Berdasarkan keempat sifat di atas, dapat disimpulkan bahwa makna merupakan hasil belajar pengalaman yang mengandung nilai dan
kepercayaan manusia. Manusia tidak akan mengetahui suatu hal jika tidak memberikan tanda pada pengalaman yang telah terbentuk. Makna berguna
sebagai wawasan dan ungkapan ekspresi dimasa depan.
F. Makna Anak Perempuan Batak Toba
Fenomena anak perempuan dalam budaya Batak Toba merupakan hasil belajar dari pengalaman yang diperoleh dari masa lampau.
Kepercayaan suku Batak Toba utuk meneruskan silsilah marga pada anak laki-laki menempatkan anak perempuan lebih rendah daripada anak laki-
laki. Nilai yang diberikan pada anak perempuan merupakan bentuk dari penggantian fungsi anak perempuan dalam keluarga Batak Toba yang
tidak dapat meneruskan marga, harta, dan hutang yang dimiliki oleh ayah. Fenomena agunan anak perempuan atau pembayar utang dalam budaya
Batak Toba telah diatur dan disetujui dalam hukum adat. Nilai dari kepercayaan budaya Batak Toba masih melekat pada kehidupan orang
Batak Toba walaupun praktik agunan anak perempuan tidak kerap muncul di zaman Moderen.
Dari pengalaman dan nilai yang terbentuk pada anak perempuan Batak Toba peneliti berusaha mengungkapkan makna yang diberikan ayah
Batak toba pada anak perempuan di zaman moderen ini. Hal tersebut
disebabkan adanya perkembangan zaman terkait masuknya agama Kristiani dan pendidikan dalam kehidupan suku Batak Toba.
G. Kerangka Konseptual
Kerangkan 1. Kerangka Konseptual
BATAK TOBA AYAH BATAK
TOBA ANAK LAKI-LAKI
ANAK PEREMPUAN
BUDAYA PATRIARKI BATAK TOBA
MAKNA ANAK PEREMPUAN
MODERNISASI AGAMA KRISTIANI
PENDIDIKAN
18
BAB III
METODE PENELITIAN A.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif mengunakan metode analisis fenomenologis. Menurut Creswell dalam Patton 2002, metode fenomenologi
merupakan cara berfikir tanpa berprasangka dan tidak bertolak pada suatu teori untuk mengetahui isi dari suatu fenomena. Bruce dan Gerber dalam Patton 2002
mengatakan, pendekatan fenomenologis memiliki fokus penggalian makna pada kesadaran secara individual dan secara umum. Metode fenomenologi memerlukan
penelitian secara cermat dan teliti untuk menangkap dan menggambarkan bagaimana manusia mengalami suatu fenomena. Penggambaran fenomena tersebut terkait
bagaimana manusia melihat, menjelaskan, merasakan, menilai, dan membicarakan fenomena tersebut.
Penelitian fenomenologi memiliki fokus pada pengalaman subjektif dimana setipa orang mengatahui suatu makna berdasarkan pengalaman yang dilakukan.
Pengalaman subjektif merupakan penggabungan berbagai hal objektif yang menjadi keadaan nyata pada seseorang. Dengan deminkian penelitian fenomenologi berfokus
pada makna sebagai dasar pengalaman manusia. Pada penelitian ini peneliti berusaha mengunkapkan dan menggabarkan perasaan dan nilai ayah Batak Toba yang
dilekatkan pada anak perempuannya bila tidak memiliki anak laki-laki. Perasaan dan nilai yang dilekatkan ayah Batak Toba pada anak perempuannya akan menunujukkan
makna anak perempuan Batak Toba.
B. Subjek Penelitian