Konsumen Berdasarkan Usia HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Kabupaten Magetan

dan kesukaan terhadap merek. Pemasar perlu mengetahui dengan pasti variabel demografi yang dijadikan dasar untuk segmentasi pasar produknya. Karakteristik konsumen merupakan kriteria atau syarat yang harus dimiliki pada tiap konsumen sebagai penikmat roti bolu untuk mengetahui segmentasi pemasaran roti bolu. Pengambilan sampel dilakukan di Kabupaten Magetan maupun konsumen yang berasal dari daerah luar Kabupaten Magetan yang pernah membeli atau mengkonsumsi roti bolu. Variabel yang dibahas mencakup sebaran usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, tingkat pendapatan. Sampel yang disertakan dalam penelitian ini sebanyak 40 konsumen. Adapun karakteristik konsumen adalah sebagai berikut:

i. Konsumen Berdasarkan Usia

Usia konsumen yang melakukan pembelian dan yang menjadi penikmat roti bolu sangat bervariasi, sebaran dalam penelitian ini didapat dari responden yang disebarkan yaitu usia 13 sampai 58 tahun. Pada usia tersebut konsumen diduga bisa memahami semua pertanyaan yang diajukan oleh peneliti sesuai pengalamannya. Karakteristik konsumen berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.5. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.5 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia No Usia Tahun Jumlah Orang 1. 13-19 3 7,5 2. 20-26 15 37,5 3. 27-33 3 7,5 4. 34-40 4 10,0 5. 41-47 2 5,0 6. 48-54 7 17,5 7. 55-60 6 15,0 Total 40 100 Sumber: Data Primer diolah Dari Tabel 4. 5 menjelaskan bahwa konsumen terbanyak dalam membeli dan mengkonsumsi roti bolu yaitu kelompok usia 20-26 tahun sebanyak 15 orang dengan persentase 37,5 persen, dari jumlah keseluruhan konsumen yaitu 40 orang. Kelompok yang paling sedikit yaitu usi 41-47 tahun dengan jumlah konsumen 2 orang dengan persentase 5,0 persen. Hal ini mengindikasikan sebagian besar konsumen yang mengkonsumsi roti bolu adalah konsumen yang berusia lebih dari 20 sampai 26 tahun, karena pada kelompok usia ini sebagian kecil konsumen masih remaja dan belum menikah, biasanya konsumen yang masih berusia 20 sampai 26 tahun lebih suka mencoba- coba suatu produk dari pergaulan antar teman yang memotivasi untuk mengkonsumsi roti bolu. Selain itu pada usia 20- 26 tahun cenderung menyukai jajanan untuk dinikmati sambil berseantai. ii. Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin konsumen perlu diketahui apakah konsumen roti bolu didominasi oleh laki-laki, perempuan ataupun keduanya. Dari data yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. diperoleh melalui kusioner yang disebar, karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4. 6. Tabel 4.6 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Orang 1. Laki- Laki 17 42,5 2. Perempuan 23 57,5 Total 40 100 Sumber: Data Primer diolah Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan konsumen yang menikmati roti bolu merek sedap rasa, dinawa, maupun roti bolu yang tidak ada merek didominasi oleh jenis kelamin perempuan dengan persentase 57,5, sedangkan untuk jenis kelamin laki-laki diperoleh persentase 42,5. Hal ini dapat dipahami karena membeli dan mengkonsumsi roti bolu merupakan kegemaran perempuan yang suka berbelanja, dan suka menikmati makanan kecil saat sedang bersantai atau mengisi waktu luang. Sedangkan untuk laki-laki jarang membeli dan mengkonsumsi roti bolu, hal ini karena sebagian konsumen laki-laki kurang suka berbelanja, dan sebagian konsumen laki-laki kurang suka mengkonsumsi roti bolu untuk mengisi waktu luang, terlebih lagi pada konsumen perokok, lebih suka menikmati waktu luang dengan merokok, dari pada memakan makanan ringan. iii. Konsumen Berdasarkan Pendidikan Perilaku konsumen dalam membeli dan menikmati roti bolu termasuk juga perilaku konsumsi dari proses pembelajaran. Pendidikan yang dimiliki oleh setiap konsumen mempengaruhi keputusan pembelian yaitu ketika perbedaan tingkat pendidikan maka konsumen dapat menentukan pemilihan produk yang dikehendaki misal kualitas dan manfaat. Berikut adalah penggolongan jenjang pendidikan terakhir konsumen roti bolu pada umumnya: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4. 7 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pendidikan No. Pendidikan Terakhir Jumlah Orang 1. SMP 4 10,0 2. SMA 14 35,0 3. Diploma 2 5,0 4. S1 19 47,5 5. S2 1 2,5 Total 40 100 Sumber: Data Primer diolah Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan karakteristik konsumen berdasarkan Pendidikan terakhir, yang paling banyak membeli dan mengkonsumsi roti bolu adalah pendidikan S1 dengan jumlah konsumen 19 orang dengan persentase 47,5 persen. Karena tempat pembelian di toko oleh- oleh, sehingga lebih sesuai dengan minat atau selera konsumen yang berpendidikan S1, selain itu dengan membeli ditoko kualitas produk roti bolu terjaga dengan baik, karena benar- benar terjga kebersihannya. Selanjutnya pada urutan kedua adalah pendidikan SMA dengan jumlah konsumen 14 orang dengan persentase 35,0 persen. Karena roti bolu dijual dkantin –kantin sekolah dan dijual bijian yang dapat disesuaikan dengan uang saku atau terjangkau bagi kalangan pelajar konsumen. iv. Konsumen Berdasarkan Jenis Pekerjaan Pekerjaan konsumen dapat mempengaruhi penilaian konsumen dalam membeli dan mengkosnumsi roti bolu. Pekerjaan yang dimiliki oleh setiap konsumen mempengaruhi keputusan pembelian yaitu ketika perbedaan tingkat pekerjaan maka konsumen dapat menentukan pemilihan produk yang dikehendaki misal tempat pembelian, jam kerja waktu luang saat istrahat, dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pendapatan. Jenis pekerjaan konsumen juga dapat mempengaruhi tingkat konsumsi akan kebutuhan konsumen. Karakteristik konsumen berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.8 Tabel 4.8 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Pekerjaan No Jenis Pekerjaan Jumlah Orang 1. PNS Pegawai Negeri Sipil 15 37,5 2. Pegawai Swasta 10 25,0 3. Wiraswasta Pengusaha 2 5,0 4. Pelajar Mahasiswa 13 32,5 Total 40 100 Sumber: Data Primer diolah Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan karakteristik konsumen berdasarkan jenis pekerjaan, yang paling banyak membeli dan mengkonsumsi roti bolu adalah konsumen yang bekerja sebagai PNS Pegawai Negeri Sipil dengan jumlah 15 orang dengan persentase 37,5 persen. Hal ini karena PNS Pegawai Negeri Sipil sudah mempunyai penghasilan yang cukup. Selain itu dengan penghasilan yang cukup sebagian besar konsumen membeli roti bolu di toko oleh-oleh, sehingga sesuai dengan minat atau selera konsumen. Urutan keduan berdasarkan Tabel 4.8 adalah yang bekerja sebagai Pelajar atau Mahasiswa dengan jumlah konsumen 13 orang dengan persentase 32,5 persen. urutan ketiga adalah konsumen yang bekerja sebagai Pegawai Swasta dengan jumlah orang 10 orang dengan persentase 25 persen. pegawai Swasta disini ada yang bekerja sebagai Pegawai Bank, dan yang bekerja di pabrik gula sebagai buruh. Sebagian besar konsumen yang bekerja di pabrik gula sering membeli roti bolu di warung yang dapat disesuaikan dengan kebutuhannya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. karena dijual secara bijian, selain itu dapat dinikmati sebagai teman saat meminum kopi atau teh pada jam istrahat.

v. Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendapatan