yang informan sampaikan terkait dengan tujuan penelitian. Proses analisis dilanjutkan dengan membuat table tema kronologis.
Tabel tema kronologis dibuat sesuai dengan kemunculan tema tema dalam urutan wawancara. Setalah tersusun secara kronologis peneliti
menbuat tabel tema analisis. Tabel tema analisis dibuat dengan menganalisis secara mendalam tema tema yang telah disusun pada tabel
tema kronologis. Penyusunan tabel tema analisis dilakukan dengan mengelompokkan tema tema yang memiliki keseragaman pola. Dalam hal
ini peneliti meminta kesedian tiga orang professional untuk melakukan pemerikasaan pada tema tema yang telah tersusun di dalam tabel analisis.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan meminimalisir subjektivitas peneliti Proses pemeriksaan dilakukan dengan memberikan print out tabel
verbatim wawancara, tabel tema kronologis dan tabel tema analisis tiga
informan. Setelah melakukan pemeriksaan oleh tiga orang professional, peneliti melakuakan diskusi bersama tiga orang professional dan kembali
menyususn tabel tema analisis berdasarkan hasi diskusi tersebut. Setalah tabel tema analisis tersusun peneliti membuat tebel tema utama untuk
masing masing informan. Tabel tema utama setiap informan akan digunaka peneliti untuk melakukan analisi pada masing masing informan.
Tabel tema utama tersebut dibuat agar memnudahkan peneliti melihat dan membandingkan makna anak perempuan pada masing masing informan.
E. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui makna anak perempuan pada ayah yang tidak memiliki anak laki laki dalam budaya
Batak Toba. Dalam Haines 2005 makna manusia merupakan sesuatu yang terbuka, memiliki nilai, kepercayaan dan perkembangan. Terkait
dengan hal tersebut, Schwandt 2011 mengatakan makna merupakan gambaran konstruk pada pengalaman individu dan kelompok sosial. Hal
tersebut sejalan dengan apa yang dialami oleh ketiga informan, yaitu setiap informan memaknai anak perempuan yang dimiliki secara subjektif dan
memiliki perbedaan antara infroman satu dan lainnya. Makna tersebut hadir berdasarkan latar belakang masing masing informan.
Makna yang subjektif pada setiap informan terbentuk oleh pengalaman mansing masing informan bersama denga anak perempuan.
Perngalaman tersebut dibentuk oleh pandangan informan pada anak perempuan, perasaan informan pada anak perempuan, perlakuan informan
pada anak perempuan dan harapan informan pada anak perempuan. Berdasarkan empat dimensi diatas peneliti akan menggali makna anak
perempuan pada ayah yang tidak memiliki anak laki-laki pada suku Batak Toba.
ANALISIS INFORMAN
A. Deskripsi Infoman 1 BA
Informan 1 BA adalah seorang ayah yang berasal dari suku Batak Toba. BA lahir di daerah Dolok sanggul, Tapanuli utara dan BA tumbuh
besar di daerah tersebut. Saat berumur 19 tahun BA pindah ke kota Medan untuk mengikuti pendidikan sarjana muda. Pada masa ini BA tinggal di
daerah Yogyakarta. BA berumur 62 tahun dan telah menikah selama 36 tahun. BA telah menetap di kota Yogyakarta sejak tahun 1998. Sebelum
menetap di kota Yogyakarta BA pernah tingal di kota Jakarta dan kota Mojokerto. BA bekerja di sebuah perusahaan swasta kurang lebih tiga
puluh tahun sebagai seorang pegawai dan pada saat ini telah berada pada masa pensiun.
BA memiliki seorang istri berumur 58 tahun yang juga memiliki latar belakang suku Batak Toba. Istri BA bekerja sebagai guru selama 12
tahun setelah itu memilih untuk menjadi ibu rumah tangga. BA memiliki
dua orang anak perempuan. anak perempuan pertama berumur 34 dan anak perempuan kedua berumur 27. Pada saat ini kedua anak perempaun BA
sudah tidak bersama dengan BA. Anak pertama BA telah menikah dan tinggal di kota Jakarta dan anak kedua BA tinggal dan bekerja di kota
Semarang.
1. Pandangan Terhadap Anak Perempuan
Secara umum informan I BA memiliki pandangan positif terhadap anak perempuannya. Terdapat tiga hal yang
mendukung pandangan tersebut. Pertama, BA memandang anak perempuan sebgai anak yang mandiri dan tidka
membebani orang tua. Kedua, BA memandang anak perempuan sebagai anak yang baik. Ketiga, BA memandang
anak perempuan sebagai anak yang perduli. Ketiga sub tema di atas akan dijelaskan pada penjelasan berikut :
a. Anak Perempuan berharga
BA memandang anak perempuan sebagai sesuatu yang berharga. Pandangan berharga pada anak
perempuan muncul disaat BA merasa anak perempuan tidak dapat tergantikam oleh segala hal.
“tulang mencintai kedua anak perempuan tulang, ya hanya mereka yang tulang punya kan, apa lagi yang
tulang banggakan selain mereka, harta apalah dikata,
bisa dicari kan, mereka aja lah boru boru anak anak perempuan kebanggaan tulang
” 608;615
b. Anak Perempuan Anak yang Mandiri
BA memandang anak perempuan sebagai anak yang mandiri. Pandangan tersebut muncul karena anak
perempuannya dapat hidup mandiri dan tidak menjadi tanggungan beban BA. Situasi tersebut dapat dicermati
dari kutipan wawancara berikut : “ya kalu sekarang tulang menerima dengan senang
hati, harapan pada anak laki- laki tulang sudah gak pikirkan itu lagi, kakak-kakak sudah besar-besar yang
pertama sudah berkeluarga yang terakhir ini sudah kerja juga jadi gak ada lagi beban tulang kan dah bisa
hidup mandiri mereka itu
” 81;89
“yang terutama kan dak jadi beban bagi orang tua, itu aja sudah cukup lah, dah gak ada pikiran lagi tulang
buat tulang dapat anak laki ya, penyesalan pun dah lewat, udah tua tulang udah tua nangtulang dak pas
lagilah memikirkan hal itu tertawa
” 578;582
“Yah apa lagi yang mau disesalkan, toh kakak kakak sudah besar besar dah mandiri
” 572;574
“Pertama karena memang mereka membuktikan sama tulang kalu mereka sekarang sudah mandiri
” 687;689
c. Anak Perempuan Anak yang baik
BA memandang anak perempuannya sebagai anak yang patuh pada perintah orang tua. Jika melakukan
kesalahan anak perempuan BA mau mendengarkan teguran yang BA sampaikan. BA memandang anaknya
baik karena ia merasa anak perempunya adalah cerminan dirinya. Anak perempuan menunjukkan sikap
baik dan santun sehingga membuat BA merasa senang dengan keadaan tersebut. Situasi tersebut dapat
dicermati dari kutipan wawancara berikut : “MA itu pendiam jarang buat masalah tapi pernah juga
nilainya merosot di SMA tulang tegor juga, tapi gak pala bertingkah dia, patuh juga dengan tulang dan
nang tulang
” 350;355
“yang tulang tau mereka anak anak yang baik dan patuh sama orang tua
” 635;637
d. Anak Perempuan Anak yang Peduli
BA memandang anak perempuannya sebagai anak yang peduli. Perilaku anak perempuannya yang selalu
membangun interaksi dengan BA membuat ia mendapatkan perhatian dari anak perempuannya. BA
menyampaikan bahwa anak perempuannya selalu
bertanya banyak hal dan ia senang dengan keadaan tersebut. Selain itu anak perempuan merawat BA
dengan menyiapkan kebutuhan BA selesai bekerja. Perilaku tersebut membuat BA merasa senang dan
sayang pada anak perempuannya. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan wawancara berikut :
“Kalo yang buat aku kangen sama JA itu karna dia itu sering tanya Tanya banyak hal, ya walaupun agak
bandel tapi ada perhatiannya sama tulang, memang JA itu mirip mamaknya paling cerewet tertawa
” 662;668
“Kalau si MA ini dia lah paling tenang, gak melawan, yang tulang ingat betul, dia yang siapkan minum tulang
dulu tiap siap kerja tulang, dulu waktu tulang kerja ”
669;679
Berdasarkan empat sub tema diatas dapat diketahui BA memiliki pandangan positf pada anak perempuan. Pandangan
tersebut muncul saat anak perempuan dipandang berharga dibandingkan segala hal. Selai itu BA memandang anak
perempuan dapat hidup mandiri dan tidak membebani BA. Pandangan
lain yang
mendukung adalah
saat anak
perempuannya berlaku baik pada BA dan keluarga. perilaku baik itu diwujudkan dalam kehidupan sehari hari dengan
memperhatikan dan merawat BA.
