dan kesukaan terhadap merek. Pemasar perlu mengetahui dengan pasti variabel demografi yang dijadikan dasar untuk segmentasi pasar produknya.
Karakteristik konsumen merupakan kriteria atau syarat yang harus dimiliki pada tiap konsumen sebagai penikmat roti bolu untuk mengetahui segmentasi
pemasaran roti bolu. Pengambilan sampel dilakukan di Kabupaten Magetan maupun konsumen yang berasal dari daerah luar Kabupaten Magetan yang
pernah membeli atau mengkonsumsi roti bolu. Variabel yang dibahas mencakup sebaran usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, tingkat pendapatan. Sampel
yang disertakan dalam penelitian ini sebanyak 40 konsumen. Adapun karakteristik konsumen adalah sebagai berikut:
i. Konsumen Berdasarkan Usia
Usia konsumen yang melakukan pembelian dan yang menjadi penikmat roti bolu sangat bervariasi, sebaran dalam penelitian ini didapat dari responden yang
disebarkan yaitu usia 13 sampai 58 tahun. Pada usia tersebut konsumen diduga bisa memahami semua pertanyaan yang diajukan oleh peneliti sesuai
pengalamannya. Karakteristik konsumen berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.5 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia
No Usia Tahun
Jumlah Orang
1. 13-19
3 7,5
2. 20-26
15 37,5
3. 27-33
3 7,5
4. 34-40
4 10,0
5. 41-47
2 5,0
6. 48-54
7 17,5
7. 55-60
6 15,0
Total
40 100
Sumber: Data Primer diolah Dari Tabel 4. 5 menjelaskan bahwa konsumen terbanyak dalam membeli
dan mengkonsumsi roti bolu yaitu kelompok usia 20-26 tahun sebanyak 15 orang dengan persentase 37,5 persen, dari jumlah keseluruhan konsumen yaitu 40
orang. Kelompok yang paling sedikit yaitu usi 41-47 tahun dengan jumlah konsumen 2 orang dengan persentase 5,0 persen.
Hal ini mengindikasikan sebagian besar konsumen yang mengkonsumsi roti bolu adalah konsumen yang berusia lebih dari 20 sampai 26 tahun, karena
pada kelompok usia ini sebagian kecil konsumen masih remaja dan belum menikah, biasanya konsumen yang masih berusia 20 sampai 26 tahun lebih suka
mencoba- coba suatu produk dari pergaulan antar teman yang memotivasi untuk mengkonsumsi roti bolu. Selain itu pada usia 20- 26 tahun cenderung menyukai
jajanan untuk dinikmati sambil berseantai.
ii. Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin konsumen perlu diketahui apakah konsumen roti bolu didominasi oleh laki-laki, perempuan ataupun keduanya. Dari data yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
diperoleh melalui kusioner yang disebar, karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4. 6.
Tabel 4.6 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah Orang
1. Laki- Laki
17 42,5
2. Perempuan
23 57,5
Total 40
100
Sumber: Data Primer diolah Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan konsumen yang menikmati roti bolu
merek sedap rasa, dinawa, maupun roti bolu yang tidak ada merek didominasi oleh jenis kelamin perempuan dengan persentase 57,5, sedangkan untuk jenis
kelamin laki-laki diperoleh persentase 42,5. Hal ini dapat dipahami karena membeli dan mengkonsumsi roti bolu merupakan kegemaran perempuan yang
suka berbelanja, dan suka menikmati makanan kecil saat sedang bersantai atau mengisi waktu luang. Sedangkan untuk laki-laki jarang membeli dan
mengkonsumsi roti bolu, hal ini karena sebagian konsumen laki-laki kurang suka berbelanja, dan sebagian konsumen laki-laki kurang suka mengkonsumsi roti
bolu untuk mengisi waktu luang, terlebih lagi pada konsumen perokok, lebih suka menikmati waktu luang dengan merokok, dari pada memakan makanan ringan.
