Tingkatan Produk Jajananan Tradisional

Contohnya alat-alat rumah tangga TV, mesin cuci, tape recorder, furniture mebel, pakaian. 3 Specially Goods Specially goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan identifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Contohnya adalah barang-barang mewah dengan merek dan model spesifik. 4 Unsought Goods Unsought goods merupakan barang-barang yang diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui tetapi pada umumnya belum terfikirkan untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa, batu nisan, tanah kuburan Tjiptono, 2000 .

2.2.11. Tingkatan Produk

Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut: a. Produk Inti Core Product Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa b. Produk Aktual Actual Product Seorang perencana produk harus menciptakan produk aktual actual product disekitar produk inti. Karakteristik dari produk aktual diantaranya, tingkat kualitas, nama merek, kemasan yang dikombinasikan dengan cermat untuk menyampaikan manfaat inti Kotler Armstrong, 2001. c. Produk Tambahan Produk tambahan harus diwujudkan dengan menawarkan jasa pelayanan tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan menanggapi dengan baik claim dari konsumen dan melayani Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. konsumen lewat telepon jika konsumen mempunyai masalah atau pertanyaan. Kotler Armstrong, 2001.

2.2.12. Atribut Produk

Menurut Kotler Armstrong 2001 beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk karakteristik atribut produk adalah: a. Merek branding Merek brand adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk b. Pengemasan packing Pengemasan packing adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk. c. Kualitas Produk Product Quality Kualitas Produk Product Quality adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat menerapkan program ”Total Quality Manajemen TQM. Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai pelanggan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2.2.13. Teori Sikap Kepercayaaan Konsumen 2.2.13.1. Sikap Kepercayaan Sikap attitudes konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan pembelian. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan belief dan perilaku behavior. Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu obyek yang disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari obyek tersebut. Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen terhadap atribut dari suatu produk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap kepercayaan yaitu ungkapan dari perasaaan konsumen pada suatu produk yang memiliki berbagai atribut dan manfaat pada tiap atribut tersebut yang dapat disukai oleh konsumen Sumarwan, 2002

2.2.13.2. Model Multiatribut Sikap dan perilaku konsumen juga merupakan bagian dari konsep

perilaku konsumen yang lain. Untuk mengukur sikap dan perilaku konsumen dapat dilakukan dengan model multiatribut. Model sikap multiatribut menggambarkan rancangan yang berharga untuk memeriksa hubungan antara pengetahuan produk yang dimiliki konsumen dan sikap terhadap produk berkenaan dengan ciri atau atribut produk. Ada beberapa model sikap multiatribut yang dapat di aplikasikan, yaitu : A. Model Atribut Fishbein Model sikap Fishbein menjelaskan pembentukan dibandingkan sikap sebagai tanggapan atas atribut-atribut produk. Secara simbolis rumus tersebut dapat diekspresiakan sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Ao = Dimana : Ao : Sikap terhadap obyek bi : Kekuatan kepercayaan bahwa obyek memiliki atribut I ei : Evaluasi mengenai atribut I n : Jumlah atribut yang menonjol Menurut Engel, Blackwell dan Miniard 1994 “the model therefore proposes that attitude toward a given object such as a product is based on the summed set of beliefs about the objects attributes weighted by the evaluation of these attributes”. Artinya yaitu: model tersebut mengemukakan bahwa sikap terhadap obyek tertentu misalnya merek didasarkan pada perangkat kepercayaan yang diringkas mengenai atribut obyek bersangkutan yang diberi bobot oleh evaluasi terhadap atribut ini. B. Model Sikap Angka Ideal Engel, Blackwell dan Miniard 1994 mengemukakan bahwa model ini memberikan informasi mengenai sikap konsumen terhadap merek suatu produk dan sekaligus bisa memberikan informasi mengenai merek ideal yang dirasakan konsumen. Perbedaan utama model fishbein dan Ideal adalah terletak pada pengukuran sikap ideal menurut konsumen. Fishbein tidak mengukur sikap Ideal menurut konsumen. Model angka Ideal digambarkan sebagai berikut :   n i eibi 1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Ab = ∑ Wi Ii – Xi Dimana : Ab : Sikap terhadap suatu merek Wi : Tingkat kepentingan atribut ke I Ii : Performansi ideal atribut ke I Xi : Kepercayaan terhadap atribut ke I dari suatu merek N : Jumlah atribut yang dievaluasi oleh konsumen. Pada prinsipnya model Ideal ini memberikan informasi mengenai evaluasi konsumen terhadap apa yang dirasakan yang sesungguhnya oleh konsumen dan apa yang diinginkan yang ideal oleh konsumen. Model ini mengukur perbedaan antara apa yang ideal dengan apa yang sesungguhnya dirasakan oleh konsumen. C. Model Tiga Komponen Peter dan Olson 1999 model analisis konsumen yang disebutkan sebagai tiga unsur analisis konsumen yaitu sikap affective, kepercayaan cognitive, dan perilaku behavior. Afektif mengungkapkan perasaan dan emosi konsumen terhadap suatu produk atau merek yang disukai atau tidak yang ditujukan terhadap produk secara keseluruhan, bukan perasaan dan emosi terhadap atribut-atribut yang dimiliki produk. Kognitif adalah pengetahuan dan persepsi konsumen, yang diperoleh melalui pengalaman dengan suatu obyek-sikap dan informasi dari berbagai sumber. Kognitif menunjukkan tindakan seorang atau kecenderungan perilaku terhadap suatu obyek. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.14. Jajananan Tradisional

Selama ini kuliner merupakan salah satu senjata efektif untuk meningkatkan brand dan promosi bagi sebuah Negara. Setiap Negara pasti memiliki kekhasan yang dapat membuat negaranya berbeda dari Negara lain. Begitu pula di Indonesia, setiap provinsi ataupun kota pasti mempunyai makanan dan jajanan khas. Seperti pada provinsi-provinsi lainnya, provinsi Jawa Timur mempunyai jajanan tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami. Hal ini seharusnya bisa dijaga sampai turun-temurun. Jajanan Tradisional adalah warisan budaya yang unik,dan sering terlupakan tapi sesungguhnya cukup diminati. Meskipun kecil, tapi roti tradisional adalah bagian dari atribut tradisi bangsa Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan, sebagai local jewel untuk memajukan pariwisata Indonesia. Industri pangan yang berkembang di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua sektor, yaitu sektor informal dan formal. Sektor informal jumlahnya jauh lebih banyak dan lebih luas cakupan jenisnya dibandingkan sektor formal. Industri pangan sektor informal, misalnya industri kecil, jajanan tradisional, kaki lima, industri rumah tangga atau industri pedesaan. Saat ini industri pangan sektor informal berupa jajananan telah berkembang dan banyak sekali jenisnya serta bervariasi dalam bentuk, keperluan, dan harga Winarno,1997. Jajanan adalah yang siap makan atau terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual di tempat-tempat umum Anwar, 1999. Sedangkan menurut Kamus Bahasa Indonesia 1995 jajanan adalah kudapan, panganan yang dijajakan. Jajanan menurut Guhardja 1993, merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari, artinya tersebut telah menjadi bagian budaya masyarakat. Ada 2 jenis jajanan di Indonesia yaitu jajanan tradisional dan jajanan non tradisional, yaitu: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Jajanan tradisional Jajanan tradisional merupakan yang biasa dikonsumsi masyarakat menurut golongan etnik dan wilayah spesifik, diolah dari resep yang dikenal masyarakat secara turun temurun. Bahan yang digunakan berasal dari daerah setempat yang juga sesuai dengan selera masyarakat setempat. Secara garis besar jenis jajanan tradisional dibagi menjadi empat kelompok Haslina, 2004 : 1. Dalam keadaan panas termasuk kelompok yang aman untuk dikonsumsi. Contoh: bakso, soto, bubur, dan sebagainya. 2. Yang tidak dipanaskan danyang memiliki resiko kontaminasi atau mikroorganisme yang tinggi termasuk bakteri patogen. Contoh: gado-gado, ketoprak, pecel, ketupat tahu, nasi rames, dan sebagainya. 3. Yang berair dan atau tidak dipanaskan dan mempunyai resiko tinggi untuk terkontaminasi. Contoh: es cendol, es campur, es cincau, es puter, agar-agar, rujak, asinan, dan sebagainya. 4. jajanan kering Contoh: kerupuk, rengginang, keripik singkong, keripik tempe, roti dan sebagainya. b. Jajanan non tradisional Jajanan non tradisional adalah jajanan yang diolah dengan alat modern dan menggunakan bahan non lokal baik yang bersifat industri, rumah tangga menengah maupun besar seperti produk ekstruksi, produk biskuit, crackers, wafer dan roll rotimanis serta permen. Akhir-akhir ini muncul jajanan yang bersifat global seperti pizza, potato chips, es krim, dan berbagai jenis pasta Haslina, 2004. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.15. Roti Bolu Magetan