2. Perasaan Pada anak Perempuan
BA memunculkan perasaan bahagia disaat mendapatkan anak perempuan dalam keluarga. BA juga merasa bahagia
karena sikap anak perempuan yang baik. Selain itu BA merasa bahagia karena anak perempuan sudah mandiri dan tidak
membebani BA. Perasaan bahagia BA pada anak perempuan yang sudah mandiri bersamaan dengan perasaan sedih
ditinggalkan anak perempuan. Hal itu disebabkan anak perempuan yang mandiri sudah tidak tinggal bersama BA dan
hidup terpisah jauh dari BA. Keempat sub tema di atas akan dijelaskan pada penjelasan berikut :
a. Perasaan Bahagia saat Kehadiran Anak Perempuan
BA merasa bahagia mendapatkan anak perempun dalam keluarganya. Keadan tersebut membuat BA
memberikan perhatian
dan mendidik
anak permempuanya dengan senang hati. BA juga berusaha
memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh anak perempuannya. BA mengatakan bahwa segala bentuk
usahanya tersebut merupakan bentuk cinta kepada anak perempuannya. Situasi tersebut dapat dicermati dari
kutipan wawancara berikut : “Ya senang tulang sekeluarga waktu kakak JA lahir
namanya anak pertama pasti senang ”
93;95
“Tulang sekelurga senang lahir kakak kedua waktu itu memang tulang pas lagi dinas di Sorong jadi gak bias
lihat langsung kakak MA lahir, ya perasaan tulang bahagia mendapatkan boru tulang yang kedua ini
” 98;104
“Tulang merasa kakak kakak adalah boru anak perempuan kesayangan tulang, mereka mampu
membuat tulang bangga dan bahagia dalam selama tulang hidup, yang tulang tau mereka anak anak yang
baik dan patuh sama orang tua
” 630;637
b. Perasaan Bahagia saat Anak Perempuan Bersikap
Baik
BA merasa bangga dan bahagia karena sikap baik dan patuh yang dilakukan anak perempuan. Perasa itu
membuat BA menyayangi anak perempuannya. Perilaku
anak perempuan
dianggap dapat
mencerminkan BA sebagai seorang ayah yang baik. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan wawancara
berikut : “Tulang merasa kakak kakak adalah boru anak
perempuan kesayangan tulang, mereka mampu membuat tulang bangga dan bahagia dalam selama
tulang hidup, yang tulang tau mereka anak anak yang baik dan patuh sama orang tua
” 630;637
“tulang bangga lah, apa lagi kalau orang tau itu boru boru anak perempuan tulang, yakan seperti dibilang
anak adalah cerminan orang tuanya, anak anak tulang
baik dan santun yang pasti senang adalah tulang sebagai orang tuanya
” 640;647
c. Perasaan Bahagia saat Anak Perempuan sudah
mandiri
BA merasa bahagia disaat anak perempuan sudah menjadi mandiri dan tidak menjadi bebanan. Perasaan
bahagia tersebut membuat BA tidak memikirkan lagi kehadiran anak laki-laki. Anak perempuan yang mandiri
membuat BA menerima keadaan dengan senang dan bangga. BA menunjukan kebahagiaan dengan tidak
menyesal atas kehaidran anak perempuan dalam keluarga. Situasi tersebut dapat dicermati dari pernytaan
wawancara berikut : “ya kalu sekarang tulang menerima dengan senang
hati, harapan pada anak laki- laki tulang sudah gak pikirkan itu lagi, kakak-kakak sudah besar-besar yang
pertama sudah berkeluarga yang terakhir ini sudah kerja juga jadi gak ada lagi beban tulang kan dah bisa
hidup mandiri mereka itu
” 81;89
“tapi Tulang gak menyesal lah boru-boru Tulang sudah mandiri dak lagi beban sama Tulang, ya mungkin
bisalah tulang berbangga sama kakak-kakak itu ”
113;117
“kakak kakak mandiri saja sudah membuat tulang bahagia, sudah tidak menjadi pikiran buat tulang lagi
gak hadir anak laki-laki dikeluarga tulang ”
144;148 “Yah apa lagi yang mau disesalkan, toh kakak kakak
sudah besar besar dah mandiri ”
572;574 “yang terutama kan dak jadi beban bagi orang tua, itu
aja sudah cukup lah, dah gak ada pikiran lagi tulang buat tulang dapat anak laki ya
” 578;582
d. Perasaan Sedih saat Ditinggal Anak Perempuan
Pada saat ini BA merasa kesepian karena anak perempuannya sudah tidak tinggal bersamanya. BA
memunculkan perasaan
kangen dengan
anak perempuannya jika mengingat keadaan saat ia masih
tinggal bersama anak perempuannya. Ingatan BA pada Perhatian dan perlakuan anak perempuan membuat ia
merasa sedih. Perasaan sedih itu muncul karena ia tidak mendapatkan perhatian dan perlakuan yang sama pada
saat ini. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan wawancara berikut :
“Ya semenjak kakak kakak pindah tulang merasa sepi aja, dulu masih ada ribut ribut mereka tulang dengar
tertawa ”
651;654
“kadang tulang kangen juga liat mereka, lama mereka sudah gak kunjung tulang, menjelang natal ini lah
paling mereka datang ”
655;658
Berdasarkan empat sub tema diatas dapat diketahui BA merasa bahagia saat mendapatkan anak perempuan dalam
keluarga. Perasaan bahagia itu diwujudkan dengan merawat dan mendidik anak perempuan. Selain itu BA menunjukkan
cinta pada anak perempuannya dengan memenuhi kebutuhan anak perempuan. Didikan BA membuat anak perempuannya
bersikap baik dan patuh. Didikan BA juga membuat anak perempuan dapat menjadi anak yang mandiri. Keadaan anak
perempuan pada saat ini membuat BA merasa bahagia akan tetapi BA juga merasa sedih karena ia tidak dapat berkumpul
dengan anak perempuan. perasaan sedih muncul disaat BA tidak lagi memperoleh perhatian dan perlakuan dari anak
perempuan yang sudah tidak tinggal bersama BA.
3. Perlakuan Terhadap Anak Perempuan
BA memberi
beberapa perlakuan
pada anak
perempuannya. Perlakuan tersebut ditujukan agar anak perempuan menjadi anak yang baik. Pertama BA bersikap tegas
pada anak perempuan dengan tujuan anak perempuan tidak mengulangi kesalahan. Kedua BA memberikan perhatian guna
menunjukkan perasaan sayang pada anak perempuan. ketiga BA memberikan kebebasan untuk anak perempuan memilih
dan keempat BA tidak membedakan anak perempuannya. Keempat sub tema diatas ajan dijelasakan pada penjelasan
berikut :
a. Bersikap Tegas Pada Anak Perempuan
BA berusaha mendidik anak perempuannya menjadi anak yang baik. Dalam mendidik anak perempuannya
BA kerap bersikap tegas. Hal itu terjadi karena anak perempuan membuat kesalahan. Sikap tegas BA hadir
berupa prilaku yang keras. Prilaku keras tersebut ditujukan pada anak perempuan sebagai bentuk
kemarahan pada kesalahan fatal. BA menganggap prilaku keras akan membuat anak perempuan jera. Pada
saat anak perempuan sudah dewasa BA lebih sering menegur anak perempuan dengan alasan anak
perempuan sudah dewasa dan sudah dapat memilih sesuatu yang baik dan buruk. Situasi tersebut dapat
dicermati dari kutipan wawancara berikut : “Tulang mendidik dengan cara tulang, kalau memang
salah tulang tegor, maksudnya biar baik, tulang tegas juga buat anak-anak tulang sendiri
” 289;293
“Tergantung kalau dalam pendidikan ya tulang ajari mereka supaya mau belajar, tidak malas, ya bagusnya
kakak kakak bias bagus di sekolah mampu bersaing sama teman-teman juga bisa berpestasi
” 296;302
“tulang hajap pukul lah kak JA pake ikat pinggang, itu barulah naik pitam tulang, bukanya apa orang tua
cari uang susah, bukan tidak mau membelikan apa atau barang apa, tapikan ada kebutuhan penting juga yang
lain yang haru dipenuhi, dari situ belajar lah kak JA setelah setelah itu dak lagi dia buat kesalahan yang
fatal
” 326;335
“Tulang lebih memberi pengarahan prilaku mereka saja termasuk sikap mereka juga, ya kalau dibutuhkan
ketegasan tulang
biasanya agak
keras menyampaikannya, ya mungkin keadaanya kaya kak JA
tadi ya terpaksa tulang tegas memberi hukuman agar jera dan menyesali perbuatan-perbuatan yang telah
dilakukan
” 390;400
“selepas dewasa mereka cukup tulang tegur aja gak lah terlalu keras lagi toh mereka sudah dewasa bisa
memilih dan memilah mana yang baik mana yang buruk
” 413;416
“Ya kalau udah tulang tegur biasanya udah selesai masalahnya nanti juga balik lagi kayak biasanya ndak
lah berlarut larut kalau kami ada masalah juga ”
555;559
b. Memberikan Perhatian Pada Anak Perempuan
BA menginginkan anak perempuan menjadi anak yang baik. Keinginan BA tersebut diwujudkan dalam
bentuk perhatian pada anak perempuan. Perhatian yang BA berikan pada anak perempuan merupakan bentuk
cinta BA pada anak perempuan. BA memberikan perhatian dengan lebih awal menanyakan keadaan anak
perempuan. Perhatian BA pada anak perempuan ditujukan untuk mengajari anak perempuan dalam
mengahdapi masalah yang dialami anak perempuan. Dengan memberikan perhatia BA berusaha mengetahui
keadaan dan kebutuhan anak perempuan. BA berusaha meluangkan waktu untuk mengajak anak perempuannya
berkegiatan bersama. Dalam keadaan tertentu BA berusaha bertanya pada anak perempuan jika ia tidak
memahami apa yang disampaikan anak perempuan. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan wawancara
berikut : “Tulang memberikan perhatian kepada kaka kaka dan
tulang mendengarkan keluhan keluhan kaka kaka dengan tujuan tulang membangun kedekatan dengan
anak anak tualang
” 270;275
“ya dulu sih misalnya saat kakak kaka masih SD ya tulang ajari mereka pelajaran-pelajaran yang unum
saja, lepas SMP mereka sudah ikut les ”
304;308
“Ya tulang sering menyampaikan perbuatan yang baik itu seperti apa, lalu pantas gak dilakukan, misalnya
kalau kita berbuat ini maka resikonya apa, atau kalu kita memilih suatu hal apa resikonya
” 403;409
“paling sabtu minggu ya kalau sabtu minggu paling tulang ajak kakak kakak jalan jalan atau makan diluar
ya itu mungkin hiburan lah buat kakak kakak dan juga dimana tulang meluangkan waktu berkegiatan sama
mereka
” 425;431
“Biasanya sih tulang, tulang datangi baru nanya gimana sekolah, ada masalah gak, atau ada yang lagi
diperlukan ndak biar tulang belikan atau nangtulang ”
458;462 “Selama ini enggak mungkinya saya paham kok dengan
apa yang disampaikan anak anak saya, ya kalu ada yang kurang paham biasanya saya tanyakan
” 514;518
“Cinta tulang sama mereka tulang tujukkan melalui bagiamana tulang memperhatikan mereka, mendidik
mereka, memperthatikan mereka, memenuhi keutuhan mereka dan itu semua memang tulang buat dan kasih
buat mereka anak anak tulang.
” 618;625
c. Memberikan Anak Perempuan Kebebasan untuk
Memilih
Pada saat anak perempuan sudah dewasa BA memberikan kebebasan kepada anak perempuannya
untuk memilih hal yang baik bagi anak perempuannya. BA tidak membedakan anak pertama dan kedua dalam
memberikan kebebasan. Pilihan anak perempuan dianggap dapat membuat anak perempuannya nyaman.
BA tidak ingin menggangu keadaan anak peremuan yang sudah merasa nyaman. BA berharap kebeasan
yang diberikan pada anak perempuan dapat membuat anak perempuan menjadi baik dan sukses.
“Jelas tidak, ntah itu anak pertama anak kedua tetap sama dimata tulang, gak ada yang dibedakan
” 244;246
“Keinginan terbesar tulang dulu sama kak JA dia bisa masuk deplu karna sesuai sama kuliahnya itu, tapi dia
gak mau, dia memilih kerja ditempat lain ”
480;484
“Ya tulang biasa saja, tulang membebaskan pilihan dia aja, kalo dia dah nyaman kerja disitu ya mau kayak
mana lagi kan ”
492;495 “Sejauh ini gak ada ya, tulang mah terserah aja mereka
mau memilih pilihan apa saja yang tulang harap mereka jadi orang yang sukses dan baiklah
” 498;502
4. Harapan Terhadap Anak Perempuan
BA memiliki harapan pada anak perempuan dimasa yang akan datang. Harapan BA hadir disaat ia memiliki
keyakinan pada anak perempuannya. Keadaan anak perempuan yang patuh pada BA membuat BA memiliki harapan anak
perempuan akan menjadi anak yang baik. Selain itu BA memiliki harapan anak perempuan akan menjadi anak yang
sukses dan akan mencintai orang tua. Ketiga sub tema diatas akan dijelaskan pada penjelasan berikut :
a. Harapan Anak Perempuan Menjadi Baik dan
Sukses
BA memiliki harapan anak perempuannya akan menjadi anak yang baik dan sukses. Harapan BA pada
anak perempuan muncul karena BA telah mengajarkan perilaku dan sikap yang baik pada anak perempuan. BA
berharap anak perempuan dalam keadaan yang baik pada masa yang akan datang. Selain itu BA berharap
anak perempuannya dapat menjalani karir mereka dengan baik dan meraih cita cita yang belum mereka
dapatkan saat ini. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan wawancara berikut :
“Tulang senantiasa mengajarkan hal yang baik sama mereka, mereka harus hormat dengan orang tua, tidak
melawan, terutama takut akan Tuhan, tulang ajarkan lah mereka dari kecil berdoa, pergi ke gereja, ikut
sembayang, tujuannya supaya anak-anak tulang menjadi anak yang baik, baik bagi masyarakat atau
manusia dan baik dimata Tuhan ”
361;371 “dekat dengan Tuhan dan rajin beribadah”
681;682 “kedua karena mereka selalu rajin beribadah”
690;691 “Harapan tulang sama kakak kakak ya mereka sehat
sehat selalu ”
699;700 “jangan pernah melupakan Tuhan”
703;704 “Tulang punya keyakinan yang besar sama mereka,
tulang yakin mereka akan menjadi orang yang berguna sukses lah dalam karir
” 677;680
“dapat meraih cita cita yang mungkin belum mereka dapat sekarang ini
” 700;702
b. Harapan Anak Perempuan Mencintai Orang Tua
BA memiliki harapan anak perempuannya akan mencintai BA dimasa yang akan datang. Harapan BA
anak perempuan
menyempatkan diri
untuk
mengunjungi BA disela sela kesibukan mereka. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan wawancara
berikut: ”pasti mencintai kami orang tua mereka”
682;683 “mereka selalu ada waktu mengunjungi tulang dan
nangtulang walaupun tidak sering, itu karna mereka punya sibuk juga
” 692;695
5. Makna Anak Perempuan Informan 1
Informan I BA memiliki pandangan positif pada anak perempuan. Pandangan positif diawali dengan memandang
anak perempuan sebagi sesuatu yang berharga. Selain itu BA memandang anak perempuan dapat hidup mandiri dan tidak
menjadi beban bagi orang tua. Pandangan positif BA juga didukung oleh Anak perempuan yang bertumbuh menjadi anak
yang baik dan perduli pada BA. BA memunculkan perasaan bahagia disaat memiliki
anak perempuan. perasaaan bahagia BA muncul disaat BA mendapatkan anak perempuan dalam keluarga. Perasaan
bahagia BA didukung oleh sikap dan perilaku anak perempuan yang baik. Selain itu anak perempuan BA dapat menjadi
mandiri dan tidak membebani BA. Pada masa ini BA merasa sedih karena anak perempuan BA sudah tidak tinggal bersama
BA. BA merasa kehilangan perhatian dan perlakuan dari anak perempuan yang baik.
BA memberikan perlakuan yang tegas pada anak perempuan. perlakuan tegas yang diberikan BA ditujukan
untuk mendidik anak perempuan BA menjadi anak yang baik. Selain berlaku tegas BA memberikan perhatian pada anak
perempuan. hal itu dilakukan untuk menunjukkan perasaan cinta pada anak perempuan. Anak perempuan diberikan
kebebasan untuk memilih apa yang menjadi pilihan mereka. Hal itu berlaku bagi semua anak perempuan BA.
BA memiliki harapan agar anak perempuan menjadi anak yang baik dan sukses dimasa yang akan datang. Selain itu
BA berharap anak perempuamuapn akan terus mencintai BA pada masa yang akan datang. Secara keseluruhan dapat
disimpulkan anak perempuan adalah sesuatu yang berharga, kehadiran anak perempuan akan memberikan kebahagian
dalam keluarga. Anak perempuan harus dididik, diberikan perhatian dan kebebasan agar menjadi anak yang baik. Anak
perempuan akan menjadi anak yang baik, sukses dan mencintai orang tua dimasa yang akan datang.
Kerangka 2. Kerangka Kesimpulan Makna Anak Perempuan informan I BA
BA
Pandangan
a. Anak Perempuan Berharga
b. Anak Perempuan Anak yang Mandiri
c. Anak Perempuan Anak yang Baik
d. Anak Perempuan Anak yang Peduli
Perasaan
a. Perasaan Bahagia saat Kehadiran Anak
Perempuan
b. Perasaan Bahagia saat Anak Perempuan
Bersikap Baik
c. Perasaan Bahagia saat Anak Perempuan sudah
mandiri
d. Perasaan Sedih saat Ditinggal Anak Perempuan
Perlakuan
a. Bersikap tegas pada anak perempuan
b. Memberikan Perhatian Pada Anak Perempuan
c. Memberikan anak perempuan kebebasan untuk
memilih
Harapan
a. Harapan Anak Perempuan Menjadi Baik dan
Sukses
b. Harapan Anak Perempuan Mencintai Orang
Tua -
Anak Perempuan Berharga
- Kehadiran Anak
Perempuan Memberikan kebahagianan
- Anak Perempuan Harus
Didik, Diperhatikan, dan Diberi Kebebasan Untuk
Menjadi Anak yang Baik
- Anak Perempuan Akan
Menjadi Anak yang Baik, Sukses dan Mencintai
Orang Tua Dimasa yang akan Datang
B. Deskripsi Informan II RH
Informan II RH adalah seorang ayah yang berasal dari suku Batak Toba. RH lahir dan besar di daerah Siborongborong, Sumatra Utara. Pada tahun 1975 RH pindah
dari daerah Siborongborong menuju ke daerah Porsea tempat tinggal keluarga pihak ibu sekaligus meneruskan pendidikan di bangku sekolah lanjut tingkat atas . Setelah berumur
23 tahun RH memutuskan untuk menikah dengan istrinya yang masih berasal dari keluarga pihak ibu. Satu tahun setelah menikah RH memiliki satu orang anak perempuan
dan meutuskan untuk merantau ke kota Yogayakarta. Kurang lebih pada tahun 1984 RH menetap di daerah Bantul, Yogyakarta. selama tinggal di Yogyakarta RH memeroleh tiga
orang anak perempuan. Istri RH sempat mengandung bayi berjenis kelamin laki-laki tetapi bayi tersebut meninggal di dalam kandungan
RH memiliki seorang istri berumur 61 tahun yang juga memiliki latar belakang suku Batak Toba. Tiga orang anak perempuan RH telah merantau ke beberapa daerah di
Jawa sedangkan anak perempuan paling bungsu masih tinggal bersama RH dan istrinya di Yogyakarta.Sampain saat ini RH masih bekerja bersama istrinya untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangganya. RH berkerja sebagai wirausaha dan sempat berpindah pindah tempat usaha. Pada saat ini RH membuka usaha di sekitar jalan Malioboro dan
jalan Pasar Kembang.
1. Pandangan Terhadap Anak Perempuan
Secara umum informan II RH memiliki pandangan yang positif pada anak perempuannya. Terdapat dua hal yang mendukung pandangan positif
tersebut. Pertama RH memandang kehadiran anak perempuan yang normal sebagai berkat dalam keluarga. Kedua RH memandang anak perempuan
sebagai anak yang baik karena dapat menerima keadaan keluarga. Kedua sub tema di atas akan dijelaskan pada penjelasan berikut :
a. Anak perempuan tidak menjadi beban keluarga
RH bersyukur dengan kehadiran anak perempuan yang normal dalam keluarga. RH memandang anak perempuan yang normal tidak
akan menjadi beban bagi keuarga. RH akan merasa malu jika ia memiliki anak laki-laki dalam keadaan tidak normal. RH merasa anak
laki-laki yang lahir dalam keadaan tidak sempurna akan menjadi beban hidup bagi keluarga. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan
wawancara berikut : “Ya jelas tidak lah, aku jelas bersyukurlah memiliki anak perempuan
sehat-sehat ”
83;84 “anak laki-laki kalo keadaanya tidak baik juga pasti malu lah
orangtuanya Malu bagaimna amang tua? Ya misalnya lahir dak sempurna kan jadi beban juga seumur hidup buat orang tua kan
” 85;91
b. Anak Perempuan adalah Anak yang baik
RH memandang anak perempuannya sebagai anak yang baik karena anak perempuan tidak pernah membantah perintah yang RH
berikan. Selain itu anak perempuan selalu memberikan perhatian pada RH. Perhatian anak perempuan ditujukan pada kesehatan RH. Anak
perempuan tidak pernah mengeluh pada RH walaupun hidup dengan kecukupan. Anak perempuan selalu menerima keadaan dan tidak
menuntut banyak hal pada RH. Sikap dari anak perempuan tersebut membuat semakin memandang anak perempuan baik. Situasi tersebut
dapat dicermati dari kutipan wawancara berikut : “Biasanya diam, langsung masuk kamar, atao kalo enggak langsung
nyampar mendatangi sama mamaknya, tidak pernah mereka membantah saya sedikitpun
” 337;341
“Tentu lah, namanya juga anak anak ku, itu yang aku punya anak anak boru perempuan ku aku sayanglah sama mereka, perhatian
mereka sama kesehatan ku itu yang paling buat aku sayang sama mereka
” 387;397
“Menurut ku mereka anak anak yang baik, jarang mereka mengeluh menuntut hal hal yang gak penting, merka juga bisa menerima keadan
ku sampai saat ini ”
421;426 “Aku bisa bilang keadaan kami itu kecukupan lah dak juga berlebihan,
mereka bisa menerima itu dan gak mengeluh sama keadaan kami, itu yang membuat aku bangga sama mereka, aku gaknya pernah melihat
mereka menuntut
” 428;425
“Kalau aku haru sampaikan sedih sebenarnya , dulu awal ku mulai usaha dak mudah dan itu aku udah ada dua orang anak, aku melihat
anak anak ku dak pernah mengeluh sedikitpu ”
438;443
2. Perasaan Pada Anak Perempuan
Secara keseluruhan RH merasa bahagia dengan kehadiran anak perempuan. perasaan bahagia RH didiukung oleh perasaan cinta dan sayang
terhadap anak perempuan. RH mewujudkan perasaan cinta pada anak perempuan dengan memenuhi tanggung jawab sebagai orang tua. Pada masa
ini RH merasa sedih karena anak perempuan meninggalkan keluarga RH. Perasaan sedih RH bertambah disaat ia tidak dapat memenuhi keinginan dari
anak perempuan. Keempat sub tema di atas akan dijelaskan pada penjelasan berikut :
a. Perasaan Bahagia saat Kehadiran Anak Perempuan
RH merasa bahagia saat mendapatkan anak perempuan pertama dalam keluarga. kebahagian tersebut juga hadir disaat RH
mendapatkan anak perempua kedua. Pada kelahiran anak ketiga dan keempat RH mengharapka kehadiran anak laki-laki tetapi anak yang
lahir adalah anak perempuan. RH tetap merasa bahagia dengan kehadiran
keempat anak
perempuan walaupun
ia sempat
mengharapkan anak laki-laki. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan wawancara berikut :
“Dapat anak ku yang pertama aku aku senang, namanya anak pertama pasti bahagia, itu juga pas mamak ku ada disini, senanglah
dapat pahopu cucu pertamanya jeda ha begitulah”
191;196 “anak kedua aku juga masih senang lah”
200;201 “ya aku tetap lah bahagia dengan anak anak ku “
205;206
b. Perasaan Cinta Pada Anak Perempuan
RH mencintai anak perempuannya dengan bertanggung jawab sebagi ayah. Bentuk tanggung jawab tersebut diwujudkan dengan
memenuhi kebutuhan anak perempuan seperti menyekolahkan mereka. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan wawancara berikut :
“Ku sekolahkan, ku penuhi kebutuhannya itulah aku bilang aku sayang dan cinta sama mereka
” 398;399
“Begini jeda kalo dibilang tanggung jawab tentu lah aku dah penuhi itu, itu lah bukti bahwa aku sayang sama mereka, kalau gak sayang
mana aku penuhi kebutuhan mereka toh ”
403;408
c. Perasaan Sedih saat Ditinggal Anak Perempuan
RH merasa sedih ketika ia menyadari bahwa di masa yang akan datang anak perempuan akan dimiliki oleh orang lain. Situasi tersebut
dapat dicermati dari kutipan wawancara berikut :
“buat yang tidak seperti aku ya mau bilang apa lagi, toh boru boru anak perempuan ku nanti di ambil orang lain kan
” 132;135
d. Menyesal Karena Tidak Dapat Memenuhi Keinginan Anak
Perempuan
RH menyesal karena tidak dapat memenuhi keinginan anak
perempuan. Anak perempuan menginginkan RH berhenti merokok. RH merasa tidka dapat memenuhi keinginan anak perempuan
tersebutkarena RH susah untuk menguba kebiasaan yang ia lakukan sejak masih muda. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan
wawancara berikut : “Sesalku cuman satu, mereka sering kali mengingatkan aku buat
berhenti merokok, tapi dak juga aku berhenti, dak bisa lagi itu dah susah
” 368;372
“Yakin ku pasti itu, itu karna mereka sayang sama ku, tapi itu dak juga bisa kuwujudkan sama mereka jeda ntahla susah mungkin kulakukan
Mengapa kek gitu amang tua? Ya aku udah merokok dari lama tau, dari aku muda belum menikah dulu, itu lah makanya kubilang suah
sudah
” 376;384
Berdasarkan empat sub tema diatas diketahui bahwa RH merasa bahagia dengan kehadiran anak perempuan dalam keluarga. RH juga
memunculkan perasaan cinta pada anak perempuan. Perasaan bahagia dan cinta RH diwujudkan dengan memenuhi kebutuhan anak perempuan. RH
merasa sedih ketika menyadari bahwa anak perempuannya kelak akan dimiliki
oleh orang lain dan meningalkan RH. Selain itu RH juga merasa menyesal saat tidak dapat memenuhi keinginan anak perempuan.
