempengaruhi perilaku trading up dengan menggunakan regresi linier sederhana. 1. Hubungan antara Strategi Marketing New Luxury menurut persepsi konsumen, dengan perilaku trading up Pengujian hipotesis untuk melihat signifikannya hubungan antara strategi marketing new luxury menurut konsumen dengan perilaku trading up. Nilai sig.2-tailed untuk korelasi variabel strategi marketing new luxury didapat angka probabilitas 0,000. Signifikansi 2-tailed 0,000 artinya dari 1000 tingkat pengujian ulang tidak ada yang mengalami kesalahan, sehingga diyakini keseluruhan benar 68 Uji Signifikansi Angka Korelasi Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara strategi marketing new luxury dengan perilaku trading up dalam pembelian mobile phone, adalah sebagai berikut : a. Hipotesis H 2 : Ada hubungan positif antara Strategi Marketing New Luxury Product dengan perilaku trading up di kalangan mahasiswa pengguna mobile phone Blackberry. b. Kriteria Pengujian Untuk menentukan daerah keputusan akan dilihat lewat nilai sig.data, apabila H o diterima bila probabilitas 0,05 dan H a diterima apabila probabilitas 0,05 c. Keputusan Nilai sig.2-tailed untuk korelasi variabel strategi marketing new luxury didapat angka probabilitas 0,000. Maka H a diterima karena 0,000 0,05, yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara strategi marketing new luxury menurut persepsi konsumen dengan perilaku trading up di kalangan mahasiswa pengguna Blackberry. 2. Pengaruh emotional benefit terhadap perilaku trading up Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh emotional benefit terhadap perilaku trading up dalam pembelian mobile phone adalah sebagai berikut : a. Hipotesis H 3 : persepsi terhadap emotional benefit berpengaruh positif pada perilaku trading up terhadap Blackberry 69 b. Menentukan nilai kritis Dimana α = 0,05 tingkat kepercayaan 95 dan degree of freedom sebesar n-1-k, sehingga daerah kritis ditentukan sebagai berikut : t tabel = t 12 ; n-1-k = t 0,025 ; 102-1-1 = t 0,025 ; 100 Maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1,980 c. Menentukan nilai t test Berdasarkan penggunaan taraf signifikan 5 dengan df = 100, maka didapat t tabel sebesar ±1,980 sedangkan dari hasil olah data komputer didapat t hitung seperti tabel di bawah ini Tabel V.7 Hasil Uji t Variabel t hitung sig emotional benefit 6.362 0.000 Sumber : Data primer diolah, 2010 d. Kriteria Pengujian Ho diterima apabila : -t 0,025;100 ≤ t hitung ≤ t 0,025;100 atau tingkat probabilitas 5 Ho ditolak apabila t hitung -t 0,025;100 atau t hitung t 0,025;100 tingkat probabilitas 5 e. Keputusan Nilai t hitung untuk variabel emotional benefit sebesar 6.362 dan p sebesar 0.000. Karena probabilitas lebih kecil dari 5, maka persepsi terhadap 70 emotional benefit berpengaruh positif pada perilaku trading up terhadap Blackberry

D. Pembahasan Korelasi Spearman