roti bolu. Selain itu roti bolu merek sedap rasa banyak dijual ditoko jajanan atau toko oleh-oleh di Kabupaten Magetan. Sehingga minat konsumen untuk membeli
sesuai dengan selera konsumen. Urutan yang kedua adalah roti bolu merek dinawa, yang memiliki skor terendah adalah roti bolu yang tidak atau tanpa
merek .
d. Perilaku Konsumen
Setiadi 2005, menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan
produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Perilaku konsumen menurut Engel, Blacwell dan Miniard 1995
mencangkup pemahaman konsumen terhadap tindakan yang langsung dilakukan konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut. Berdasarkan teori tersebut maka dapat dijabarkan bagaimana perilaku
konsumen dalam menikmati dan membeli roti bolu.
i. Pengalaman Konsumen dalam Mengkonsumsi Roti Bolu
Pengalaman konsumen dalam menikmati roti bolu merupakan salah satu faktor agar dapat menilai tentang bagaimana selera konsumen terhadap
keputusan pembelian roti bolu yang akan ditanyakan oleh peneliti. Berikut adalah Tabel 4.15 tentang pengalaman atau berapa lama konsumen mengkonsumsi roti
bolu.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.15 Konsumen Berdasarkan Pengalaman Menikmati Roti Bolu
No. Pengalaman Menikmati
Tahun Jumlah
Orang
1. 1
10 25,0
2. 2
8 20,0
3. 3
4 10,0
4. 4
3 7,5
5. 4
15 37,5
Total 40
100
Sumber: Data Primer diolah Berdasarkan data Tabel 4.15 menunjukkan pengalaman konsumen lebih
dari cukup dalam mengkonsumsi roti bolu yang diajukan oleh peneliti yaitu pengalaman dalam menikmati roti bolu dan mengenal roti bolu lebih dari 4 tahun
sebesar 37,5 persen. Dengan pengalaman yang cukup lama membuktikan bahwa konsumen lebih mengenal dan menyukai roti bolu. Selain roti bolu
merupakan jajanan tradisional yang sudah lama ada di Magetan. Kedua konsumen berpengalaman dalam menikmati roti bolu selama 1 tahun sebesar
25,0 persen. urutan yang ketiga pengalaman konsumen selama 2 tahun sebesar 20,0 persen, selanjutnya pengalaman konsumen selama 3 tahun sebesar 10,0
persen, dan yang terakhir pengalaman konsumen selama 4 tahun sebesar 7,5 persen.
ii. Perilaku Konsumen Berdasarkan Tempat Membeli Roti Bolu
Tempat merupakan lokasi pembelian roti bolu, dimana tempat sangat
berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Konsumen membeli roti bolu bisa berbeda- beda antara konsumen satu dengan yang lainnya. Dalam hal
ini konsumen yang diambil adalah 40 orang, tiap konsumen dapat memilih pilihan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dalam kuesioner lebih dari satu tempat. Berikut adalah Tabel 4.16 dimana lokasi konsumen biasa membeli roti bolu
Tabel 4. 16 Sebaran Konsumen Berdasarkan Tempat Membeli
No Tempat
Merek Jumlah
Sedap Rasa
Dinawa Tidak
ada merek
Orang
1 Kios Pasar
8 1
9 22,5
2 Warung
4 4
8 20,0
3 Toko Jajanan
23 23
57,5
Total 40
100
Sumber: Data Primer diolah Tabel 4.16 menunjukkan konsumen yang membeli roti bolu berdasarkan
merek yang disukai adalah sebagai berikut: a. Konsumen yan membeli roti bolu di kios pasar dengan roti bolu merek
dinawa dan roti bolu yang tidak ada merek sebanyak 9 orang dengan persentase 22,5 persen. Hal ini dikarenakan jajanan tradisional dipasar
lebih universal sehingga menjadikan konsumen lebih bisa memilih jajanan tradisional selain roti bolu. Lokasi yang dekat dengan pasar membuat
konsumen membeli roti bolu dipasar. Selain itu dipasar tradisional ada juga roti bolu yang dijual bijian, namun menggunakan kemasan plastik
biasa, sehingga bagi konsumen yan ingin membeli bijian dalam harga yang lebih murah lebih tertarik ke pasar tradisional.
b. Konsumen yang membeli roti bolu diwarung dengan roti bolu merek dinawa dan roti bolu yang tidak ada mereknya sebanyak 8 orang dengan
persentase 20,0 persen. hal ini dikarenakan sebagian kecil konsumen mengangap saat menikmati kopi diwarung didampingi dengan roti bolu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
terasa nikmat, karena bisa menikmati roti bolu bersama dengan teman dan secangkir kopi saat diwarung. Selain itu membeli roti bolu diwarung
juga dapat menyesuaikan keinginan konsumen yang ingin membeli roti bolu bijian.
c. Konsumen membeli ditoko oleh-oleh atau toko jajanan dengan jumlah 23 orang atau 57, 5. Hal ini dikarenakan membeli ditoko lebih memenuhi
selera konsumen, karena tempat yang nyaman, pelayanan yang menyenangkan dan lokasi yang mudah dijangkau. Membeli ditoko jajanan
atau toko oleh- oleh, menjadiikan alasan konsmuen membeli, karena kualitas jajanan roti bolu terjamin bagus, karena stok yang ada ditoko
tidak membutuhkan waktu lama untuk stok tersebut habis terjual, sehingga kesegaran atau kebersihan roti bolu itu sendiri masih terjaga.
Gambar 4.9 Toko Oleh- oleh Jajanan Khas Magetan Hal ini menjelaskan bahwa sebagian besar konsumen roti bolu memilih
merek sedap rasa, karena merek sedap rasa banyak dijual di toko oleh-oleh atau toko jajanan dengan persentase tertinggi yang memilih membeli ditoko jajanan
yaitu 57,5 persen, karena kualitas jajanan lebih terjaga, selain itu tempat yang nyaman juga mempengaruhi konsumen dalam membeli roti bolu merek sedap
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
rasa. Lokasi yang mudah dijangku karena dekat jalan raya, juga menjadi alasan konsumen memilih membeli roti bolu di toko oleh- oleh.
iii. Tingkatan Seberapa Sering Konsumen Mengkonsumsi Roti Bolu
dalam Kurun Waktu Tertentu
Dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa, konsumen mempunyai rencana atau planning, untuk menyesuaikan kebutuhan atau keinginannya.
Tingkatan konsumen mengkonsumsi roti bolu dalam kurun waktu tertentu dapat
dilihat pada Tabel 4.17 Tabel 4.17 Frkuensi Konsumen Dalam Mengkonsumsi Roti Bolu
No Frekuensi Mengkonsumsi
Roti Bolu Minggu Jumlah
Orang
1. 4 MngguSekali
8 20,0
2. 1 Minggu Sekali
9 22,5
3. 2 Minggu Sekali
5 12,5
4. 1 Minggu lebih dari 1 kali
8 20,0
5. 2 Minggu lebih dari 1 kali
9 22,5
6 Setiap Hari
1 2,5
Total 40
100
Sumber: Data Primer diolah Berdasarkan Tabel 4. 17 terlihat bahwa dalam hitungan minggu konsumen
mengkonsumsi roti bolu 1 Minggu Sekali dan 2 Minggu sekali mempunyai persentase yang sama yaitu 22,5 persen. urutan berikutnya adalah 4 Minggu
sekali dan 1 Minggu lebih dari 1 kali dengan persentase yang sama yaitu 20,0 persen, selanjutnya mengkonsumsi dalam 2 Minggu sekali sebesar 12,5 persen,
dan urutan yang terakhir setiap hari dengan persentase terendah 2,5 persen.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari penjelasan
dapat diketahui
bahwa konsumen
menjadikan mengkonsumsi roti bolu sebagai keinginan atau kegemaran bukan kebutuhan
yang wajib bagi konsumen. Hal ini dikarenakan sebagian besar konsumen roti bolu mengkonsumsi roti bolu sebagai penganjal perut sebelum beraktivitas,
sebagai teman bersantai saat menonton tv camilan, digunakan sebagai pendamping saat menikmati the atau kopi di sore hari.
e. Proses Keputusan yang Mendahului dan Mengikuti Tindakan