7 daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih
jumlah segmen yang dimasuki. Perusahaan harus menargetkan daya tarik segmen di mana perusahaan dapat menghasilkan nilai pelanggan terbesar
dan mempertahankanya sepanjang waktu. 3.
Diferensiasi dan Positioning Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar mana yang dimasuki,
perusahaan harus memutuskan bagaimana mendeferensikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran dan posisi apa yang ingin
ditempatinya dalam segmen tersebut.. Positioning adalah pengaturan suatu produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan,
relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran. Oleh karena itu, pemasar merencanakan posisi yang membedakan produk
mereka dari merk pesaing dan memberi mereka manfaat terbesar dalam target pasar mereka.
B. Konsep Strategi Marketing Mix
Kotler dan Amstrong 2008 menyatakan bahwa bauran pemasaran marketing mix adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang
dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Marketing mix terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan
perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel
yang disebut ”empat P” : Product produk, Price harga, Place tempat, dan Promotion
promosi.
8 1.
Product Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan
kepada pasar sasaran. 2.
Price Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk. 3.
Place Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia
bagi pelanggan sasaran. 4.
Promotion Promosi merupakan aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan
membujuk pelanggan untuk membelinya. Program pemasaran yang efektif memadukan semua elemen bauran pemasaran
marketing mix ke dalam suatu program pemasaran terintegrasi yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran perusahan dengan
menghantarkan nilai bagi konsumen. Marketing mix merupakan sarana taktis perusahaan untuk menentukan positioning yang kuat dalam pasar sasaran.
C. Pengertian Perilaku Konsumen
1. Engel, et al dalam Dharmmesta dan Handoko, 2000 menyatakan sebagai
berikut : Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan-penentuan kegiatan tersebut.
9 2.
American Marketing Association menyatakan sebagai berikut : Perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi,
perilaku, dan kejadian di sekitar kita di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.
Ada tiga ide penting dalam definisi di atas : a.
Perilaku konsumen adalah dinamis, ini berarti bahwa seorang konsumen, serta masyarakat selalu berubah dan bergerak sepanjang
waktu. b.
Hal tersebut melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar.
c. Hal tersebut melibatkan pertukaran.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah sejumlah tindakan-tindakan nyata individu konsumen yang dipengaruhi
faktor kejiwaan psikologis dan faktor luar lainnya eksternal yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang-barang
yang diinginkannya.
D. Teori Perilaku Konsumen