Metode Analisis Data Kredibilitas

D. Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini mengunakan metode pendekatan induktif umum. Metode pendekatan induktif memungkinkan temuan-temuan penelitian muncul dari keadaan umum, tema-tema dominan dan signifikan yang ada didalam data tanpa mengabaikan hal-hal yang muncul oleh struktur metodologisnya Moleong, 2007. Dalam metode pendekatan induktif terdapat tiga prosedur analisis data. 1. Penempatan teks kasar yang banyak dan bervariasi ke dalam format yang singkat dan berbentuk ikhtisar. 2. Membangun hubungan yang jelas antara tujuan penelitian dengan ihktisar temuan yang akan diperoleh dari data mentah dan untuk memastikan hubungan-hubungan tersebut transparan. 3. Mengembangkan model atau teori tentang strukur fenomena yang ada di dalamnya atau proses yang jelas dalam data mentah. Setalah pengumpulan data mentah, peneliti melakukan prose koding induktif. Prose koding induktif dimulai dengan pembacaan data secara teliti dari pertimbangan makna jamak yang terdapat di dalam data. Langkah berikutnya peneliti mengidentifikasi segmen data yang berisi satuan-satuan makna dan menciptakan label untuk kategori. Peneliti berusaha mengembangkan deskripsi makna awal dari kategori kemudian menuliskan asosiasi, kaitan dan implikasi.

E. Kredibilitas

Kredibilitas data dalam penelitian ini mengunakan teknik member checking. Teknik member checking digunakan sebagai penentu ketepatan atau keakuratan tema kualitatif melalui pengecekan kembali dengan menyampaikan deskripsi yang spesifik atau tema tertentu pada subjek penelitian Creswell, 2009. Member checking tidak berarti mengulang kembali transkrip baku secara keseluruhan, melainkan peneliti mengambil kembali bagian dari fokus penelitian seperti tema-tema tertentu yang menjadi fokus penelitian. Prosedur ini dapat menjadi tindak lanjut dari wawancara dengan memberikan kesempatan bagi subjek untuk mengomentari temuan yang telah disampaikan. 23 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa persiapan. Tahap pertama peneliti mebuat pandua wawancara sesuai dengan tuntutan penelitian yaitu untuk mengetahui makna anak perempuan pada ayah yang tidak memiliki anak laki-laki di suku Batak Toba. Setelah mengalami beberapa revisi pada panduan wawancara yang dilakukan bersama dosen pembimbing, panduan wawancara siap untuk digunakan. Pada tahap kedua peneliti melakukan wawancara kepada ketua adat salah satu marga Batak Toba di regional Yogyakarta dan Jawa Tengah. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh gambaran umum keadaan masyarakat suku Batak toba yang berdomisili di daerah tersebut. Hasil dari wawancara tersbut menunjukkan keberagaman status sosial yang ada pada seluruh masyarakat Batak Toba di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Pada tahap kedua, di samping pembuatan panduan wawancara peneliti mencari informan yang sesuai dengan tujuan penelitiaan. Peneliti mencari informan yang sesuai dengan tujuan penelitian dengan karateristik berikut : ayah yang berasal dari suku Batak Toba, berada pada rentan usia dewasa akhir, dibesarkan dalam latar belakang keluarga Batak Toba, memiliki pasangan yang berasal dari suku Batak Toba, memiliki anak perempuan dan tidak memiliki anak laki-laki. Peneliti sempat mengalami hambatan dalam mencari informan yang sesuai kerateristik. Seorang informan yang sesuai dengan karateristik tidak bersedia untuk membagikan pengalamannya dengan alasan tema dari penelitian dianggap sensitif. Peneliti berusaha mencari informan dengan menghubungi beberapa kelompok marga yang berdomisili di daerah D.I. Yogyakarta dan Semarang. Akhirnya peneliti berhasil mendapatkan tiga informan yang sesuai dengan karateristik. Dua orang informan berdomisili di daerah Yogyakrta dan satu orang informan berdomisili dari daerah Semarang. Pada tahap ketiga peneliti menghubungi masing masing informan untuk meminta kesediannya melakukan wawancara terkait makna anak perempuan pada ayah yang tidak memiliki anak laki-laki pada suku Batak Toba. Peneliti membuat inform consent sebagai bukti kesedian informan melakukan wawancara penelitian. Setelah masing masing informan menyetujui dan menandatangani inform consent peneliti membuat jadwal wawancara pada masing masing informan.

B. Pelaksanaan Penelitian