iii. Konsumen Berdasarkan Pendidikan
Perilaku konsumen dalam membeli dan menikmati roti bolu termasuk juga perilaku konsumsi dari proses pembelajaran. Pendidikan yang dimiliki oleh setiap
konsumen mempengaruhi keputusan pembelian yaitu ketika perbedaan tingkat pendidikan maka konsumen dapat menentukan pemilihan produk yang
dikehendaki misal kualitas dan manfaat. Berikut adalah penggolongan jenjang pendidikan terakhir konsumen roti bolu pada umumnya:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4. 7 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pendidikan
No. Pendidikan Terakhir
Jumlah Orang
1. SMP
4 10,0
2. SMA
14 35,0
3. Diploma
2 5,0
4. S1
19 47,5
5. S2
1 2,5
Total 40
100 Sumber: Data Primer diolah
Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan karakteristik konsumen berdasarkan Pendidikan terakhir, yang paling banyak membeli dan mengkonsumsi roti bolu
adalah pendidikan S1 dengan jumlah konsumen 19 orang dengan persentase 47,5 persen. Karena tempat pembelian di toko oleh- oleh, sehingga lebih sesuai
dengan minat atau selera konsumen yang berpendidikan S1, selain itu dengan membeli ditoko kualitas produk roti bolu terjaga dengan baik, karena benar-
benar terjga kebersihannya. Selanjutnya pada urutan kedua adalah pendidikan SMA dengan jumlah konsumen 14 orang dengan persentase 35,0 persen.
Karena roti bolu dijual dkantin –kantin sekolah dan dijual bijian yang dapat disesuaikan dengan uang saku atau terjangkau bagi kalangan pelajar
konsumen.
iv. Konsumen Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Pekerjaan konsumen dapat mempengaruhi penilaian konsumen dalam
membeli dan mengkosnumsi roti bolu. Pekerjaan yang dimiliki oleh setiap konsumen mempengaruhi keputusan pembelian yaitu ketika perbedaan tingkat
pekerjaan maka konsumen dapat menentukan pemilihan produk yang dikehendaki misal tempat pembelian, jam kerja waktu luang saat istrahat, dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pendapatan. Jenis pekerjaan konsumen juga dapat mempengaruhi tingkat konsumsi akan kebutuhan konsumen. Karakteristik konsumen berdasarkan jenis
pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.8
Tabel 4.8 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Pekerjaan No
Jenis Pekerjaan Jumlah
Orang
1. PNS Pegawai Negeri Sipil
15 37,5
2. Pegawai Swasta
10 25,0
3. Wiraswasta Pengusaha
2 5,0
4. Pelajar Mahasiswa
13 32,5
Total 40
100
Sumber: Data Primer diolah Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan karakteristik konsumen berdasarkan
jenis pekerjaan, yang paling banyak membeli dan mengkonsumsi roti bolu adalah konsumen yang bekerja sebagai PNS Pegawai Negeri Sipil dengan jumlah 15
orang dengan persentase 37,5 persen. Hal ini karena PNS Pegawai Negeri Sipil sudah mempunyai penghasilan yang cukup. Selain itu dengan penghasilan
yang cukup sebagian besar konsumen membeli roti bolu di toko oleh-oleh, sehingga sesuai dengan minat atau selera konsumen.
Urutan keduan berdasarkan Tabel 4.8 adalah yang bekerja sebagai Pelajar atau Mahasiswa dengan jumlah konsumen 13 orang dengan persentase 32,5
persen. urutan ketiga adalah konsumen yang bekerja sebagai Pegawai Swasta dengan jumlah orang 10 orang dengan persentase 25 persen. pegawai Swasta
disini ada yang bekerja sebagai Pegawai Bank, dan yang bekerja di pabrik gula sebagai buruh. Sebagian besar konsumen yang bekerja di pabrik gula sering
membeli roti bolu di warung yang dapat disesuaikan dengan kebutuhannya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
karena dijual secara bijian, selain itu dapat dinikmati sebagai teman saat meminum kopi atau teh pada jam istrahat.
v. Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendapatan