25
mengarah kepada fungsi intelektual. Peneliti memilih membahas determinan bukannya bagian isi karena pada jenjang S1 ini peneliti
baru mendapatkan materi mengenai analisis kuantitatif teknik Klopfer sehingga peneliti lebih menguasai hal tersebut dibandingkan dengan
analisis isi. Selanjutnya peneliti akan melakukan analisis isi dengan membandingkan profil determinan Rorschach antar kelompok secara
kualitatif.
2. Determinan Tes Rorschach
Terdapat empat penggolongan utama determinan Rorschach
menurut Klopfer, dkk 1954:
a. Form F Form F merupakan konsep yang ditentukan hanya
berdasarkan bentuk dari bercak tinta. Color, shading dan movement tidak digunakan untuk menentukan sebuah konsep.
Form F merepresentasikan persepsi yang terbatas dan
miskin, terlepas dari nuansa emosional dan afeksional yang tersirat dari elemen color dan shading dan kekayaan imajinasi yang
mungkin dimiliki individu tersebut. Respon form F yang muncul dengan jumlah yang wajar
diimbangi dengan respon shading, color, dan movement, respon form
F tidak mengindikasikan keterbatasan atau kemiskinan pandangan mengenai dunia. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
26
individu tersebut mampu melihat suatu hal secara adil dan berdasarkan fakta, terlepas dari pengaruh personal. Ketika respon
form F muncul secara dominan di antara respon color dan surface
shading, tetapi respon movement dan mungkin three dimentional
shading muncul secara bebas, hal ini menunjukkan adanya
pembatasan atau penahanan emosi yang relatif tidak peka terhadap dunia luar, sementara individu tetap sadar terhadap nilai-nilai
internal dirinya, kebutuhan dan dorongan. Jika respon form F dominan di antara respon movement, tetapi color dan mungkin
respon surface shading muncul secara bebas, hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran mengenai dorongan internal, sementara
individu tersebut reaktif secara emosional sebagai dampak dari pengaruh lingkungan. Nilai F yang tinggi mengindikasikan
kecenderungan kaku dan obsesif Ogdon, 1984.
b. Movement Movement
merupakan konsep dimana subjek memproyeksikan beberapa tindakan, gerakan maupun kehidupan. Movement dapat
dikenakan pada figur manusia, hewan, objek benda mati dan
bentuk-bentuk abstrak. Terdapat tiga sub kategori dari movement:
i. Human movement H Suatu respon dikatakan human movement M ketika respon
tersebut mengindikasikan seperti aktivitas manusia, ekspresi
27
atau postur. Skor human movement M meliputi aktivitas manusia secara utuh atau hanya aktivitas dari sebagian figur
manusia Aronov, Reznikoff Moreland, 1994. Menurut Klopfer, dkk 1954, konsep M melibatkan tiga
ciri yaitu 1 proyeksi kinestetik, dimana subjek menghidupkan material bercak tinta dengan membaca gerakan yang tidak ada
di dalam bercak tinta dan berimplikasi pada proses imajinasi yang baik; 2 konsep manusia, hal ini menunjukkan
kemampuan untuk melihat dunia seperti orang-orang dan dapat berempati dengan orang lain; 3 persepsi yang dapat
membedakan dan level integrasi yang baik. Respon human movement M menunjukkan level fungsi
ego yang tinggi. Kemampuan imajinasi menunjukkan bahwa subjek memiliki akses yang bebas terhadap aktivitas fantasi,
dimana memiliki kaitan yang baik dengan kenyataan, hal ini mengindikasikan level integrasi emosional yang baik, dimana
ego toleran terhadap impuls primitif dan dapat menjadi sumber dari kreativitas. Nilai M yang tinggi menunjukkan kapasitas
intelektual yang
tinggi, memiliki
kemampuan untuk
membedakan dan mengintegrasikan dalam persepsi dan fungsi kognitif. Sedangkan nilai M yang rendah menunjukkan
kurangnya kemampuan membedakan secara intelektual. Jika individu dengan kemampuan intelektual tinggi, gagal melihat
28
M , hal itu disebabkan kurangnya empati sehingga figur
manusia tidak muncul. Aspek empati dari M menunjukkan adanya kemampuan
yang baik dalam melihat hubungan antar objek, dimana kondisi dan hasil ini menunjukkan integrasi emosi yang baik.
Selanjutnya, kemampuan yang baik dalam melihat realitas eksternal mencerminkan kemampuan yang baik dalam
membedakan, mengintegrasikan, dan persepsi yang akurat menunjukkan tipe respon M yang menunjukkan perkembangan
fungsi ego yang baik. Jika dilihat dari aspek imajinasi, M tinggi menunjukkan
potensi kreatif yang tinggi, creative personality, kemampuan untuk mengintegrasikan impuls atau dorongan dengan cara
mengorganisasikan self dan nilai, dan juga mengintegrasikan pengalaman dalam diri dan realitas eksternal. Sedangkan M
rendah menunjukkan potensi kreatif rendah. Dari aspek inner stability, M
lebih dari 5 menunjukkan kemampuan mengontrol impuls tinggi introversive. Sedangkan nilai M lebih dari 3
menunjukkan kemampuan
mengontrol impuls
tinggi ekstratensive. Jika dilihat dari sistem nilai, nilai M
menunjukkan kemampuan untuk mengontrol perilaku dan penundaan dalam pemenuhan kepuasan. Jika M dan FM
muncul menunjukkan bahwa ego toleran terhadap impuls. Nilai