3. Perlakuan Pada Anak Perempuan
RH memberikan perlakuan tertentu pada anak perempuannya. Perlakuan yang RH berikan pada anak perempuan ditujukan agar anak
perempuan menjadi anak yang baik. Pertama RH memenuhi kebutuhan anak perempuan sebagai bentuk perhatian. Kedua RH mendidik anak perempuan
agar menjadi anak yang baik. Ketiga RH bersikap adil pada anak perempuan. Keempat RH menegur anak perempuan jika berbuat salah. Keempat sub tema
di atas akan dijelaskan pada penjelasan berikut :
a. Memenuhi Kebutuhan Sebagai Bentuk Perhatian
RH memperhatiakan anak perempuannya dengan memenuhi kebutuhan anak perempuan. selain itu RH memberikan perhatian
dengan membagun komunikasi dengan anak perempuan. RH menganggap perhatian dari bapak adalah sesuatu yang penting bagi
anak perempuan. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan wawancara berikut :
“Jujur kedekatan ku sama anak anak gak pala terlalu keliatan ya, aku lebih sering memperhatikan mereka aja, dekat ku sama anak anak
tuh lebih sama memenuhi kebutuhan mereka aja ya ”
231;236 “Aku lebih memperhatikan anak anak aja, menurutku itu yang
pentingg bagi mereka dan bagi aku selaku bapak ”
239;242
“ya cukuplah aku memperhatikan, mungik karena mereka sama sama perempuan ya
” 246;247
“Paling aku telpon mereka saja, ya bertanya kegiatan sehari hari mereka aja
” 258;260
“Aku jarang memang ngobrol langsung, paling dimeja makan, menurutku waktu makan itu yang pas lah buat berkomunikasi
” 346;352
b. Mendidik Anak Perempuan Menjadi Anak yang Baik
RH mendidik anak perempuannya dengan memberikan contoh perilaku yang baik. RH secara langsung menjadi contoh bagi anak
perempuannya. Hal itu ditujukan agar anak perempuan belajar secara langsung. Selain itu RH mendidik anak perempuan dengan
menyampaikan apa yang panstas di lakukan oleh anak perempuan. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan wawancara berikut :
“Aku gak terlau panjang lebar ya menjelaskan banyak hal sama mereka, menurut ku dari tindakan ku aja cukup lah buat contoh
mereka sembari ku kasih tau juga mengapa aku bertindak kek gitu ”
278;283 “Ya ku ajari dia martutur hata berkata, menyampaikan perkataan
yang baik, merpangalahom berprilaku yang baik. Ya setiap mereka ngomong ku ajari lah, sama siapa mereka ngomong natua-tua orang
yang tua kah naposo orang muda kah
” 285:293
“Kukasih tau kalau perempuan harus sopan, bisa kerja di rumah, urus rumah kah apa kah, jangan banyak kali tingkah, perempuan harus
meurut perintah ”
298;302
c. Bersikap Adil Pada Anak Perempuan
RH memiliki empat anak perempuan dalam keluarga. sebagai ayah RH bersikap adil dengan anak perempuannya. RH tidak membedakan
anak perempuan pertama hinga anak perempuan keempat. RH berusaha bersikap adil dengan menyesuaikan kebuatuhan setiap anak
perempuannya. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan wawancara berikut :
“Semana layaknya anak lah, gak pernah ku beda-bedakan satu sama yang lain, paling aku sesuiakan dengan kebutuhan masing masing
aja ”
211;215
d. Bersikap Tegas Pada Anak Perempuan
RH bersikap tegas dengan menegur anak perempuan anak perempuan yang berbuat salah. RH menegur anak perempuan agar
anak perempuan tidak mengulangi kesalah yang telah diperbuat. Situasi tersebut dapat dicermati pada hasil wawancara berikut :
“Dang dope tidak pernah, paling keras kubentak aja, istriku aja gak lah kasih juga kalau aku ngomog keras, paling sering ku diami kalau
udah terlau tegang keadaanya
” 330;334
“Aku tegur pasti, menurut ku penting itu, agar dak lah kesalahan kesalah itu di ulang ulang
” 306;308
“Misal malas lah mereka belajar, atau larut mereka pulang wajiblah ku tegor mereka
” 312;314
“Dulu ada pernah anak ku pulang larut, lalu kupangil malah pergi masuk kamar langsung, kubilang lah nakin ngahudokkon hape hamu
dung ma bege, ikon kupalao sian jabu on jika kamu mau buat sesukamu lebih baik kamu keluar saja dari rumah
” 317;324
Berdasarkan empat sub tema diatas diketahui bahwa RH memenuhi kebutuhan anak perempuan sebagai bentuk perhatian. Hal itu didukung
dengan sikap RH yang mendidik anak perempuan agar menjadi anak yang baik. Dalam mendidik anak perempuan, RH juga menegur anak perempuan
jika anak perempuan berbuat salah. RH berusaha bersikap untuk semua anak perempuannya.
4. Harapan Terhadap Anak Perempuan
RH memiliki harapan anak perempuannya kelak akan memiliki keadaan yang lebih baik dan sukses. Selain itu RH berharap anak perempuan
akan menjadi ibu dan istri yang baik bagi keluarga. Situasi tersebut dapat ditujukkan dari kutipan wawancara berikut :
a. Harapan Anak Perempuan menjadi Baik dan Sukses
“Aku yakin mereka bisalah jadi lebih bahagia dari aku, lebih sukses dari aku sekarang ini Karena memang mereka punya semangat ya
makanya aku yakin sama mereka kedepannya ”
412;417 “harapaku mereka kedepannya bisalah menjadi ibu yang baik bagi
keluarga mereka, sebagai istri yang baik juga bagi pasangan mereka ”
446:450
Berdasarkan penjelasan diatas diketahui bahwa RH memiliki keyakinan anak perempuannya akan memiliki keadaan yang lebih baik dan
sukses dari pada keadaan RH saat ini. Selain itu RH berharap anak perempuan akan menjadi wanita yang dapat berperan baik sebagai ibu dan istri yang baik
bagi keluarga.
5. Makna Anak Perempuan Informan II
Informan II RH memiliki pandangan positif pada anak perempuan. pandangan positif yang muncul disebabkan kehadiran anak perempuan yang
normal dalam keluarga. Anak yang normal dianggap sebagai berkat karena tidak membebani keluarga. RH memandang anak perempuan sebgai anak
yang baik. Hal itu didukung oleh sikap anak perempuan yang tidak pernah membantah RH. Selain itu anak perempuan memberikan perhatian pada
kesehatan RH. Padangan positif pada anak perempuan juga didukung oleh penerimaan anak perempuan pada keadaan keluarga.
RH memunculkan perasaan bahagia pada kelahiran anak perempuan pertama dan kedua. Pada kelahiran anak perempuan ketiga dan keempat RH
menginginkan anak laki-laki, tetapi RH memperoleh anak perempuan. RH tetap merasa bahagia dengan empat anak perempuannya. Perasaan bahagia
RH didukung oleh rasa cinta RH pada anak perempuan. Rasa cinta RH di wujudkan dengan bertanggung jawab memenuhi kebutuhan anak perempuan.
RH menyadari bahwa pada masa yang akan datang anak perempuan akan meninggalkan keluarga. Keadaan tersebut membuat RH merasa sedih.
Kesedihan RH juga muncul disaat ia tidak dapat memenuhi keinginan anak perempuannya untuk berhenti merokok.
RH memberikan perhatian pada anak perempuan dengan memenuhi keutuhan yang diperlukan anak perempuan. Pemenuhan kebutuhan anak
perempuan didukung oleh komunikasi yang dibangun RH dengan anak perempuan. RH bersikap adil pada keempat anak perempuannya dengan
berusaha menyesuaikan kebuthan setian anak perempuannya. Selain itu RH mendidik anak perempuan agar menjadi anak yang baik. RH memberikan
cotoh nyata sebagai bentuk didikan anak perempuan. RH juga menegur anak perempuan jika melakukan kesalahan. RH berharap anak perempuan tidak
mengulangi kesalahan yang duperbuat. RH memiliki harapan anak perempuan akan menjadi lebih baik dan
sukses di masa yang akan datang. Selain itu RH berharapa anak perempuannya akan menjadi ibu dan istri yang baik bagi keluarga. Secara
keseluruhan dapat disimpulkan anak perempuan adalah yang anak yang baik. Anak perempuan memberikan kebahagian dan cinta pada keluarga.
Pemenuhan kebutuhan dan memberikan didikan pada anak perempuan akan membuat anak perempuan menjadi anak yang baik. Pada masa yang akan
datang anak perempuan diyakini akan sukses dan menjadi wanita yang baik bagi keluarga.
RH
Harapan
a. Harapan Anak Perempuan Menjadi Baik dan
Sukses Perlakuan
a. Memenuhi Kebutuhan Sebagai Bentuk
Perhatian
b. Mendidik Anak Perempuan Agar Menjadi
Anak yang Baik
c. Bersikap Adil Pada Anak Perempuan
d. Menegur Anak Perempuan Jika Berbuat Salah
Perasaan
a. Perasaan Bahagia saat Kehadiran Anak
Perempuan
b. Perasaan Cinta Pada Anak Perempuan
c. Perasaan Sedih saat Ditinggal Anak Perempuan
d. Menyesal Karena Tidak Dapat Memenuhi
Keinginan Anak Perempuan Pandangan
a. Anak Perempuan Tidak Menjadi Beban
Keluarga
b. Anak Perempuan adalah Anak yang baik
- Anak Perempuan Anak
yang Baik -
Anak Perempuan Membeikan Kebahagian
dan Cinta
- Memenuhi Kebutuhan
dan Memberi Didikan akan Membuat Anak
Perempuan Menjadi Baik
- Anak Perempuan akan
menjadi sukses dan menjadi wanita yang baik
bagi keluarga
Kerangka 3. Kerangka Kesimpulan Makna Anak Perempuan informan II RH C.
Deskripsi Informan III KT
Informan II KT adalah seorang ayah yang berasal dari suku Batak Toba. KT lahir dan besar di daerah Samosir, Kab. Toba Samosir. Setelah lulus sekolah lanjut
tingkat pertama KT melanjutkan sekolah di kota Medan selama tiga tahun. Setelah RH lulus dari sekolah lanjut tingkat atas ia mendaftar kuliah di kota Jakarta. Selama
melakukan studi di tingkat universitas RH bekerja sebagai juru tulis di salah satu instansi pemerintahan. Setelah RH lulus dari universitas RH mendaftarkan diri menjadi pegawai
negri sipil dan bekerja hingga masa pensiunnya. Selama bekerja KT pernah tinggal di kota Padangsidempuan, Manokwari, Palu dan saat ini di kota Semarang.
Pada saat ini KT berumur 61 tahun memiliki seorang istri dan dua orang anak perempuan. KT memlih untuk tinggal dan menetap di kota Semarang. Istri KT berumur
63 tahun dan juga memiliki latar belakang suku Batak Toba. Istri KT bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mengurus keperluan keluarga. Anak perempuan pertama KT berumur
32 tahun dan anak perempuan kedua KT berumur 27 tahun.
1. Pandangan Terhadap Anak Perempuan
Secara umum informan III KT memiliki pandangan positif anak perempuan. terdapat dua hal yang mendukung pandangan positif tersebut.
Pertama, KT menerima khadiran anak perempua dalam keluarga. Kedua, KT memandang anak perempuan sebagai anak yang baik. Kedua sub tema diatas
akan dijelaskan pada penjelasan berikut :
a. Anak Perempuan Adalah Anugrah
KT memandang anak perempuan sebgai anugrah dalam keluarga. Kehadiran anak perempuan membuat KT bahagia. KT tidak pernah
merasa kecewa dengan kehadiran anak perempuan. KT memandang anak perempuannya sebagi anak yang patuh dan membahagiakan KT
sebagai orang tua. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan wawancara berikut :
“Saya tidak mengira apa2 ya, saya senang begitu tau anak saya akan lahir
” 163;165
“kehadiran anak anak saya sudah membuat saya bahagia dan itu cukup buat saya pribadi
” 368;370
“saya berbangga hati telah dikaruniakan putri putri yang baik, patuh taat sama orang tua, itu merupakan anugrah buat saya, sedikitpun
saya tidak menyesal ”
375;380 “Anak anak saya merupakan anugrah yang besar yang saya peroleh
dalam hidup saya, jeda tidak pernah mereka mengecewakan saya sebagai ayah, mereka selalu bisa membahagiakan saya baik dalam
perkataan dan perbuatan
” 384;391
“merka anak anak yang luar biasa bagi kami, keluarga kami terutama
” 395;397
b. Anak Perempuan Adalah Anak yang Baik
KT memandang anak perempuan sebagai anak yang baik. Pandangan yang baik pada anak perempua muncul disaat anak
perempuan memiliki keinginan untuk mendengarka dan memahami apa yang di samapaikan oleh KT. Hal itu dibuktikan dengan sikap
jujur anak perempuan yang mengakui kesalahan yang diperbuat kepada orang tua. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan
wawancara berikut : “ya saya akui mereka jujur mengaui kesalah baik sama saya atau istri
saya ”
310;312 “tidak pernah mereka mengecewakan saya sebagai ayah”
387;388 “bukan karena apa yang saya berikan yang terutama itu karena
mereka mau mendengar dan mencamkan apa yang telah saya sampaikan
” 391;395
Berdasarkan dua sub tema diatas diketahui bahwa KT memandang anak perempuan sebagi anugrah. Pandangan tersbut didukung oleh sikap anak
perempuan yang patuh pada KT sebagai ayah. Sikap patuh anak perempuan ditunjukkan dengan keinginan anak perempuan untuk mendengarkan dan
memahami apa yang disampaikan KT.
2. Perasaan Terhadap anak perempuan
KT memunculkan perasaan bahagia saat memiliki anak perempuan dalam keluarga. Perasaan bagahia akan dijelaskan dalam penjelasan berikut :
a. Perasaan Bahagia Memiliki Anak Perempuan Dalam Keluarga
KT merasa bahagia memiliki anak perempuan dalam keluarga. KT tidak merasa kecewa dengan anak perempuan yang ia miliki. selain itu
KT bersyukur dengan kehadiran anak perempuan yang normal dan sehat. KT merasa senang dengan memiliki anak perempuan. KT juga
memunculkan perasaan bangga dengan anak perempuan yang baik. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan wawancara berikut :
“kita itu harus bersukur menerima apa yang diberikan Tuhan kepada kita
” 86;88
“Saya jelas berbahagia dan senang sudah dikaruniai anak perempuan, apa lagi anak saya saat itu lahir normal dan sehat
” 154;157
“Dapat yang kedua saya tentu juga berbahagia” 169;170
“tidak lah kecewa jika memang ini apa yang kami peroleh” 210;212
“Saya sudah sangat senang dengan keadaan saya saat ini” 362;363
“Sedikitpun tidak, saya berbangga hati telah dikaruniakan putri putri yang baik
” 375;377
Berdasarkan penjelasan diatas diketahui bahwa KT memunculkan perasaan bahagia atas kepemilikan anak perempuan. Perasaan bahagia KT
didukung dengan kehadiran anak perempuan yang sehat dan normal. KT bersyukur dan bangga atas keadaan anak perempuan yang baik.
3. Perlakuan terhadap perempuan
KT menunujukkan beberapa perlakuan pada anak perempuannya. perlakuan yang ditunjukkan KT ditujukan agar anak perempua menjadi anak
yang baik. Pertama KT memenuhi kebutuhan dan meperhatikan anak perempuan sebgai bentuk cinta. Kedua KT mendidik anak perempuan untuk
menjadi anak yang baik. Ketiga KT membangun komunikasi dan berkegiatan dengan anak perempuan. Keempat KT bersikap tegas dengan anak
perempuan. Kelima KT menunjukkan perilaku yang baik bagi anak perempuan. Kelima sub tema tersebut dapat dicermati pada penjelasan
berikut:
a. Memenuhi Kebutuhan sebagai bentuk perhatian
KT menganggap kewajiban sebagai orang tua adalah membesarkan anak anak yang ia miliki. Keadaan tersebut membuat KT berusaha
memenuhi kebutuhan anak perempuan. KT tidak membedakan kebutuhan setiap anak perempuan. Selain memenuhi kebutuhan anak
perempuan KT juga memberikan perhatian pada anak perempuan. perhatian KT pada anak perempuan diwujudkan dengan merawat,
mencintai, mendidik, dan mendukung anak perempuan. KT merasa memenuhi kebutuhan anak perempuan merupakan bentuk perhatian
pada anak perempuan. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan wawancara berikut :
“ya kewajiban saya sebagai orang tua ya membesarkan anak anak yang saya punya, sudah itu saja jeda ya ini sebenarnya keyakinan
saya pribadi ya ”
82;86
“ya diposisikan sebagai anak, memberikan perhatian saya penuh untuk anak anak saya
” 221;223
“kalau dibilang perhatian saya itu datang karena rasa sayang saya sama mereka
” 223;226
“Saya tidak pernah bedakan antara anak pertama dan kedua dalam hal apapun, ntah itu kebutuhan ntah itu permintaan
” 233;236
“ya denagan senang hati saya merawat mereka dari kecil, saya selalu mencintai mereka,berusaha mendidik mereka dengan baik, mensuport
mereka baik kebtuhan sehari-hari atau fasilitas yang baik buat mereka, itulah betuk cinta saya kepada mereka
” 404;411
“saya bekerja itu buat keluarga terkusus untuk anak-anak saya yang saya cintai
” 411;413
b. Mendidik Anak Perempuan Menjadi Anak yang Baik
KT mendidik anak perempuan untuk menjadi anak yang baik. KT memberi didikan pada anak perempuan dengan membagikan
pengalamannya sebagai orang tua dan orang yang hidup di lingkungan sosial. KT mendidik anak perempuan agar tidak menjadi anak yang
manja. Selain itu KT mendidik anak perempuannya untuk meminta maaf pada orang lain jika berbuat salah. Situasi tersebut dapat
dicermati dari kutipan wawancara berikut : “kalau semua semua dipenuhi nanti terbiasa minta mereka, itu juga
jadikan mereka manja toh ”
242;245 “itu juga saya ingin anak anak saya camkan agar mau meminta maaf
kalau kalau berbuat salah sama orang tua, atau kakak adik, atau orang lain
” 353;358
“saya juga cerita pengalaman saya sama mereka, supaya mereka juga mulai mengerti bagaimana menjadi orang tua dan hidup dilingkungan
sosial ”
270;274
c. Membangun Komunikas dengan Berkegiatan Bersama Anak
Perempuan
KT membangun komunikasi dengan anak perempuan pada saat KT berkumpul dengan anak perempuan. KT juga berkomunikasi dengan
bercanda dengan anak perempuan. Selain di rumah KT juga berkomunikasi dengan anak perempuannya saat jalan keluar bersama
anak perempuannya. KT juga mengajak anak perempuan untuk berkegiatan bersama di akhir pekan atau saat libur. Situasi tersebut
dapat dicermati dari kutipan wawancara berikut : “ya saya sering ya membangun obrolan yang dekat dengan anak anak
saya, mereka juga sering begitu sebaliknya dengan saya, saya sering juga ngobrol dengan mereka saat jalan sekeluarga seperti halnya
dengan istri saya juga
” 253;260
“ya kadang kami canda canda lah tertawa ya biasa kalo becanda kadang ada yang kelewatan nanti ada yang ngambek, tapi nanti terus
balik lagi lah akur akur, semua itu mungkin bentuk kedekatan kami ”
260;265 “Biasanya sore menjelang malam lah, pas waktu kita udah kumpul
dirumah lah, biasanya sambil nonton atau duduk duduk aja di ruang keluarga itu juga kalu pas gak ada acara memang
” 278;283
“serinya setiap libur lah entah sabtu atau hari libur gitu kami sering bersih rumah, ganti tata ruangan
” 286;288
d. Bersikap Tegas Pada Anak Perempuan
KT bersikap tegas pada anak perempuan jika anak perempuan melakukan kesalahan. KT menegur semua anak perempuannya untuk
tidak melakukan kesalahan. KT menegur semua anak perempuan
bukan untuk menujukkan siapa yang benar dan salah. sikap tegas KT tersebut ditujukan agar anak perempuan memahami kesalahan dan
tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan. Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan wawancara berikut :
“Ya saya menegur mereka, missal jika dua duanya salah ya, dua duanya saya tegur, bukan karna satu benar atau satu salah
” 325;328
“saya maksud biar mereka sama sama mengerti jangan mengulang kesalahan-kesalahan yang sama
” 328;331
e. Menunjukkan Perilaku Baik Pada Anak Perempuan
KT berusaha menunjukkan prilaku yang baik pada anak perempuan. Tujuan KT menunjukkan prilaku yang baik agar anak
perempuan dapat menjadi anak yang baik. Dengan menunjukan prilaku yang baik KT berharap anak perempuan akan menjadi baik
kedepannya. KT juga meminta maaf pada anak perempuan jika ia melakukan prilaku yang terekesan keras. Situasi tersebut dapat
dicermati dari kutipan wawancara berikut : “saya juga selalu meyakinkan bahwa apa yang kami perbuat bagi
anak anak kami akan menjadi buah yang baik kedepannya untuk kami
” 212;216
“Saya pribadi tidak mau main tangan, apa lagi anak anak saya perempuan kan, saya menegur juga saya tidak mau lah memakai kata-
kata yang gak pantas ”
335;339 “saya percaya ucapan saya itu doa buat anak anak saya”
339;341 “saya juga sering minta maaf sama anak anak saya jika saya kira
terkesan kerasa menyampaikan sesuatu ”
350;353
Berdasarkan lima sub tema diatas diketahui bahwa KT berusaha memberikan perlakun yang baik pada anak perempuannya. Perlakuan yang
baik pada anak perempuan diwujudkan KT dengan memberikan perhatian dan memenuhi kebutuhan anak perempuan. selain itu KT berusaha mendidik anak
perempuan menjadi anak yang baik. KT mendidik anak perempuan dengan menunjukkan prilaku yang baik. Dalam mendidik anak perempuan KT juga
berikap tegas jika anak perempuan melakukan kesalahan. Untuk mewujudkan hal tersebut KT membangun komunikais yang baik dengan anak perempuan.
4. Harapan Terhadap Anak Perempuan
KT memiliki harapan anak perempuan akan menjadi sukses dimasa yang akan datang. Ungkapan Harapan KT pada anak perempuan dapat
dicermati dari kutipan wawancara berikut :
a. Harapan Anak Perempuan Menjadi Baik dan Sukses
KT memiliki harapan anak perempuan dapat menjadi orang yang baik dan sukses dimasa yang akan datang. Anak perempuan juga
diharapkan segera dapat berkeluarga. Dengan keadaan tersebut anak perempuan diharapkan dapat membanggakan KT sebagai orang tua.
Situasi tersebut dapat dicermati dari kutipan wawancara berikut : “Saya yakin merka akan menjadi anak-anak yang baik dan menjadi
anak-anak yang sukses, baik dalam kerjanya, keluarganya dan semuanya
” 416;420
“Ya harapanya anak anak saya dapat membanggakan kami orang tuanya
” 425;427
“terutama untuk putri saya yang paling besar saya berharap segera dapat berkeluarga karna sudah waktu dan pantas untuk berkeluarga
” 427;431
Berdasarkan sub tema diatas diketahui bahwa KT memiliki harapan agar anak perempuan dapat menjadi sukses dimasa yang akan datang.
5. Makna Anak Perempuan Informan III
Informan III KT memiliki pandangan yang positif pada anak perempuan. KT memandang anak perempuan sebagi anugrah dalam
keluargga. Pandangan tersbut muncul karena anak perempuan bersikap patuh pada KT selaku seorang ayah. Kepatuhan anak perempuan diwujudkan
dengan mematuhi perintah yang disampaikan KT. KT memunculkan perasaan bahagia pada anak perempuan. perasaan
bahagia tersebut didukung oleh kelahiran anak perempuan yang normal dan sehat. Keadaan anak perempuan dalam keadaan baik membuat KT merasa
bersyukur. Selain itu KT merasa bangga dengan anak perempuan yang bersikap baik.
KT memberikan perlakuan yang baik pada anak perempuan. perlakuan yang diberikan KT pada anak perempuan adalah memenuhi kebutuhan dan
memberikan perhatian pada anak perempuan. Perlakuan yang baik dari KT didukung dengan mendidik anak perempuan. KT juga memberikan teguran
pada anak perempuan jika anak perempuan melakukan kesalah. KT merasa wajib bersikap tegas agar anak perempuan menjadi anak yang baik. Untuk
mendukung perlakuan tersebut KT membangun komunikasi dan mengajak anak perempuan berkegiatan bersama. Dalam membangun komunikasi dan
berkegiatan bersama KT menunjukkan perilaku yang baik pada anak perempuan dengan harapan anak perempuan dapat menjadi anak yang baik.
KT memiliki harapan anak perempuan akan menjadi sukses dimasa yang akan datang. Selain itu anak perempuan diharapkan segera dapat
berkluarga. KT beharap di masa yang akan datang dapat membanggakan KT sebagai orang tua. Secara keseluruhan dapat disimpulkan anak perempuan
adalah anak yang patuh pada perintah orang tua senhingga anak perempuan dipandang sebgai anugrah dalam keluarga. Keadan anak perempuan yang
baik, sehat dan normal memunculkan perasaan bahagia bagi ayah. Untuk menjadi anak yang baik anak perempuan harus mendapatkan perlakuan yang
baik. Perlakuan yang baik diwujudkan dengan mendidik dan membangun komunikasi dengan anak perempuan. Anak perempuan dapat menjadi sukses
dimasa yang akan datang.
Kerangka 4. Kerangka Kesimpulan Makna Anak Perempuan informan III KT
KT
Pandangan
a. Anak Perempuan Adalah Anugrah
b. Anak Perempuan Adalah Anak yang Baik
Perasaan
a. Perasaan Bahagia Memiliki Anak Perempuan
Dalam Keluarga
Perlakuan
a. Memenuhi Kebutuhan dan Memperhatikan
Anak Perempuan Sebagai Bentuk Cinta
b. Mendidik Anak Perempuan Menjadi Anak
yang Baik
c. Membangun Komunikas dan Berkegiatan
Bersama Anak Perempuan
d. Bersikap Tegas Pada Anak Perempuan
e. Menunjukkan Perilaku yang Baik Pada Anak
Perempuan
Harapan
a. Harapan Anak Perempuan Menjadi Baik dan
Sukses -
Anak Perempuan Patuh Perintah Orang Tua
Sehingga dipandang sebagai anugrah
- Keadaan Anak
Perempuan yang Baik, Sehat dan Normal
Memunculkan Perasaan Baghagia
- Meberi Didikan dan
Membangun Komunikasi Membuat
Anak Perempuan Menjadi Baik
- Anak Perempuan akan
Menjadi Sukses Dimasa yang Akan Datang
D. TABEL AKUMULASI INFORMAN I, II dan III
Pandangan Informan I
Informan II Informan III
a. Anak Perempuan Anak yang
Baik - Patuh pada perintah
orang tua - Mau mendengarkan
teguran - Anak perempuan
bersikap santun - Patuh Pada perintah
orang tua - Anak perempuan
memberikan perhatian - Anak perempuan tidak
mengeluh - Patuh pada perintah
orang tua - Anak perempuan
jujur mengakui kesalahan
b. Anak perempuan anak yang
mandiri - Anak perempuan
hidup mandiri dan tidak menjadi beban
c. Anak perempua anak yang
peduli - Membangun interaksi
- Merawat orang tua
d. Anak perempuan berharga
- Anak perempuan tidak dapat tergantikan oleh
segala hal e.
Anak perempuan tidak menjadi beban keluarga
- Anak yang normal tidak menjadi beban
f. Anak perempuan adalah
anugrah - Anak perempuan
adalah anak yang patuh
- Anak perempuan anak membuat
bahagia ayah
Perasaan Informan I
Informan II Informan III
a. Perasaan Bahagia saat
kehadiran anak perempuan - Bahagia mendapatkan
anak perempuan
- Dengan senang hati memberikan perhatin
dan didikan
- Memenuhi kebutuhan
anak perempuan
- Bahagia mendapatkan
anak perempuan
- Bahagia mendapatkan anak
perempuan - Bersyukur dengan
keadaan anak perempuan yang
sehat dan normal
- Bangga dengan anak perempuan yang
baik b.
Perasaan bahagia saat anak perempuan bersikap baik
- Anak perempuan bersikap baikdan
patuh c.
Perasaan bahagia saat anak perempuan mandiri
- Perasaan bahagia saat anak perempuan
mandiri dan tidak menjadi beban
d. Perasaan sedih ditinggal anak
perempuan - Merasa sepi saat tidak
ada anak perempuan - Kengen dengan
keadaan bersama anak perempuan
- Anak perempuan akan dimiliki keluarga lain
e. Perasaan Cinta Pada Anak
Perempuan - Bertanggung jawab
sebagai ornag tua
f. Menyesal karena tidak dapat
memenuhi keinginan anak perempuan
- Keinginan anak perempuan untuk ayah
berhenti merokok
Perlakuan Informan I
Informan II Informan III
a. Bersikap tegas pada anak
perempuan - Memarahi anak
perempuan yang melakukan kesalahan
- Menegur anak perempuan
- Menegur anak perempuan
- Menegur anak perempuan
b. Memberikan perhatian pada
anak perempuan - Bertanya keadaan
pada anak perempuan - Mengajari anak
perempuan untuk menghadapi masalah
- Meluangkan waktu berkegiatan bersama
anak perempuan c.
Memberikan anak perempuan kebebasan untuk memilih
- Tidak membedakan anak perempuan
- Membebaskan anak perempuan memilih
d. Memenuhi Kebutuhan
Sebagai Bentuk Perhatian - Memenuhi kebutuhan
- Merawat, mencintai, mendidik, dan
mendukung anak perempuan
- Memenuhi kebutuhan
- Membangun komunikasi
e. Mendidik Anak Perempuan
Menjadi Anak yang Baik - Memberikan contoh
prilaku - Menyampaikan hal
yang pantas dilakukan anak perempuan
- Membagikan pengalaman sebagai
orang tua dan kehidupan sosial
- Mendidik anak agar tidak manja
- Mendidik anak perempuan untuk
meminta maaf
f. Bersikap adil pada anak
perempuan - Tidak membedakan
anak perempuan - Menyesuaikan
kebutuhan setiap anak perempuan
g. Membangun Komunikas
dengan Berkegiatan Bersama Anak Perempuan
- Berbicang bincang dengan anak
perempuan - Becanda dengan
anak perempuan - Berkegiatan bersama
di akhir pekan
h. Menunjukkan Perilaku Baik
Pada Anak Perempuan - Berprilaku baik pada
anak perempuan - Meminta maaf pada
anak perempuan
HARAPAN INFORMAN I
INFORMAN II INFORMAN III
a. Harapan anak perempuan
menjadi baik dan sukses - Mengajarkan hal
prilaku dan sikap yang baik
- Anak perempuan dapat menjalaani karir
- Anak perempuan dapat meraih cita cita
- Dapat menjadi lebih baik dan sukses dari
ayah - Anak perempuan
memiliki semangat - Anak perempuan
dapat menjadi wanita yang baik bagi
keluarga - Anak
perempuandapat menjadi sukses dan
baik dalam segala hal
- Anak perempuan dapat
membanggakan orang tua
- Anak perempuan dapat segera
berkeluarga b.
Harapan anak perempuan mencintai orang tua
- Mencintai orang tua - Menyempatkan diri
menjenguk orang tua
Tabel 2. Tabel Akumulasi Informan I, II, dan III
E. TABEL MAKNA ANAK PEREMPUAN INFORMAN I, II dan III